#15

Tidak..kau hanya melayaniku mulai saat ini", James menarik tangan Fay dan memeluk kembali tubuhnya.

"Aku suka harum tubuhmu", bisik James dan membenamkan wajahnya di leher Fay.

Fay sangat nyaman dengan posisi ini. Dia merasa hangat di dalam pelukan James.

"Apa kau tidak masalah dengan hal ini Fay?aku lebih nyaman hubungan yang seperti ini daripada pernikahan", kata James menatap mata Fay.

"Hmm..aku tidak keberatan", Fay tersenyum memperlihatkan lesung pipinya yang membuatnya semakin cantik.

James merasa gemas dengan pipi Fay dan menciumnya bertubi tubi.

"Benar kata Sera..kau memang seperti barbie hidup", ciuman James mulai beralir ke leher Fay.

Tangannya mulai menjelajahi tubuh sintal Fay.

Fay mendesah ketika tangan James sudah memasuki area intimnya.

James semakin bersemangat mendengar ******* Fay yang terdengar sangat sexy ditelinganya.

James membuka baju Fay tanpa tersisa. Kemudian langsung menghentakkan miliknya dengan ritme yang agak cepat.

"Aahh..Jamess", desah Fay panjang.

Fay sangat menikmati permainan liar James yang notabene sangat berpengalaman dalam hal ini.

Setelah hampir satu jam bergulat diranjang. James dan Fay berendam bersama di bathtub dengan air yang penuh sabun.

Fay menghadap ke arah James lalu duduk dipangkuannya dan memegang dadanya yang penuh tato.

"Boleh aku meminta sesuatu James?", lirih Fay.

James menggigit gemas hidung Fay.

"Hmm..apa itu?".

"Jangan menganggapku istimewa dan jangan pernah mencintaiku..", kata Fay pelan.

"Aku tipe orang yang sangat sulit jatuh cinta..bukankah seharusnya kau senang jika aku mencintaimu Fay?", James mencium telapak tangan Fay.

"Aku tidak sebaik itu untuk kau cintai..anggap aku seperti wanita lainnya yang pernah kau tiduri..jangan berharap lebih..aku tidak suka hubungan yang rumit", kata Fay.

James memandang heran pada Fay.

Disaat banyak wanita ingin menjadi miliknya, Fay justru tidak ingin terikat dengannya.

"Why?", tanya James. Matanya mulai menatap tajam pada Fay.

Fay tak menjawab. Dia justru mencium lembut bibir James dan membuat James bergairah kembali.

Dadanya menempel sempurna ke dada bidang James.

"Bagaimana jika aku tergila gila padamu?", bisik James.

Mata mereka saling berpandangan. Mata Fay yang lebar menatap mata tajam James.

Lalu Fay melanjutkan ciuman panasnya pada James. James mengangkat tubuh Fay dari bathtub dan membawanya ke bawah shower.

James melakukannya sekali lagi dibawah shower. Tangan Fay diangkat keatas dan menahannya di dinding keramik yang dingin.

Lalu James menaikkan tubuh Fay di atas meja marmer wastafel yang lebar. Lalu membuka paha Fay dan memasukkan kejantanannya.

James menghentakkannya dengan cepat. Dengan tubuh yang sama sama basah membuat mereka semakin bergairah. Fay menginginkan yang lebih dan James memberikannya dengan senang hati.

🧡🧡🧡🧡🧡🧡🧡🧡🧡🧡🧡🧡🧡🧡🧡🧡

Fay merasa James menganggap dirinya hanya partner di ranjang saja. Fay lebih aman seperti itu karena dia takut kelak akan sangat mengecewakan James.

Meskipun pada akhirnya Fay jatuh cinta pada James yang sangat tidak mungkin akan menjadi miliknya.

Fay sadar diri bahwa dirinya tidak akan bisa bersama James selamanya. Ada sang kakak yang menjadi prioritas utamanya.

Ponsel Fay berbunyi. Dan Fay mengangkatnya.

"Apa maumu Fay?kau tidak peduli padaku lagi?sudah terlalu lama aku memberimu waktu..sudah 3 bulan Fay..ini terlalu lama", kata Robby.

"Apakah kita harus melakukan ini kak?", tanya Fay pelan.

"Jangan bilang kau mencintai laki laki brengsek itu Fay".

"Ya ..aku mencintainya..aku tidak bisa melakukannya kak..bisakah kita berhenti disini saja?".

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***