#13

Tak beberapa lama James keluar dari mobilnya. Dia menghampiri Fay.

Fay melihat James dari kejauhan. Fay berjalan perlahan menuju James.

"Persetan dengan semuanya", gumam James dan berlari ke arah Fay.

James langsung melahap bibir Fay. Dia begitu merindukan bibir ini. Selama sebulan tak bertemu justru membuatnya semakin rindu pada Fay. Hal yang selalu dia hindari.

Fay menyambut ciuman James. Dia melingkarkan tangannya ke leher James. Satu tangan James menahan tengkuk leher Fay dan tangan lainnya memeluk erat pinggang Fay.

Ciuman mereka semakin dalam dan panas. Fay tidak munafik, dia wanita biasa yang juga akan tergila gila pada James seperti wanita lainnya meskipun baru beberapa kali bertemu dengan James.

James menyudahi ciumannya kemudian menggandeng tangan Fay dan menariknya masuk menuju mansion.

Sesampainya dikamar, James kembali melanjutkan ciumannya pada Fay.

"Apa kau yakin dengan hal ini Fay?kau bisa mundur sekarang, karena aku tidak akan bisa menghentikannya ketika sudah melakukannya", bisik James.

Fay mengangguk dan menatap mata James.

"Ini yang pertama untukku..apa kau tidak masalah dengan hal itu James?", kata Fay lirih.

James kemudian mencium kening kemudian bibir Fay dengan pelan dan lembut. James ingin melakukannya dengan pelan dan tidak terburu buru.

Tangannya masuk ke dalam dress Fay dan menyingkapnya. Tangan dinginnya meraba punggung Fay yang hangat dan halus.

Hingga akhirnya James membuka baju yang dikenakan Fay hingga tersisa hanya pakaian dalam saja.

'38 B..tebakanku benar', batin James ketika melihat ke arah dada Fay yang tampak menggoda di depannya.

James membuka bajunya sendiri dan Fay merasa nafasnya akan berhenti ketika melihat dada bidang James yang sexy dan penuh tato itu.

James benar benar melakukannya dengan lembut dan santai. Tidak seperti biasanya yang dia lakukan dengan wanita lain diluar sana.

James menggendong Fay dan menidurkannya di ranjang kingsizenya.

Fay hanya bisa mengikuti alur permainan James karena dia memang tidak berpengalaman dengan hal ini.

James membuka pengait bra Fay. Kini James dengan leluasa bermain main di daerah dada Fay yang terlihat menantang.

Fay melengkungkan tubuhnya dan meremas bahu James.

"Aaaaahhhh....", desah Fay dengan suara merdunya.

"Aku bahkan belum memulainya sayang", bisik James.

Tangan James mulai meraba ke area sensitif Fay dan membuat Fay tersentak karena tubuhnya bergetar karena gairah.

"Kau sudah basah..aku akan memulainya", lirih James.

Fay menggigit bibirnya menahan gairahnya yang semakin bertambah akibat ulah James.

James dengan perlahan memasukkan kejantanannya ke inti tubuh Fay.

Dengan perlahan James mulai menghentakkan miliknya agar masuk lebih dalam.

Fay mencengkeram bahu James dan sedikit merasakan sakit sekaligus nikmat.

"Apa sakit?", bisik James.

Fay hanya mengangguk.

"Maaf ....", kata James lembut dan mencium bibir Fay dan pelan pelan menggerakkan pinggulnya.

Baru kali ini James bercinta dengan gadis perawan. Dia lebih suka bercinta dengan wanita berpengalaman. Di sisi lain dia tidak ingin mengambil keperawanan seorang wanita karena itu akan membuat segalanya rumit.

Tapi berbeda dengan Fay. Ada rasa tidak rela jika Fay harus bercinta dengan pria lain selain dirinya.

Fay menikmati permainan lihai James dan mulai mengikuti alurnya.

Sampai akhirnya James mencapai puncaknya dimana Fay sudah merasakan puncaknya berkali kali.

James mencium bibir Fay dan memeluknya kemudian mereka pun tertidur lelap.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***