#11

Tiba tiba dari balik pohon, Fay keluar dan terlihat kaget dengan kedatangan James yang tiba tiba ada didepannya.

"Sedang apa kau malam malam begini disini?", tanya James heran.

"A..aku mencari udara segar", kata Fay gugup sembari menyembunyikan ponsel kecilnya di balik punggungnya.

James memandangi Fay dari atas sampai bawah. Udara begitu dingin tetapi Fay memakai baju tidur yang lumayan tipis dan tidak mengenakan alas kaki.

Sadar bahwa dirinya diawasi, Fay langsung beranjak pergi dari hadapan James. Tetapi James menahan tangannya.

"Aku tidak bodoh Fay", kata James dengan mata penuh awas.

Fay terlihat bingung dan gugup. Mata lebarnya menatap James dengan pandangan takut.

"A..apa maksudmu?aku benar benar mencari udara segar", kata Fay.

"Apa kau berkencan dengan salah satu pegawai mansion ini?", tanya James.

Fay justru kaget dengan ucapan James yang jauh dari ekspektasinya.

"Aku berkencan?", tanya Fay bingung.

James mengangguk.

"Aku?", tanya Fay lagi.

"Ya kau..untuk apa kau disini selain berkencan sembunyi sembunyi..dulu pelayanku pernah melakukan hal seperti ini", kata James yang masih memegang tangan Fay.

Fay tertawa. Semakin lama tawanya semakin keras karena merasa yang dikatakan James sangat lucu dan tak masuk akal.

Pegawai laki laki disini rata rata berumur 50 tahun yang cocok menjadi ayahnya. Itu yang membuat Fay tertawa.

"Hei apa yang kau tertawakan?", tanya James dengan wajah tidak suka.

"Aku akan lebih memilih menggodamu daripada menggoda pria tua di mansion ini James", kata Fay yang masih tertawa geli.

"Jadi kau berani menggodaku nona?", tangan James kini berpindah ke pinggang ramping Fay dan menariknya lebih dekat.

Fay langsung berhenti tertawa dan mata lebarnya menatap ke mata James yang terlihat menggoda.

Dada Fay tiba tiba berdegup kencang dan dia yakin James pasti merasakannya.

Beberapa saat Fay hanya bisa terpaku. Setelah sadar, Fay menjauhkan dada James dengan menggunakan kedua tangannya.

Tetapi James menahannya.

"Kau ingin mencoba sesuatu yang menarik Fay?", jiwa playboy James keluar.

Fay benar benar tak bisa berkata kata. Mulutnya seakan terkunci.

Wajah James semakin mendekat ke wajahnya. Nafas mereka beradu dengan hidung yang sudah bersentuhan.

Fay menarik nafasnya dalam dalam seakan terasa sesak didadanya.

James benar benar lupa pesan Sera dan Alex untuk tidak menyentuh Fay.

Kecantikan Fay tidak bisa diabaikannya.

James mencium bibir Fay pelan. Bahkan sangat pelan. James mengecup dan mengecap bibir Fay yang masih belum terbuka.

James menggigit kecil bibir Fay hingga bibirnya terbuka. Lidahnya akhirnya memasuki mulut Fay dan mengeksplorenya.

Fay tak membalasnya. Dia hanya menunggu James mencium bibirnya.

"Balas ciumanku", bisik James.

James semakin erat memeluk Fay dan menekan tengkuk leher Fay agar bisa memperdalam ciumannya.

Fay mulai membalas ciuman James dengan lembut. Dan itu membuat James semakin ingin meminta lebih.

'Apakah ini saatnya?', batin Fay.

James mengangkat tubuh Fay dan membawanya ke dalam mansion dengan tanpa melepaskan ciumannya.

"Apa kau tidak keberatan dengan yang kulakukan Fay?", kata James sebelum melanjutkan kegiatan panasnya.

"Apakah aku salah jika aku menginginkannya juga?", Fay memberanikan dirinya menatap mata James. James sedikit terkejut dengan ucapan Fay.

James menangkup rahang gadis polos didepannya.

'Apakah yang kulakukan ini benar?'Dia gadis polos James.. jangan merusaknya', batin James.

Akal sehat James kembali dan memutuskan untuk tidak melanjutkan kegiatan panas mereka.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***