#9

'Wanita mana yang tidak tergila gila dengan mahluk setampan James?', batin Fay.

Fay hanya terdiam mendengar ucapan James. Dia tidak tahu harus menjawab apa.

Mereka tiba di mansion. James hari ini sama sekali tidak ingin keluar mansion. Dia memilih istirahat saja di mansion untuk mengisi hari liburnya.

Fay langsung menuju kamarnya dan berganti baju untuk bekerja di dalam mansion.

Paman Peter memberitahunya bahwa seminggu ini Fay akan menggantikan tugas pelayan lain yang sedang cuti.

Fay tidak memakai seragam pelayan karena Sera yang menginginkan hal itu. James menurut saja pada perintah Sera yang notabene istri kesayangan Alex, sang sahabat.

Dia membantu Chef utama mansion ini untuk menyiapkan makanan James dan para pegawai yang ada di mansion itu.

Fay sangat cekatan dalam bekerja dan membuat dirinya disukai oleh paman Peter. Langkah pertama yang memang harus dilakukannya ketika bekerja di mansion ini. Membuat Peter menyukainya dan percaya padanya.

Ponsel Fay bergetar dan ada pesan yang masuk dari kakaknya.

Fay membacanya lalu memejamkan matanya sebentar. Dia tampak berpikir dengan tubuh yang bersandar di meja dapur.

"Fay...apakah sudah siap?", suara Peter membuatnya terkesiap.

"Sudah paman", jawab Fay cepat.

"Baiklah..hidangkan sekarang", kata Peter.

Lalu Fay dan Pwter langsung menghidangkan makan siang James di meja makan.

Setelah menyajikan semua makanan di meja, Fay langsung berbalik ke dapur.

"Tunggu..", James memanggilnya sembari menuruni tangga.

Fay menoleh pada James dan menunduk hormat.

"Duduklah disana..makan bersamaku..aku tidak suka makan sendirian", perintah James.

James memang jarang sekali makan dimansionnya karena dia tidak suka makan sendiri. Biasanya dia makan bersama Nik atau teman temannya yang lain diluar.

Fay masih tampak termangu karena perintah James lalu melihat ke arah Peter.

Peter menganggukkan kepalanya yang berarti Fay harus mematuhi perintah James.

Lalu Peter mengambil baki makanan yang dipegang Fay dan menyuruhnya duduk bersama James.

Fay sedikit canggung dengan situasi ini meskipun tadi pagi dia sudah pernah makan bersama James.

James mengambil makanannya dengan santai dan kemudian memakannya.

Setelah itu, Fay mengambil makanannya.

"Temani aku makan setiap aku berada di mansion", kata James datar.

"Baik Tuan", Fay mengangguk.

"Panggil aku James saja..kau teman Sera", kata James.

"Itu terasa tidak sopan buatku", kata Fay menunduk.

"Jangan selalu menunduk..aku tidak suka itu..".

Lalu Fay mengangkat kepalanya.

"Apa kau suka berteman dengan Sera..dia wanita bar bar", kata James cuek.

"Aku menyukainya karena dia menyukaiku aoa adanya", Fay tersenyum yang memperlihat lesung pipinya yang dalam.

"Kau selalu tersenyum jika menyangkut Sera".

Fay langsung melipat bibirnya ke dalam.

"Aku menyukai senyumanmu..kau terlihat sangat cantik", James bukan merayu. Dia hanya mengatakan yang sebenarnya.

"Aku tidak sedang merayumu..jangan salah paham", James menatap Fay yang membuat Fay sedikit gugup.

Tatapan James yang tajam justru membuat dadanya selalu dagdigdugder. Meskipun Sera selalu memperingatkannya jangan terlalu terpesona pada James tetapi tetap saja Fay tidak bisa mengabaikan James yang saat ini ada didepan matanya dengan jarak yang dekat.

Setelah makan siang, Fay kembali melakukan tugasnya dan masuk ke kamarnya di sore hari untuk istirahat.

Ada pesan masuk diponsel kecilnya.

'Sudah satu bulan lebih Fay...jangan terlalu lama membuatku menunggu' , bunyi pesan itu dari sang kakak.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***