#6

"Cepatlah..dia sangat kesakitan", teriak Fay pada perawat dirumah sakit itu.

Lalu Sera dibawa ke UGD dan Fay berjalan mondar mandir di lorong rumah sakit. Dia takut terjadi sesuatu pada Sera.

Ponsel Fay berbunyi dan ternyata James.Dia lupa memberitahu James bahwa dirinya saat ini ada dirumah sakit.

"Kau dimana!!!", bentak James.

"Ma..maaf Tuan..aku membawa Sera ke rumah sakit karena perutnya semakin sakit...maaf aku tidak mengabarimu", kata Fay yang terlihat takut karena bentakan James.

"Kirim lokasimu sekarang!!", bentak James lagi.

"Ba..baik", jawab Fay panik.

Lalu dia mengirimkan lokasi dirinya saat ini kepada James.

Tak berapa lama, Alex dan James tampak berlari memasuki UGD. Fay yang tidak pernah tahu Alex dan James, hanya diam saja.

"Maaf..apa kau tau dimana istriku?", kata Alex bertanya pada perawat dimeja administrasi.

Fay menoleh pada Alex dan menghampirinya.

"Tuan Alex?", tanya Fay.

Alex memicingkan matanya begitu juga dengan James yang ada disebelahnya.

"Aku Fay..Sera ada di ruangan itu..dia masih diperiksa oleh dokter", kata Fay dengan wajah paniknya.

Alex langsung menuju ruangan UGD dan melihat sang istri.

"Bagaimana istriku?", tanya Alex pada dokter.

"Al..", kata Sera lemas dengan wajah pucatnya.

Alex menggenggam tangan Sera dan mencium keningnya.

"Sepertinya nyonya Sera tidak cocok dengan makanan yang baru saja dimakannya..tadi nyonya bilang perutnya sakit setelah makan sashimi", kata dokter.

"Maksudnya istriku keracunan?", tanya dokter.

"Bukan..ada beberapa kondisi yang menyebabkan perut tidak menerima makanan seperti itu...kami akan melakukan pemeriksaan lebih jauh..kami sudah memasang infus dan rasa sakitnya akan sedikit menghilang", kata dokter menenangkan.

Lalu perawat mengambil alat USG untuk memeriksa kondisi perut Sera.

Fay dan James tampak menunggu didepan ruangan UGD tempat Sera diperiksa.

Fay masih terlihat khawatir dan berjalan mondar mandir dengan tangan yang berkeringat.

James yang bersandar di tembok memandanginya.

'Jadi dia Fay?..aku bahkan tidak mengenal orang yang tinggal di rumahku..lucu sekali', kata James dalam hati.

"Sepertinya nyonya sedang hamil..aku melihat beberapa titik disini", kata dokter itu.

Alex dan Sera tampak terkejut.

"Benarkah?", tanya Alex.

"Hmmm..besok anda harus memeriksanya lebih jelas ke dokter kandungan..untuk saat ini aku bisa memastikan bahwa anda sedang hamil nyonya..jadi anda akan dirawat semalam disini", kata dokter itu dengan senyumnya.

Alex menciumi wajah Sera bertubi tubi tanpa peduli ada dokter dan perawat didepan mereka.

"I love you honey", bisik Alex.

Sera tersenyum meskipun wajahnya masih pucat.

Lalu Alex mengantar Sera ke ruang perawatannya diikuto oleh James dan Fay dibelakangnya.

Setelah dipindahkan ke ruangan VVIP, sera terlihat lebih baik dan wajahnya sudah tersenyum.

"Apakah masih sakit Sera?", tanya Fay menggenggam tangan Sera dan mulai menangis.

"Hei..kenapa kau menangis?", Sera memencet hidung mancung Fay.

"Kau benar benar membuatku panik", Fay terisak saat ini.

"Sudahlah..aku tidak apa apa..dokter mengatakan aku hamil", kata Sera bahagia.

"Really??", kata Fay dan James bersamaan.

Sera dan Alex mengangguk.

"Oh God...", Fay akhirnya menangis lepas karena bahagia.