#5

Sudah sebulan Fay tinggal dimansion. Tetapi dirinya sama sekali tidak pernah bertemu James. Fay bersahabat dengan Sera. Bahkan Sera memberinya ponsel keluaran terbaru kepada Fay agar mereka selalu berhubungan.

Sera tiba di mansion James dan langsung masuk kedalam lalu menemui Fay yang ternyata sedang berada di taman sedang menyiram tanaman.

"Fay...", panggil Sera.

"Sera...", jawab Fay yang mematikan airnya dan menghampiri Sera.

Sera membuka sepatunya dan kakinya melewati rumput basah lalu memeluk Fay.

"Bagaimana kabarmu?", tanya Sera pada gadis cantik berlesung pipi itu.

"Aku baik baik saja", jawab Fay tersenyum dan terlihatlah lesung pipi yang sangat disukai Sera.

Sera mencubit gemas pipi Fay dan tertawa kecil.

"Kau imut imut sekali Fay..apakah aku harus menyuruh daddy untuk mengadopsimu dan menjadi adikku?", kata Sera.

Fay tertawa mendengar ucapan Sera.

"Apa James ada?", tanya Sera.

"Aku tidak tahu..aku tinggal diluar mansion..jadi aku tidak pernah bertemu dengan Tuan James", kata Fay.

"Syukurlah..jangan sampai bertemu dengannya..kau akan dalam bahaya", Sera mengingatkan.

Fay sekali lagi tertawa mendengar ucapan Sera yang selalu berbicara apa adanya.

Sera juga mendengar dari Alex bahwa James memang menghindari untuk bertemu dengan Fay.

"Ikutlah denganku..kita akan shopping", kata Sera.

"Apakah Tuan James mengizinkanku?", tanya Fay.

"Pergi denganku tidak perlu izin darinya Fay..ayolah", Sera menarik tangan Fay.

Fay memiliki tinggi 160 cm. Jadi membuat Sera mudah merangkulnya bagaikan anak kecil.

"Tadaaaa..aku membelikan ini untukmu..pakailah", kata Sera memberikan baju yang dibelinya tadi untuk Fay.

"Sera..kurasa ini terlalu berlebihan untukku", kata Fay.

"Ini cocok untukmu sayang..kau sangat cantik dan terlihat seperti barbie..jadi kau akan semakin imut memakai ini..ayo pakailah.", kata Sera memaksa.

Sera dan Fay menghabiskan waktunya dengan berjalan jalan sampai malam hari. Mereka sekalian makan malam di restoran jepang. Sera saat ini senang sekali memakan masakan jepang.

Kedua wanita cantik itu tampak menjadi perhatian direstoran itu. Mereka benar benar terlihat seperti adik kakak. Sera sangat menikmati waktunya bersama Fay yang mempunyai karakter lebih lembut dan feminin.

Tiba tiba perut Sera terasa sakit. Dia memegang perutnya dan mengeluarkan keringat dingin.

"Sera..wajahmu pucat sekali..apa ada yang sakit?", tanya Fay khawatir. Dia meninggalkan makanannya dan menghampiri Sera.

"Perutku tiba tiba sakit Fay", Sera sampai menitikkan air matanya.

"Oh..bagaimana ini..", Fay tampak panik dan mengambil ponselnya.

"Aku akan menelepon Tuan James", kata Fay.

"Telepon Al saja", kata Sera lemas.

Tapi Fay sudah terlanjur menelepon James.

"Ha..halo..Tuan James?aku bersama Sera sekarang..bisakah kau memberi tahu tuan Alex?saat ini perut Sera sakit dan kami ada di restoran jepang..aku tidak tahu harus berbuat apa", kata Fay panik.

"Baik..tunggulah disana..aku akan kesana bersama Alex..kirim posisimu", jawab James.

"Baiklah", jawab Fay.

Fay merangkul bahu Sera agar bisa menyenderkan kepala Sera di bahunya.

"Masih sakit?", tanya Fay memegang tangan dingin Sera.

Sera mengangguk dan matanya terpejam menahan sakit.

"Sabar ya..tuan Alex akan datang sebentar lagi", kata Fay dengan lembut.

Karena perut Sera semakin sakit jadi Fay memutuskan untuk membawa Sera ke klinik atau rumah sakit terdekat. Fay memapah Sera yang masih menahan kesakitan. Lalu sopir membawa mereka ke rumah sakit yang jaraknya hanya 5 menit saja dari restoran.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***