Kevin mengerutkan alisnya,”Mau nanya apa?”
“Tapi ini agak sedikit pribadi, lho. Ntar lo jangan marah atau tersinggung, ya?” Melani benar-benar sangat takut kalau Kevin sampai marah dan salah paham padanya.
“Mau nanya apa, sih? Pribadi apa? Lo mau nanya aja kok sampe segitunya, sih? Emang lo pikir kalau gue marah, gue bakalan gigit lo gitu?” Kevin tertawa.
“Jadi beneran, lo nggak bakal marah sama gue?”
“Ya tergantung sih. Lo mau nanya apa ke gue? Kalau pertanyaan lo nyinggung perasaan gue, ya gue berhak dong, buat marah?” Kevin malah sengaja menggoda Melani.
“Tuh kan. Ya udah kalau gitu, nggak jadi aja deh nanya nya. Daripada ntar lo malah marah sama gue.”
“Lho? Kenapa? Nggak apa-apa nanya aja! Ayo dong, lo mau nanya apa ke gue? Sekarang malah gue nih yang penasaran sama pertanyaan lo. Ayo dong, tanya ke gue!” Kevin malah membujuk-bujuk Melani untuk mengajukan pertanyaan padanya. Soalnya dia penasaran aja melihat sikap Melani yang seperti itu. Seakan-akan takut banget kalau sampai Kevin marah besar.
“Kok jadi lo yang semangat sih, Vin?” Melani terheran-heran melihat Kevin.
“Ya makanya itu cepet bilang ke gue, lo mau tanya apa? Janji deh, gue nggak bakal marah. Gue itu kan nggak pernah bisa marah kalau sama cewek.” Kevin berkata seolah membongkar rahasia besarnya.
“Beneran lo nggak bakalan marah?”
Kevin mengangguk tegas,”Yup.”
“Serius?”
“Iya.”
“Yakin?”
“Yakin 100%.”
“Suer?”
“Samber geledek, deh!”
Melani malah tertawa dengan sikap Kevin.
“Udah, nggak usah ketawa gitu! Cepetan, mau nanya apaan? Udah kayak kuis aja lo ini?”
“Iya, iya.” Melani memperbaiki posisi duduknya,”Nggg…ini lho, Vin. Gue cuma penasaran aja. Tiap kali gue nggak sengaja lihat lo lagi merhatiin Rafa sama Cyntia. Dan dari sorot mata lo ke Cyntia, gue ngerasa kayaknya lo punya perasaan gitu sama dia?!”
“…” keceriaan di wajah Kevin hilang seketika.
“Apa lo suka sama Cyntia?”
“Ya.”
“Apa?” Melani nggak menyangka kalau Kevin akan secepat itu menjawab pertanyaannya.
Kevin memandang Melani,”Gue sama Cyntia itu udah temenan dari kecil, kita itu udah deket banget. Jadi ya udah pastilah kalau gue suka sama dia, Mel.”
Melani tahu Kevin pasti juga mengerti dengan maksud pertanyaannya. Yang dimaksud Melani bukan sekedar perasaan suka antar sesama teman, tapi perasaan suka antara seorang laki-laki dengan perempuan. Melani tahu Kevin pasti punya rasa cinta untuk Cyntia. Namun sungguh malang nasibnya karena ternyata orang yang dicintai Cyntia bukan Kevin melainkan Rafa. Kevin berusaha menutupi perasaannya pada Cyntia, namun sorot matanya nggak bisa berbohong. Kevin mencintai Cyntia, dan dia rela memendam perasaannya demi kebahagiaan Cyntia.
Karena Cyntia pun pasti tidak tahu tentang perasaan Kevin yang sesungguhnya.
Kevin tersenyum,”Jadi lo cuma mau nanya itu doang? Cuma gitu aja sampai takut banget kalau seandainya gue marah?”
“Emang lo nggak marah?”
“Kenapa gue musti marah? Lo kan udah nanya terus gue jawab. Ya udah, selesai semuanya? Dan gue juga udah janji nggak bakalan marah.”
“…”
“Udah, nggak usah masang muka tegang kayak gitu! Santai aja, lagi Mel!” Kevin kembali menyeruput kopi susunya,”Eh, by the way…kopi susunya enak banget? Kayaknya selama ini rasanya nggak pernah seenak ini, deh! Atau mungkin karena ini dari lo ya, makanya enak?” Kevin berusaha mengalihkan pembicaraan dengan tersenyum.
“…”
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
ANAA K
Boomlike hadir thor
2021-11-14
0