Konflik pertama

Eps 5~

Hai para readers👐

Selamat membaca novelku ya...dan tetap semangat😋

.

.

.

Author Pov*

Mulai hari ini, Renata resmi menjadi istri dari Kevin William. Ia mulai menyusun kegiatan-kegiatan yang akan dilakukannnya untuk menjadi istri yang baik selama 6 bulan sisa hidupnya.

" Hmm...pertama-tama, aku akan mengurangi jumlah pelayan disini. Karena terlalu banyak orang, pekerjaan dirumah menjadi tidak efektif." gumam Renata sambil tiduran dan mencatat hal-hal lainnya.

" Setelah itu.., mungkin aku akan memasak untuknya, mengantarkan makanan untuknya ke kantor, dan apa lagi ya? masa aku hanya mengurus makanannya saja? "

" Hmm...." Sambil memukul mukul kepalanya dengan menggunakan bolpoin yang dipegangnya.

Renata berpikir keras untuk menuliskan hal hal yang perlu ia lakukan demi suaminya. Kemudian, ada seseorang yang datang dan mengetuk pintu kamar Renata.

" Tok..Tok..Tok.." suara pintu diketuk.

" Siapa ya? " tanya Renata seraya berjalan mendekati pintu.

" Ini Aku, Kevin."

Sejenak, Renata terkejut mengetahui suaminya itu mencarinya hingga ke kamarnya langsung.

' Pasti ada yang tidak beres ' Batin Renata curiga.

" Cepat buka kan pintunya! " bentak Kevin tidak sabaran.

" Iya..iya..." jawab Renata dengan kesal.

" Apa yang membuatmu selama itu? DASAR PUTRI SOLO!!! " Ujar Kevin yang kesal terhadap Renata.

" CK, dasar pemarah...." Gerutu Renata kesal.

" Jadi, kau ada perlu apa kemari hah? " Tanya renata dengan berani.

" Ada hal penting. " Jawab kevin singkat.

" YA APA HAL PENTINGNYA!? " Balas Renata dengan nada tinggi yang kesal.

Kevin kebingungan mengapa istrinya begitu kesal.

' Bukankah aku yang harusnya kesal karena lama menunggu? Kenapa malah dia yang marah marah dan membentakku? '

" Lancang sekali kau membentakku ! " Ucap Kevin dengan nada yang cukup tinggi dan memandang Renata dengan tajam.

Satu kalimat dan tatapan mengerikan dari Kevin itu, sukses membuat Renata merinding dan menyadari posisinya.

' Sial...aku kelewatan emosi, jadi kelepasan marahnya'

' Sekarang aku harus bagaimana nih? '

" Oh! "

"Maaf...aku nggak sengaja."

Ujar Renata dengan suara penuh penyesalan dan menundukkan kepalannya perlahan-lahan, sementara Kevin masih terus menatapnya.

" Itu..itu karena...em, aku sedang PMS. Kamu tau kan, kalau perempuan itu suka marah-marah disaat PMS ?"

Renata memain-mainkan jarinya karena tidak yakin alasan berupa kebohongan ini akan dipercaya oleh suaminya.

" Huft..." Kevin menghela nafas panjang.

Renata yang mendengar helaan nafas kevin, mulai mengintip perlahan lahan untuk melihat kondisi. Apakah sudah aman atau tidak?

" Ehhh!!" Teriak Renata terkejut.

Kevin menarik tangan Renata secara tiba tiba sambil berkata, " Baiklah, ayo kita lanjutkan hal penting yang akan aku bicarakan padamu. "

Renata hanya bisa pasrah, terhuyung-huyung karena tangannya ditarik oleh suaminya. Hingga akhirnya, mereka berdua tiba di kamar Kevin dan tengah duduk di sofa yang terdapat di kamar itu.

" Silahkan sampaikan hal yang kau bilang PENTING itu tuan. "

Ucap Renata dengan kesal sambil mengelus tangannya yang sakit akibat ditarik tadi.

" Aku hanya ingin menyampaikan hal yang sudah aku pertimbangkan dari kemarin."

" Dan apakah hal itu tuan? " Renata mencoba agar terdengar lebih sopan.

" Aku tak ingin kau tinggal bersamaku disini."

Wow...sungguh hal yang tak terduga, hingga Renata pun tak tau harus berkata apa lagi.

" Alasan.....? " Renata menjawab dengan lemas.

" Aku tak ingin kita terlibat dalam hal-hal lain lagi. Aku juga berusaha memikirkan jalan terbaik agar aku tidak mendapat kerugian lagi dari perjanjian ini."

" Bagaimana denganku? "

" Bukankah kau sudah cukup beruntung? Kau mendapatkan uang setiap bulannya tanpa harus bekerja, kau juga akan kuberikan rumah yang nantinya kau tempati. Dan itu semua merupakan aset resmi yang ada diatas namamu. "

"Memangnya apa kerugianmu jika aku tinggal disini?"

Renata menjawab dengan sedikit emosi.

"Kau tidak akan mengerti ini. Lagipula, tidak ada orang selain kita, nenek dan Paman Han yang mengetahui hal ini. Jadi kau tidak perlu khawatir jika orang-orang berpikir kau dicampakkan suamimu sendiri."

" Apa kau tidak memikirkan perasaanku tuan? "

" Justru kau akan semakin menderita jika kau tinggal disini Renata !!! Ugrh dasar bodoh !!! " Kevin mulai kesal dengan pertanyaan dari Renata.

Renata masih tidak mengerti, kenapa ia harus pergi dari rumah ini dan apa kerugian yang didapat Kevin jika ia tinggal disini. Tetapi, pikiran Renata justru terfokus oleh kalimat Kevin yang terakhir ia ucapkan. Ini adalah kali pertama Kevin menyebut nama Renata, dan itu membuat Renata bahagia.

" Aku tidak peduli bagaimana perasaanmu , kehidupanmu , dan hal-hal yang akan kau lakukan selanjutnya. Yang terpenting bagiku saat ini adalah memastikan bahwa kau sudah tidak tinggal disini lagi mulai besok."

" Jadi sekarang, kembalilah ke kamarmu dan bereskan semua barang barangmu. Besok Paman Han akan mengantarmu ke rumah barumu. "

Kevin yang sudah selesai berbicara, pergi meninggalkan Renata untuk membukakannya pintu agar Renata pergi dari kamarnya.

" Aku ingin bertanya sesuatu sebelum pergi " Ujar Renata

" Tanyakan saja. " Jawab Kevin dengan cepat

" Saat aku pergi dari sini, aku masih berstatus sebagai istrimu kan? " Tanya Renata

" Hmm..." Jawab Kevin singkat

" Apa aku boleh, melakukan apapun yang aku mau saat keluar dari rumah ini? dan sesekali berkunjung kerumah ini? "

" Tentu saja...jika kau ingin mampir, hubungi saja Paman Han. Dia akan langsung menjemputmu " Tegas kevin sambil memegang gagang pintu.

" Aku mengerti..."

.

.

Renata tersenyum, kemudian ia beranjak dari sofa dan keluar dari kamar milik Kevin.

" Selamat malam tuan..."

" Hmm....tidurlah "

Renata Pov*

Kamar Renata~

Rasanya...baru tadi pagi aku tiba di rumah yang aku sangka, adalah tempat tinggalku hingga aku akan mati lagi. Sekarang, aku malah harus pergi dari sini dan pindah ke tempat yang baru.

Mengapa hidupku ini mirip seperti bola ya? Pertama, aku berada di satu titik. Setelah ditendang, aku akan berpindah ke titik lainnya lagi. Entah berapa tendangan lagi yang akan aku terima dalam hidup ini, hingga akhirnya aku dapat masuk ke dalam gawang dan merasakan puncak dari kemenangan.

Kita lihat saja nanti kedepannya, suamiku. Aku tidak akan menyerah, hanya dengan sekali diusir. Lagipula, kau mengizinkanku untuk kembali ke sini lagi. Jadi, apa yang perlu aku khawatirkan.

Asal kau tau saja, aku sudah pernah mengalami yang namanya kematian dan penyiksaan yang lebih parah dari ini. Jika hanya segini saja, aku masih bisa menahannya. Tetapi, tidak ada lagi yang bisa mengubah keputusanku.

Aku harus bahagia pada sisa hidupku ini !!!! Aku akan mendapatkan cinta dari suamiku, dengan begitu aku akan menjadi istri yang bahagia dan dapat mati dengan tenang di alam sana.

DALAM WAKTU 6 BULAN, AKU PASTI BISA MEMBUATMU SAYANG PADAKU , WAHAI SUAMIKU. HAHAHAHAHA 😈

Sudahlah, segitu saja berpikirnya....

Lebih baik, aku menyiapkan barang-barangku terlebih dahulu untuk pergi besok . Lalu tidur nyenyak agar tuan itu tidak mengamuk.

BERSAMBUNG

Hehehe...semoga kalian ngerti jalan ceritannya ya.

Kalau kalian ada pertanyaan, bisa dikomen aja ya😉

Nanti Autor balas kok✌

Terpopuler

Comments

Zulfa S

Zulfa S

Hai kak aku mmpir bawa boom like. Jangn lupa mmpir juga ke karyaku LENTERA CINTA PARA DEWA. Ditunggu jg boom likenya ya kak 😄😄😄

2020-07-31

1

Iis Mas'adah

Iis Mas'adah

maaf aku masih bingung dgn jln cerita nya thor

2020-07-14

1

pizza

pizza

visualnya thor

2020-07-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!