Kagum

"Tuh cewek aneh ya?" tanya Daniel

"Aneh, kok bisa?" Zein pun bertanya balik.

"Iya aneh. Dia punya kekuatan ajaib..." jelas Daniel.

"Kau paranormal? Udahlah jangan mikir yang aneh-aneh. Emang kekuatan ajaib apa?" tanya Zein yang kian penasaran.

"Kekuatan ajaib untuk meluluhkan hati ketua kelas sekeras batu....Hehehe😂😂" Daniel tertawa dengan renyah.

"Hmmm..." Zein pun membalasnya dengan tatapan yang dingin juga mencekam.

Ting...Tong

Semua siswa memasuki ruang kelasnya masing-masing.....

"Mana sih Tasya? Udah bel kok belum datang?" ujar Keke, teman sekelas sekaligus sebangku Tasya.

Tak perlu waktu lama, Tasya sudah berada didalam kelas. Meski nafasnya ngos-ngosan, ia tetap berusaha berlari menuju bangkunya.

"Ihhh.... Kamu kemana aja sih? Udah tau bel dari tadi, malah baru masuk!" Ucap Keke.

Tasya masih berusaha mengatur nafasnya yang masih ngos-ngosan. Ia duduk dibangkunya dan mengambil buku dari kolong meja lalu mengipaskannya.

"Apa jangan-jangan kamu tadi mau coba-coba bolos ya?" ada tatapan curiga terlihat diwajah Keke.

"Enak aja kalo omong, kamu tahu aku kayak gini habis kenapa?" timpal Tasya, yang nggak mau dituduh yang tidak-tidak.

"Habis dikejar sama pak guru..." Keke pun menjawabnya dengan asal-asalan.

"Makanya tungguin temannya jelasin, jangan tarik kesimpulan" tegur Tasya.

"Iya...Ya... Apaan coba?" Keke memasang wajah keponya kali ini.

"Aku tadi mau bantuin Cindy dikelasnya. Lalu aku ketemu koordinator keamanan kelas, kalo nggak salah namanya Daniel" jelas Tasya.

"Lah terus kamu ditegur?"

"Ya sih. Tapi, Cindy tetap nekad mengajakku masuk kedalam kelasnya..." Tasya menghentikan ceritanya dan meminum botol airnya.

"Terus...terus...gimana nasib kamu?"

Setelah tenggorokannya kembali segar, Tasya menyambung ceritanya kembali.

"...Terus Cindy dan Daniel bertengkar didekat pintu. Sampai kemudian ada cowok datang" Tasya mengambil buku pelajaran dari dalam tasnya dan meletakkannya diatas meja.

"Cerita lagi dong... Aku penasaran soalnya... Cepetan.... Keburu bu Intan datang" pinta Keke.

"Cowok itu penampilannya bisa dibilang kerenlah...

"Ganteng nggak?" sahut Keke.

"Ehmm lumayan" tambah Tasya.

"Kamu naksir dia?" Keke menaikkan sebelah alisnya.

"NGGAK!!!" jawaban singkat, padat, dan jelas dari Tasya.

"Kok ngambek sih? Aku kan tanya aja" Keke menarik-narik tangan Tasya. Tasya pun menggelengkan kepalanya.

'Pertanyaan apa tadi? Baru kenal kok naksir? Ada-ada aja' pikir Tasya.

Selang beberapa saat bu Intan, guru matematika masuk kedalam kelas.

"Pagi anak-anak!!" sapa bu Intan pada muridnya.

"Pagi Bu!!!" semua menjawab dengan kompak.

"Hari ini ibu akan memberi tugas pada kalian, tugasnya adalah mengerjakan tugas halaman 57 sampai 65. Dikumpulkan satu pekan lagi!" ucap bu Intan.

'Banyak amat dah' batin Keke.

'Akhirnya tugas lagi...' batin Tasya. Mereka berdua menggeleng pelan.

################

Dikelas lain, kelas 11 ips 3

Hari ini adalah jam pelajaran Bahasa Inggris. Ada tugas memang, namun pak Wildan (guru Bahasa Inggris) tidak bisa hadir karena ada kepentingan. Yang artinya kelas ini jam kosong.

Kelas ini menjadi sangat ricuh. Ada yang asyik bikin video, ada yang seru-seruan mabar game online, ada yang asyik selfie, ada yang iseng-iseng mondar mandir keluar kelas, dan banyak lagi. Sebagian besar siswa kelas ini memang termasuk anak yang lumayan nakal. Tapi, ada juga yang biasa-biasa saja.

Zein duduk dibangkunya, ia masih merenungkan kejadian tadi pagi.

"*Anu....ini...ehmmm" wajahnya nampak takut.

""Kekuatan ajaib untuk meluluhkan hati ketua kelas sekeras batu....Hehehe😂😂*"

'Apa iya sih? ia terlihat kaku sekali. Apa mungkin bener katanya Daniel tadi' pikir Zein.

"Hayooooo lagi mikirin siapa?" Daniel mengejutkan Zein dari lamunanya.

"Nggak kok...Nggak ada" jawab Zein.

"Nggak pingin ke kantin. Mumpung pelajaran jam kosong nih!!" ajak Daniel. Jujur saja, Daniel belum sarapan. Otomatis dia lapar. Tapi meskipun nggak jam kosong, kalau lapar Daniel akan langsung menuju ke kantin.

"Ya...Ayo!" Zein mengiyakan permintaan sahabatnya itu.

$$$$$$$$$$$$$$

Mereka berdua menyusuri lorong yang menuju ke kantin. Langkah kaki Zein terhenti, tepat di depan kelas 11 ipa 1. Ia berhenti bukan karena tertarik dengan pelajaran yang tengah berlangsung dikelas tersebut. Namun, ia tertarik dengan seorang siswi yang duduk dibagian paling depan didekat meja guru.

Zein tau, bahwa gadis itu yang berada dikelasnya tadi pagi dan telah merasuki pikirannya. Tapi, ia tidak mengenalnya. Jalankan kenal tau namanya saja tidak.

Zein terus-terusan melihat dari balik jendela. Ia mengamati gadis itu. Mulai dari cara dia memperhatikan penjelasan guru, cara dia menulis dan mengerjakan soal, sampai cara dia mengambil kertas yang jatuh dibawah mejanya.

'Oh Tuhan, kenapa aku.... Loh...sadar Zein....sadar....' Zein mencoba menyadarkan dirinya.

Zein baru sadar, bahwa kini ia hanya sendiri. Daniel sudah meninggalkannya sedari tadi.

'Awas aja, kamu Daniel!!' batin Zein. Lalu ia berjalan menuju kantin.

Sesaat sebelum Zein meninggalkan lorong. Tasya sempat melihatnya.

'Zein? Apa yang ia lakukan disana? Ah, biarkan saja' pikir Tasya.

Tasya hanya tau kalau namanya adalah Zein. Sebenarnya ia tidak terlalu peduli pada Zein. Mau kenal atau tidak itu bukan urusannya.

♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤

Zein pun sudah sampai dikantin. Memang benar dugaan Zein. Daniel sudah berada dikantin dan menyantap mie ayam.

"Benar-benar egois, ngajak kesini, tapi teman ketinggalan dibiarin!!" ucap Zein, lalu duduk disamping Daniel.

Daniel pun merangkul pundak Zein dan mengajaknya bersalaman.

"Wajar bro, masalah perut. Nggak bisa kompromi...Hihihi" ucap Daniel dengan santai.

"Terserahlah, buk mie ayam satu" Zein memesan.

"Oke!" ucap buk Ratih, ibu kantin di sekolah ini.

}}}}}}{{{{{{{

Ting...Tong...

Tak terasa jam istirahat berbunyi. Para murid keluar menuju kantin. Di kelas 11 ipa 1 hanya tinggal seorang murid. Ya, hanya Tasya. Ia beranggapan daripada membelanjakan uang sakunya dikantin, alangkah lebih baik jika ditabung. Mungkin dari tabungannya bisa membantu kegiatan sekolahnya, tanpa membebani orang tuanya.

Sebagai ganti tidak jajan, Tasya membawa bekal. Bekal ini istimewa, karena ia membuatnya sendiri. Meski lauk pauknya hanya tempe, ia sangat senang. Setidaknya perutnya tidak akan keroncongan.

Setelah Zein puas dari kantin, ia sengaja ingin mengunjungi kelas 11 ipa 1. Entah apa yang membuatnya ingin kesana.

Ia berhenti di tempat yang sama seperti tadi. Zein melihat kelas ini sepi sekali, hanya ada satu orang saja, yakni gadis itu. Zein terus mengamatinya.

'Bawa bekal?' pikir Zein.

Zein terkejut dengan apa yang dibawa gadis itu. Ya, tempe. Biasanya kalau Zein ataupun teman-temannya Zein membawa bekal, pasti mereka akan membawa lauk pauk yang enak-enak, seperti daging, sate, soto, spagheti. Wajar saja Zein dibesarkan dilingkungan orang kaya. Ini kali pertamanya Zein dibuat kagum oleh gadis yang sederhana itu.

"Kamu???...."

Lamunan Zein buyar seketika, ketika mendengar suara itu. Buru-buru ia langsung kabur dari tempat itu.

☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆

Jangan lupa like dan commentnya ya....😇😇😇

Terpopuler

Comments

Anggra

Anggra

wwkkakwwkk...ketahuan Zein

2021-03-03

0

anis saeful liyah

anis saeful liyah

ya x bawa soto thorrr..sy mah blm pnh bekel'a kuah.kcuali mkn dkantin mie ayam, bakso🤣🤣

2021-01-01

0

Oelpa Yulistina

Oelpa Yulistina

ingat jaman sma...thanks thor membuka kenangan lama...😊

2020-11-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!