18 - Aku Juga Tidak Mau

Setelah Alice selesai masak, ia menghidangkan pada Tuan Ares, seperti biasa ia berdiri dan membiarkan Ares makan.

Ares pun tersenyum melihat makanan yang di masakan Alice untuk nya, semua tampak bervariasi.

"Dari mana kau belajar memasak?." Tanya Ares.

"Dari Ibu saya Tuan."Balas Alice.

"Kau begitu pandai memasak, mengerjakan pekerjaan rumah, untuk apa kau memilih bekerja di tempat kotor, membiarkan laki-laki berbeda menyentuh mu."Tanya Ares.

"Kalau boleh memilih saya juga tidak mau Tuan."Gumam Alice merasa sedih dengan pertanyaan itu.

Ares yang tam mendapatkan jawaban karena Alice terdiam pun menoleh ke arah Alice.

"Kenapa diam?." Tanya Ares.

"Em ,karena saya bisa mendapatkan uang banyak dalam sehari Tuan."Ucap Alice.

"Kau sungguh menjijikan, bekerja seperti itu hanya untuk uang banyak."Ucap Ares yang merasa selera makan nya hilang begitu saja.

Alice yang mendengar terdiam, menahan kesedihan nya karena hinaan itu dengan mengengam gaun nya, mengepalkan tangan nya, menahan cairan bening yang siap menetes.

Ares menaruh sendok dengan agak membuang nya ,hingga terdengar kalau Tuan Ares kesal.

Alice yang kaget menatap Tuan Ares yang kini berdiri. "Aku akan keluar malam ini, mungkin aku tidak akan kembali, kau Dirumah dan jangan kemana-mana, aku mengawasi mu."Ucap Ares.

"Baik Tuan."Balas Alice.

Ares lalu berlalu pergi ke kamar nya, mengambil kunci mobil dan berjalan keluar menuju ke garasi mobil.

Ia pun lekas pergi untuk kembali ke rumah ibu nya karena janjinya dengan sora.

Di dalam mobil, ia memikirkan perkataan Alice, ia merasa jijik dengan jawaban Alice, menjual diri untuk uang banyak.

Sementara di rumah.

Alice pun memikirkan sikap Tuan Ares yang tampak sangat marah saat mendengar jawaban nya.

"Apa yang salah dengan jawaban ku, aku melakukan semua memang demi uang, kalau bukan karena uang, untuk apa aku bekerja malam hingga pagi di club wanita durjana itu, dia yang membuat ku begini."Ucap Alice.

"Kalau bukan karena masa lalu ku itu, aku juga tak mungkin seperti ini, kalau bukan karena aku punya hutang, aku juga tidak sudi"Ucap Alice lagi mengomel sendirian.

Namun tiba-riba perut Alice berbunyi. "Dasar, para cacing, tahu saja kalau di depan mata ada makanan enak, apa tidak bisa kompromi dengan hati ku yang lagi kesal karena pertanyaan Tuan Ares."Ucap Alice sembari duduk di kursi meja makan, dan lekas ia memakan makanan yang masih sisa begitu banyak.

•••

Di rumah Bu Ajeng.

Bu Ajeng duduk bersama Ares menunggu Sora bersiap.

"Mama sangat senang kamu mau mendengar ucapan mama, Hanya menemani nya saja, dia sudah sangat senang."Ucap Bu Ajeng.

Ares tersenyum kecil."Iya Ma." balas Ares

Hingga pandangan Bu Ajeng dan Ares teralihkan saat Sora datang berdiri di hadapan mereka.

Sora mengunakan gaun panjang berwarna tosca dengan riasan tidak terlalu tebal di wajah nya membuat Sora tampak sangat cantik malam ini ,Ares tersenyum melihat penampilan Sora yang sangat cantik begitu juga Bu Ajeng.

"Kamu sangat cantik sayang."Ucap Bu Ajeng.

"Makasih Ma."Balas Sora.

"Kalian pergi la sebelum hari semakin malam."Ucap Ajeng.

"Kami pergi dulu ma."Ucap Ares dan Sora.

Sora lalu memegangi lengan Ares dan kedua nya berjalan keluar untuk menuju ke tempat acara.

"Ares, terima kasih sudah mau menemani ku."Ucap Sora. dan Ares hanya membalas dengan senyuman.

Sora tersenyum dan terus melihat ke arah Ares, ia sangat senang karena Ares mau menemani nya malam ini, karena biasa nya Ares tak pernah ada waktu untuk nya dan lebih banyak menghabiskan waktu untuk bekerja.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***