Cewek Gendutku
Gita berdiri sambil geleng-geleng melihat Raka yang masih molor sedang kan jam sudah menunjuka pukul 06.00 pagi.
Gita mendekat ke telinga Raka,"Woi! bangun!" teriak Gita.
"Yooo.... maju kalian semua kalau berani satu persatu jangan kroyokan." Seketika Raka bangun dan bertingkah seperti mau berantem. Gita mengerutkan keningnya melihat Raka bertingkah aneh.
Plak... Gita memukul pundak Raka keras-keras.
"Raka...woi... bangun."
"Buseeetttt... telinga gue bisa budek nih. Lo ngapain pagi-pagi di kamar gue. Bisa nggak seharii aja nggak bikin kerusuhan di kamar gue." Raka kembali tidur.
"Nggak bisa!" teriak Gita. "Buruan bangun, nanti kita telat." Gita menggoyangkan tubuh Raka.
"Ta.. ini hari libur."
"Libur pala lo peyang. Ini hari senin."
"Senin." Raka duduk sambil menggaruk-garuk kepala yang gatal.
"Ha! Senin." Raka langsung lari kalang kabut ke kamar mandi.
"Lo kenapa baru bangunin gue sih." Teriak Raka dari dalam kamar mandi.
"Kebiasaan, gue yang di salahin." kata Gita sambil meninggalkan kamar Raka.
"Mana Raka?"
"Baru mandi dia mah biasa, kayak kebo jadi yah susah buat tepat waktu." kata Gita sambil mengambil piring.
"Ta." Panggil Aqila kakak perempuan Gita.
"Ya." Gita menaruh centong nasi lalu melihat kearah Kakaknya.
"Lo kebanyakan ambil makannya, nanti lo ngantuk di sekolah." ujar Aqila.
"Kak, ada wejangan lain nggak. Setiap pagi negor Gita itu mulu." Kata Gita sambil memasukan nasi ke dalam mulutnya.
"Ya kan emang diskusinya lagi itu." kata Genta sambil mengusap rambut Gita.
"Asal kalian tahu ya Kak, habis makan di rumah dia juga langsung ke kantin sampai sekolah." sambung Raka yang baru saja datang.
"Nggak usah jadi provokotor deh lo. Kak Qila, please jangan bilang ke orang-orang kalau kita kakak adik. OK."
"Emang kenapa?" Qila heran dengan permintaan adiknya.
"Pokoknya nggak boleh, termasuk lo juga." Gita menunjuk ke arah Raka.
"Nggak lo suruh gue juga udah ngelakuin itu." Raka merenges sambi meminum susu.
"Serah lo."
"Kamu kenapa nggak mau orang tahu kalau kalian itu saudaraan?" tanya Wanda ibunya Gita.
"Ma, Gita tuh males. Pasti mereka akan bilang ih kakaknya cantik, langsing kok adiknya gendut, jelek." kata Gita sambil meneruskan makannya. Dia bukan nggak percaya diri dengan penampilannya dia hanya muak mendengar orang membanding-bandingkan dirinya.
"Iya deh, Kakak janji nggak bakal bilang." kata Qila.
"Kak Qila emang ter the best deh." Gita mengecup pipi kiri Gita. Qila tersenyum, dia nggak mempermasalahkan permintaan Gita. Meskipun dia tak mengatakan ke semua orang tapi dia akan terus menjaga Gita. Dia sangat sayang sama Gita meskipun adiknya itu suka bertingkah konyol.
♤♤♤♤♤
"Halo, my prend-prend." sapa Gita saat masuk kelas.
"Halo hulalala, Gita." jawab Fara dan Anita bersamaan.
"Kenapa kalian macam grub anak-anak alay gitu sih." Raka bergidik.
"Brisik lo, lo malah kayak koreng nempel aja di deket Gita." cerocos Anita.
"Koreng, mulut lo kecil tapi pedes ya. Bukan gue yang nempel tapi noh dia yang udah kaya upil aja nggak mau pisah sama gue." Raka tidak mau kalah.
"Sialan, gue di katain upil segala." Gita manyun.
"Git, Raka.. kalian mending pacaran aja. Cocok kok, sama-sama bloon." Kata Arvian sambil ketawa renyah.
"Mulut lo kalau ngomong." Raka menempeleng kepala Arvian. "Dengar ya, gue sama Gita itu nggak bakalan pernah yang namanya pacaran. Ya nggak Ta." kata Raka sambil merangkul Gita.
"Nah, dengerin itu wahai netizen."
"Eh...eh... ada Kak Gilang." teriak salah satu cewek dari ambang pintu.
"Siapa Gilang?" tanya Gita.
"Gilang, anak paling populer dinsekolah kita." jelas Arvian.
"Wah, ganteng pasti dia." Farah heboh, dia lari ke luar untuk melihat Gilang, Anita pun tak mau kalah dia ikut berdiri di samping Fara.
"Ta.. lo nggak ikutan?" tanya Raka sambil duduk di kursinya.
"Nggak penting." Gita pun ikut duduk di sebelah Raka.
"Git, nimbrung gih biar lo nggak jomblo. Siapa tahu lo bisa tuh jadian sama kakak kelas ter hits di sekolah kita." kata Arvian.
"Pacaran tuh, jangan sama yang populer ntar yang ada makan hati, gue juga yang repot." ucap Raka sambil menikan kedua kakinya ke atas meja dengan tangan di lipat di dada dan memejamkan mata.
"Bener tuh yang di katakan Raka." Gita pun mengikuti gaya Raka hanya saja kakinya tetap di bawah.
"Ck!" Arvian berdecak melihat dua sahabat yang baru di kenalnya selama dua minggu ini. Mereka berdua sangat kompak dalam segala hal. Terutama tidur di kelas.
"Apa disini ada yang namanya Gita Saquena?" tanya Gilang saat sampai di ambang kelas Gita. Bukan menjawab justru cewek-cewek histeris melihat Gilang. Ketampanan, cool, dan nadanya yang lembut membuat hati cewek meleleh. Gilang sangat charming di mata cewek-cewek.
"Heh, kalian dengar nggak apa yang di katakan Gilang." kata Bayu teman Gilang.
"Oh iya, ada kak. Tuh dia yang duduk di ujung." kata Anita sambil menunjuk Gita.
"Terima kasih." ucap Gilang sambil tersenyum manis membuat semua cewek yang disitu meleleh sampai memegangi dadanya karena berdetup keras.
"Gita Saquena." panggil Gilang.
Gita membuka matanya, lalu menatap lekat cowok yang baru saja memanggilnya.
"Ya, ada apa?" kata Gita jutek.
Gilang tersenyum, "Akhirnya ketemu juga. Nanti malam kita dinner gue jemput pukul 19.00. Lo tinggal kasih alamat rumah lo."
"Hah!" Gita melongo. Dia menatap heran, bagaimana bisa orang yang tak saling kenal akan dinner.
"Lo nggak usah kaget gitu, mana hp lo." Gilang meminta hp Gita.
"Ih, lo kok serem sih. Gue nggak mau ngasih alamat rumah , no telpon dan juga gue nggak mau dinner sama lo." Gita memalingkan wajahnya sampai menghadap ke depan.
"Lo nggak bisa nolak, karena lo udah menjadi pilihan gue." Gilang tak mau menyerah.
"Siapa sih lo ngomong gak jelas. Ka, bangun dong ada orang aneh gangguin gue." Gita menggoyang-goyangkan tubuhnya.
"Gue Gilang, bukan orang aneh." Gilang mengulurkan tangan.
"Gue Raka." Raka membuka mata, menurunkan kedua kakinya, kemudian berdiri dan menyambut tangan Gilang.
"Gue mau kenalan sama dia bukan lo!" wajah Gilang berubah asam.
"Ya kalau lo mau kenal sama dia, lo harus kenal sama gue dulu." kata Raka.
"Iya, dan gue tegaskan sekali lagi gue nggak mau kenal sama lo apa lagi ngedate."
"Ok, mungkin hari ini terlalu cepat gue ajak lo date. Gue bakal menunggu lo, sekalin agar kita saling mengenal lebih dulu." Gilang tersenyum kemudian pergi meninggalkan ruang kelas Gita.
Kelas yang awalnya senyap menjadi riuh, setelah memdengar penolakan Gita kepada Gilang. Dan ada juga yang menceletuk jika Gita cewek yang sok cantik, karena berani menolak ajakan Gilang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 280 Episodes
Comments
💕febhy ajah💕
mampir dimari,,,,,, seperti nya menarik. kuylah entar tak siapin bantal dan selimut biar betah nongkrong dimari.
2023-03-19
1
🐣Ɲᾄʀᾄ¯陈࿐<.<
halo kak.. izin dubbing novel nya ya... 🙏🙏🙏
2023-01-24
0
Yully Ar
ku baca lagi dan lagi 🤗🤗
2022-06-20
0