Pertemuan.....

Arka sampai di cafe sekaligus rumah miliknya dan Juned, keadaan cafe ramai hingga dia mengurungkan niatnya untuk naik ke kamarnya, suasana hati Arka sedang tak baik-baik saja, dan Juned tau akan itu semua, bertahun-tahun kenal dengan Arka membuat Juned benar-benar kenal siapa Arka.

"Damar kamu bawa ini ke meja no 4" kata Juned pada Damar, salah satu pegawai mereka. Cafe itu hanya mempunyai 3 pegawai saja, beserta 2 pemilik nya yaitu Juned dan Arka.Juned si koki dan Arka baristanya, cafe itu memang menyediakan camilan dan makanan ringan untuk para pemuda nongkrong bersama teman-temannya.

"Ngapain loe?suntuk?" kata Juned yang masuk ke ruang barista, saat ini mereka sudah menyelesaikan pesanan para pelanggan.

"Gue ketemu Mama!" kata Arka pelan,

hampir saja air mata Arka jatuh tetapi dengan sekuat tenaga dia menahan air matanya agar tidak menangis,rasanya dadanya sungguh sangat sesak mengingat wajah wanita sudah 16 tahun tidak dilihatnya,wajah cantik ya sudah terlihat sangat tua itu membuat Arka semakin rindu ingin memeluknya. Juned tak kalah terkejutnya, dia tau kalau hidup Arka selama ini sungguh berat, dia kehilangan semuanya! bagi Arka kehilangan harta dan gelar sebagai anggota keluarga Anggara tak menjadi masalah baginya toh dulu dia juga dari keluarga miskin,namun kehilangan sang Mama merupakan pukulan terberat bagi Arka.

"Apa kesalahan gue, benar-benar tak bisa di maafkan Jun?" tanya Arka serius.

"Memangnya semua manusia sempurna Ar? memangnya kekuatan manusia melebihi Tuhan?" kata Juned.

"Tuhan yang Agung saja maha pemaaf Ar, lalu apa kabarnya kita?" lanjut Juned.

"Tapi mereka tidak pernah memaafkan gue Jun!! gue butuh maaf mereka sebelum gue mati Jun!!" kata Arka.

"Diem loe!!" sentak Juned

"Selamat datang!" sapa Juned pada seorang wanita yang ada di hadapannya.

"Boleh cappucino 1 serta Pai buah mini satu!" kata si wanita tersebut, wanita itu memandang Arka dengan sangat intens, seperti sedang meyakinkan diri sebelum menyapa nya.Arka yang merasa di amati sedikit tidak suka, dia segera melanjutkan aktivitasnya untuk membuat kopi pesenan wanita itu.

"Dipta?" tanya perempuan itu pada akhirnya.

"Maaf.....saya Arka! bukan Dipta!" kata Arka sambil kembali meneruskan aktivitas nya.

"Maaf....karena anda mirip dengan seseorang yang saya kenal dulu! maaf!" kata wanita itu

"Benarkah? Tidak masalah!"

"Benar.....dia teman masa SMP dulu, sangat lama bukan?" kata wanita itu pada akhirnya memilih duduk di meja barista.

"Sepertinya Anda baru di sini? saya sangat mengenal para pelanggan cafe kami!" kata Arka sambil meletakkan capuccino panas di depan wanita tersebut.

"Ya....saya dosen baru di sini, anda tau universitas di depan sana? Saya dosen baru di sana!" kata wanita tersebut.

"Luna!" kata wanita itu memperkenalkan diri sambil mengangkat tangan kanannya ingin menjabat tangan Arka.

"Arka!" sambut Arka dan bersalaman.

"Arka Pradipta?" kata Luna mengingat nama teman lamanya.

Arka mengerutkan keningnya, mengapa wanita itu tau namanya.

"Benar? aku ingat sekarang!!!"

pekik Luna girang, Arka sampai kaget melihat perubahan sikap Luna, tadi dia terlihat seperti wanita berwibawa dan sekarang seenaknya saja.

"Basket! bakso!!! kalah!!! kau selalu kalah bila bermain basket dengan ku?? kau selalu membelikan aku bakso kalau kamu kalah bertanding! sampai pernah suatu ketika kamu menaruh sepatu mahalmu di kedai bakso karena tak bisa membayarnya!! ingat??" kata Luna berbinar.

"Luna?" kata Arka seakan mengingat seseorang yang ada dihadapannya.

"Cinta pertama mu!" kata Luna, membuat Arka mendelik ke arah Luna.

"Ehem....ehem... setidaknya dulu kamu bilang gitu hehehhehe!!" kata Luna sambil memperlihatkan deretan giginya.

"Iya...ya...ya...aku ingat!! temen yang pindah ke luar kota dan tak pernah pamit atau kembali lagi!"

"Benar!!... waktu itu ayahku di pindahkan ke sekolah lain, kami buru-buru, lagian rumah kamu itu susah di masukin! mana bisa pamit aku!" kata Luna.

"Bagaimana kabar mu?" tanya Arka.

"Seperti ini!! single and happy!" kata Luna.

"Kamu sendiri?" lanjut Luna

"Aku?....aku single and happy!?" ucap Arka menirukan perkataan Luna.

Mereka tertawa bersama, Luna dan Arka mulai bernostalgia dengan masa-masa remaja mereka, Arka yang terus saja terbelenggu dengan aturan keluarga nya saat itu, diam-diam akan keluar di sore hari setiap malam Minggu, dia akan berjalan sedikit agak jauh dari komplek elite perumahan milik keluarganya menuju lapangan belakang komplek yang terdapat pemukiman di sana, dan di sanalah dia kenal Luna. Juned tersenyum tipis melihat senyum Arka karena bertemu teman lama, Juned adalah teman panti Arka,jadi dia tidak mengenal Luna karena saat itu di tinggal jauh dari rumah Arka.

Disisi lain....

"Camelia!!!" sentak Bayu.

"Nurut gak sih?? kalau gak!! kita pulang!!" kata Bayu dingin.

"Iya...iya!! aku bilang temen-temen ku kalau aku gak jadi ikut!!" kata Camelia ketus!

"Tuh kan!! nyusahin kalau ada si Bay!! dia itu kan satpam nya papa sama ayah!!! dasar sodara gak ada akhlak!!! masa ikut mendaki dekat aja gak boleh!!"

gumam Camelia tiada henti. Bayu melarang nya ikut kegiatan mendaki,padahal hanya pendakian ringan saja.Bukan tanpa alasan Bayu melarang, Ell alergi dingin dan pendakian di lakukan tengah malam agar bisa melihat matahari terbit di sana, namun rute nya masih tergolong ringan, dan tidak di wajibkan bagi semua siswa. Camelia berjalan melihat pemandangan alam setelah meminta ijin pada temannya untuk tidak ikut mendaki.

cekrek....cekrek..... cekrek....suara bidikan kamera membuyarkan lamunan Ell.

"Indah ya?" kata Ell mendekat, seseorang itu hanya melihat sekilas kemudian fokus kembali pada kamera nya.

"Kau sendirian?" tanya Ell sok kenal, lelaki itu nampak terganggu dengan keberadaan Ell. Ell yang merasakan gelagat seseorang tersebut akhirnya sedikit menjauh.

"Menambah orang yang di kenal di tempat asing itu bagus!" kata Ell,

seketika seseorang itu memandang Ell, dia sosok yang tak suka berurusan dengan wanita, semua wanita menggoda nya, setidaknya itulah yang ada di otak lelaki tersebut.

"Jangan khawatir!! kau bukan seleraku!! aku tak ingin menggodamu!!"

"Sampai jumpa lagi?!! bila kita bertemu lagi!! mungkin aku akan menggoda mu di pertemuan kedua!!" ucap Ell dan sedikit berlari kecil, ketika menengok ke arah lelaki itu sekilas..

cekrek.......Satu foto Ell yang sedang melihat ke belakang dengan senyumannya terlihat cantik.

bersambung.....

Terpopuler

Comments

dwi alfiah

dwi alfiah

semangat thor slalu ku tunggu upnya

2021-09-12

0

Ibun J.A

Ibun J.A

Bukan nya Arka udh cinta sm Ma2 ell semenjak usia 12th.. Lah si luna pede cinta prtama Arka... Penisirin thor jgn lama2 up nya

2021-09-12

1

Annieda Sofa

Annieda Sofa

semangat thor. jgn lama2 upnya ya thor

2021-09-12

0

lihat semua
Episodes
1 Keluarga Camelia.
2 Awal Cerita Arka
3 Awal Cerita Arka 2
4 Pertemuan.....
5 Buku diary
6 Seperti kembali ke masa lalu
7 Seperti kembali ke masa lalu 2
8 Perasaan bersalah
9 Langkah awal Camelia
10 Masuk ke rumah besar
11 Bertemu keluarga besar Anggara
12 Deril, Ell,Bayu dan Belinda
13 Sebentar ya
14 Bujuk rayu Ell
15 Ijin dari Ayah
16 Pertanyaan Tuan Haris
17 Perasaan Ell
18 Kesalahan Arka
19 Kembali ke masa lalu
20 Kembali ke masa lalu 2
21 Kembali lagi
22 Perasaan Liandra
23 Hati Camelia
24 Kisah cinta Camelia
25 Deril di sidang.
26 Rasa penasaran Deril
27 Perdebatan Dimas- Deril
28 Awal terungkap segala nya
29 Awal terungkap segala nya 2
30 Akhirnya.....
31 Cerita tentang Arka
32 Cerita tentang Arka 2
33 Awal mula kebencian Hannah
34 Awal mula kebencian Hannah 2
35 Awal mula kebencian Hannah 3
36 Mampukah menerima?
37 Berdamai dengan takdir
38 Dimas shock.......
39 Andi bercerita
40 Menemui dia
41 Pelukan Liandra
42 Dimas - Arka
43 Pengakuan Dimas
44 Pengakuan Dimas 2
45 Di pisahkan juga.....
46 Dimas sakit
47 Kesadaran Dimas
48 Kesedihan Ell
49 Menjenguk Dimas
50 Pertemuan pertama Arka
51 Arka dan sang Mama
52 Menyerah!!!
53 Usaha meluluhkan Juned
54 Arka - Liandra
55 Pertemuan Arka dan Lia
56 Kau Benar
57 Penolakan Ell
58 Masih penolakan Ell
59 pilihanku
60 Lamaran
61 Lamaran 2
62 Kebahagiaan semua
63 Tahun Baru
64 Sang asisten CEO
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Keluarga Camelia.
2
Awal Cerita Arka
3
Awal Cerita Arka 2
4
Pertemuan.....
5
Buku diary
6
Seperti kembali ke masa lalu
7
Seperti kembali ke masa lalu 2
8
Perasaan bersalah
9
Langkah awal Camelia
10
Masuk ke rumah besar
11
Bertemu keluarga besar Anggara
12
Deril, Ell,Bayu dan Belinda
13
Sebentar ya
14
Bujuk rayu Ell
15
Ijin dari Ayah
16
Pertanyaan Tuan Haris
17
Perasaan Ell
18
Kesalahan Arka
19
Kembali ke masa lalu
20
Kembali ke masa lalu 2
21
Kembali lagi
22
Perasaan Liandra
23
Hati Camelia
24
Kisah cinta Camelia
25
Deril di sidang.
26
Rasa penasaran Deril
27
Perdebatan Dimas- Deril
28
Awal terungkap segala nya
29
Awal terungkap segala nya 2
30
Akhirnya.....
31
Cerita tentang Arka
32
Cerita tentang Arka 2
33
Awal mula kebencian Hannah
34
Awal mula kebencian Hannah 2
35
Awal mula kebencian Hannah 3
36
Mampukah menerima?
37
Berdamai dengan takdir
38
Dimas shock.......
39
Andi bercerita
40
Menemui dia
41
Pelukan Liandra
42
Dimas - Arka
43
Pengakuan Dimas
44
Pengakuan Dimas 2
45
Di pisahkan juga.....
46
Dimas sakit
47
Kesadaran Dimas
48
Kesedihan Ell
49
Menjenguk Dimas
50
Pertemuan pertama Arka
51
Arka dan sang Mama
52
Menyerah!!!
53
Usaha meluluhkan Juned
54
Arka - Liandra
55
Pertemuan Arka dan Lia
56
Kau Benar
57
Penolakan Ell
58
Masih penolakan Ell
59
pilihanku
60
Lamaran
61
Lamaran 2
62
Kebahagiaan semua
63
Tahun Baru
64
Sang asisten CEO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!