Arka masih setia menutupi matanya dengan tangan kirinya, mencoba menenangkan hatinya, wanita yang sangat dirindukan tiba-tiba hadir di hadapannya, ini sungguh sangat mengejutkan untuk nya. Setelah merasa tenang, Arka menghapus air matanya,mencoba untuk melupakan apa yang baru saja di alaminya. seperti dulu, dia mengambil kerikil kecil dan melemparkannya ke danau, beberapa kali kericil itu terpental-pental di air, setelah nya Arka pergi meninggalkan tempat tersebut.Siapa yang menyangka bahwa apa yang dilakukan Arka, dilihat seseorang dari kejauhan, dengan tatapan yang sulit di artikan.
"Kau masih sam Ar!!" gumam seseorang tersebut.
"Dasar cengeng!!! ego mu masih tinggi,hingga menutupi rasa sayang mu pada kami!!!" orang itu duduk di tempat yang sama dimana Arka duduk tadi begitu melihat Arka masuk ke dalam mobilnya dan menjauh.Orang tersebut adalah Dimas, Dimas memejamkan matanya mengingat apa yang membuatnya jauh dari Arka,adik sepupunya tersebut, dimana kemarahan dan kebencian kala itu menyelimuti dirinya,tanpa mau tau dan tanpa mau memaafkan kesalahan sang adik.Dimas terdiam sambil terus memejamkan matanya, duduk bersandar pada pohon besar tersebut.
Flash back on
"Dimas kenalkan ini Arka!! anak Mama Rita!"
nyonya Sarita memperkenalkan Arka yang baru saja di angkat menjadi anak nya pada Dimas, kala itu Dimas sudah berumur 10 tahun.Keluarga Anggara hanya mempunyai 3 orang anak dari pasangan tuan Hadinata dan nyonya Navita, yaitu Hannah,anak tertua, Haris dan Henny. Hannah mempunyai dua orang anak yaitu Dimas (10 tahun) dan Danika (7 tahun) sedangkan Haris tidak mempunyai anak karena Sarita di nyatakan tak bisa hamil karena penyakit yang mengharuskan dia melakukan operasi pengangkatan rahimnya. Dan Henny juga mempunyai dua orang anak yaitu Kiara (7tahun) dan Arya (5tahun)
"Munggut dari mana?" tanya Hannah terlihat tak suka, seketika Arka menunduk kan kepalanya.
"Mbak..!" ucap lirih Sarita yang memang lemah lembut.
"Ya..ya...ya..semoga dia bisa di didik dengan baik!!! Dia anak sopir kamu itu kan?"kata Hannah lagi.
"sudahlah Mbak...tolong hargai kami!"
kata Haris, Sarita terlalu sabar dan lembut hingga tak pernah bisa menjawab kata-kata ketus dari kakak iparnya tersebut.
Rumah mereka terlalu besar, tuan dan nyonya besar tak pernah mengijinkan anak-anak mereka keluar dari rumah besarnya, jadi rumah besar itu seakan di bagi menjadi empat bagian, di mana keluarga Hannah, Haris dan Henny tinggal.Mereka akan berkumpul di sarapan pagi dan makan malam, selebihnya melakukan aktivitas masing-masing.
"Arka... ayo ikut kakak!! kita main bola di belakang rumah!"
ajak Dimas,sedangkan Danika dan Kiara hanya diam saja tanpa mau memperkenalkan diri, beda dengan Arya yang senang karena mendapat teman cowok baru.
Arka menjadi anak yang pendiam, dia hanya sering bercanda dan tertawa saat bersama Mama nya, bahkan ketika Tian Haris datang, Arka akan kembali diam, tatapan mata tegas dari sang papa acap kali membuat Arka merasa tak di sukai, padahal tuan Haris juga sangat menyayangi Arka, namun entah bagaimana dia yang tak pernah mempunyai anak merasa tak punya cara lain untuk dekat dengan Arka.
Saat acara perkenalan Arka pada keluarga besar Anggara, yang terdiri dari 3 kepala keluarga yaitu saudara dari tuan besar Hadinata pun, Arka seakan merasa asing,dimana para sepupu jauh nya yang baru nampak tak terlalu bersahabat, hanya Dimas dan Arya yang terlihat mau mengajaknya bicara, yang lain hanya menyapa ketika ada mama dan papa mereka disampingnya.
"Kenapa di sini sendiri?" tanya nyonya Sarita.
"Tadi sama kak Dimas ma....kak Dimas sedang dipanggil Tante Hannah!" kilah Arka, dia tak mau membuat sang Mama khawatir, karena sejujurnya Arka tak nyaman di antara orang-orang yang tak dikenalnya, walaupun mereka sekarang sudah menjadi keluarga nya.
"Arka sayang Mama kan?"
Arka kecil mengangguk dan tersenyum kecil, membuat nyonya Sarita memeluknya.
"Tolong bertahan demi Mama!"
ucap nyonya Sarita seakan tau kegundahan hati anaknya, nyonya Sarita bukannya tak tau ketidak nyamanan anaknya,hanya saja, dia tak ingin kehilangannya dan sebisa mungkin dia ingin membuat anaknya nyaman berada di dalam keluarga besar Anggara.
Dimas kecil menatap mereka, Dimas juga tau bahwa seluruh keluarga nya belum bisa menerima sepenuhnya Arka, namun dia yakin suatu saat nanti Arka akan diterima di keluarga nya.
flash back off
Dimas menghela nafasnya berulang kali, ini adalah kali pertama dia bertemu Arka setelah 16 tahun lamanya, entah mengapa Dimas begitu hafal dengan postur tubuh sang adik, hingga saat melihat nya di supermarket, Dimas langsung meminta ijin untuk keluar terlebih dahulu,dan membiarkan mama Sarita serta Lia pulang dengan sopir pribadi mama Sarita. tujuannya adalah memastikan apakah benar yang di lihat nya adalah Arka, dan benar saja, sesampainya di tepi danau,Arka membuka topi dan masker yang di pakai nya.
"Lalu aku harus bagaimana?!" gumamnya.
Benarkah Dimas sudah memaafkan Arka? atau masih ada rasa benci yang tak kunjung usai?
bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Anita Kumala
othor the best , kalo buat cerita sedih langsung jlebb kena di hati bikin nangiss tiap baca ,.,
2021-12-26
0
Syifa Altafunnisa
masih misteri akar masalahnya,,, lanjut
2021-12-14
0
Mommy Liya
Disana kau membuat aku gentayangan disini pun sama
2021-09-10
2