Tragedi Di Dalam Kamar Mandi

“Gauri cepat kamu bereskan kamarmu!” katanya ketika makan malam sudah selesai.

 

“Ah? Bu, Ibu tak bermaksud menyuruh Jun untuk tidur di kamarku kan?” tanya Gauri dengan wajah yang mulai curiga.

 

Jun seketika juga menolehkan kepalanya ke arah Ibunya Gauri yang sedang sibuk membereskan piring bekas makan malam.

 

“Tentu saja! Memangnya dia akan tidur di mana lagi?” kata Ibu Gauri tanpa keberatan sedikitpun melihat anank gadisnya tidur satu kamar dengan pria asing yang tak mereka kenal.

 

Seketika hal itu membuat Jun dan ayahnya Gauri terlihat terkejut akan keputusan yang dibuat oleh Ibunya Gauri.

 

“Apa yang Ibu katakan? Mana Boleh anak gadis kita tidur dengan pria asing seperti itu!” protes Ayah Gauri yang segera menutup kembali koran yang sedang dia baca.

 

“Maaf jika saya menjadi mengganggu tapi saya bisa tidur di sofa saja!” ujar Jun yang tak mau menjadi pihak pemicu masalah di dalam keluarga Gauri.

 

Gauri menganggukan kepalanya. Dia setuju dengan apa yang dikatakan oleh Jun barusan.

 

“Tidak! Mana boleh tamu istimewa sepertimu tidur di ruang tamu. Lagi pula kamu ini kan idolanya Gauri itu akan sangat membahagiakan Gauri jika kamu mau tidur satu malam ini di kamar Gau.”

 

“Ibu!”

 

Gauri langsung memotong kalimat Ibunya dengan nada tinggi.

 

Jun terdiam kebingungan. Baru pertama kalinya dia melihat seorang gadis yang tak menjaga sikapnya dengan baik di depan dirinya yang seorang idola ini.

 

“Ayolah! Aku ajak kamu ke kamar ini sudah malam dan kamu pasti sudah mengantuk!” Ibu Gauri langsung mengajak Jun masuk ke dalam kamar Gauri dengan segera.

 

Walaupun Gauri merengek karena merasa kurang setuju jika Jun harus tidur di kamarnya malam ini.

 

“Lihatlah! Isi kamar Gauri anakku, semuanya tentang dirimu. Dia sangat menyukaimu!” ujar Ibu Gauri yang memperlihatkan akan pemandangan isi kamar Gauri yang memampang foto-foto Jun yang dia ambil dari beberapa majalah yang digunting ataupun foto yang dia ambil dari media sosial Jun yang kemudian cetak dalam foto polaroid.

 

Jun tersenyum sangat lebar dia merasa bangga jika ternyata dirinya sangat disukai oleh para fansnya. Hal itu membuat dirinya semakin ingin lebih menghargai arti fans bagi dirinya dan juga karirnya.

 

“Ibu!!!”

 

Gauri datang tiba-tiba dari arah belakang dan segera mencopot beberapa foto yang menurutnya akan memalukan jika Jun sampai melihatnya. Terutama foto dirinya bersama Jun yang dia edir seperti sedang foto bersama.

 

Gauri sangat malu dia segera menyembunyikakn foto itu di dalam lemari pakaiannya.

 

“Hehehe ...”

 

Gauri dibuat mati gaya oleh sikap Ibunya yang sudah sangat keterlaluan menurutnya.

 

“Ibu keluar dulu mau cuci piring kau rawat Jun dengan baik!” ucapnya seraya keluar sambil menutup pintu kamar.

 

“Ah, hehehe, maafkan sikap Ibuku!”ucap Gauri yang merasa bersalah dan takut membuat Jun meras tak nyaman.

 

“Ah, tidak apa-apa!”

 

“Oh, ya, bolehkah aku ikut mandi? Rasanya jika tidak mandi tubuhku terasa kurang nyaman!” ujar Jun dengan malu-malu namun dia harus melakukan hal itu.

 

“Oh, benar! Baiklah nanti aku akan berikan pakaian milikku adikku!”

 

Dengan segera Gauri pergi ke luar kamarnya menuju kamar adik kembarnya.

 

“Hey! Apa yang kakak lakukan?” marah sang adik yang melihat lemari pakaiannya diobrak-abrik oleh Gauri seenaknya.

 

“Aku pinjam pakaian kalian ya?” pintana namun seperti tak mengharapkan izin dari kedua adiknya itu.

 

“Tapi jangan punyaku!” kata Gani yang menolak pakiaannya dipakai oleh sang idola itu.

 

“Jangan punyaku juga!” kata Gazi yang juga menolak.

 

“Hah, aku akan beri uang jajan lebih dari lima puluh persen dari biasanya untuk siapa saja yang mau memberikan pakaian terbaiknya pada Jun!” tegas Gauri yang akhirnya membuat pernyataan agar kedua adiknya mau meminjamkan pakaian untuk Jun.

 

"Aku saja!” Gani dan Gazi mengangkat tangannya secara bersamaan.

 

Keduanya pun segera mengeluarkan pakaian terbaik mereka untuk Jun.

 

Gauri tersenyum dia pun segera kembali ke kamarnya untu memberikan pakaian itu pada Jun.

 

Ternyata Jun sudah berada di dalam kamar mandi.

 

“Ini ada pakaian adikku, mungkin iya mereka baru duduk dibangku SMP tapi kurasa tubuh mereka lumayan tinggi dari pada ayahku dan ini mungkin cukup di tubuhmu!” kata Gauri di depan pintu kamar mandi.

 

Namun tak terdengar suara sahutan dari dalam kamar mandi. Hal itu membuat Gauri agak cemas. Apa mungkin Jun pingsan di dalam kamar mandi setelah memakan makanan keluarga mereka. Tapi hal itu tentu saja mustahil karena bagaimana pun Jun juga sama-sama manusia seperti mereka.

 

Dengan segera Gauri perlahan membuka pintu karena terlalu cemas.

 

“Apa kau ada di dalam?” panggil Gauri yang berjalan perlahan masuk.

 

“Ahk...”

 

Gauri teriak ketika ternyata dirinya tak sengaja melihat Jun yang sedang mandi di bathtub-nya dengan tubuh yang telanjang.

 

Gauri pun segera lari sayangnya lantai kamar mandi terlalu licin sehingga membuatnya jatuh masuk ke dalam bathtub dan menindih tubuh Jun.

 

“Ahk?”

 

Gauri bingung dirinya malah ikut masuk ke dalam bathtub dan kesulitan untuk keluar dari sana.

 

“Ma-maafkan aku!” Gauri langsung meminta maaf namun usahanya masih belum menemukan titik hasil.

 

Bagian tubuh belakang Gauri otomatis menyentuh kejantanan Jun yang membuat Jun untuk segera membantu Gauri untuk segera bangkit.

 

Gauri pun berusaha untuk bangkit dengan mata yang sedari dia tutup karena tak mau melihat tubuh Jun yang memakai pakaian satu helai pun.

 

Setelah Jun berhasil membantunya bangkit dengan segera dia keluar dari kamar mandi dengan jantung yang berdebar sangat keras. Dia tak memperdulikan pakaian yang basah kuyup dan kedinginan. Dia tetap berdiri di samping meja belajarnya yang membelakangi pintu kamar mandi.

 

“Aku sudah selesai!” kata Jun yang baru saja keluar dari kamar mandi.

 

“Iya!” sahut Gauri dengan kaku.

 

“Tenanglah! Aku sudah memakai pakaian!” kata Jun yang sedikit tertawa melihat tingkah lucu Gauri.

 

“Ah? I-iya!”

 

Jun perlahan berjalan mendekati ke arah Gauri hal itu membuatnya agak sedikit ketakutan. Gauri merasa jika Jun akan melakukan balas dendam karena telah masuk ke dalam kamar mandi dengan sembarangan.

 

“Ma-maafkan aku, aku kira tadi kau pingsan karena makanan yang diberikan Ibu karena tak terbiasa makan makanan seperti itu!” ujar Gauri yang mencoba menjelaskan pada Jun yang semakin mendekat ke arahnya.

 

Gauri pun mundur sedikit demi sedikit dari jangkauan Jun yang malah terus mendekati dirinya dengan senyuman yang baginya itu adalah aneh.

 

“Jun, eh, Kak Jun apa yang akan kau lakukan?” tanya Gauri yang terus meghindari Jun.

 

Sedangkan di luar kamar ternyata kedua orangtua Gauri dan juga adi kembarnya yang panik karena mendengar suara teriakan Gauri dilarang masuk oleh Ibu Gauri mereka hanya diperkenankan mendengarkan situasi dari luar kamar Gauri.

 

“Apa yang Ibu lakukan? Mungkin saja pria itu mau berbuat macam-macam pada anak gadis kita!” protes sang ayah yang selalu kalah jika sudah berdebat dengan istrinya, Ibu Gauri.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!