Ke dokter?
Oh noo....😱
Nadine terpaksa mati-matian berkata dia baik-baik saja, kedokter sama saja dia cari mati bukan? tidak peduli ke dokter mana mama nya akan membawa nya, tapi fikiran buruk jelas menghantam dirinya.
Ke dokter ➡️ diperiksa ➡️ hamil ➡️ di bunuh oleh sang papa.
Itu yang ada di fikirian buruk nya saat ini.
Jika seisi keluarga tahu apa yang terjadi pada nya, Nadine jamin dia akan di cincang-cincang oleh orang satu rumah tanpa ampun.
Bahkan bisa Nadine bayangkan bagaimana kemarahan sang Papa nantinya, juga bisa dia bayangkan betapa kecewanya sang mama pada nya.
"Aku baik-baik saja kok Ma"
Tolak Nadine di sela-sela jam sarapan pagi mereka.
Tekad Nadine saat ini cukup bulat, mencari laki-laki keturunan arab-eropa-indonesia itu untuk menyelesaikan urusan mereka.
Enak saja, bukan kah dia yang menanam benih? masa aku harus susah sendiri? kalau malam itu dia tidak memancing, mana mungkin terjadi kan? dan mana mungkin ada anak kecebong di perut ku saat ini.
Oceh Nadine dalam hati.
"Kenapa begitu terburu-buru? bukan kah biasa nya kamu tidak berangkat se awal ini ke kantor?"
Sang papa bertanya sambil sibuk membaca koran milik nya.
"Aku harus menemui Yunita"
Jawab Nadine asal, dia fikir jika gadis itu tidak mau bekerja sama, Nadine pastikan akan membuat susah gadis itu dalam segala hal di kantor nya.
"Jangan terlalu menyusahkan Yunita, papa fikir belakangan dia cukup kesulitan mengikuti semua perintah mu"
Alih-alih menjawab kata-kata papa nya, secepat kilat Nadine berdiri, mencium sang papa dan mama secara bergantian.Dia melirik ke arah tangga sejenak, sang kakak sepertinya belum juga bangun dari tidurnya.
"Aku pergi dulu pa, ma..."
Ucap Nadine lalu kabur secepat kilat sambil meraih kunci mobilnya di atas meja yang terletak di sisi kanan dia berjalan.
Nadine langsung melesat masuk ke dalam mobilnya, menyalakan mobil kesayangan nya itu kemudian mulai melaju perlahan meninggalkan rumah orang tuanya.
Bola mata nya terus menatap ke arah depan, mencoba mengingat-ingat di perusahaan mana dia menabrak mobil seseorang dan mencuri mobil tuan asing pagi itu.
"Akhhhhh aku menemukan nya"
Pekik Nadine penuh kegirangan.
Zahras Heidelberg Company
Apa dia bekerja disini?
Fikir Nadine sambil berusaha menepikan mobilnya ke pinggiran trotoar.
Bagaimana mencarinya? Oh God.. aku bahkan lupa siapa nama nya.
Nadine bicara sambil terus menggigit bibir nya, kaki nya sejak tadi mulai bergoyang tidak sabaran, bola matanya terus menatap ke arah dalam, mencoba melihat orang-orang yang mulai masuk ke perusahaan itu.
Pilihan Nadine cukup bijaksana, mendatangi tempat ini pagi-pagi jelas pilihan baik, dia terpaksa melihat satu persatu orang-orang yang datang agar bisa menemukan sosok laki-laki itu di antara semua orang.
Cukup lama Nadine mencari sosok laki-laki itu, tapi rupa-rupa nya tidak juga kunjung dia temukan.
Jangan-jangan bukan bekerja disini, hanya kebetulan parkir lalu pergi.
Nadine tiba-tiba mulai terserang rasa panik, dia fikir kalau dia tidak menemukan nya bagaimana ? bukankah ini sama saja dia menghabiskan waktu secara sia-sia.
Saat lamunan nya terasa begitu panjang, tiba-tiba dari sisi kiri seseorang mencoba mengetuk-ngetuk pintu mobilnya.
Nadine langsung tersentak kaget, dengan cepat menurunkan kaca mobilnya.
Sejenak Bola mata Nadine langsung membulat tidak percaya saat sadar siapa yang ada disisi kiri mobil nya.
Seorang laki-laki tampak menundukkan tubuhnya, menatap tajam bola Mata Nadine.
"Kita harus bicara sekarang juga"
Oh my God.
Pekik Nadine dalam hati.
Sepertinya dia lupa soal sesuatu.
Nadine berusaha menutup kaca mobilnya, tapi tangan laki-laki itu dengan cepat menahan nya dan memaksanya untuk membuka pintu mobil itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
Rini Samerda
siklus isded secara express 🤣
2024-09-22
0
Nailott
apa hiedarkah. dia ? semoga. iya, kasian nadine.
2022-12-17
0
Wislan Thu Wislan
spa ya?
2022-07-22
0