8. Rujak Mpok Leha

Rima dan Poppy jalan beriringan dengan menggunakan payung. Siang Itu cahaya matahari terik sekali, padahal waktu baru menunjukan jam sepuluh.

“Panas, ya?” tanya Rima melihat keringat Poppy yang terus mengalir.

“Nggak kok, Teh.” Jawab Poppy sambil mengelap keringat dengan punggung tangannya.

“Rima mau kemana?” sapa ibu-ibu yang berpas-pasan bertemu di jalan.

“Mau ke Mpok Leha, Bu. Mau beli rujak,” jawab Rima.

“Ohhh…,” kata ibu-ibu.

“Mari, Bu.”

“Ya, Rim. Hati-hati, Rim.”

Namun ketika bertemu dengan kumpulan para gadis,

“Teh Rima mau kemana?” sapa seorang gadis.

“Mau beli rujak, Nin,” jawab Rima.

“A Budi ada nggak?’ tanya seorang gadis yang berambut panjang dan hanya menggunakan kaos seksi serta celana yang super pendek.

“Ada. Sedang ada tamu,” jawab Rima.

“Titip salam buat A Budi dari Caca,” kata gadis itu.

“Ya, nanti teteh sampaikan,” jawab Rima.

Poppy yang sedang memandangi gadis itu menoleh ke arah Rima dan bertanya, "Siapa?”

“Penggemarnya Budi,” jawab Rima sambil. berbisik.

“Oh….,” seru Poppy sambil manggut-manggut.

Namun ketika bertemu dengan sekumpulan anak gadis  ABG.

“Teh Rima, Fadlan dan Farhan ada?” tanya seorang anak ABG.

“Nggak ada belum pulang main basket,” jawab Rima.

“Siapa Fadlan dan Farhan?” tanya Poppy .

“Fadlan adik saya, kalau Farhan adiknya Budi,” jawab Rima.

“Mereka seusia?”

“Tidak beda setahun.”

“Namanya agak mirip, jadi seperti anak kembar. "

“Ya, memang seperti anak kembar, kemana-mana selalu berdua,” ujar Rima.

“Satu sekolah?” tanya Poppy.

“Satu kampus, tapi beda falkutas.”

“Oh…sudah kuliah.”

Tak terasa akhirnya mereka sampai di rumah Mpok Leha. Tampak mpok Leha sedang mempersiapkan dagangannya.

“Assalamualaikum Mpok Leha,” Rima memberi salam.

“Waalaikumsalam Neng Rima,” balas Mpok Leha.

“Mpok saya mau pesan rujak dan gado-gado sudah siap belum?” tanya  Rima.

“Sudah, Neng. Mau beli berape?” tanya mpok Leha.

“Rujaknya 3 pedesnya sedang sama gado-gadonya 3 pedesnya sedang juga,” kata Rima.

“Teteh Poppy mau rujaknya yang pedas sama gado-gadonya pedas juga,” protes Poppy.

“Eh….jangan nanti sakit perut,” kata Rima.

“Tapi Poppy maunya pedas, Teh,” rengek Poppy.

Rima menghela nafas. Bumil memang susah dilawan.

“Ya sudah, rujaknya ditambah sedikit aja pedasnya. Tapi gado-gadonya jangan ditambah lagi pedasnya,” kata Rima.

“Iya,” akhirnya Poppy setuju.

“Mpok, rujaknya yang satu ditambahin sedikit lagi pedasnya,” kata Rima.

“Oh iya, Neng," kata mpok Leha sambil menyiapkan bumbu yang akan diulek.

“Duduk dulu Neng,” mpok Leha menunjukan kursi kayu di teras rumahnya.

“Dik Poppy duduk dulu, berdiri terus cape,” kata Rima sambil mengajak Poppy duduk di bangku yang disediakan Mpok Leha.

Setelah menunggu lama akhirnya keinginan Poppy untuk makan rujak kesampaian juga. Dengan mata berbinar Poppy memandangi bungkus rujak. Ia meminta Budi untuk mrngambilkan piring.

“Rujaknya jangan dimakan sekarang. Kamu belum makan nanti sakit perut,” kata Reno ketika melihat Poppy hendak membuka bungkus rujak.

“Tadi kan sudah sarapan, “ jawab Poppy.

“Itu tadi Pagi, kalau sekarang sudah siang,” ujar Reno. Yang berusaha menahan tangan adiknya untuk membuka bungkus rujak.

“Budi mana sih ngambil piringnya lama,” keluh Poppy sambil pandangan matanya ke dalam rumah Budi.

Tapi dasar bumil tidak bisa dilarang, Poppy tetap saja mencoba untuk membuka bungkus rujak.

“Eh…..Nak Poppy jangan makan rujak dulu! Makan nasi dulu itu sudah tante siapkan. Ayo Nak Reno makan dulu. Tadi pagi Rima masak banyak untuk Nak Poppy dan Nak Reno,” seru Bu Tiara tiba-tiba sambil mengambil bungkusan rujak dari tangan Poppy.

“Terima kasih tante, tidak usah repot-repot,” kata Reno.

“Ih….. nggak repot kok, kalau hari libur Rima memang biasa masak banyak karena semua pada libur,” terang Bu Tiara.

“Ayo Nak Poppy, rujaknya disimpan dulu. Tenang nggak akan ada yang ngambil,” kata Bu Tiara sambil menarik tangan Poppy.

Akhirnya Poppy mau mengikuti Bu tiara.

“Ayo Nak Reno, jangan malu-malu,” ajak Bu Tiara.

Reno dan Poppy berjalan mengikuti Bu Tiara ke ruang makan.

Di ruang makan nampak Budi yang sedang mengganti gallon air mineral,  Rima yang sedang menyiapkan peralatan makan, Pak Aep yang sedang membetulkan mainan Odie dan Fadlan dan Farhan sedang bermalas-malasan di depan tv.

“Ayo Nak Poppy dan Nak Reno jangan malu-malu. Anggap saja di rumah sendiri.”

“Ayah-Budi temenin Nak Poppy dan Nak Reno makan,” kata Bu Tiara.

Pa Aep masih saja berkutat membetulkan mainan Odie.

“Odie, betulin mainannya nanti lagi. Akinya makan dulu,” kata Rima mengambil mainan Odie dari tangan Pak Aep.

“Odie juga mau makan,” kata Odie ke Mamanya.

“Iya, Mama ambilkan, ya.”

Rima mengambilkan makanan untuk Odie lalu menyuapinya.

Semua orang makan dengan tenang.

Poppy melihat Rima belum makan, Rima sibuk menyuapi Odie.

“Teh Rima, ayo makan bareng-bareng,” ajak Poppy.

“Ya, nanti suapi Odie dulu,” jawab Rima.

Reno sambil makan melihat ke arah Rima. Tadi ketika Rima dan Poppy pergi membeli rujak, Bu Tiara bercerita kalau ayah Odie meninggal ketika Odie masih bayi. Nasib Odie sama dengan anak Poppy sama-sama ditinggal ayah ketika masih kecil, bedanya Odie masih bayi dan anak Poppy masih dalam kandungan.

Hmm masakan Rima lumayan juga, bisik Reno dalam hati.

Reno melihat Rima begitu telaten mengurus anaknya seorang diri.

Sehari-harinya Rima membantu di percetakan milik Pak Aep.

Sedangkan Odie dititipkan ke Bu Tiara.

Bu Tiara menyiapkan air minum untuk semua orang.

“Tante, tidak ikut makan?” tanya Poppy melihat Bu Tiara tidak ikut makan bareng dengan mereka.

“Tante makannya nanti bareng dengan Rima,” jawab Bu Tiara sambil menyiapkan makanan pencuci mulut.

Setelah semua selesai makan, Bu Tiara menyiapkan puding dan rujak sebagai pencuci mulut.

Sedangkan Poppy mendapatkan sebungkus rujak untuk dirinya sendiri.

Poppy begitu semangat makan rujak, walaupun kepedasan ia tetap melahap rujak itu.

Reno menyicip rujak milik Poppy, langsung ia kepedesan dan keaseman ketika memakan rujak milik Poppy.

“Pedes banget, rawit berapa biji ?” tegur Reno sambil kepedesan.

“Itu masih mending sudah saya kurangi, tadinya Dik Poppy minta pedes sekali,” kata Rima yang masih menyuapi Odie.

“Jangan nanti sakit perut, kasihan bayi di kandunganmu,” kata Reno.

“Tadi malam Bu Poppy makan sop kambing betawi pakai sambel banyak sekali, saya singkirkan saja sambelnya,” kata Budi sambil memakan puding.

“Makan di kaki lima sama Pak Budi malu-maluin. Masa mau duduk aja dicek dulu bangku dan mejanya,”

Kata Poppy sambil makan rujak dengan wajah cemberut.

“Memang dia begitu Dik Poppy. Waktu Teteh hamil Odie dia juga begitu,” kata Rima sambil ketawa.

“Teteh ngak malu?’ tanya Poppy.

Sambil memberikan suapan terakhir pada Odie, Poppy menjawab,”Nggak, karena Teteh sudah biasa melihat Budi seperti itu. Budi yang

sering menemani teteh kalau teteh lagi ngidam sesuatu.”

“Pantesan, Pak Budi seperti udah biasa menghadapi bumil ngidam,” kata Poppy.

“Tapi Teteh tetap aja, Pak Budi malu-malui,” protes Poppy.

Budi yang diomongin cuek-cuek saja, bagi dia ngelawan bumil nggak bakalan menang.

“Maksud Pak Budi itu baik, dia takut kamu jatuh dari kursi. Ibu hamil tidak boleh sampai jatuh karena bisa menyebabkan keguguran,” kata

Reno yang mencoba memberi pengertian kepada Poppy.

Mendengar omongan Reno, Poppy jadi mengerti mengapa Budi bersikap seperti itu.

Akhirnya menjelang sore Poppy dan Reno pamit untuk pulang, karena Bu Melly menyuruh mereka untuk makan malam di rumah orang tua mereka.

.

.

.

Hai reader, maaf jika tadi ada kesalahan penempatan penulisan.

Author kalau udah ngantuk suka kacau ngeditnya.

Jangan lupa like and komen ya

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

RENO KYK NYA NAKSIR RIMA .

2023-03-28

1

soft drink

soft drink

kl beli rujak bumil selalu semangat

2021-09-20

3

koceng oren

koceng oren

kasihan bu bos diajak panas-panasan

2021-09-20

3

lihat semua
Episodes
1 1.Selamat Jalan Kekasih
2 2.Pak General Manager
3 3. Jabatan Baru Dan Ruangan Baru.
4 4. Mulai Bekerja
5 5. Bertemu Tari
6 6. Sop Kambing Betawi
7 7. Ke Rumah Budi
8 8. Rujak Mpok Leha
9 9. Siapa Dia ?
10 10. Pak Edward Indrayana
11 11. Bumil Yang Kelaparan
12 12. I Don't Know What To Say
13 13. Mantan Pacar
14 14. Undangan Pak Setyo
15 15. Pergi Ke Bandung
16 16. Pembukaan Hotel Pak Setyo.
17 17. Pembukaan Hotel Pak Setyo 2
18 18. Jalan-jalan Di Kota Bandung.
19 19. Owner Turun Tangan
20 20. Gara-Gara Baso
21 21. Ulang Tahun Pak Rahadian
22 22. Menunggu Hatimu Menyambut Diriku.
23 23. Nenek Nyinyir
24 24.Kaulah Segalanya .
25 25. Bolu Susu
26 26. Restu Ayah.
27 27. Mengajak Menikah.
28 28. Poppy.
29 29. Budi Cemburu
30 30. Teman Lama.
31 31. Ke Rumah Pak Rahadian 1
32 32. Ke Rumah Pak Rahadian 2
33 33. Reno Yang Membuat Ulah.
34 34. Melamar Poppy 1
35 35. Melamar Poppy 2.
36 36. Kisruh Sarapan pagi.
37 37. Lamaran Reno
38 38. Tamu Tak Diundang
39 39. Bos Besar.
40 40. Pergi Ke Bandung
41 41. Beautiful Girl
42 42. Sakit Kepala
43 43. Ke Dokter Kandungan
44 44. Bayi Dalam Keadaan Sehat.
45 45. Mama Lebih Sayang Pada Calon Menantu.
46 46. Bidadari Surga.
47 47. Pulang Ke Rumah
48 48. Panggilan Sayang Untuk Budi
49 49. Pria Itu ????
50 50. Sebuah Lagu Untuk Poppy.
51 51. Cecunguk Toriq
52 52. Detik-Detik Anak Sholeh Lahir
53 53. Siapa Nama Bayinya?
54 54. Akhirnya Sah.
55 55. Pasca Melahirkan.
56 56. Keluarga Sakinah Mawadah Warohmah
57 57. Extra Part 1.
58 58. Extra Part 2
59 59. Extra Part 3.
60 60. Extra Part 4
61 61. Extra Part 5.
62 62. Extra Part Terakhir.
Episodes

Updated 62 Episodes

1
1.Selamat Jalan Kekasih
2
2.Pak General Manager
3
3. Jabatan Baru Dan Ruangan Baru.
4
4. Mulai Bekerja
5
5. Bertemu Tari
6
6. Sop Kambing Betawi
7
7. Ke Rumah Budi
8
8. Rujak Mpok Leha
9
9. Siapa Dia ?
10
10. Pak Edward Indrayana
11
11. Bumil Yang Kelaparan
12
12. I Don't Know What To Say
13
13. Mantan Pacar
14
14. Undangan Pak Setyo
15
15. Pergi Ke Bandung
16
16. Pembukaan Hotel Pak Setyo.
17
17. Pembukaan Hotel Pak Setyo 2
18
18. Jalan-jalan Di Kota Bandung.
19
19. Owner Turun Tangan
20
20. Gara-Gara Baso
21
21. Ulang Tahun Pak Rahadian
22
22. Menunggu Hatimu Menyambut Diriku.
23
23. Nenek Nyinyir
24
24.Kaulah Segalanya .
25
25. Bolu Susu
26
26. Restu Ayah.
27
27. Mengajak Menikah.
28
28. Poppy.
29
29. Budi Cemburu
30
30. Teman Lama.
31
31. Ke Rumah Pak Rahadian 1
32
32. Ke Rumah Pak Rahadian 2
33
33. Reno Yang Membuat Ulah.
34
34. Melamar Poppy 1
35
35. Melamar Poppy 2.
36
36. Kisruh Sarapan pagi.
37
37. Lamaran Reno
38
38. Tamu Tak Diundang
39
39. Bos Besar.
40
40. Pergi Ke Bandung
41
41. Beautiful Girl
42
42. Sakit Kepala
43
43. Ke Dokter Kandungan
44
44. Bayi Dalam Keadaan Sehat.
45
45. Mama Lebih Sayang Pada Calon Menantu.
46
46. Bidadari Surga.
47
47. Pulang Ke Rumah
48
48. Panggilan Sayang Untuk Budi
49
49. Pria Itu ????
50
50. Sebuah Lagu Untuk Poppy.
51
51. Cecunguk Toriq
52
52. Detik-Detik Anak Sholeh Lahir
53
53. Siapa Nama Bayinya?
54
54. Akhirnya Sah.
55
55. Pasca Melahirkan.
56
56. Keluarga Sakinah Mawadah Warohmah
57
57. Extra Part 1.
58
58. Extra Part 2
59
59. Extra Part 3.
60
60. Extra Part 4
61
61. Extra Part 5.
62
62. Extra Part Terakhir.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!