6. Sop Kambing Betawi

Suasana malam itu cukup ramai, mobil dan motor banyak yang berlalu lalang di jalan raya. Tempat-tempat makan ramai di kunjungi pengunjung.

“Ibu mau makan dimana?” tanya Budi memecahkan kesunyian diantara mereka.

Poppy diam tidak menjawab pertanyaan Budi, dia kelihatannya masih marah.

“Maafkan saya,” ucap Budi, pandangannya tetap ke jalan raya.

Poppy menoleh ke arah Budi.

“Maafkan saya yang sudah berbuat lancang kepada Ibu. Saya lakukan itu semua agar Ibu tidak pergi sendiri.”

“Wanita pergi sendiri di malam hari terlalu berbahaya, banyak orang jahat yang mengintai. Apalagi Ibu sedang hamil, menjadi mangsa yang empuk untuk para laki-laki yang mempunyai niat jahat.”

Budi menoleh ke arah Poppy, pandangan mereka bertemu. Poppy tidak mengatakan apapun ia hanya memandangi Budi.

“Ibu mau makan apa?” tanya Budi.

Poppy belum menjawab Budi kembali melihat ke depan.

“Saya mau makan sop kambing Betawi,” jawab Poppy sambil terus memandangi Budi.

“Oke, Ibu sudah tahu tempatnya?” tanya Budi .

“Hmmm saya dan Kang Rangga biasa makan di jalan……”

Budi langsung mengarahkan mobil menuju jalan yang dimaksud oleh Poppy.

Sesampai di jalan…….Budi tidak menemukan restaurant hanya tempat makan ditenda kaki lima yang berjejer di sepanjang jalan itu.

“Sebelah mana penjual sop kambing Betawi?” tanya Budi sambil melirik ke kanan dan ke kiri jalan.

“Tuh, di depan yang ada mobil keluar, " Poppy menunjuk ke arah yang dimaksud.

“Parkir di jalan nggak apa-apa, Bu?” tanya Budi dengan tidak yakin, karena mobil milik Poppy adalah sedan mewah yang harganya fantastik.

“Nggak apa-apa, Pak Budi. Kang Rangga dan Kang Reno juga sering parkir di sini.”

Budi memarkir mobil di pinggir jalan.

“Ayo kita turun,” ajak Poppy sambil menyelempangkan tali tas ke bahu dan hendak keluar dari mobil.

“Tunggu sebentar, Bu,” kata Budi menahan Poppy untuk keluar dari mobil.

“Kenapa?” tanya Poppy bingung.

Budi keluar dari mobil lalu memutar membukakan pintu mobil untuk Poppy.

“Hati-hati, Bu,” kata Budi.

“Terima kasih,” ucap Poppy sambil keluar dari mobil dan berdiri di pinggir mobil menunggu Budi menutup dan mengunci mobil.

Lalu mereka berjalan beriringan menuju tenda penjual sop kambing Betawi. Suasana di tenda pejual sop kambing Betawi agak sepi mungkin karena hari sudah malam.

Jam yang lingkar di tangan Budi sudah menujuk pukul delapan lebih seperempat.

Poppy mendekati penjual sop kambing yang sedang meracik sop,

“Pak sop kambingnya dua campur jangan pakai jeroan, nasinya dua."

“Minumnya apa, Bu?” tanya si penjual.

Poppy menoleh ke belakang mencari Budi, ternyata pegawainya itu benar-benar protective ia masih saja menjaganya berdiri di belakang.

“Pak Budi mau minum apa?” tanya Poppy.

“Teh tawar panas, Bu,” jawab Budi.

“Teh tawar panas 2, Pak,” kata Poppy kepada si penjual.

“Baik, Bu.”

Setelah memesan makanan mereka mencari tempat duduk. Budi memilih tempat yang aman untuk duduk dan kursinya aman untuk diduduki. Setelah menemukan tempat dan kursi yang aman barulah Budi mempersilahkan Poppy untuk duduk.

Para pengunjung  menggeleng- geleng kepala melihat  Budi sangat selektif  memilih tempat dan kursi.

“Bagaimana, kursinya goyang nggak?” tanya Budi dengan wajah yang sedikit tegang.

“Aman, Pak. Jangan khawatir,” jawab Poppy dengan tenang.

“Atau mau duduk di depan Abangnya saja? Itu kursinya dari kayu,” Budi menunjuk kearah si penjual yang sedang meracik bumbu.

“Sudah di sini saja, Pak. Saya tidak apa-apa.”

“Kalau mau jatuh pegang tangan saya, ya!” seru Budi.

“Iya, Pak Budi.”

Akhirnya pesanan merekapun datang, jadi Poppy bisa tenang karena Budi tidak meributkan masalah bangku yang goyang. Mereka bisa menikmati makanan dengan nyaman.

“Selamat malam bapak-ibu dan akang- teteh, ijin kan kami mempersembahkan sebuah lagu untuk menghibur semuanya,”

Terdengar suara petikan gitar yang syahdu

Aku 'tak pernah meminta

Sosok pendamping sempurna

Cukup dia yang selalu

Sabar menemani dalam kekuranganku

Namun Tuhan menghadirkan

Kamu wanita terhebat

Kuat 'tak pernah mengeluh

Bahagiaku selalu bersamamu

Andai ada keajaiban

Ingin 'ku ukirkan

Namamu diatas bintang-bintang angkasa

Agar semua tau

Kau berarti untukku

S'lama-lamanya kamu milikku

Kini telah 'ku buktikan

Kamu pendamping setia

Kuat 'tak pernah mengeluh

Bahagiaku s'lalu bersamamu

Andai ada keajaiban

Ingin 'ku ukirkan

Namamu diatas bintang-bintang angkasa

Agar semua tau

Kau berarti untukku

S'lama-lamanya kamu milikku

Namun 'ku sadari diriku

Takkan mampu selalu

Bahagiakan kamu

Tapi akan 'ku perjuangkan

Untukmu yang terhebat

Kekasih impian

Andai ada keajaiban

(Andai ada keajaiban)

Ingin 'ku ukirkan

Namamu diatas bintang-bintang angkasa

Agar Semua tau

Kau berarti untukku

S'lama-lamanya

S'lama-lamanya kamu milikku

( Kekasih impian by

Natta Reza )

Ternyata mengikuti keinginan bumil tidak hanya cukup sekedar makan sop kambing Betawi.

Sepanjang jalan pulang Poppy meminta Budi untuk berhenti  untuk membeli martabak manis, martabak asin, roti bakar, pisang keju,, cakwe, onde-onde dan molen. Budi hanya

menggeleng-geleng kepala  melihat

kelakuan Poppy yang tidak mengalihkan pandangannya dari  penjual jajanan khas malam hari.

“Kok nggak ada yang jualan rujak, sih?” keluh Poppy.

Budi langsung menoleh kearah Poppy ketika mendengar keluhan Poppy.

WHAT? RUJAK? pekik Budi dalam hati.

Come on, yang benar aja cari rujak malam-malam.

“Tidak ada yang jual rujak malam-malam, Bu,” ujar Budi hati-hati.

“Tidak ada, ya? Padahal saya pengen rujak,” kata Poppy dengan kecewa.

Budi menghela nafas.

“Bagaimana kalau beli rujaknya besok saja?” saran Budi.

“Besok? Pagi-pagi sudah ada?” tanya Poppy.

‘Iya, pagi-pagi sudah ada. Nanti saya antar rujaknya ke rumah,” jawab Budi yang mencoba meyakini Poppy.

“Jangan diantar ke rumah, saya mau lihat sendiri cara membuatnya,” ujar Poppy.

“Oke, nanti saya jemput, kalau tukang rujaknya sudah jualan.”

“Bener, ya ? saya tunggu loh !”

“Siap, Bu bos.”

Keesokan harinya ketika adzan  subuh belum

berkumandang Bu Tiara kaget melihat banyak bungkusan makanan diatas meja makan.

“Siapa yang beli makanan sebanyak ini,” bisik bu Tiara .

Terdengar suara pintu kamar terbuka terlihat Pak Aep yang sudah bersiap-siap untuk ke masjid.

“Ayah, ini siapa yang bawa makanan sebanyak ini?” tanya Bu Tiara.

Pak Aep melihat ke atas meja makan,

“Budi mungkin, Mah,” jawab Pak Aep.

Salah satu pintu kamar di atas terbuka, tampak seorang remaja laki-laki keluar dari kamar sambil menguap dan mengangkat  kedua tangannya.

“Ayo Farhan cepat wudhu, sebentar lagi adzan. Sekalian bangunin kakakmu,” perintah Ayah.

“Iya, Ayah,”jawab Farhan sambil mengantuk ia mengetuk pintu kamar kakaknya.

“Aa…..bangun kata Ayah. Sudah siang.”

Terdengar suara orang bangun tidur dari dalam kamar,

“Iya.”

Pintu penghubung dengan rumah sebelah  terbuka, seorang anak muda yang sudah memakai sarung, baju koko dan kopeyah jalan sambil menyeret kaki lalu duduk di meja

makan dengan kepala telungkup diatas meja makan.

“Kalian tidur jam berapa sih? Udah mau Adzan subuh masih pada ngantuk,” tanya Bu Tiara kepada keponakannya Fadlan.

“Nggak tau, Bi tidur jam berapa. Ngerjain tugas kuliah banyak,” jawab Fadlan sambil tidurdi atas meja.

“Jadi nggak tau juga dong siapa yang bawa makanan segini banyaknya?”

Fadlan langsung bangun dari tidurnya,

“Hah…. Makanan ????Mana, Bi????" Fadlan langsung bangun dari tidur.

“Ini, siapa yang bawa?” Bu Tiara menunjukkan banyak bungkusan di atas meja.

“Dari Bu Poppy, Mah,” jawab Budi yang baru turun dari tangga dan menghampiri meja makan da meneguk  segelas air putih.

“Bu Poppy?” Kamu tadi malam ke  rumah Bu Poppy?” tanya Bu Tiara dengan penuh

selidik.

“Nggak sengaja, Mah. Waktu …….”

Tiba-tiba terdengar suara adzan subuh.

“Sudah kita ke masjid dulu, ceritanya diteruskan nanti,” ujar Pak Aep sambil berjalan ke masjid diikuti oleh 3 pria muda yang tampan-tampan di belakangnya.

.

.

.

.

.

Hai readers,

Terima kasih masih setia membaca novel author yang kagak jelas.

Maap kalau ngak bisa up banyak-banyak moodnya naik turun, disesuaikan dengan kemampuan yang terbatas.

Terpopuler

Comments

Ashqar Safira

Ashqar Safira

Budi sangat melindungi bu boss nya.

2021-09-26

0

Koin

Koin

bumil kerjanya makan mulu

2021-09-26

2

Poin

Poin

Budi berani loh

2021-09-26

3

lihat semua
Episodes
1 1.Selamat Jalan Kekasih
2 2.Pak General Manager
3 3. Jabatan Baru Dan Ruangan Baru.
4 4. Mulai Bekerja
5 5. Bertemu Tari
6 6. Sop Kambing Betawi
7 7. Ke Rumah Budi
8 8. Rujak Mpok Leha
9 9. Siapa Dia ?
10 10. Pak Edward Indrayana
11 11. Bumil Yang Kelaparan
12 12. I Don't Know What To Say
13 13. Mantan Pacar
14 14. Undangan Pak Setyo
15 15. Pergi Ke Bandung
16 16. Pembukaan Hotel Pak Setyo.
17 17. Pembukaan Hotel Pak Setyo 2
18 18. Jalan-jalan Di Kota Bandung.
19 19. Owner Turun Tangan
20 20. Gara-Gara Baso
21 21. Ulang Tahun Pak Rahadian
22 22. Menunggu Hatimu Menyambut Diriku.
23 23. Nenek Nyinyir
24 24.Kaulah Segalanya .
25 25. Bolu Susu
26 26. Restu Ayah.
27 27. Mengajak Menikah.
28 28. Poppy.
29 29. Budi Cemburu
30 30. Teman Lama.
31 31. Ke Rumah Pak Rahadian 1
32 32. Ke Rumah Pak Rahadian 2
33 33. Reno Yang Membuat Ulah.
34 34. Melamar Poppy 1
35 35. Melamar Poppy 2.
36 36. Kisruh Sarapan pagi.
37 37. Lamaran Reno
38 38. Tamu Tak Diundang
39 39. Bos Besar.
40 40. Pergi Ke Bandung
41 41. Beautiful Girl
42 42. Sakit Kepala
43 43. Ke Dokter Kandungan
44 44. Bayi Dalam Keadaan Sehat.
45 45. Mama Lebih Sayang Pada Calon Menantu.
46 46. Bidadari Surga.
47 47. Pulang Ke Rumah
48 48. Panggilan Sayang Untuk Budi
49 49. Pria Itu ????
50 50. Sebuah Lagu Untuk Poppy.
51 51. Cecunguk Toriq
52 52. Detik-Detik Anak Sholeh Lahir
53 53. Siapa Nama Bayinya?
54 54. Akhirnya Sah.
55 55. Pasca Melahirkan.
56 56. Keluarga Sakinah Mawadah Warohmah
57 57. Extra Part 1.
58 58. Extra Part 2
59 59. Extra Part 3.
60 60. Extra Part 4
61 61. Extra Part 5.
62 62. Extra Part Terakhir.
Episodes

Updated 62 Episodes

1
1.Selamat Jalan Kekasih
2
2.Pak General Manager
3
3. Jabatan Baru Dan Ruangan Baru.
4
4. Mulai Bekerja
5
5. Bertemu Tari
6
6. Sop Kambing Betawi
7
7. Ke Rumah Budi
8
8. Rujak Mpok Leha
9
9. Siapa Dia ?
10
10. Pak Edward Indrayana
11
11. Bumil Yang Kelaparan
12
12. I Don't Know What To Say
13
13. Mantan Pacar
14
14. Undangan Pak Setyo
15
15. Pergi Ke Bandung
16
16. Pembukaan Hotel Pak Setyo.
17
17. Pembukaan Hotel Pak Setyo 2
18
18. Jalan-jalan Di Kota Bandung.
19
19. Owner Turun Tangan
20
20. Gara-Gara Baso
21
21. Ulang Tahun Pak Rahadian
22
22. Menunggu Hatimu Menyambut Diriku.
23
23. Nenek Nyinyir
24
24.Kaulah Segalanya .
25
25. Bolu Susu
26
26. Restu Ayah.
27
27. Mengajak Menikah.
28
28. Poppy.
29
29. Budi Cemburu
30
30. Teman Lama.
31
31. Ke Rumah Pak Rahadian 1
32
32. Ke Rumah Pak Rahadian 2
33
33. Reno Yang Membuat Ulah.
34
34. Melamar Poppy 1
35
35. Melamar Poppy 2.
36
36. Kisruh Sarapan pagi.
37
37. Lamaran Reno
38
38. Tamu Tak Diundang
39
39. Bos Besar.
40
40. Pergi Ke Bandung
41
41. Beautiful Girl
42
42. Sakit Kepala
43
43. Ke Dokter Kandungan
44
44. Bayi Dalam Keadaan Sehat.
45
45. Mama Lebih Sayang Pada Calon Menantu.
46
46. Bidadari Surga.
47
47. Pulang Ke Rumah
48
48. Panggilan Sayang Untuk Budi
49
49. Pria Itu ????
50
50. Sebuah Lagu Untuk Poppy.
51
51. Cecunguk Toriq
52
52. Detik-Detik Anak Sholeh Lahir
53
53. Siapa Nama Bayinya?
54
54. Akhirnya Sah.
55
55. Pasca Melahirkan.
56
56. Keluarga Sakinah Mawadah Warohmah
57
57. Extra Part 1.
58
58. Extra Part 2
59
59. Extra Part 3.
60
60. Extra Part 4
61
61. Extra Part 5.
62
62. Extra Part Terakhir.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!