episode 4

Untuk malam ini, Tasya bersyukur atas apa yang dimakan dan bukan untuk apa yang dilihat di rumah mewah ini yakni sosok lelaki dingin, dan menyebalkan.

Ditengah acara makan malam,

"Tasya kamu udah punya pacar belum"?

"Hukk huk hukk"

Tasya tersendat mendengar pertanyaan Angel yang tiba-tiba.Angel segera mengambilkan air dan memberikan kepada Tasya.

"Makannya pelan-pelan aja kak Tasya"

Ujar Angel menasihati.

"Apa sih Angel, pertanyaan kamu aneh deh, ngaco lagi".

"Perasaan baru kenal lah dengan anak ini, tapi mengapa kami sudah seakrab ini"? Guman Tasya pelan.

"udah punya apa belum sih kak Tasya"?

"Emang harus jawab ya Angel"?

"Iyalah kak Tasya ,dimana

-mana kalo orang bertanya pada kita harus dijawab".

"Kalo belum punya gimana! " Ucap Tasya sambil menunjukkan ekpresi tidak suka.

"Tinggal jawab itu doang susahnya apa sih

masa udah tua begitu belum punya pacar

Aku aja masih SMA udah"...

Tasya memotong ucapan Angel dan merasa pertanyaan itu unfaedah.

"Sudah Angel kamu kalo makan - makan harus benar jangan banyak bicara nanti bisa keselek mau"?

"Heheh iya kak ini udah diam kok" Angel menggerakkan tangannya dengan isyarat mengunci mulutnya.

Tatapan Kevin dari ruang tengah mununjukkan ekpresi tidak suka mendengar obrolan kami berdua di meja makan.

" kalian kalo sudah siap makan cepat naik keatas sana, makan kok sambil ngoceh".

" Apaan sih kak Kevin gak jelas banget, kami kan ngomong pelan lagian ini kami juga baru makan sedikit"

"Berisik. 5 menit kakak beri waktu makan, kalo tidak gak usah makan sekalian".

Tasya terus menunduk tidak berani menatap wajah Kevin yang sejak tadi duduk mengawasi mereka makan.Angel sangat kesal dengan sikap kakaknya tapi, ia juga tidak mau harus berurusan dengan Kevin.

Tasya dan Angel menyelesaikan makannya dengan cepat lalu, beranjak berdiri dari meja makan.

"Sudah kak kami naik keatas dulu, Tasya ayo naik keatas kamu sudah selesaikan kan"?

Ucap Angel sambil menarik lengan Tasya naik keatas.

Kevin terus mengikuti gerak Tasya yang semakin menjauh dari meja makan sampai tidak dapat dijangkau oleh penglihatannya.

"Sebenarnya apa sih yang terjadi di pikiran lho Kevin? kenapa melihat wajah gadis itu gue ingin sekali memakinya? bahkan, gue tidak suka dia datang kesini".

Setelah sampai di kamar Angel langsung merebahkan tubuhnya diatas ranjang.

" kak kevin ini kebiasaan deh gak pernah berubah selalu egois, dan menyebalkan".

Gerutu Angel dengan ekspresi cemberut"

"Kak Tasya, jangan dimasukkan ke hati ya tadi ucapan kak kevin, karena bukan hanya sama kakak aja kak kevin bertingkah seperti itu tapi, ke semua orang bahkan sama aku adeknya sendiri aja menyebalkan".

"Gak kok Angel, Aku sudah terbiasa dan kebal menghadapi orang seperti kakak kamu."

Lama Tasya mendengarkan Angel bercerita tentang keluarganya bahkan kehidupan sekolahnya juga. Hingga Tasya tertidur karena bosan mendengarkan Angel sejak tadi.

"Kak Tasya dengar gak sih? dari tadi Angel ngomong kakak diam terus trus jawabnya cuma hem dan iya terus"

Angel menoleh kesamping dan melihat Tasya sudah pergi ke alam mimpinya. Angel merasa kesal karena sejak tadi rupanya ia bercerita sama tembok.

" Baiklah kali ini kakak Aku maafkan karena baru ketemu tapi, tidak untuk hari selanjutnya" Ujar Angel memejamkan matanya.

Sekitar jam 4:00 pagi Tasya terbangun tidurnya dan melihat Angel masih tertidur nyenyak.Tasya tersenyum mengingat kelakuannya yang tertidur saat Angel bercerita kesana kemari.

Perlahan Tasya turun dari tempat tidur dan langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan bersiap untuk pulang kembali ke kosan. Tak berapa lama, Tasya keluar dari kamar mandi sudah kembali mengenakan pakaian yang sebelumnya ia kenakan.

Dengan langkah yang pelan dan tubuh yang mengendap-endap Tasya menuruni satu persatu anak tangga.Tanpa disadari Tasya bahwa paman telah melihatnya sejak tadi.

Paman tiba-tiba mengejutkan Tasya dengan menyalakan semua penerangan di lantai dasar.

Langkah Tasya terhenti tak kala melihat paman berdiri dihadapannya.

"Ngapain kamu jalan kayak pencuri Tasya? kamu mau maling ya " Gurau paman melihat ekpresi Tasya yang memerah.

"Bu...bukan paman. Sumpah deh Tasya gak ada niat maling dirumah ini paman"

Ucap Tasya terbata-bata.

"Trus tujuan kamu jalan seperti maling mau ngapaian kalau bukan.."Lagi lagi paman mengerjai Tasya yang semakin gemetaran.

"Sebenarnya Tasya ingin pulang paman karena nanti ada jadwal mata kuliah pagi paman. Tasya takut terlambat karena jarak dari sini ke kampus Tasya lumayan jauh.

"Kenapa tidak ngomong dari tadi. Apa ini tidak terlalu pagi"?

"Tidak paman."

"Baiklah tunggu sebentar biar paman membangunkan Kevin untuk mengantarmu pulang."

"Tidak usah repot-repot paman Tasya bisa sendiri kok paman."

"Kalau sampai kevin yang mengantarku pulang bisa-bisa nanti Aku dimarahi habis. Tadi Angel ngomong kalau Kevin tidak suka diganggu oleh siapa pun".Batin Tasya.

" Pokoknya paman tidak mau tahu kamu harus diantar Kevin"

Tasya berpikir keras melihat paman yang tidak mau dibantah.

"Maaf ya paman tapi, saran Tasya mending diantar supir deh, daripada harus membangunkan Kevin yang tidur."

,"Baiklah kalau itu pilihanmu tapi, paman ingin kamu tinggal disini bersama kami. Karena sejak dulu Ibumu sudah menitipkan kamu sama paman".

Tasya memaksa tersenyum menanggapi perkataan paman.

"Kalau begitu Tasya pulang dulu ya paman"

" Joko tolong antar Tasya ke tempat A dengan baik jangan macam macam"

" Baik tuan".

"Tasya pulang dulu ya paman "

( Tasya menghampiri paman untuk pamit pulang sambil menyalin tangannya).

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***