Eps 14

Malam menjelang, setelah menidurkan anak-anaknya Safira pun keluar kamar untuk meneruskan jahitan baju yang ia tunda malam kemarin. Sudah tiga tahun ini ia memanfaatkan mesin jahit tua milik ni Eti itu untuk menjahitkan baju-baju milik tetangganya, meskipun awalnya Safira merasa kesulitan, tapi kini ia sudah lancar dan para pelanggannya pun merasa puas dengan hasil jahitan Safira.

Ni Eti yang mendengar suara mesin jahit itu pun keluar kamar, ia bermaksud untuk membicarakan tentang cabang restoran yang ingin Abizar buka, supaya Safira yang memegang kendali di restoran baru tersebut.

"Fir?" panggil ni Eti.

"Iya ni? Maaf nini keganggu ya tidurnya?".

"ngga apa, nini belum tidur".

"Oh, baiklah. Fira cuma mau selesaiin baju milik bu Rohmah ni, tadi sore udah di tanyain".

"Iya, selesaikan aja dulu. Nini temani".

Safira pun segera menyelesaikan jahitan bajunya. Setelah memakan waktu setengah jam, akhirnya baju itu pun jadi.

"Fir, ada yang ingin nini bicarakan"

"Apa tentang tawaran bang Abi, ni?"

"Akh, apa Abizar sudah membicarakannya dengan mu?"

"Ya tadi saat nini dan Caca masuk ke dalam rumah"

Flashback on

"Fir, kamu mau gak ikut Abang ke kota untuk membantuku menjalankan restoran cabang yang akan segera aku buka" tanya Abizar.

Safira menatap dalam mata Abizar, sebenarnya ia ingin kembali ke kota kelahirannya itu, tapi di sisi lain ia takut jika akan bertemu dengan laki-laki yang pernah menorehkan luka padanya. Apa lagi jika laki-laki itu mengetahui atau sampai bertemu dengan si kembar maka akan di sakiti bahkan sampai di ambil olehnya, Fira tak mau jika hal itu sampai terjadi.

"Aku gak tau bang" jawab Safira seperti biasa.

"Apa kamu gak merindukan orang tua mu Fir? Pasti mereka akan sedih jika anak satu-satunya itu tak datang ziarah bahkan sampai bertahun-tahun" ucap Abizar memprovokasinya.

"Bukan aku gak rindu bang, tapi aku takut jika laki-laki itu tau keberadaan anak-anak ku maka dia akan merebut mereka dari ku" jawab Safira menundukkan kepalanya untuk mengecup kepala Qirani yang sudah tertidur di pangkuannya.

"Biarkan laki-laki itu mengetahuinya Fir, sampai kapan kamu menyembunyikan mereka seperti ini? Jangan takut dia akan merebut mereka, karna sampai kapan pun kamu ibunya, kamu yang bersusah payah mengandung, melahirkan, menyusui bahkan merawat mereka tanpa campur tangan laki-laki itu. Kamu berhak untuk bahagia bersama dengan anak-anakmu Fira, jangan takut dia akan nyakitin kalian, karena aku yang akan selalu menjaga kalian" ucap Abizar panjang lebar, masih berusaha untuk meyakinkan Safira.

Safira terharu dengan kata-kata yang di ucapkan Abizar, dia juga sadar jika anak-anaknya tak selalu puas dengan jawaban dari pertanyaan anak-anak itu tentang keberadaan sang papah, dan Safira hanya mampu menjawab "Papa kalian sedang bekerja jauh".

"Baiklah bang, akan aku fikirkan lagi" ucap Safira.

Mendengar jawaban Safira kali ini yang berbeda dari biasanya, Abizar sedikit bersemangat. Karena biasanya Safira akan menolaknya dengan cepat tanpa berfikir lama.

"Ya, fikirkanlah baik-baik Fir" ucap Abizar tersenyum bahagia. "Mudah-mudahan dengan jarak kita yang sudah tak terlalu jauh nanti, kau pun akan membuka hati mu dan menerima perasaan ku" batin Abizar berkata.

Safira pun membalas senyuman Abizar, dan mereka pun membicarakan banyak hal, terutama tentang lokasi restoran akan di buka juga yang tempatnya berada dekat play grup sehingga akan memudahkan Safira untuk tetap bisa mengontrol anak-anaknya.

Flashback off

"Jadi bagaimana keputusan mu?"

"Iya, aku akan ikut Bang Abi, ni. Setelah di fikir-fikir, tak ada untungnya aku terus sembunyi seperti ini, lagi pula semua yang terjadi dulu juga salahku yang gak bisa jaga diri dengan baik".

"Itu semua sudah takdir Fira, kamu gak boleh selalu menyalahkan dirimu terus-menerus seperti itu. Anggaplah semua yang sudah terjadi dulu adalah cara tuhan memberimu sebuah keluarga, lewat peristiwa itu kamu kenal dengan Abizar, bertemu dengan kami dan kamu pun memiliki si kembar. Jadi kamu sudah tidak sendiri, kami adalah keluarga mu".

"Terimakasih nini, aku sangat menyayangi kalian semua" ucap Safira akhirnya sembari memeluk erat ni Eti.

***

Di sebuah gedung, tengah berlangsung sebuah acara pernikahan. Para tamu antusias silih berganti menyalami kedua mempelai, setelah berfikir selama beberapa hari, Arselo memutuskan untuk menikahi Vivi.

"Wuih, Cassanova kita akhirnya menikah juga" ucap teman Arselo yang bernama Zian "Selamat ya bro" sambungnya sambil menepuk pelan bahu Arselo.

"Apaan si, gak lucu" ucap Arselo tanpa senyum.

"Hey, yang namanya nikah itu harus bahagia. Mukanya itu senyum, bukan di tekuk kaya gini" ucap pria yang bernama Frans.

"Berisik lo pada, awas gue mau ambil minum" ucap Arselo menyingkirkan tangan Frans yang ada di bahunya.

"Cie yang gugup" Zian mengolok Arselo.

"S***, bukan gugup gue emosi liat muka kalian berdua" sahur Arselo sewot sambil berlalu meninggalkan sang istri bersama sahabat-sahabatnya.

Vivi yang melihat itu hanya tersenyum kecut, karena sebelum mereka menikah, Arselo sudah memberikan banyak persyaratan.

Flashback on

Mereka bertemu di kafe seperti biasa.

"Oke, gue bakal nikahin lo demi anak yang lo kandung" ucap Arselo yang membuat Vivi tersenyum bahagia.

"Tapi jangan berharap lebih, karena sampai kapan pun gue gak bakal anggap lo sebagai istri" lanjut Arselo yang langsung membuat senyum bahagia Vivi memudar.

"Lo bakal gue kasih kendaraan, kartu juga apartemen buat tinggal, tapi kita gak tinggal serumah"

"Maksud kamu, kita pisah rumah?"

"Ya itu maksud gue. Jangan pernah datang ke kantor, jangan ikut campur urusan gue, jangan mengadukan apapun tindakan gue pada orang tua gue atau orang tua lo dan satu hal lagi, jangan hubungi gue kalau bukan tentang kehamilan lo yang mendesak. Jika ada hal yang lo inginkan, hubungi saja Sofyan. Selain itu terserah lo mau ngelakuin hal apa pun, gue gak peduli".

"Selo, ko kamu ngomongnya gitu?"

"Kenapa? Lo gak terima? Tinggal batalin aja semuanya, gampang kan?"

Vivi pun tak punya pilihan lain, ia hanya ingin status anak itu jelas di mata negara, jadi dengan terpaksa ia pun menyanggupi semua syarat yang Arselo berikan. Lumayan fikirnya, ia akan menyandang status nyonya Arselo Dwitama dan akan mendapat fasilitas juga tunjangan hidup, jadi dia tak perlu menjadi kupu-kupu malam lagi untuk bertahan hidup.

Flashback off

"Andai mereka tahu apa yang aku rasakan" batin Vivi yang melihat sahabat-sahabat Arselo tengah bercanda dengan suaminya.

Terpopuler

Comments

Jocelyn Rosny

Jocelyn Rosny

kupu-kupu malam kan orang yang kerja di tempat gak bener berarti itu belum tentu anaknya Arselo

2022-02-28

1

Dwi setya Iriana

Dwi setya Iriana

anak dlm kandungan vivi anak arisan kocok ramai2 dan yg kena tumbalnya arsello itu balasan yg harus di terima arsello.

2022-01-28

0

Nanda Lelo

Nanda Lelo

kupu2 mlm n Casanova bersatu

2022-01-26

0

lihat semua
Episodes
1 Eps 1
2 Eps 2
3 Eps 3
4 Eps 4
5 Eps 5
6 Eps 6
7 Eps 7
8 Eps 8
9 Eps 9
10 Eps 10
11 Eps 11
12 Eps 12
13 Eps 13
14 Eps 14
15 Eps 15
16 Eps 16
17 Eps 17
18 Eps 18
19 Eps 19
20 Eps 20
21 Eps 21
22 Eps 22
23 Eps 23
24 Eps 24
25 Eps 25
26 Eps 26
27 Eps 27
28 Eps 28
29 Eps 29
30 Eps 30
31 Eps 31
32 Eps 32
33 Eps 33
34 Eps 34
35 Eps 35
36 Eps 36
37 Eps 37
38 Eps 38
39 Eps 39
40 Eps 40
41 Eps 41
42 Eps 42
43 Eps 43
44 Eps 44
45 Eps 45
46 Eps 46
47 Eps 47
48 Eps 48
49 Eps 49
50 Eps 50
51 Eps 51
52 Eps 52
53 Eps 53
54 Eps 54
55 Eps 55
56 Eps 56
57 Eps 57
58 Eps 58
59 Eps 59
60 Eps 60
61 Eps 61
62 Eps 62
63 Eps 63
64 Eps 64
65 Eps 65
66 Eps 66
67 Eps 67
68 Eps 68
69 Eps 69
70 Eps 70
71 Eps 71
72 Eps 72
73 Eps 73
74 Eps 74
75 Eps 75
76 Eps 76
77 Eps 77
78 Eps 78
79 Eps 79
80 Eps 80
81 Eps 81
82 Eps 82
83 Eps 83
84 Eps 84
85 Eps 85
86 Eps 86
87 Eps 87
88 Eps 88
89 Eps 89
90 Eps 90
91 Eps 91
92 Eps 92
93 Eps 93
94 Eps 94
95 Eps 95
96 Eps 96
97 Eps 97
98 Eps 97
99 Eps 98
100 Eps 99
101 Eps 100
102 Eps 101
103 Eps 102
104 Eps 103
105 Eps 104
106 Eps 105
107 Eps 106
108 Eps 107
109 Eps 108
110 Eps 109
111 Bab 110
112 Eps 111
113 Eps 112
114 Eps 113
115 Eps 114
116 Eps 115
117 Eps 116
118 Eps 117
119 Eps 118
120 Eps 119
121 Eps 120
122 Eps 121
123 Eps 122
124 Eps 123
125 Eps 124
126 Eps 125
127 Eps 126
128 Eps 127
129 Eps 128
130 Bab 129
131 Bonchap El dan Fira
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Eps 1
2
Eps 2
3
Eps 3
4
Eps 4
5
Eps 5
6
Eps 6
7
Eps 7
8
Eps 8
9
Eps 9
10
Eps 10
11
Eps 11
12
Eps 12
13
Eps 13
14
Eps 14
15
Eps 15
16
Eps 16
17
Eps 17
18
Eps 18
19
Eps 19
20
Eps 20
21
Eps 21
22
Eps 22
23
Eps 23
24
Eps 24
25
Eps 25
26
Eps 26
27
Eps 27
28
Eps 28
29
Eps 29
30
Eps 30
31
Eps 31
32
Eps 32
33
Eps 33
34
Eps 34
35
Eps 35
36
Eps 36
37
Eps 37
38
Eps 38
39
Eps 39
40
Eps 40
41
Eps 41
42
Eps 42
43
Eps 43
44
Eps 44
45
Eps 45
46
Eps 46
47
Eps 47
48
Eps 48
49
Eps 49
50
Eps 50
51
Eps 51
52
Eps 52
53
Eps 53
54
Eps 54
55
Eps 55
56
Eps 56
57
Eps 57
58
Eps 58
59
Eps 59
60
Eps 60
61
Eps 61
62
Eps 62
63
Eps 63
64
Eps 64
65
Eps 65
66
Eps 66
67
Eps 67
68
Eps 68
69
Eps 69
70
Eps 70
71
Eps 71
72
Eps 72
73
Eps 73
74
Eps 74
75
Eps 75
76
Eps 76
77
Eps 77
78
Eps 78
79
Eps 79
80
Eps 80
81
Eps 81
82
Eps 82
83
Eps 83
84
Eps 84
85
Eps 85
86
Eps 86
87
Eps 87
88
Eps 88
89
Eps 89
90
Eps 90
91
Eps 91
92
Eps 92
93
Eps 93
94
Eps 94
95
Eps 95
96
Eps 96
97
Eps 97
98
Eps 97
99
Eps 98
100
Eps 99
101
Eps 100
102
Eps 101
103
Eps 102
104
Eps 103
105
Eps 104
106
Eps 105
107
Eps 106
108
Eps 107
109
Eps 108
110
Eps 109
111
Bab 110
112
Eps 111
113
Eps 112
114
Eps 113
115
Eps 114
116
Eps 115
117
Eps 116
118
Eps 117
119
Eps 118
120
Eps 119
121
Eps 120
122
Eps 121
123
Eps 122
124
Eps 123
125
Eps 124
126
Eps 125
127
Eps 126
128
Eps 127
129
Eps 128
130
Bab 129
131
Bonchap El dan Fira

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!