Eps 10

Safira tertegun melihat anak-anaknya yang sedang tidur dengan posisi yang lucu, Dayyan dengan buku di wajahnya, Raiyan duduk sambil memeluk gitar kecil dan Qirani tertelungkup sambil memegang pencil warna dan buku gambar di dadanya, padahal belum ada sepuluh menit yang lalu mereka tengah meributkan sesuatu, dan tiba-tiba hening hingga Safira datang dan melihat pemandangan itu. Safira bersyukur dulu ia sempat memimpikan almarhum orang tuanya yang melarangnya untuk menggugurkan kandungannya.

Ni Eti yang melihat Safira melamun pun langsung menghampirinya.

"Fira, kamu kenapa?"

"Gak apa-apa Ni, Fira cuma inget dulu aja. Andai dulu Fira mengikuti ***** amarah, pasti pemandangan ini gak akan pernah ada, dan Fira akan merasa bersalah seumur hidup karena sudah membunuh tiga janin itu" ucap Safira dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Sudahlah, yang lalu biar jadi masa lalu. Jangan kamu ingat-ingat lagi, dan tentang laki-laki itu, semoga dia mendapat ganjaran dari perbuatannya dan cepat-cepat di beri kesadaran"

"Ya semoga saja Ni, aku khawatir kalau anak-anakku bertemu dengan dia yang sifat dan sikapnya masih tak berubah seperti dulu. Aku takut mereka akan kecewa"

"Iya, Nini juga berharap seperti itu"

Safira pun mengangkat anak-anaknya dan membaringkan mereka di kasur lantai tempat Safira dan tiga anaknya tidur.

***

Tak terasa sudah tiga hari berlalu, kini orang tua Arsela bisa beristirahat dan menikmati liburan mereka di tempat yang masih sejuk, dan hari ini mereka berencana untuk bertemu dengan Safira karena tuan Ardan sudah penasaran dengan ketiga anak kembar itu.

"Pa, ma, ayo kita berangkat ke rumah ni Eti sekarang, biasanya jam segini Safira sedang ada di rumah" ajak Arsela

"Iya, ayo kita ke sana sekarang. Mama udah kangen banget sama mereka" sahut nyonya Sita bersemangat.

Tuan Ardan hanya tersenyum saja melihat ekspresi nyonya Sita, rasanya sudah lama ia tak melihat senyum semangat dari sang istri.

"Apa perjalannya masih lama Sel?" tanya tuan Ardan, pasalnya mereka sudah melewati pemukiman warga, tambak-tambak, dan kini mereka tengah melewati jalan di pematang sawah yang hanya muat untuk dua motor saja.

"Sebentar lagi pa, itu rumahnya yang berada di tengah sawah itu" ucap Arsela sembari menunjukan satu rumah yang terpisah dengan rumah lainnya.

"Wah, ko masih ada ya rumah tetanggaan tapi masih terhalang sawah yang cukup luas" timpal nyonya Sita.

"Namanya juga perkampungan yang masih asri ma, makanya Sela nyaman tinggal di sini, suasananya sangat hening, jauh dari polusi" terang Safira.

"Iya, mama setuju sama pendapat kamu, Sel" ucap nyonya Sita lagi.

Tak berapa lama, mereka pun sampai di rumah ni Eti. Halaman yang luas di tanami banyak bunga yang berwarna-warni membuat nyonya Sita yang memang pecinta bunga langsung terpikat, semua tanaman itu tersusun rapi. Di samping rumah itu pun ada di tanami sayuran yang masih kecil-kecil, dan ada juga pohon buah-buahan hasil cangkokan.

"Wah Sel, mama bakal betah tinggal di sini deh kayaknya, meskipun tanpa internet tapi kalau di sediain yang kaya gini, mama gak akan keberatan" seru nyonya Sita.

"Terus kalau mama mau tinggal di sini, papa di rumah sana sama siapa?" tanya tuan Ardan dengan nada merajuk.

Arsela hanya tersenyum menatap interaksi ke dua orang tuanya, ia segera mengetuk pintu dan memberi salam, karena terdengar suasana ramai anak-anak dari dalam rumah.

"Assalamu'alaikum" sapa ke tiganya.

"Wa'alaikum salam" sahut tuan rumah dari dalam dan tak berselang lama pintu pun terbuka.

"Bu dokter, mari silahkan masuk" ucap Safira setelah membukakan pintu.

Arsela beserta orang tuanya pun masuk ke dalam rumah Safira yang masih panggung, tak ada kursi atau pun sofa, hanya lantai papan yang berlapis tikar saja.

Tak ada tv, hanya ada radio tua yang tersimpan rapih di lemari tv dan sebuah mesin jahit tua antik sejajar rapih dengan lemari itu.

"Gimana kabar bu dokter dan keluarga?" tanya Safira.

"Alhamdulillah, kami sehat. Oh ya Ni Eti sama si kembar mana?" tanya Arsela.

"Ada, nini sama si kembar lagi di belakang, sebentar biar saya panggil mereka dulu" ucap Safira sebelum berlalu ke belakang.

"Ni, kembar, itu ada bu dokter berkunjung. Ayo ke depan dulu sama nini, mama mau ambil minum dulu buat tamunya" Safira berseru pada ni Eti dan si kembar yang tengah asik bercanda

"Iya ma" jawab mereka serempak. Ni Eti dan si kembar pun berlalu dari dapur dan menuju ruang depan, sedangkan Safira pergi membuat teh manis untuk ke tiga tamunya dan menyiapkan makanan ringan juga.

"Assalamu'alaikum, bu dokter, Oma Sita" sapa si kembar riang sambil menuju ke arah Arsela dan nyonya Sita.

"Assalamu'alaikum bu dokter, ibu, bapa" ucap ni Eti yang belum mengenal orang tua Arsela.

"Wa'alaikum salam nini, kembar. Gimana kabar nini, sehat?" tanya Arsela.

"Alhamdulillah, saya sehat bu dokter" jawab ni Eti.

"Oh ya ni, kenalkan ini orang tua saya" ucap Arsela memperkenalkan kedua orang tuanya.

"Saya Sita bu, ibunya Sela dan ini Ardan papanya" ucap nyonya Sita memperkenalkan diri.

"Salam kenal bu, pa, saya ni Eti, Nininya si kembar" jawab ni Eti.

Tuan Ardan pun mengangguk dan tersenyum ramah pada ni Eti.

"Anak-anak, ayo kenalan dulu sama papanya bu dokter" ucap Arsela.

"Halo anak-anak tampan dan gadis manis, kenalkan saya papanya bu dokter, kalian boleh panggil Opa Ardan" Seru Ardan memperkenalkan dirinya.

"Halo juga Opa Ardan, namaku Dayyan. Aku anak pertama mama Fira" ucap Dayyan.

"Kalau namaku Raiyan, anak ke dua. Dan ini adik kecil kami yang manis, namanya Qirani" ucap Raiyan.

"Ih, Abang Rai kenapa samaan sama bang Dayyan sih, kita kan cuma beda tujuh menit" seru Qirani pada Raiyan sambil memanyunkan bibirnya dan bersedekap dada.

"Iya-iya, adik manisnya Abang Day sama Abang Rai" ucap Dayyan menengahi.

Sedangkan para orang tua hanya tersenyum sambil menggelengkan pelan kepala mereka. Tak berselang lama Safira pun datang sembari membawa nampan yang berisi lima gelas teh manis dan cemilan buah yang baru saja ia petik dari halaman samping rumah itu.

"Maaf dok, pa, bu kami hanya bisa menyediakan ini saja, silahkan di nikmati" ucap Safira sambil meletakan minuman dan cemilan itu.

"Duh, padahal gak usah repot-repot nak Fira. Kami hanya berkunjung saja, dan saya merasa rindu juga pada si kembar" ucap nyonya Sita.

"Gak repot ko bu" Safira tersenyum.

Sedangkan tuan Ardan hanya mengamati si kembar yang berada di pangkuan Arsela dan istrinya. Tuan Ardan memperhatikan setiap inci wajah ke tiga batita itu.

"Ya tuhan, mata mereka memang persis seperti milik almarhum ayah dan-" batin tuan Ardan.

Deg...

"-Arselo" ucap tuan Ardan tanpa sadar, apa lagi melihat tanda lahir yang Dayyan miliki sama persis dengan milik Arselo.

"Pa, kenapa Arselo?" bisik nyonya Sita.

Tuan Ardan pun tersadar dari lamunannya "Heh, ng-nggak apa-apa ma" jawab tuan Ardan sambil berbisik juga.

Ada banyak pertanyaan yang ingin ia tanyakan pada Safira, tapi ia tak berani, mengingat ini baru pertama kalinya mereka bertemu dan tidak kenal juga, rasanya tidak etis jika ia bertanya hal yang menjurus pribadi.

Terpopuler

Comments

Dwi setya Iriana

Dwi setya Iriana

aku hanya bisa ngucapkan Alhamdulillah karena org tua arsello sangat baik sekali sama fira dan si kembar,malah yuan ardhan dah ada rasa dlm hati klo si kembar itu cucunya.

2022-01-28

0

Sukliang

Sukliang

critanya bgs

2022-01-18

0

Moms El Vio

Moms El Vio

Duhh ikut deg2 an😊😊😊

2022-01-16

0

lihat semua
Episodes
1 Eps 1
2 Eps 2
3 Eps 3
4 Eps 4
5 Eps 5
6 Eps 6
7 Eps 7
8 Eps 8
9 Eps 9
10 Eps 10
11 Eps 11
12 Eps 12
13 Eps 13
14 Eps 14
15 Eps 15
16 Eps 16
17 Eps 17
18 Eps 18
19 Eps 19
20 Eps 20
21 Eps 21
22 Eps 22
23 Eps 23
24 Eps 24
25 Eps 25
26 Eps 26
27 Eps 27
28 Eps 28
29 Eps 29
30 Eps 30
31 Eps 31
32 Eps 32
33 Eps 33
34 Eps 34
35 Eps 35
36 Eps 36
37 Eps 37
38 Eps 38
39 Eps 39
40 Eps 40
41 Eps 41
42 Eps 42
43 Eps 43
44 Eps 44
45 Eps 45
46 Eps 46
47 Eps 47
48 Eps 48
49 Eps 49
50 Eps 50
51 Eps 51
52 Eps 52
53 Eps 53
54 Eps 54
55 Eps 55
56 Eps 56
57 Eps 57
58 Eps 58
59 Eps 59
60 Eps 60
61 Eps 61
62 Eps 62
63 Eps 63
64 Eps 64
65 Eps 65
66 Eps 66
67 Eps 67
68 Eps 68
69 Eps 69
70 Eps 70
71 Eps 71
72 Eps 72
73 Eps 73
74 Eps 74
75 Eps 75
76 Eps 76
77 Eps 77
78 Eps 78
79 Eps 79
80 Eps 80
81 Eps 81
82 Eps 82
83 Eps 83
84 Eps 84
85 Eps 85
86 Eps 86
87 Eps 87
88 Eps 88
89 Eps 89
90 Eps 90
91 Eps 91
92 Eps 92
93 Eps 93
94 Eps 94
95 Eps 95
96 Eps 96
97 Eps 97
98 Eps 97
99 Eps 98
100 Eps 99
101 Eps 100
102 Eps 101
103 Eps 102
104 Eps 103
105 Eps 104
106 Eps 105
107 Eps 106
108 Eps 107
109 Eps 108
110 Eps 109
111 Bab 110
112 Eps 111
113 Eps 112
114 Eps 113
115 Eps 114
116 Eps 115
117 Eps 116
118 Eps 117
119 Eps 118
120 Eps 119
121 Eps 120
122 Eps 121
123 Eps 122
124 Eps 123
125 Eps 124
126 Eps 125
127 Eps 126
128 Eps 127
129 Eps 128
130 Bab 129
131 Bonchap El dan Fira
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Eps 1
2
Eps 2
3
Eps 3
4
Eps 4
5
Eps 5
6
Eps 6
7
Eps 7
8
Eps 8
9
Eps 9
10
Eps 10
11
Eps 11
12
Eps 12
13
Eps 13
14
Eps 14
15
Eps 15
16
Eps 16
17
Eps 17
18
Eps 18
19
Eps 19
20
Eps 20
21
Eps 21
22
Eps 22
23
Eps 23
24
Eps 24
25
Eps 25
26
Eps 26
27
Eps 27
28
Eps 28
29
Eps 29
30
Eps 30
31
Eps 31
32
Eps 32
33
Eps 33
34
Eps 34
35
Eps 35
36
Eps 36
37
Eps 37
38
Eps 38
39
Eps 39
40
Eps 40
41
Eps 41
42
Eps 42
43
Eps 43
44
Eps 44
45
Eps 45
46
Eps 46
47
Eps 47
48
Eps 48
49
Eps 49
50
Eps 50
51
Eps 51
52
Eps 52
53
Eps 53
54
Eps 54
55
Eps 55
56
Eps 56
57
Eps 57
58
Eps 58
59
Eps 59
60
Eps 60
61
Eps 61
62
Eps 62
63
Eps 63
64
Eps 64
65
Eps 65
66
Eps 66
67
Eps 67
68
Eps 68
69
Eps 69
70
Eps 70
71
Eps 71
72
Eps 72
73
Eps 73
74
Eps 74
75
Eps 75
76
Eps 76
77
Eps 77
78
Eps 78
79
Eps 79
80
Eps 80
81
Eps 81
82
Eps 82
83
Eps 83
84
Eps 84
85
Eps 85
86
Eps 86
87
Eps 87
88
Eps 88
89
Eps 89
90
Eps 90
91
Eps 91
92
Eps 92
93
Eps 93
94
Eps 94
95
Eps 95
96
Eps 96
97
Eps 97
98
Eps 97
99
Eps 98
100
Eps 99
101
Eps 100
102
Eps 101
103
Eps 102
104
Eps 103
105
Eps 104
106
Eps 105
107
Eps 106
108
Eps 107
109
Eps 108
110
Eps 109
111
Bab 110
112
Eps 111
113
Eps 112
114
Eps 113
115
Eps 114
116
Eps 115
117
Eps 116
118
Eps 117
119
Eps 118
120
Eps 119
121
Eps 120
122
Eps 121
123
Eps 122
124
Eps 123
125
Eps 124
126
Eps 125
127
Eps 126
128
Eps 127
129
Eps 128
130
Bab 129
131
Bonchap El dan Fira

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!