Eps 7

Suasana apartemen yang di masuki Arselo sangat hening, meskipun terawat tapi suasananya dingin seperti yang sudah lama tak berpenghuni.

Arselo pun melangkahkan kakinya untuk ke kamar tempat ia biasa beristirahat, sejenak ia terpaku sembari menatap pintu kamar yang ia suruh tempati oleh wanita yang pernah menikah kilat dengannya. Ada sedikit rasa bersalah di dirinya, karena walau bagaimana pun sebenarnya wanita itu tak ada sangkut paut dengannya, wanita itu hanya menjadi pelampiasan amarah teman-temannya saja.

Pagi hari telah tiba, Arselo dengan malas segera bangun dan bersiap-siap untuk pergi ke perusahaan. Keluar dari area pribadinya, ia berlalu untuk ke dapur untuk membuat kopi hitam kesukaannya. Arselo berfikir, apa hanya ia yang tinggal di unit itu, kerena merasa penasaran ia pun berlalu menuju pintu yang berada di sebrang kamarnya.

Tok... tok... tok....

Berulang kali ia mengetuk pintu kamar itu namun hanya hening yang ia dapat, hingga akhirnya ia pun memberanikan diri untuk membuka kamar itu, perasaannya memang kurang pantas kalau masuk ke ruangan orang lain tanpa persetujuan pemiliknya, tapi mau bagaimana lagi, Arselo merasa sangat penasaran.

Ceklek...

Hal pertama yang ia dapat sebuah ruangan rapi, bahkan seperti tak ada yang menempati ruangan itu dia melangkah ke arah lemari dan membukanya, tak ada satu helai pun pakaian.

Arselo iseng membuka laci nakas yang berada di sebelah ranjangnya, ia menemukan sebuah alat mini yang diketahuinya sebagai alat tes kehamilan dengan garis dua yang samar-samar (mungkin karena sudah terlalu lama) mata Arselo membulat, dengan netra yang menatap lurus ke arah tespek tersebut.

"Apa dia hamil?" tanyanya pada diri sendiri.

"Ini tidak mungkin, bisa jadi besar kepala jika benar wanita itu hamil anakku," ucapnya lagi geram sambil tangannya mengepal kuat-kuat.

"Sebaiknya aku segera pergi bekerja, Papa bisa ngamuk lagi jika tahu aku tak ada di perusahaan," batin Arselo, ia berniat menanyakan tentang wanita itu pada petugas apartemen nanti sore setelah pulang kerja.

***

Sudah seminggu ini kegiatan Safira menjadi bertambah dengan kehadiran tiga buah hatinya, sakit hati yang ia rasakan sedikit terobati dengan adanya mereka. Ni Eti pun sangat menyayangi si kembar tiga, bahkan tak hanya keluarga Abizar yang menyayanginya, tetangga-tetangga pun turut menyukai bayi-bayinya itu, sehingga ia tak terlalu terbebani dengan biaya susu formula untuk ke tiga bayinya, bukan Safira tak ingin memberikan full asi, hanya saja asi yang tak terlalu banyak untuk di konsumsi tiga bayinya menjadi kurang, makanya ia selingi dengan susu formula.

"Fir, Qirani sudah di mandikan?" tanya Ni Eti yang sedang membawa baby Dayyan di pangkuannya yang telah terlelap. Sedangkan baby Raiyan sudah tidur duluan.

"Sudah, Ni. ini baru selesai di jemur, mau di pakaikan bajunya dulu." Safira segera memakaikan Qirani pakaiannya.

"Oh ya sudah, habis Qirani tidur kamu segera makan, tadi bi Midah ada nganterin sayur katuk buat kamu," ucap ni Eti.

Safira tersenyum. "Nini sudah makan?" tanyanya pada Ni Eti.

"Sudah, tadi pagi saat kamu sedang memandikan Raiyan," jawab ni Eti.

Safira pun hanya mengangguk, dan segera menidurkan baby Qirani, karena ia sudah sangat lapar.

***

Di kantor Arselo tidak fokus pada kerjaannya, ia lebih banyak melamun. Memang biasanya juga ia tak terlalu antusias tentang kerjaan hanya saja hari ini dia terlihat berbeda.

"Tuan, apa ada yang mengganggu fikiran anda saat ini?" tanya Sofyan.

"Tidak ada," jawab Arselo Acuh.

"Tapi kenapa hari ini anda banyak melamun dan tak fokus?" tanya Sofyan lagi.

"Ck, kau itu banyak tanya sekali!" jawab Arselo kesal sambil memalingkan wajahnya.

Sofyan pun tak mengatakan apa-apa lagi dan dia pun segera berlalu menuju ruangannya.

Setelah kepergian Sofyan, Arselo pun menghubungi seseorang.

"halo Dev."

"......"

"Baik, gimana kabar lo sendiri?"

"......"

"Gak ada hal yang penting, sich."

"......"

"Gue cuma mau tanya, lo masih ada kontekan sama temen yang waktu itu lo kerjain?"

"......"

"Gak ada apa-apa sih, cuma tanya aja."

"......"

"Ok, next time kumpul lagi."

Arselo pun mengakhiri sambungan telpon itu, ia memang penasaran bagaimana kehidupan wanita itu, tapi ia tak berniat untuk mencarinya.

****

...Empat tahun kemudian...

"Mama"

"Mama"

"Mama"

Tiga anak batita itu menghampiri sang ibu yang tengah beristirahat di pinggiran sawah, dia berteduh di bawah pohon pisang yang daun-daunnya bisa menghalau teriknya sinar matahari.

"Sayang hati-hati jalannya," ucap Safira pada ketiga anak batita itu.

"Mama, ini titipan nini. Katanya suruh mam," ucap Dayyan si sulung pada Safira.

"Iya Mama, kita mau temani Mama mam di sini juga," ucap Qirani.

"Aku juga bawa air minum buat mama," ucap Raiyan menimpali sang adik.

"Kalian kesini gak sama nini?" tanya Safira.

"Ngga ma, nini katanya sakit kepala." jawab Dayyan.

"Sudah minum obat Nininya?" tanya Safira lagi.

"Sudah, tadi aku yang beliin ke warung pak Somad, ma" jawab Raiyan.

"Oh ya sudah, biar nini istirahat di rumah. kita mam dulu ya" ucap Safira pada ke tiga anaknya yang kini telah menggelar daun pisang sebagai alas makan mereka.

Safira sudah mulai bekerja di sawah lagi sejak usia anak-anaknya tiga bulan, ia menitipkan ketiga anaknya pada bu Resti dan Caca. Bu Resti memang tidak bekerja seperti kebanyakan orang-orang di kampung itu, karena penghasilan pak Bambang dari berjualan ikan di tambak, dan restoran yang di jalankan Abizar membuat kehidupan keluarga itu tak kekurangan.

Safira sudah pernah di ajak untuk bergabung dan mengelola restoran itu, tapi ia masih menolak dengan alasan ia belum cukup berani untuk kembali ke kota itu.

"Ma, katanya nanti jalan yang di kampung kita akan mulai di buat jalan raya ya?" tanya Dayyan.

"Mama kurang tahu sayang, orang-orang sich pada bilang begitu, katanya akan di jadikan tempat wisata alam juga" jawan Safira.

"Ma, nanti di kampung kita akan banyak orang ya?" tanya Qirani.

"Mungkin saja sayang" ucap Safira sembari mengelus sayang kepala anak-anaknya tersebut.

Dan makan siang itu pun berlangsung dengan obrolan ringan khas anak-anak, Safira hanya tersenyum lembut penuh arti.

Terpopuler

Comments

gah ara

gah ara

knp ngga di buat cadel ??? 🤭🤭😁

2022-10-23

0

Dwi setya Iriana

Dwi setya Iriana

😭😭😭😭😭😭😭😭aduuuuhhhh aku kok jadi nelangsa sama ibu dan 3 anaknya.

2022-01-28

0

Moms El Vio

Moms El Vio

Duh makin baperrrr ga kebayang deh kalo beneran ngalaminnya🥺🥺🥺

2022-01-16

0

lihat semua
Episodes
1 Eps 1
2 Eps 2
3 Eps 3
4 Eps 4
5 Eps 5
6 Eps 6
7 Eps 7
8 Eps 8
9 Eps 9
10 Eps 10
11 Eps 11
12 Eps 12
13 Eps 13
14 Eps 14
15 Eps 15
16 Eps 16
17 Eps 17
18 Eps 18
19 Eps 19
20 Eps 20
21 Eps 21
22 Eps 22
23 Eps 23
24 Eps 24
25 Eps 25
26 Eps 26
27 Eps 27
28 Eps 28
29 Eps 29
30 Eps 30
31 Eps 31
32 Eps 32
33 Eps 33
34 Eps 34
35 Eps 35
36 Eps 36
37 Eps 37
38 Eps 38
39 Eps 39
40 Eps 40
41 Eps 41
42 Eps 42
43 Eps 43
44 Eps 44
45 Eps 45
46 Eps 46
47 Eps 47
48 Eps 48
49 Eps 49
50 Eps 50
51 Eps 51
52 Eps 52
53 Eps 53
54 Eps 54
55 Eps 55
56 Eps 56
57 Eps 57
58 Eps 58
59 Eps 59
60 Eps 60
61 Eps 61
62 Eps 62
63 Eps 63
64 Eps 64
65 Eps 65
66 Eps 66
67 Eps 67
68 Eps 68
69 Eps 69
70 Eps 70
71 Eps 71
72 Eps 72
73 Eps 73
74 Eps 74
75 Eps 75
76 Eps 76
77 Eps 77
78 Eps 78
79 Eps 79
80 Eps 80
81 Eps 81
82 Eps 82
83 Eps 83
84 Eps 84
85 Eps 85
86 Eps 86
87 Eps 87
88 Eps 88
89 Eps 89
90 Eps 90
91 Eps 91
92 Eps 92
93 Eps 93
94 Eps 94
95 Eps 95
96 Eps 96
97 Eps 97
98 Eps 97
99 Eps 98
100 Eps 99
101 Eps 100
102 Eps 101
103 Eps 102
104 Eps 103
105 Eps 104
106 Eps 105
107 Eps 106
108 Eps 107
109 Eps 108
110 Eps 109
111 Bab 110
112 Eps 111
113 Eps 112
114 Eps 113
115 Eps 114
116 Eps 115
117 Eps 116
118 Eps 117
119 Eps 118
120 Eps 119
121 Eps 120
122 Eps 121
123 Eps 122
124 Eps 123
125 Eps 124
126 Eps 125
127 Eps 126
128 Eps 127
129 Eps 128
130 Bab 129
131 Bonchap El dan Fira
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Eps 1
2
Eps 2
3
Eps 3
4
Eps 4
5
Eps 5
6
Eps 6
7
Eps 7
8
Eps 8
9
Eps 9
10
Eps 10
11
Eps 11
12
Eps 12
13
Eps 13
14
Eps 14
15
Eps 15
16
Eps 16
17
Eps 17
18
Eps 18
19
Eps 19
20
Eps 20
21
Eps 21
22
Eps 22
23
Eps 23
24
Eps 24
25
Eps 25
26
Eps 26
27
Eps 27
28
Eps 28
29
Eps 29
30
Eps 30
31
Eps 31
32
Eps 32
33
Eps 33
34
Eps 34
35
Eps 35
36
Eps 36
37
Eps 37
38
Eps 38
39
Eps 39
40
Eps 40
41
Eps 41
42
Eps 42
43
Eps 43
44
Eps 44
45
Eps 45
46
Eps 46
47
Eps 47
48
Eps 48
49
Eps 49
50
Eps 50
51
Eps 51
52
Eps 52
53
Eps 53
54
Eps 54
55
Eps 55
56
Eps 56
57
Eps 57
58
Eps 58
59
Eps 59
60
Eps 60
61
Eps 61
62
Eps 62
63
Eps 63
64
Eps 64
65
Eps 65
66
Eps 66
67
Eps 67
68
Eps 68
69
Eps 69
70
Eps 70
71
Eps 71
72
Eps 72
73
Eps 73
74
Eps 74
75
Eps 75
76
Eps 76
77
Eps 77
78
Eps 78
79
Eps 79
80
Eps 80
81
Eps 81
82
Eps 82
83
Eps 83
84
Eps 84
85
Eps 85
86
Eps 86
87
Eps 87
88
Eps 88
89
Eps 89
90
Eps 90
91
Eps 91
92
Eps 92
93
Eps 93
94
Eps 94
95
Eps 95
96
Eps 96
97
Eps 97
98
Eps 97
99
Eps 98
100
Eps 99
101
Eps 100
102
Eps 101
103
Eps 102
104
Eps 103
105
Eps 104
106
Eps 105
107
Eps 106
108
Eps 107
109
Eps 108
110
Eps 109
111
Bab 110
112
Eps 111
113
Eps 112
114
Eps 113
115
Eps 114
116
Eps 115
117
Eps 116
118
Eps 117
119
Eps 118
120
Eps 119
121
Eps 120
122
Eps 121
123
Eps 122
124
Eps 123
125
Eps 124
126
Eps 125
127
Eps 126
128
Eps 127
129
Eps 128
130
Bab 129
131
Bonchap El dan Fira

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!