Kini Semua keluarga berkumpul untuk membicarakan perihal kapan pernikahan antara Marcell dan Syifa di tetapkan.
Tampak raut wajah Marcell maupun Syifa tidak ada yang merasa tertarik akan pembahasan rencana pernikahan mereka.
mereka berdua sama-sama sibuk sendiri.
Lain hal dengan Jordan dan Oma Haida. mereka justru bersemangat membahas apa saja yang akan dipersiapkan untuk pernikahan Marcell dan Syifa.
Setelah lama membahasnya akhirnya Jordan dan Oma Haida sepakat untuk menetapkan pernikahan minggu depan. setelah memilih hari dan waktu yang baik.
" Marcell..Syifa..?? bersiaplah pernikahan kalian akan akan dilaksanakan minggu depan." terang jordan.
"Apaaa???." teriak Marcell dan Syifa bersamaan.
" Pah kenapa harus secepat ini? bahkan aku belum ada kesiapan sama sekali." protes Marcell.
" iya om? waktu minggu depan itu terlalu cepat." tambah Syifa.
"Kalian berdua sama-sama sudah setuju untuk menikah. jadi kapan pernikahannya akan berlangsung itu sudah tidak penting. dan mengenai persiapan pernikahan kalian tidak perlu khawatir karena papah dan Nyonya Haida yang akan mengurusnya. jadi jangan protes lagi." ujar Jordan panjang lebar.
Syifa merasa Syok. mendengar pernikahannya akan dilangsungkan seminggu lebih cepat.
" Omaaa???." cicit Syifa memohon sembari berharap bahwa omanya akan membantah apa yang barusan dikatakan oleh jordan.
" Apa yang dikatakan oleh om Jordan itu benar adanya sayang. pernikahan kalian akan dilaksanakan minggu depan? Oma sama om Jordan sudah sepakat bahwa pernikahan kalian akan di percepat." pinta Oma Haida lembut memberi pengertian.
Syifa hanya pasrah menerima walau sebenarnya ia tidak menginginkan pernikahan ini. Kalaupun bisa ia ingin sekali berlari jauh demi menghindari pernikahan ini tapi nyatanya ia tidak bisa.
Sedangkan Marcell mengacak rambutnya frustasi. Karena merasa kesall ia meraih kunci motornya dan pergi begitu saja meninggalkan semua keluarga.
Marcell melajukan motornya dengan kecepatan tinggi tanpa memperdulikan sekitarnya. perkataan ayahnya tadi begitu terngiang dibenaknya. jika boleh jujur saat ini ia benar-benar tidak, atau lebih tepatnya belum siap sama sekali jika harus menikah secepat ini.
Setelah sekitar 30 menit Akhirnya Marcell sampai di pelataran Apartemen sahabatnya Roy. Setelah memarkirkan motornya ia langsung bergegas menekan tombol bel Apartemen Roy.
Menyadari ada seseorang yang menekan tombol bel. segera Alena melangkah untuk membukakan pintu.
" kak Marcell??." ucap Alena setelah membukakan pintu.
" iya... ini aku? Roy mana." Ujar Marcell sambil nyelonong masuk tanpa permisi.
Untung saja Alena sudah terbiasa akan sikap Marcell yang tidak sopan. pasalnya sudah sering kali marcell datang ke apartemennya.
sebab Marcell merupakan sahabat baik dari kakaknya.
Tidak berapa lama Roy muncul dengan senyum khasnya memperlihatkan lesung pipitnya. ia memakai pakaian santai celana pendek abu-abu serta atasan kaos oblong berwarna hitam sembari mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil tanda bahwa ia baru selesai mandi.
" Sedang apa kau kemari.??."tanya Roy sambil terus mengeringkan rambutnya.
" hari ini gue nginap disini ya." ujar Marcell memohon.
" Tumben elo izin, biasanya juga tidak pernah malah main nyelonong sajah kalau mau nginap. sergah Roy sambil mendekatkan tangannya kekening Marcell guna mengecek suhu tubuhnya. karena Roy berasumsi Marcell sedang sakit atau kesurupan setan.
"Gue serius Roy...jangan bercanda." protes Marcell sambil menepis tangan Roy.
" iyaa...iya??tentu sajah elo boleh nginap disini kapanpun kamu mau." ujar Roy sembari menepuk bahu kokoh Marcell.
" thanks bro." balas Marcell sembari tersenyum memperlihatkan giginya.
Tiba-tiba bel kembali berbunyi. Menyadari hal itu Roy segera melangkah untuk membukakan pintu. Setelah pintu terbuka
Ternyata yang datang adalah Martin. keadaannya sangat memprihatinkan karena terlalu banyak minum ia tidak bisa lagi berjalan pulang. terpaksa wanita Yang ia sewa untuk menemaninya yang mengantarkan martin pulang. dengan alamat yang di ucapkan oleh martin sendiri yakni alamat Apartemen Roy.
" Apa yang terjadi padanya." tanya Roy pada wanita itu.
" dia terlalu banyak minum dan akhirnya jadi seperti ini." ucap wanita itu.
Karena penasaran Marcell juga ingin melihat siapa yang bertamu. namun ia terkejut melihat Martin dalam kondisi mabuk berat.
" apa yang terjadi dengannya." tanya Marcell pada Roy.
" kau bisa lihat sendiri, dia sedang mabuk berat." balas Roy.
Marcell hanya mrndengus kesal mendengar jawaban Roy.
" kalian hanya mau berdiri sajah? cepat bantu dong berat nih." ucap wanita itu.
Dengan segera Martin dan Roy beralih menggantikan wanita itu untuk memapah Martin kekamar. setelah sampai, mereka langsung membaringkan Martin dengan hati-hati.
" kalian yang terbaik muachhhhh." celoteh Martin tiba-tiba setelah itu tertidur kembali.
" Bodoh???." ucap Marcel sambil menjitak kepala Martin. namun Martin tidak menyadari hal itu karena tertidur pulas.
Setelah itu Roy dan Martin keluar dari kamar membiarkan sahabatnya untuk beristirahat.
**********
Setelah Mobil Oma Haida berhenti di pekarangan rumahnya. supir segera membukakan pintu untuk mereka. setelah itu mereka masuk kedalam rumah.
" sayang pergilah tidur? karena mulai besok kita ke butik untuk fiting baju dan mulai besok sampai 7 hari kedepan kau jangan dulu datang di kampus karena persiapan masih banyak." perintah Oma Haida.
" iyah Oma.?". ujar Syifa sembari melangkah menuju kamarnya.
Ia membuka pintu dan masuk kedalam kamarnya.setelah itu langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. usai membersihkan tubuhnya dan merasa fresh ia berbaring di ranjang sembari meratapi nasibnya.
" Ayah...ibu. apakah kalian senang sekarang? akhirnya putri kalian akan menikah dengan orang pilihan kalian. semoga ini jalan yang terbaik untukku. dan kak Roy sebisa mungkin setelah menikah nanti gue harus melupakanmu, karena setelah aku menikah nanti, aku akan berusaha untuk mencintai suamiku nantinya.
Karena lelah Akhirnya Syifa tertidur pulas.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments