Si Genius, Aqeel

Si Genius, Aqeel

Penawaran

Jakarta, 2014

"Ambil uang itu, untuk mengobati ibumu yang sudah tidak berguna!" Seru wanita paruh baya yang bernama Rina.

Arumi mengepalkan tangannya, mengeratkan gigi-giginya hingga berbunyi sembari menahan amarah yang memenuhi dadanya hingga sesak.

Gadis yang kini sudah tidak bisa dibilang gadis lagi. Ya, Arumi yang kini berusia 21 tahun terpaksa harus menjual keperawanannya, untuk mengobati seorang wanita yang sudah mengandungnya selama sembilan bulan.

'Jika bukan karena mu orang tuaku pasti akan hidup berbahagia. karena kau wanita yang tak tahu diri, semua jadi hancur!' Arumi kesal, namun kata itu hanya bisa ia ucapkan dalam batinnya.

Arumi adalah wanita lemah yang tidak mempunyai kekuatan apapun, hingga ia hanya bisa tunduk dibawah kaki orang-orang kaya seperti ibu tirinya itu.

Rina, wanita paru baya itu adalah istri kedua dari lelaki yang ia sebut sebagai ayah. Hendra Gunawan, lelaki itu yang sudah meninggalkan ibu dan dirinya merasakan pahitnya hidup.

"Aku harap kau tidak akan muncul lagi disini dan menghancurkan rencana perjodohan kakakmu!" Rina mengeluarkan ultimatum lagi dan Arumi hanya bisa mengangguk.

Alena, saudara kandung Arumi. Mereka diciptakan serupa, hanya saja takdir kejam memilih Arumi untuk merasakan penderita. Alena sang kakak, saat kedua orangtuanya bercerai ia diasuh oleh Hendra dan Rina menikmati semua kekayaan yang diambil secara paksa oleh pasangan itu.

Kekayaan yang seharusnya milik ibu Arumi. Dahulu ibu Arumi adalah seorang dokter yang terkenal, dari hasil ia bekerja sebagai tenaga kesehatan. Perlahan-lahan ibu Arumi membangun sebuah perusahan kimia, yang bergerak dalam industri obat-obatan.

Kembali ke kehidupan Arumi, takdir kejam yang baru saja menimpanya adalah dia terpaksa tidur menggantikan sang kakak dengan lelaki yang sebentar lagi akan menjadi tunangan Alena. Dalam ruangan yang gelap ia melayani lelaki itu, tubuhnya yang ramping berada dalam kukungannya hingga sampai saat ini, parfum milik lelaki itu masih melekat di tubuh Arumi.

"Terimakasih," ucap Arumi yang tidak bisa berkata-kata, lidahnya terasa keluh suaranya tertahan di kerongkongan. Hanya kata itu yang bisa ia keluarkan dengan nada serendah mungkin.

"Lalu, apa yang kau tunggu. Segera pergi dari sini." Perintah Rina dengan nada tinggi membuat nyali Arumi menciut, ia berdiri lalu berjalan tergopoh-gopoh menuju pintu keluar hotel, tempat yang menjadi malam panjang ini terjadi.

"Hai, ingat! Jangan macam-macam, kau sudah menandatangani surat perjanjian ini!" Peringat Rina sebelum Arumi sampai pada pintu yang otomatis bisa terbuka dan menutup dengan sendirinya.

Di luar hotel, Arumi dengan tubuhnya yang remuk redam berusaha untuk tetap tegar. Namun, semuanya sia-sia. Air matanya keluar seperti bendungan yang sudah tidak kuat menahan tampungan air. Arumi menatap jijik pada tubuhnya sendiri, meskipun semua ia lakukan demi ibunya namun dalam hatinya yang terdalam, ia belum ikhlas jika harus kehilangan kehormatannya.

Bunyi ponsel menyadarkan Arumi agar ia segera memeriksa panggilan masuk. Ia melihat panggilan itu dari rumah sakit, dengan was-was Arumi mengangkat panggilan itu untuk mendengarkan, apa yang akan dibicarakan pihak rumah sakit.

"Apa meninggal?" Kabar itu seperti kilatan petir yang siap menyambar tubuh Arumi hingga hangus.

Tubuh Arumi limbung tapi, saat ia mengingat bahwa tubuh ibunya yang berada di rumah sakit sendirian setelah malaikat maut membawanya, kakinya yang lentur ia paksakan untuk berlari mencari taksi untuk bergegas membawanya ke rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit, Arumi hanya bisa menangis seorang diri. Ia sudah tidak memiliki siapapun di dunia ini, ibu yang seharusnya menjadi penyemangat untuk ia menjalani kehidupan di dunia ini pergi untuk selamanya.

Tangan Arumi bergetar, membuka kain yang menutupi tubuh sang ibu. Rasa tak percaya masih hinggap di benaknya, "Tidak mungkin, tidak mungkin, itu tidak mungkin," ucapnya berulang kali.

"Ibu bangun, Bu. lihat Arumi sudah membawa uang untuk ibu berobat. Ibu bangun," Arumi mengguncangkan tubuh sang ibu, berharap wanita di hadapannya bangun.

Namun, harapan Arumi kandas saat sang ibu tidak memberikan respon apapun. Tubuh Arumi luruh kelantai, hanya dalam semalam ia kehilangan semuanya.

***

Disisi lain, David Baskoro lelaki yang berprofesi sebagai dokter ahli bedah dan pewaris rumah sakit AB Medika terbesar di kota Jakarta perlahan-lahan membuka matanya, ruangan itu masih gelap namun tangannya meraba-raba sisi kanan, mencari sosok wanita yang sudah memberikan malam pertama yang indah untuknya.

David mengingat bagaimana miliknya, masuk kedalam milik wanita yang sebentar lagi akan menjadi tunangannya itu.

"Ternyata orang tuaku tidak salah memilih mu yang masih tersegel ini." gumam David sembari menciumi punggung mutih mulus milik Alena, yang sengaja ia lepas pakaiannya agar terlihat ia sudah tidur dengan David.

Alena pura-pura memejamkan mata menyunggingkan senyumnya. Andaikan dia masih perawan tentu saja ini akan menjadi hal yang ia banggakan. Namun nyatanya saat umur 17 tahun Alena sudah kenal dengan dunia malam, hingga membuat malam pertamanya direnggut oleh lelaki yang tidak ia kenal karena mabuk.

Sekarang saat berumur 21 tahun, Hendra memberikan lampu hijau untuk ia menikah dan David Baskoro lah yang menjadi pilihan orang tua Alena. Selian untuk kepentingan bisnis, keluarga Baskoro bisa memberikan apapun untuknya. Namun, sebelum hari pertunangan David memberikan syarat pada Alena untuk tidur dengannya dan membuktikan jika ia masih perawan.

Tidak salah David menginginkan itu semua, karena lelaki yang sudah berumur 27 tahun itu terbilang lelaki yang sempurna.

"David, kau membuatku terbangun." Keluh Alena memutar tubuhnya menghadap David.

"Maafkan aku," ucap David dengan lembut, meskipun dalam kegelapan dalam ruangan itu masih ada sedikit cahaya rembulan yang masuk melalui jendela kamar.

David samar-samar memandang wajah ayu milik Alena, lalu menghirup aroma yang sudah ia simpan dalam benaknya saat pertama kali ia membuka baju milik wanita itu. Hal aneh yang membuat David mengerutkan dahinya, aroma tubuh yang sudah ia simpan baik-baik itu tidak lagi tercium pada wanita yang berada disampingnya.

Terpopuler

Comments

Fira Ummu Arfi

Fira Ummu Arfi

likeeeeee

2022-08-11

1

Miss haluu🌹

Miss haluu🌹

Aku ke sini😁🤗


baru part awal knp udah sedih, hiks...🤧😢

2022-03-10

0

Alya Yuni

Alya Yuni

Dokter tpi bodoh bngat

2021-12-25

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!