Bab 20 : Darimana semua ini.

Brian duduk di sebuah kursi di depannya ada 5 orang pria dengan kedua tangan mereka yang sudah tak utuh lagi.

"Jadi kalian yang telah menyentuh wanita ku?" Tanya Brian sambil menghirup rokok miliknya.

"Tidak, tuan Brian. Kami tak berani, ka..mi tak tahu jika wanita itu adalah Wanita dari bos Mafia yang terkenal." Jawab salah seorang dari mereka.

"Tapi kalian sudah menyentuh nya, bagian mana saja yang sudah kalian sentuh?" Tanya Brian lagi.

"Ka..mi tak menyentuh bagian mana pun.." Jawab nya membela diri.

Brian hanya tersenyum, kemudian dia langsung mengeluarkan sebuah pistol dan menembak tepat di kepala 5 pria itu.

"Berikan kepala mereka kepada Candra, ah maksud ku calon ayah mertua ku.." Ucap Brian sambil tersenyum.

"Baik Bos.." Jawabnya.

"Jangan lupa, kau bungkus dengan kotak yang sangat indah.." ucap Brian sambil tersenyum.

"Baik.."

Kemudian Roki dan Erwin langsung membawa ke lima tubuh pria yang sudah tak bernyawa itu pun pergi ke suatu tempat.

Brian hanya tersenyum sambil menghirup rokok miliknya, "Ah.. Dunia ini memang sangat indah.." Gumam nya sambil melihat genangan darah yang ada di lantai.

Keesokan harinya...

Clarissa mulai membuka matanya, matanya terasa silau perlahan Clarissa mulai bisa beradaptasi dengan pemandangan kamar tempatnya tertidur.

"Dimana ini?" Gumam nya dengan wajah panik.

Dan kemudian mata Clarissa langsung melihat ke dalam selimut, tubuhnya tak mengenakkan pakaian sehelai pun. Dengan memeluk selimut Clarissa langsung terdiam dengan wajah yang sangat panik.

"Kau sudah bangun, Lady.." Terdengar suara seorang pria yang sangat Clarissa kenal.

"Brian..." Gumam Clarissa.

Brian pun langsung menghampiri Clarissa, wajah Clarissa sudah memerah dan kedua matanya pun sudah berkaca-kaca.

Seketika Clarissa langsung memeluk Brian dan menangis dengan kencang, Clarissa masih sangat takut dengan apa yang telah dia alami.

Brian yang melihat wanita nya menangis pun langsung marah, karena dia tak suka jika melihat Clarissa menangis.

"Apa kau sudah selesai?" Tanya Brian sambil menghapus air mata Clarissa.

Clarissa hanya menganggukkan kepalanya, "Baguslah, lebih baik kau segera membersihkan tubuh mu.." Ucap Brian.

Tapi Clarissa hanya diam, pikirannya masih melayang entah kemana. Brian pun hanya tersenyum, dia segera mengangkat tubuh t*lanjang Clarissa ke kamar mandi.

Di depan pintu kamar...

Lesly menatap kesal pintu kamar tempat majikannya dan seorang wanita tengah menghabiskan pagi bersama.

"Nyonya kepala pelayan..." Panggil seorang pelayan.

"Ada apa?" Tanya nya dengan wajah kesal.

"Sarapan untuk Tuan Brian sudah siap.." Jelasnya.

"Bawa kemari.." Jawab nya.

Lesly pun mulai memperbaiki tampilan nya, dia harus tampil cantik di depan Brian.

Tok.. Tok.. Tok..

"Tuan.. Sarapan anda sudah siap.." Ucap Lesly.

"Masuk lah..." Jawab sang pemilik kamar.

Kemudian Lesly pun masuk ke dalam kamar, di dalam kamar ada Clarissa yang tengah duduk sambil menggunakan sebuah kaos berwarna putih dan celana jeans pendek di atas lutut.

Lesly yang melihat hal itu merasa sangat jengkel dan kesal, tapi dia tetap memperlihatkan wajah ramah miliknya.

Clarissa yang melihat Brian di perlakukan layaknya seorang raja pun merasa heran, bagaimana bisa seorang gigolo yang tidak memiliki rumah bahkan uang. Bisa memilih sebuah mansion mewah dan di layani oleh pelayan-pelayan cantik.

"Kalian simpan saja di sana.." Ucap Brian yang tengah merapihkan pakainya.

Lesly yang melihat hal itu pun dengan sigap membantu Brian merapikan pakaian milik nya, Clarissa yang melihat hal itu hanya menatap datar.

"Terimakasih, Lesly.."

"Ini merupakan sebuah kehormatan bisa melayani Tuan Brian.." Jawabnya.

"Kalau begitu kalian bisa keluar.." Ucap Brian.

Kemudian semua pelayan pun keluar termasuk Lesly, kini di dalam kamar hanya ada Clarissa dan juga Brian.

"Bagaimana bisa?" Tanya Clarissa dengan wajah serius.

"Apa?" Tanya Brian yang tak mengerti.

"Bagaimana bisa kau memilih rumah yang sebesar ini dan di layani oleh banyak pelayan?" Tanya Clarissa.

"Kita bahas itu nanti, sekarang kau harus makan dulu." Ucap Brian sambil duduk di samping Clarissa.

"Aku tidak lapar.." Jawab Clarissa tegas.

Kruyukkkk...

Terdengar suara perut Clarissa yang berbunyi, Clarissa yang menyadari hal itu pun hanya bisa menutup kedua matanya.

"Mulut mu mengatakan tidak, tapi perut mu berkata lain.." Ucap Brian sambil tersenyum mengejek.

Clarissa yang kesal karena di ejek pun langsung melahap sarapan yang di bawa pelayan dengan kesal, setelah sarapan Clarissa pun kembali membuka pembicaraan awal mereka yang sempat tertunda.

"Jadi?" Tanya Clarissa.

"Apa kau bisa menebak?" Tanya Brian sambil tersenyum.

"Kau ingin aku menebak?"

"Iya, tebak lah dengan otak kecilmu itu.."

"Kau seorang gigolo, dan pasti rumah ini adalah pemberian dari wanita-wanita tua yang telah kau rayu dan kau layani.." Teriak Clarissa sambil menunjuk-nunjuk wajah Brian.

Brian langsung terdiam tak berkutik, apakah benar wanita di hadapannya itu adalah CEO dari perusahaan besar. Kenapa IQ menebak nya itu sangatlah rendah.

"Benarkan?" Tanya Clarissa dengan wajah bangga dan penuh mengejek.

"Tentu saja salah..." Jawab Brian.

"Salah?" Tanya nya Clarissa dengan wajah bingung.

"Iya salah.." Jawab Brian.

"Lantas dari mana kau dapatkan semua ini? Apa kau mencuri."

"Tentu saja tidak, aku mendapat kan semua ini dengan kerja keras ku sendiri." Jawab Brian.

"Iya, dengan kerja kerasmu melayani wanita-wanita tua yang haus akan ****." Ucap Clarissa.

Brian hanya bisa memicingkan matanya, wanita di hadapannya itu sangat suka menyimpulkan sesuatu seenak hatinya.

"Kau bisa cari tahu sendiri, tapi yang jelas. Kemampuan dan kekuasaan ku berada di atas mu." Ucap Brian sambil tersenyum

Clarissa yang mendengar hal itu langsung memasang ekspresi tak suka. "Dan bagi ku kau hanyalah pria pemuas ranjang tak lebih, dan aku berada di tingkat lebih tinggi darimu. Dari perusahaan, status, kasta dan kekuasaan.." Ucap Clarissa.

"Ah, baiklah Lady..." Ucap Brian sambil mencium tangan Clarissa.

Sementara itu...

Di pagi hari yang cerah, nampak pelayan keluarga Pak Candra tengah membawa sebuah kotak hitam dengan hiasan pita indah di atasnya.

"Apa itu?" Tanya Rani dengan wajah penasaran.

"Saya tidak tahu, Nyonya. Tapi ada seorang kurir yang mengantar ini dan mengatakan ini adalah hadiah spesial untuk keluarga ini." Jawab nya.

"Ada apa ini?" Tanya Pak Candra yang baru datang.

"Ini suami ku, ada seseorang yang mengirim hadiah kepada keluarga kita." Jawab Rani.

"Hadiah? Dari siapa?" Tanya Pak Candra.

"Entahlah, Mas. Tak ada nama pengirimnya." Jawab Rani.

"Tapi dari bungkus nya, seperti nya orang yang mengirimkan ini bukanlah orang biasa." Ucap Pak Candra menyimpulkan.

"Iya, kau benar. Coba kau buka.." Ucap Rani.

Kemudian pelayan pun langsung membuka kotak hadiah berukuran besar itu pun, dan saat di buka semua orang langsung tercengang saat mengetahui isi hadiah tersebut.

Terpopuler

Comments

Nur Tini

Nur Tini

tertipu

2023-12-04

0

Nur Tini

Nur Tini

kejam

2023-12-04

0

Karsini Seftiani

Karsini Seftiani

iihhh,,,ngeriiiiiii,,,,,,🙉🙉🙈🙈

2023-06-24

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Awal
2 Bab 2 : Kau yang mengundang ku
3 Bab 3 : Rumah nya rumah kami juga
4 Bab 4 : Sebagai imbalannya aku akan menghangatkan ranjang mu
5 Bab 5 : Tawaran menjadi gigolo
6 Bab 6 : Aku bangga menjadi yang pertama
7 Bab 7 : Kecurigaan.
8 Bab 8 : Senjata makan tuan
9 Bab 9 : Musuh bebuyutan
10 Bab 10 : Membelikan pakaian.
11 Bab 11 : Lempar batu sembunyi tangan.
12 Bab 12 : Kita butuh dia
13 Bab 13 : Nenek Dahlia
14 Bab 14 : Perasaan yang aneh.
15 Bab 15 : Hadiah
16 Bab 16 : Kecelakaan Nenek Dahlia.
17 Bab 17 : Di hanyalah menantu
18 Bab 18 : Terungkap.
19 Bab 19 : Penyelamat
20 Bab 20 : Darimana semua ini.
21 Bab 21 : Hadiah
22 Bab 22 : Makanan yang lezat.
23 Bab 23 : Rencana baru.
24 Bab 24 : Aku suka wanita cerdas.
25 Bab 25 : Identitas misterius.
26 Bab 26 : Kematian Nenek Dahlia.
27 Bab 27 : Warisan.
28 Bab 28 : Kebenaran dan perpisahan
29 Bab 29 : Tak sabar ingin bertemu.
30 Bab 30 : Pertemuan yang penuh makna.
31 Bab 31 : Terbongkar.
32 Bab 32 : Kekacauan.
33 Bab 33 : Siapa wanita itu?
34 Bab 34 : Hanya melayani bukan menghamili.
35 Bab 35 : Kau ingin kabur?
36 Bab 36 : Beraninya kau kabur setelah menggoda
37 Bab 37 : Jatuh pingsan
38 Bab 38 : Akhir dari segala nya.
39 Bab 39 : 8 bulan kemudian.
40 Bab 40 : Sekarang aku sudah menjadi seorang ibu.
41 Bab 41 : 4 Tahun kemudian.
42 Bab 42 : Pulang ke Indonesia.
43 Bab 43 : Melayani
44 Bab 44 : Tangisan Jesselyn.
45 Bab 45 : Daddy.
46 Bab 46 : Beraninya kau melahirkan benih ku tanpa izin.
47 Bab 47 : Daddy yang sangat keren.
48 Bab 48 : Mencari pelaku.
49 Bab 49 : Mengetes.
50 Bab 50 : Penyerangan.
51 Bab 51 : Mengatur strategi.
52 Bab 52 : Penyerangan markas musuh. Bag. 1
53 Bab 53 : Penyerangan markas musuh. Bag. 2
54 Bab 54 : Akan ku ingat nama mu itu.
55 Bab 55 : Identitas tersembunyi Lesly.
56 Bab 56 : Percakapan singkat.
57 Bab 57 : Pertemuan.
58 Bab 58 : Pergi tanpa pamit.
59 Bab 59 : menjemput.
60 Bab 60 : Datang bulan yang merusak rencana.
61 Bab 61 : Di culik.
62 Bab 62 : Pertanyaan yang sulit di jawab.
63 Bab 63 : Apa kalian saling mencintai?
64 Bab 64 : Ego.
65 Bab 65 : Kisah suami Nyonya Rindi
66 Bab 66 : Rencana Jesselyn.
67 Bab 67 : Pernyataan cinta.
68 Bab 68 : Hanya kita yang boleh tahu.
69 Bab 69 : Perintah Nyonya Rindi.
70 Bab 70 : Kejutan.
71 Bab 71 : Malam pertama pernikahan.
72 Bab 72 : Kekesalan Jesselyn.
73 Bab 73 : Pertengkaran Jesselyn dan Jerry
74 Bab 74 : Penyerangan
75 Bab 75 : Kematian Vino
76 Bab 76 : Berhasil memusnahkan
77 Bab 77 : Pengganggu.
78 Bab 78 : Keterkejutan Lesly.
79 Bab 79 : Ulang tahun ketiga anak kembar.
80 Bab 80 : Racun.
81 Bab 81 : Keadaan Clarissa.
82 Bab 82 : Dalang
83 Bab 83 : Siuman.
84 Bab 84 : Ketakutan Clarissa.
85 Bab 85 : Kepulangan Clarissa.
86 Bab 86 : Kedatangan Pak Candra.
87 Bab 87 : Aku yang lebih pantas.
88 Bab 88 : cemburu
89 Bab 89 : Kedatangan Dokter Miranda
90 Bab 90 : Berbuka puasa
91 Bab 91 : Kerja sama.
92 Bab 92 : Balas dendam Alvin.
93 Bab 93 : Pertengkaran Jesselyn dan Jerry.
94 Bab 94 : Kondisi Sofia.
95 Bab 95 : Penebusan dosa.
96 Bab 96 : Peluang kecil untuk sembuh.
97 Bab 97 : Keputusasaan Clarissa.
98 Bab 98 : Akhir Pak Candra.
99 Bab 99 : kebenaran.
100 Bab 100 : Permintaan yang aneh-aneh.
101 Bab 101 : Membersihkan gigi.
102 Bab 102 : Kematian Sofia.
103 Bab 103 : Kabar bahagia.
104 Bab 104 : Pindah rumah.
105 Penutup
106 Bab 106. S2 : Menikmati kehidupan baru
107 Bab 107. S2 : Teman baru si kembar.
108 Bab 108 : Sayembara.
109 Bab 109. S2 : Marco dan Nicolas.
110 Bab 110. S2 : Rencana.
111 Bab 111. S2 : Burung merpati
112 Bab 112. S2 : Memulai aksi
113 Bab 113. S2 : Perkelahian
114 Bab 114. S2 : Kesepakatan
115 Bab 115. S2 : Bersalin
116 Bab 116. S2 : Selena
117 Bab 117. S2 : Hukuman
118 Penutup
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Bab 1 : Awal
2
Bab 2 : Kau yang mengundang ku
3
Bab 3 : Rumah nya rumah kami juga
4
Bab 4 : Sebagai imbalannya aku akan menghangatkan ranjang mu
5
Bab 5 : Tawaran menjadi gigolo
6
Bab 6 : Aku bangga menjadi yang pertama
7
Bab 7 : Kecurigaan.
8
Bab 8 : Senjata makan tuan
9
Bab 9 : Musuh bebuyutan
10
Bab 10 : Membelikan pakaian.
11
Bab 11 : Lempar batu sembunyi tangan.
12
Bab 12 : Kita butuh dia
13
Bab 13 : Nenek Dahlia
14
Bab 14 : Perasaan yang aneh.
15
Bab 15 : Hadiah
16
Bab 16 : Kecelakaan Nenek Dahlia.
17
Bab 17 : Di hanyalah menantu
18
Bab 18 : Terungkap.
19
Bab 19 : Penyelamat
20
Bab 20 : Darimana semua ini.
21
Bab 21 : Hadiah
22
Bab 22 : Makanan yang lezat.
23
Bab 23 : Rencana baru.
24
Bab 24 : Aku suka wanita cerdas.
25
Bab 25 : Identitas misterius.
26
Bab 26 : Kematian Nenek Dahlia.
27
Bab 27 : Warisan.
28
Bab 28 : Kebenaran dan perpisahan
29
Bab 29 : Tak sabar ingin bertemu.
30
Bab 30 : Pertemuan yang penuh makna.
31
Bab 31 : Terbongkar.
32
Bab 32 : Kekacauan.
33
Bab 33 : Siapa wanita itu?
34
Bab 34 : Hanya melayani bukan menghamili.
35
Bab 35 : Kau ingin kabur?
36
Bab 36 : Beraninya kau kabur setelah menggoda
37
Bab 37 : Jatuh pingsan
38
Bab 38 : Akhir dari segala nya.
39
Bab 39 : 8 bulan kemudian.
40
Bab 40 : Sekarang aku sudah menjadi seorang ibu.
41
Bab 41 : 4 Tahun kemudian.
42
Bab 42 : Pulang ke Indonesia.
43
Bab 43 : Melayani
44
Bab 44 : Tangisan Jesselyn.
45
Bab 45 : Daddy.
46
Bab 46 : Beraninya kau melahirkan benih ku tanpa izin.
47
Bab 47 : Daddy yang sangat keren.
48
Bab 48 : Mencari pelaku.
49
Bab 49 : Mengetes.
50
Bab 50 : Penyerangan.
51
Bab 51 : Mengatur strategi.
52
Bab 52 : Penyerangan markas musuh. Bag. 1
53
Bab 53 : Penyerangan markas musuh. Bag. 2
54
Bab 54 : Akan ku ingat nama mu itu.
55
Bab 55 : Identitas tersembunyi Lesly.
56
Bab 56 : Percakapan singkat.
57
Bab 57 : Pertemuan.
58
Bab 58 : Pergi tanpa pamit.
59
Bab 59 : menjemput.
60
Bab 60 : Datang bulan yang merusak rencana.
61
Bab 61 : Di culik.
62
Bab 62 : Pertanyaan yang sulit di jawab.
63
Bab 63 : Apa kalian saling mencintai?
64
Bab 64 : Ego.
65
Bab 65 : Kisah suami Nyonya Rindi
66
Bab 66 : Rencana Jesselyn.
67
Bab 67 : Pernyataan cinta.
68
Bab 68 : Hanya kita yang boleh tahu.
69
Bab 69 : Perintah Nyonya Rindi.
70
Bab 70 : Kejutan.
71
Bab 71 : Malam pertama pernikahan.
72
Bab 72 : Kekesalan Jesselyn.
73
Bab 73 : Pertengkaran Jesselyn dan Jerry
74
Bab 74 : Penyerangan
75
Bab 75 : Kematian Vino
76
Bab 76 : Berhasil memusnahkan
77
Bab 77 : Pengganggu.
78
Bab 78 : Keterkejutan Lesly.
79
Bab 79 : Ulang tahun ketiga anak kembar.
80
Bab 80 : Racun.
81
Bab 81 : Keadaan Clarissa.
82
Bab 82 : Dalang
83
Bab 83 : Siuman.
84
Bab 84 : Ketakutan Clarissa.
85
Bab 85 : Kepulangan Clarissa.
86
Bab 86 : Kedatangan Pak Candra.
87
Bab 87 : Aku yang lebih pantas.
88
Bab 88 : cemburu
89
Bab 89 : Kedatangan Dokter Miranda
90
Bab 90 : Berbuka puasa
91
Bab 91 : Kerja sama.
92
Bab 92 : Balas dendam Alvin.
93
Bab 93 : Pertengkaran Jesselyn dan Jerry.
94
Bab 94 : Kondisi Sofia.
95
Bab 95 : Penebusan dosa.
96
Bab 96 : Peluang kecil untuk sembuh.
97
Bab 97 : Keputusasaan Clarissa.
98
Bab 98 : Akhir Pak Candra.
99
Bab 99 : kebenaran.
100
Bab 100 : Permintaan yang aneh-aneh.
101
Bab 101 : Membersihkan gigi.
102
Bab 102 : Kematian Sofia.
103
Bab 103 : Kabar bahagia.
104
Bab 104 : Pindah rumah.
105
Penutup
106
Bab 106. S2 : Menikmati kehidupan baru
107
Bab 107. S2 : Teman baru si kembar.
108
Bab 108 : Sayembara.
109
Bab 109. S2 : Marco dan Nicolas.
110
Bab 110. S2 : Rencana.
111
Bab 111. S2 : Burung merpati
112
Bab 112. S2 : Memulai aksi
113
Bab 113. S2 : Perkelahian
114
Bab 114. S2 : Kesepakatan
115
Bab 115. S2 : Bersalin
116
Bab 116. S2 : Selena
117
Bab 117. S2 : Hukuman
118
Penutup

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!