Bab 18 : Terungkap.

Clarissa berjalan dengan anggun, tak sedikit pasang mata melihat ke arahnya. Hari ini dia datang ke rumah sakit untuk menjenguk Nenek nya, karena pihak rumah sakit mengatakan jika Nenek nya itu sudah siuman.

"Nenek.." Panggil Clarissa.

Tapi tak ada respon, Neneknya di diagnosa mengalami stroke. Clarissa pun heran kenapa Neneknya bisa mengalami stroke.

"Nenek lapar?" Tanya Clarissa.

Tapi Neneknya hanya diam, Clarissa yang melihat bola mata sang Nenek langsung mengerutkan keningnya.

Mata Neneknya seperti ingin mengatakan sesuatu.

"Ada apa Nek?" Tanya Clarissa.

Clarissa seperti orang bodoh yang bertanya kepada orang stroke yang pastinya tak akan bisa menjawab pertanyaan nya.

Kemudian Clarissa pun duduk di samping Neneknya itu.

"Nenek tenang saja, karena pelaku yang mencelakai Nenek sudah tertangkap." Ucap Clarissa.

Sebuah sorot mata bahagia pun terpancar di mata Nenek Dahlia.

"Tapi... Clarissa tak habis pikir, bagaimana Paman Salim yang begitu baik bisa mencelakai Nenek." Ucap Clarissa melanjutkan kata-katanya.

Nenek Dahlia yang mendengar hal itu pun langsung panik, seketika Clarissa langsung kaget saat melihat Neneknya seperti sedang marah dan tengah ingin mengatakan sesuatu.

Kemudian Clarissa mengeluarkan handphone milik nya, "Jika Nenek ingin mengatakan sesuatu, nenek bisa ketik di sini. Dengan jari Nenek. Nenek bisa kan?" Tanya Clarissa.

Nenek Dahlia pun dengan susah payah penggerak kan satu jarinya.

Hampir memakan waktu 15 menit sampai Nenek Dahlia menyelesaikan kata-katanya.

Clarissa yang membaca pesannya pun langsung terdiam, dia menatap tak percaya kepada Nenek nya itu.

Neneknya hanya bisa terdiam sambil menangis.

Clarissa tak menyangka jika ayahnya lah biang kerok dari semua kejadian itu, dan dengan mudah nya pria itu melemparkan kesalahan kepada Pamannya yang sama sekali tak bersalah.

"Kamu sudah datang Clarissa.." Terdengar suara orang yang sangat Clarissa kenal.

Amarah Clarissa seakan-akan memuncak saat itu juga, dia merasa sangat malu memiliki ayah seperti Pak Candra.

"Kenapa ayah begitu tega." Teriak Clarissa.

"Apa maksud mu?" Tanya Pak Candra. Bu Rani yang melihat Clarissa pun langsung terdiam kaku.

"Ayah mencelakai Nenek dan malah menyalahkan Paman, apa ayah sudah tak waras.."

"Jaga ucapan mu itu Clarissa, dia adalah ibu ku aku tak mungkin mencelakai nya." Bela nya.

"Ibu? Tapi Nenek sendiri yang mengatakan hal itu. Dia mengatakan jika kau lah yang telah mendorong nya dan bukan Paman Salim." Jelas Clarissa.

Pak Candra yang mendengar hal itu pun langsung kaget.

Kemudian dia langsung melihat ke arah wanita tua yang tengah berbaring itu.

"Seharusnya dari awal aku menghabisi wanita tua itu.." Pikir nya.

"Jaga ucapan mu itu Clarissa, dia itu ayahmu. Dan kau harus sopan kepada nya. Aku dan ayahmu sudah membesarkan mu menjadi seperti sekarang dan apa ini balasan yang telah kau berikan." Ucap Bu Rani.

"Membesarkan ku? Membesarkan ku sebagai apa? Anak atau pembantu?" Tanya Clarissa.

Clarissa yang kesal pun sudah tak ingin berdebat, dia langsung menelpon bodyguard nya dan menyuruhnya untuk menjaga Nenek Dahlia. Karena Clarissa tak ingin jika kedua orang itu kembali mencelakai Nenek nya itu.

Sementara dirinya akan pergi ke kantor polisi untuk mengatakan kebenaran dari kasus kecelakaan Neneknya.

"Mas, bagaimana ini? Kita akan masuk penjara." Ucap Rani khawatir.

"Kamu tenang aja, aku sudah memiliki satu ide." Jawab Pak Candra.

Clarissa berjalan menuju mobil miliknya, saat sedang berada di parkiran Clarissa langsung mengeluarkan handphone nya dia hendak menelpon kantor polisi.

Tapi tiba-tiba ada seorang pria tak di kenal menabrak nya dan membuat handphone milik nya terjatuh dan pecah.

Dan dengan tanpa rasa bersalah pria itu langsung pergi tanpa meminta maaf sedikit pun.

Clarissa hanya bisa menghela nafas panjang, mungkin dia harus langsung pergi ke kantor polisi dan menjelaskan semuanya secara langsung.

Tak ingin berlama-lama lagi, Clarissa langsung memasuki mobilnya dan dia dengan perlahan menjalankan mobil miliknya.

Perjalanan menuju kantor polisi cukup memakan waktu yang lama, tapi entah kenapa tiba-tiba perasaan Clarissa tak enak.

Saat dia tengah melajukan mobilnya, tak ada satu mobil pun yang di samping nya.

Dan di depannya ada sebuah pelang perbaikan jalan.

Clarissa dengan perlahan menghentikan mobil miliknya.

"Maaf Pak.. Apa jalannya tak bisa di lewat?" Tanya Clarissa kepada seorang pria yang di perkirakan tukang perbaikan jalan.

"Maaf Nona tak bisa, memangnya anda mau kemana?" Tanya nya.

"Saya mau ke kantor polisi A, apa tak ada jalan lain?" Tanya Clarissa.

"Ada, anda bisa memutar sedikit dan di sana jalan tikus. Nona bisa jalan lewat sana." Jelas nya.

"Baik, terimakasih." Jawab Clarissa.

Kemudian Clarissa segera memutar mobilnya dan berjalan mengikuti instruksi dari orang tersebut, orang yang memberitahukan jalan kepada Clarissa pun nampak tersenyum aneh.

Clarissa yang berada di dalam mobil merasa keheranan, jalanan yang dia lalui terasa sepi dan mencekam. Di samping nya hanya ada bangunan-bangunan kosong yang terbengkalai.

Meski hari masih siang, tapi suasananya terasa menakutkan kan.

"Apa jalannya memang benar lewat sini?" Gumam Clarissa.

Clarissa tetap melajukan mobilnya dengan kecepatan senang, dia tetap berusaha tenang. Karena sebentar lagi dia pasti akan sampai di kantor polisi.

Tapi saat sudah berada di ujung jalan, Clarissa langsung terdiam. Jalan yang dia lalui rupanya sebuah jalan buntu, dan saat hendak memutar balik.

Clarissa mengalami kesulitan karena jalanan nya yang sempit.

Clarissa yang berada di mobil pun langsung terdiam saat ada segerombol pria berada di belakang mobilnya.

Deg.. Deg.. Deg...

Jantung Clarissa berdetak dengan kencang, perasannya tiba-tiba menjadi tak enak.

"Hey.. Nona.." Ucap Seorang pria sambil mengetuk-ngetuk kaca mobil Clarissa.

Clarissa hanya diam sambil memegang erat kemudi mobilnya.

"Hey.. Nona. Keluar lah." Ucapnya lagi.

Di sisi kiri dan kanan mobil Clarissa terus di ketuk-ketuk oleh pria-pria tak di kenal itu.

Clarissa merasakan takut, keringatnya tiba-tiba bercucuran. Tubuhnya terasa panas dingin, ketakutan tengah melanda Clarissa saat ini.

"Hancurkan kaca mobilnya.." Perintah seseorang.

"Hancur?" Tanya pria yang berada di samping mobil Clarissa.

"Iya, lagi pula bos menyuruh kita membawa wanita hidup-hidup ke hotel B." Jelasnya sambil menghisap rokok miliknya.

Clarissa yang samar-samar mendengar percakapan tersebut pun langsung panik, tanpa basa-basi Clarissa langsung memundurkan mobilnya dengan kecepatan penuh.

Orang-orang yang berada di belakang mobil Clarissa pun segera menghindar, untuk saat ini Clarissa hanya bisa mengandalkan keberuntungan nya untuk bisa kabur dari tempat ini.

"Sial.. Kejar wanita itu.." Teriak pemimpin gerombolan tersebut.

Clarissa hanya bisa menggigit bibir bawahnya, dia sangat takut dan juga panik. Dan tanpa di duga, mobil bagian belakang miliknya menabrak sebuah bangunan.

Terpopuler

Comments

Nur Tini

Nur Tini

penjahat

2023-12-04

0

Yurnita Yurnita

Yurnita Yurnita

katanya Clarissa itu wanita hebat

2023-10-14

0

Karsini Seftiani

Karsini Seftiani

semoga bryan tau Clarissa butuh bantuan

2023-06-24

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Awal
2 Bab 2 : Kau yang mengundang ku
3 Bab 3 : Rumah nya rumah kami juga
4 Bab 4 : Sebagai imbalannya aku akan menghangatkan ranjang mu
5 Bab 5 : Tawaran menjadi gigolo
6 Bab 6 : Aku bangga menjadi yang pertama
7 Bab 7 : Kecurigaan.
8 Bab 8 : Senjata makan tuan
9 Bab 9 : Musuh bebuyutan
10 Bab 10 : Membelikan pakaian.
11 Bab 11 : Lempar batu sembunyi tangan.
12 Bab 12 : Kita butuh dia
13 Bab 13 : Nenek Dahlia
14 Bab 14 : Perasaan yang aneh.
15 Bab 15 : Hadiah
16 Bab 16 : Kecelakaan Nenek Dahlia.
17 Bab 17 : Di hanyalah menantu
18 Bab 18 : Terungkap.
19 Bab 19 : Penyelamat
20 Bab 20 : Darimana semua ini.
21 Bab 21 : Hadiah
22 Bab 22 : Makanan yang lezat.
23 Bab 23 : Rencana baru.
24 Bab 24 : Aku suka wanita cerdas.
25 Bab 25 : Identitas misterius.
26 Bab 26 : Kematian Nenek Dahlia.
27 Bab 27 : Warisan.
28 Bab 28 : Kebenaran dan perpisahan
29 Bab 29 : Tak sabar ingin bertemu.
30 Bab 30 : Pertemuan yang penuh makna.
31 Bab 31 : Terbongkar.
32 Bab 32 : Kekacauan.
33 Bab 33 : Siapa wanita itu?
34 Bab 34 : Hanya melayani bukan menghamili.
35 Bab 35 : Kau ingin kabur?
36 Bab 36 : Beraninya kau kabur setelah menggoda
37 Bab 37 : Jatuh pingsan
38 Bab 38 : Akhir dari segala nya.
39 Bab 39 : 8 bulan kemudian.
40 Bab 40 : Sekarang aku sudah menjadi seorang ibu.
41 Bab 41 : 4 Tahun kemudian.
42 Bab 42 : Pulang ke Indonesia.
43 Bab 43 : Melayani
44 Bab 44 : Tangisan Jesselyn.
45 Bab 45 : Daddy.
46 Bab 46 : Beraninya kau melahirkan benih ku tanpa izin.
47 Bab 47 : Daddy yang sangat keren.
48 Bab 48 : Mencari pelaku.
49 Bab 49 : Mengetes.
50 Bab 50 : Penyerangan.
51 Bab 51 : Mengatur strategi.
52 Bab 52 : Penyerangan markas musuh. Bag. 1
53 Bab 53 : Penyerangan markas musuh. Bag. 2
54 Bab 54 : Akan ku ingat nama mu itu.
55 Bab 55 : Identitas tersembunyi Lesly.
56 Bab 56 : Percakapan singkat.
57 Bab 57 : Pertemuan.
58 Bab 58 : Pergi tanpa pamit.
59 Bab 59 : menjemput.
60 Bab 60 : Datang bulan yang merusak rencana.
61 Bab 61 : Di culik.
62 Bab 62 : Pertanyaan yang sulit di jawab.
63 Bab 63 : Apa kalian saling mencintai?
64 Bab 64 : Ego.
65 Bab 65 : Kisah suami Nyonya Rindi
66 Bab 66 : Rencana Jesselyn.
67 Bab 67 : Pernyataan cinta.
68 Bab 68 : Hanya kita yang boleh tahu.
69 Bab 69 : Perintah Nyonya Rindi.
70 Bab 70 : Kejutan.
71 Bab 71 : Malam pertama pernikahan.
72 Bab 72 : Kekesalan Jesselyn.
73 Bab 73 : Pertengkaran Jesselyn dan Jerry
74 Bab 74 : Penyerangan
75 Bab 75 : Kematian Vino
76 Bab 76 : Berhasil memusnahkan
77 Bab 77 : Pengganggu.
78 Bab 78 : Keterkejutan Lesly.
79 Bab 79 : Ulang tahun ketiga anak kembar.
80 Bab 80 : Racun.
81 Bab 81 : Keadaan Clarissa.
82 Bab 82 : Dalang
83 Bab 83 : Siuman.
84 Bab 84 : Ketakutan Clarissa.
85 Bab 85 : Kepulangan Clarissa.
86 Bab 86 : Kedatangan Pak Candra.
87 Bab 87 : Aku yang lebih pantas.
88 Bab 88 : cemburu
89 Bab 89 : Kedatangan Dokter Miranda
90 Bab 90 : Berbuka puasa
91 Bab 91 : Kerja sama.
92 Bab 92 : Balas dendam Alvin.
93 Bab 93 : Pertengkaran Jesselyn dan Jerry.
94 Bab 94 : Kondisi Sofia.
95 Bab 95 : Penebusan dosa.
96 Bab 96 : Peluang kecil untuk sembuh.
97 Bab 97 : Keputusasaan Clarissa.
98 Bab 98 : Akhir Pak Candra.
99 Bab 99 : kebenaran.
100 Bab 100 : Permintaan yang aneh-aneh.
101 Bab 101 : Membersihkan gigi.
102 Bab 102 : Kematian Sofia.
103 Bab 103 : Kabar bahagia.
104 Bab 104 : Pindah rumah.
105 Penutup
106 Bab 106. S2 : Menikmati kehidupan baru
107 Bab 107. S2 : Teman baru si kembar.
108 Bab 108 : Sayembara.
109 Bab 109. S2 : Marco dan Nicolas.
110 Bab 110. S2 : Rencana.
111 Bab 111. S2 : Burung merpati
112 Bab 112. S2 : Memulai aksi
113 Bab 113. S2 : Perkelahian
114 Bab 114. S2 : Kesepakatan
115 Bab 115. S2 : Bersalin
116 Bab 116. S2 : Selena
117 Bab 117. S2 : Hukuman
118 Penutup
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Bab 1 : Awal
2
Bab 2 : Kau yang mengundang ku
3
Bab 3 : Rumah nya rumah kami juga
4
Bab 4 : Sebagai imbalannya aku akan menghangatkan ranjang mu
5
Bab 5 : Tawaran menjadi gigolo
6
Bab 6 : Aku bangga menjadi yang pertama
7
Bab 7 : Kecurigaan.
8
Bab 8 : Senjata makan tuan
9
Bab 9 : Musuh bebuyutan
10
Bab 10 : Membelikan pakaian.
11
Bab 11 : Lempar batu sembunyi tangan.
12
Bab 12 : Kita butuh dia
13
Bab 13 : Nenek Dahlia
14
Bab 14 : Perasaan yang aneh.
15
Bab 15 : Hadiah
16
Bab 16 : Kecelakaan Nenek Dahlia.
17
Bab 17 : Di hanyalah menantu
18
Bab 18 : Terungkap.
19
Bab 19 : Penyelamat
20
Bab 20 : Darimana semua ini.
21
Bab 21 : Hadiah
22
Bab 22 : Makanan yang lezat.
23
Bab 23 : Rencana baru.
24
Bab 24 : Aku suka wanita cerdas.
25
Bab 25 : Identitas misterius.
26
Bab 26 : Kematian Nenek Dahlia.
27
Bab 27 : Warisan.
28
Bab 28 : Kebenaran dan perpisahan
29
Bab 29 : Tak sabar ingin bertemu.
30
Bab 30 : Pertemuan yang penuh makna.
31
Bab 31 : Terbongkar.
32
Bab 32 : Kekacauan.
33
Bab 33 : Siapa wanita itu?
34
Bab 34 : Hanya melayani bukan menghamili.
35
Bab 35 : Kau ingin kabur?
36
Bab 36 : Beraninya kau kabur setelah menggoda
37
Bab 37 : Jatuh pingsan
38
Bab 38 : Akhir dari segala nya.
39
Bab 39 : 8 bulan kemudian.
40
Bab 40 : Sekarang aku sudah menjadi seorang ibu.
41
Bab 41 : 4 Tahun kemudian.
42
Bab 42 : Pulang ke Indonesia.
43
Bab 43 : Melayani
44
Bab 44 : Tangisan Jesselyn.
45
Bab 45 : Daddy.
46
Bab 46 : Beraninya kau melahirkan benih ku tanpa izin.
47
Bab 47 : Daddy yang sangat keren.
48
Bab 48 : Mencari pelaku.
49
Bab 49 : Mengetes.
50
Bab 50 : Penyerangan.
51
Bab 51 : Mengatur strategi.
52
Bab 52 : Penyerangan markas musuh. Bag. 1
53
Bab 53 : Penyerangan markas musuh. Bag. 2
54
Bab 54 : Akan ku ingat nama mu itu.
55
Bab 55 : Identitas tersembunyi Lesly.
56
Bab 56 : Percakapan singkat.
57
Bab 57 : Pertemuan.
58
Bab 58 : Pergi tanpa pamit.
59
Bab 59 : menjemput.
60
Bab 60 : Datang bulan yang merusak rencana.
61
Bab 61 : Di culik.
62
Bab 62 : Pertanyaan yang sulit di jawab.
63
Bab 63 : Apa kalian saling mencintai?
64
Bab 64 : Ego.
65
Bab 65 : Kisah suami Nyonya Rindi
66
Bab 66 : Rencana Jesselyn.
67
Bab 67 : Pernyataan cinta.
68
Bab 68 : Hanya kita yang boleh tahu.
69
Bab 69 : Perintah Nyonya Rindi.
70
Bab 70 : Kejutan.
71
Bab 71 : Malam pertama pernikahan.
72
Bab 72 : Kekesalan Jesselyn.
73
Bab 73 : Pertengkaran Jesselyn dan Jerry
74
Bab 74 : Penyerangan
75
Bab 75 : Kematian Vino
76
Bab 76 : Berhasil memusnahkan
77
Bab 77 : Pengganggu.
78
Bab 78 : Keterkejutan Lesly.
79
Bab 79 : Ulang tahun ketiga anak kembar.
80
Bab 80 : Racun.
81
Bab 81 : Keadaan Clarissa.
82
Bab 82 : Dalang
83
Bab 83 : Siuman.
84
Bab 84 : Ketakutan Clarissa.
85
Bab 85 : Kepulangan Clarissa.
86
Bab 86 : Kedatangan Pak Candra.
87
Bab 87 : Aku yang lebih pantas.
88
Bab 88 : cemburu
89
Bab 89 : Kedatangan Dokter Miranda
90
Bab 90 : Berbuka puasa
91
Bab 91 : Kerja sama.
92
Bab 92 : Balas dendam Alvin.
93
Bab 93 : Pertengkaran Jesselyn dan Jerry.
94
Bab 94 : Kondisi Sofia.
95
Bab 95 : Penebusan dosa.
96
Bab 96 : Peluang kecil untuk sembuh.
97
Bab 97 : Keputusasaan Clarissa.
98
Bab 98 : Akhir Pak Candra.
99
Bab 99 : kebenaran.
100
Bab 100 : Permintaan yang aneh-aneh.
101
Bab 101 : Membersihkan gigi.
102
Bab 102 : Kematian Sofia.
103
Bab 103 : Kabar bahagia.
104
Bab 104 : Pindah rumah.
105
Penutup
106
Bab 106. S2 : Menikmati kehidupan baru
107
Bab 107. S2 : Teman baru si kembar.
108
Bab 108 : Sayembara.
109
Bab 109. S2 : Marco dan Nicolas.
110
Bab 110. S2 : Rencana.
111
Bab 111. S2 : Burung merpati
112
Bab 112. S2 : Memulai aksi
113
Bab 113. S2 : Perkelahian
114
Bab 114. S2 : Kesepakatan
115
Bab 115. S2 : Bersalin
116
Bab 116. S2 : Selena
117
Bab 117. S2 : Hukuman
118
Penutup

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!