Bab 11 : Lempar batu sembunyi tangan.

Drett.. Dret.. Drett..

Terdengar suara ponsel milik Brian bergetar, dia yang sedang tidur sambil memeluk Clarissa pun harus terpaksa terbangun. Di lihatnya rupanya panggilan dari Roki, ada masalah apa sampai Roki menelpon nya pagi-pagi buta seperti ini.

"Bos, ada masalah."

"Masalah apa?"

"Pengiriman senjata milik kita di ketahui oleh pihak kepolisian, mungkin ada salah satu orang yang membocorkan informasi pengiriman senjata kita."

"Ah, maksud mu, senjata yang akan di kirim ke Jepang dan juga Rusia?"

"Iya.."

"Ah, tak ada cara lain. Kau habisi saja mereka, jika mereka berani menghalangi pengiriman itu."

"Baiklah, sesuai perintah mu."

Setelah mengatakan hal itu Roki langsung mematikan panggilan, Roki merupakan bawahannya yang paling setia dia tak akan bertindak sebelum mendapatkan perintah dari Bos nya itu.

"Mengganggu saja.." Gumam Brian.

Kemudian dia kembali tertidur sambil memeluk tubuh mungil milik Clarissa.

"Bagaimana apa kata nya?" Tanya Erwin.

"Habisi saja orang yang berani menghalangi kita."

"Oke.."

Kemudian Erwin dan Roki segera menyiapkan senjata, karena barangnya masih belum di sita. Roki dan Erwin segera bergegas untuk pergi, mereka akan mengulur waktu sampai barang itu di kirimkan.

Kini Erwin dan Roki tengah berada di pelabuhan, di lihatnya dari atas menara ada beberapa anggota kepolisian yang tengah mondar-mandir.

"Kita mulai sekarang?" Tanya Erwin.

"Iya, kau habisi orang-orang di sebelah kanan dan aku akan menghabisi yang di sebelah kiri." Jelas Roki.

"Baiklah." Jawabnya.

Roki dan Erwin langsung mengeluarkan senjata AWM mereka dan senjata itu di lengkapi peredam suara.

Roki dan Erwin pun mulai membidik target mereka.

Dor...

Dor...

Beberapa tembakan sudah di lepaskan oleh Roki dan juga Erwin, tak perlu menunggu lama. Polisi yang berada di sana pun sudah mati terkena tembakan.

Dan tak beberapa lama kapal yang mengangkut barang-barang milik mereka pun sudah pergi, dengan cepat Erwin dan Roki segera meninggalkan tempat tersebut.

Tapi sebelum itu, mereka membuang sebuah barang dari musuh mereka, dan hal itu bisa membuat para polisi menyangka jika yang melakukan pembunuhan itu adalah pihak Vino.

Dan benar saja, keesokan harinya. Tempat Vino langsung di geledah oleh pihak kepolisian atas kasus pembunuhan yang terjadi di dermaga.

Vino hanya diam, dia tak bisa mengelak karena ada barang bukti berupa lencana salah satu anggota nya.

Tapi untuk melepaskan diri dari pihak kepolisian bukanlah hal yang sulit, karena Vino tinggal menyuap mereka dengan beberapa lembar uang. Dan masalah pun akan selesai.

"Jadi? Siapa orang kita yang telah membunuh anggota kepolisian?" Tanya Restu.

"Tentu saja, siapa lagi. Pasti ini salah satu kerjaan nya anak buah Brian." Maki Vino kesal.

Karena ulah mereka dia harus kehilangan uang, untuk menutupi masalah yang bukan di buat olehnya.

"Beraninya mereka, kita harus membuat mereka membayar mahal." Ucap Restu kesal.

"Tenang saja, aku memiliki cara yang lebih baik." Jawab Vino sambil tersenyum misterius.

Brian yang menerima telepon dari anak buahnya pun langsung tersenyum, mereka berdua memang bisa di andalkan.

"Ada apa? Kenapa pria ku tersenyum seperti itu. Apa kau sedang memikirkan wanita lain?" Tanya Clarissa.

"Tidak, aku hanya sedang memikirkan diri mu." Jawabnya.

"Memikirkan ku? Kau pintar sekali berbohong.."

"Aku tidak berbohong."

"Baiklah, terserah kau saja."

Saat Clarissa dan Brian tengah mengobrol datang kepala pelayan memberitahukan jika Sofia datang berkunjung.

"Untuk apa wanita itu datang?" Ucap Clarissa kesal.

"Katanya, dia sangat merindukan Nyonya.." Jawab kepala pelayan.

"Merindukan ku? Mungkin maksudnya adalah merindukan uang ku." Jawab Clarissa kesal.

"Jadi bagaimana? Apa saya harus mengusir mereka?"

"Tidak usah, kau bisa membawa mereka ke ruang tamu."

"Baiklah, Nyonya.."

Setelah mengatakan hal itu kepala pelayan langsung pergi meninggalkan Clarissa dan juga Brian.

Clarissa pun segera berjalan menuju lemari pakaian miliknya, dia segera memakai pakaian yang seksi dan menonjolkan tubuhnya yang padat dan berisi.

"Kau ingin memakai pakaian itu?" Tanya Brian.

"Iya, ini hanya sebuah permainan. Dan kau lihat saja.." Ucap Clarissa sambil mengedipkan sebelah matanya.

Brian hanya tersenyum, tadinya dia ingin ikut tapi Clarissa melarangnya.

Kemudian Clarissa segera berjalan dengan anggun, di ruang tamu sudah ada Sofia dan juga Alvin yang tengah menunggu kedatangan nya.

"Ah, maaf membuat kalian menunggu lama." Ucap Clarissa sambil tersenyum.

Sofia yang melihat pakaian Kakaknya itu langsung menatap kesal, di liriknya suaminya tengah memandangi Clarissa dengan tatapan aneh.

Dengan kesal Sofia mencubit paha Alvi. "Jaga mata mu itu.." Bisik Sofia.

Alvin hanya menganggukkan kepalanya.

"Jadi ada urusan apa kalian datang ke mari?" Tanya Clarissa.

"Tidak, kami hanya merindukan mu kak." Jawab Sofia.

"Betulkah itu?" Tanya Clarissa sambil melihat Alvin.

Alvin hanya bisa tersenyum, dia cukup salah tingkah saat Clarissa memandangi nya.

"Sudah ku bilang, Clarissa masih memiliki perasaan untuk ku. Karena aku cinta pertama nya. Dan sekarang dia tengah menggoda ku.." Pikir Alvin.

Kemudian Clarissa mengedipkan sebelah matanya kepada Alvin, Alvin yang melihat hal itu pun langsung yakin jika Clarissa masih mencintainya.

Sofia yang melihat hal itu tak bisa berbuat apa-apa, dia tak ingin jika kakaknya marah dan tak mau membantunya.

"Kami membawa kan makanan kesukaan Kakak." Ucap Sofia.

Clarissa langsung menerima makanan itu, "Terimakasih." Jawab Clarissa.

Kemudian Clarissa langsung pindah duduk di samping Alvin, dia mengobrol dengan Alvin. Hal ini dia lakukan seperti apa yang Sofia lakukan dulu kepadanya.

Dia tersenyum sambil melihat amarah Sofia terlihat jelas di wajahnya, Clarissa ingin Sofia merasakan apa yang dia rasakan dulu. Saat Sofia dengan terang-terangan menggoda Alvin di depan matanya sendiri.

"Jadi adik ipar, bagaimana pekerjaan mu? Apa kau masih bekerja sebagai manajer?" Tanya Clarissa sambil tangannya memegang paha Alvin.

"Iya.. Aku masih bekerja sebagai manager." Jawab Alvin sambil tersenyum, dia seakan-akan lupa bahwa di sampingnya ada istrinya yang tengah menahan amarahnya.

Clarissa tersenyum licik, inilah yang ingin dia lakukan dari dulu. "Apa kau sekarang bisa merasakannya saat orang yang kita cintai di goda di depan mata mu..." Pikir Clarissa.

Brian yang melihat Clarissa dari lantai atas hanya bisa tersenyum sambil mengetuk-ngetuk jarinya, jadi ini yang di rencanakan Clarissa.

Wanita itu memang licik, tapi Brian tak menyukai rencana nya kali ini. Karena tubuh Clarissa hanya bisa di lihat dan di pegang oleh dirinya bukan orang lain.

Terpopuler

Comments

Nur Tini

Nur Tini

muna.....

2023-12-04

0

Karsini Seftiani

Karsini Seftiani

benar² rencana yg licik, secara g langsung udah ada benih² cinta di hati bryan

2023-06-23

0

Angraini Devina Devina

Angraini Devina Devina

keren Clarissa 👋👋👋🤩🤩🤩🤩😘

2023-06-17

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Awal
2 Bab 2 : Kau yang mengundang ku
3 Bab 3 : Rumah nya rumah kami juga
4 Bab 4 : Sebagai imbalannya aku akan menghangatkan ranjang mu
5 Bab 5 : Tawaran menjadi gigolo
6 Bab 6 : Aku bangga menjadi yang pertama
7 Bab 7 : Kecurigaan.
8 Bab 8 : Senjata makan tuan
9 Bab 9 : Musuh bebuyutan
10 Bab 10 : Membelikan pakaian.
11 Bab 11 : Lempar batu sembunyi tangan.
12 Bab 12 : Kita butuh dia
13 Bab 13 : Nenek Dahlia
14 Bab 14 : Perasaan yang aneh.
15 Bab 15 : Hadiah
16 Bab 16 : Kecelakaan Nenek Dahlia.
17 Bab 17 : Di hanyalah menantu
18 Bab 18 : Terungkap.
19 Bab 19 : Penyelamat
20 Bab 20 : Darimana semua ini.
21 Bab 21 : Hadiah
22 Bab 22 : Makanan yang lezat.
23 Bab 23 : Rencana baru.
24 Bab 24 : Aku suka wanita cerdas.
25 Bab 25 : Identitas misterius.
26 Bab 26 : Kematian Nenek Dahlia.
27 Bab 27 : Warisan.
28 Bab 28 : Kebenaran dan perpisahan
29 Bab 29 : Tak sabar ingin bertemu.
30 Bab 30 : Pertemuan yang penuh makna.
31 Bab 31 : Terbongkar.
32 Bab 32 : Kekacauan.
33 Bab 33 : Siapa wanita itu?
34 Bab 34 : Hanya melayani bukan menghamili.
35 Bab 35 : Kau ingin kabur?
36 Bab 36 : Beraninya kau kabur setelah menggoda
37 Bab 37 : Jatuh pingsan
38 Bab 38 : Akhir dari segala nya.
39 Bab 39 : 8 bulan kemudian.
40 Bab 40 : Sekarang aku sudah menjadi seorang ibu.
41 Bab 41 : 4 Tahun kemudian.
42 Bab 42 : Pulang ke Indonesia.
43 Bab 43 : Melayani
44 Bab 44 : Tangisan Jesselyn.
45 Bab 45 : Daddy.
46 Bab 46 : Beraninya kau melahirkan benih ku tanpa izin.
47 Bab 47 : Daddy yang sangat keren.
48 Bab 48 : Mencari pelaku.
49 Bab 49 : Mengetes.
50 Bab 50 : Penyerangan.
51 Bab 51 : Mengatur strategi.
52 Bab 52 : Penyerangan markas musuh. Bag. 1
53 Bab 53 : Penyerangan markas musuh. Bag. 2
54 Bab 54 : Akan ku ingat nama mu itu.
55 Bab 55 : Identitas tersembunyi Lesly.
56 Bab 56 : Percakapan singkat.
57 Bab 57 : Pertemuan.
58 Bab 58 : Pergi tanpa pamit.
59 Bab 59 : menjemput.
60 Bab 60 : Datang bulan yang merusak rencana.
61 Bab 61 : Di culik.
62 Bab 62 : Pertanyaan yang sulit di jawab.
63 Bab 63 : Apa kalian saling mencintai?
64 Bab 64 : Ego.
65 Bab 65 : Kisah suami Nyonya Rindi
66 Bab 66 : Rencana Jesselyn.
67 Bab 67 : Pernyataan cinta.
68 Bab 68 : Hanya kita yang boleh tahu.
69 Bab 69 : Perintah Nyonya Rindi.
70 Bab 70 : Kejutan.
71 Bab 71 : Malam pertama pernikahan.
72 Bab 72 : Kekesalan Jesselyn.
73 Bab 73 : Pertengkaran Jesselyn dan Jerry
74 Bab 74 : Penyerangan
75 Bab 75 : Kematian Vino
76 Bab 76 : Berhasil memusnahkan
77 Bab 77 : Pengganggu.
78 Bab 78 : Keterkejutan Lesly.
79 Bab 79 : Ulang tahun ketiga anak kembar.
80 Bab 80 : Racun.
81 Bab 81 : Keadaan Clarissa.
82 Bab 82 : Dalang
83 Bab 83 : Siuman.
84 Bab 84 : Ketakutan Clarissa.
85 Bab 85 : Kepulangan Clarissa.
86 Bab 86 : Kedatangan Pak Candra.
87 Bab 87 : Aku yang lebih pantas.
88 Bab 88 : cemburu
89 Bab 89 : Kedatangan Dokter Miranda
90 Bab 90 : Berbuka puasa
91 Bab 91 : Kerja sama.
92 Bab 92 : Balas dendam Alvin.
93 Bab 93 : Pertengkaran Jesselyn dan Jerry.
94 Bab 94 : Kondisi Sofia.
95 Bab 95 : Penebusan dosa.
96 Bab 96 : Peluang kecil untuk sembuh.
97 Bab 97 : Keputusasaan Clarissa.
98 Bab 98 : Akhir Pak Candra.
99 Bab 99 : kebenaran.
100 Bab 100 : Permintaan yang aneh-aneh.
101 Bab 101 : Membersihkan gigi.
102 Bab 102 : Kematian Sofia.
103 Bab 103 : Kabar bahagia.
104 Bab 104 : Pindah rumah.
105 Penutup
106 Bab 106. S2 : Menikmati kehidupan baru
107 Bab 107. S2 : Teman baru si kembar.
108 Bab 108 : Sayembara.
109 Bab 109. S2 : Marco dan Nicolas.
110 Bab 110. S2 : Rencana.
111 Bab 111. S2 : Burung merpati
112 Bab 112. S2 : Memulai aksi
113 Bab 113. S2 : Perkelahian
114 Bab 114. S2 : Kesepakatan
115 Bab 115. S2 : Bersalin
116 Bab 116. S2 : Selena
117 Bab 117. S2 : Hukuman
118 Penutup
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Bab 1 : Awal
2
Bab 2 : Kau yang mengundang ku
3
Bab 3 : Rumah nya rumah kami juga
4
Bab 4 : Sebagai imbalannya aku akan menghangatkan ranjang mu
5
Bab 5 : Tawaran menjadi gigolo
6
Bab 6 : Aku bangga menjadi yang pertama
7
Bab 7 : Kecurigaan.
8
Bab 8 : Senjata makan tuan
9
Bab 9 : Musuh bebuyutan
10
Bab 10 : Membelikan pakaian.
11
Bab 11 : Lempar batu sembunyi tangan.
12
Bab 12 : Kita butuh dia
13
Bab 13 : Nenek Dahlia
14
Bab 14 : Perasaan yang aneh.
15
Bab 15 : Hadiah
16
Bab 16 : Kecelakaan Nenek Dahlia.
17
Bab 17 : Di hanyalah menantu
18
Bab 18 : Terungkap.
19
Bab 19 : Penyelamat
20
Bab 20 : Darimana semua ini.
21
Bab 21 : Hadiah
22
Bab 22 : Makanan yang lezat.
23
Bab 23 : Rencana baru.
24
Bab 24 : Aku suka wanita cerdas.
25
Bab 25 : Identitas misterius.
26
Bab 26 : Kematian Nenek Dahlia.
27
Bab 27 : Warisan.
28
Bab 28 : Kebenaran dan perpisahan
29
Bab 29 : Tak sabar ingin bertemu.
30
Bab 30 : Pertemuan yang penuh makna.
31
Bab 31 : Terbongkar.
32
Bab 32 : Kekacauan.
33
Bab 33 : Siapa wanita itu?
34
Bab 34 : Hanya melayani bukan menghamili.
35
Bab 35 : Kau ingin kabur?
36
Bab 36 : Beraninya kau kabur setelah menggoda
37
Bab 37 : Jatuh pingsan
38
Bab 38 : Akhir dari segala nya.
39
Bab 39 : 8 bulan kemudian.
40
Bab 40 : Sekarang aku sudah menjadi seorang ibu.
41
Bab 41 : 4 Tahun kemudian.
42
Bab 42 : Pulang ke Indonesia.
43
Bab 43 : Melayani
44
Bab 44 : Tangisan Jesselyn.
45
Bab 45 : Daddy.
46
Bab 46 : Beraninya kau melahirkan benih ku tanpa izin.
47
Bab 47 : Daddy yang sangat keren.
48
Bab 48 : Mencari pelaku.
49
Bab 49 : Mengetes.
50
Bab 50 : Penyerangan.
51
Bab 51 : Mengatur strategi.
52
Bab 52 : Penyerangan markas musuh. Bag. 1
53
Bab 53 : Penyerangan markas musuh. Bag. 2
54
Bab 54 : Akan ku ingat nama mu itu.
55
Bab 55 : Identitas tersembunyi Lesly.
56
Bab 56 : Percakapan singkat.
57
Bab 57 : Pertemuan.
58
Bab 58 : Pergi tanpa pamit.
59
Bab 59 : menjemput.
60
Bab 60 : Datang bulan yang merusak rencana.
61
Bab 61 : Di culik.
62
Bab 62 : Pertanyaan yang sulit di jawab.
63
Bab 63 : Apa kalian saling mencintai?
64
Bab 64 : Ego.
65
Bab 65 : Kisah suami Nyonya Rindi
66
Bab 66 : Rencana Jesselyn.
67
Bab 67 : Pernyataan cinta.
68
Bab 68 : Hanya kita yang boleh tahu.
69
Bab 69 : Perintah Nyonya Rindi.
70
Bab 70 : Kejutan.
71
Bab 71 : Malam pertama pernikahan.
72
Bab 72 : Kekesalan Jesselyn.
73
Bab 73 : Pertengkaran Jesselyn dan Jerry
74
Bab 74 : Penyerangan
75
Bab 75 : Kematian Vino
76
Bab 76 : Berhasil memusnahkan
77
Bab 77 : Pengganggu.
78
Bab 78 : Keterkejutan Lesly.
79
Bab 79 : Ulang tahun ketiga anak kembar.
80
Bab 80 : Racun.
81
Bab 81 : Keadaan Clarissa.
82
Bab 82 : Dalang
83
Bab 83 : Siuman.
84
Bab 84 : Ketakutan Clarissa.
85
Bab 85 : Kepulangan Clarissa.
86
Bab 86 : Kedatangan Pak Candra.
87
Bab 87 : Aku yang lebih pantas.
88
Bab 88 : cemburu
89
Bab 89 : Kedatangan Dokter Miranda
90
Bab 90 : Berbuka puasa
91
Bab 91 : Kerja sama.
92
Bab 92 : Balas dendam Alvin.
93
Bab 93 : Pertengkaran Jesselyn dan Jerry.
94
Bab 94 : Kondisi Sofia.
95
Bab 95 : Penebusan dosa.
96
Bab 96 : Peluang kecil untuk sembuh.
97
Bab 97 : Keputusasaan Clarissa.
98
Bab 98 : Akhir Pak Candra.
99
Bab 99 : kebenaran.
100
Bab 100 : Permintaan yang aneh-aneh.
101
Bab 101 : Membersihkan gigi.
102
Bab 102 : Kematian Sofia.
103
Bab 103 : Kabar bahagia.
104
Bab 104 : Pindah rumah.
105
Penutup
106
Bab 106. S2 : Menikmati kehidupan baru
107
Bab 107. S2 : Teman baru si kembar.
108
Bab 108 : Sayembara.
109
Bab 109. S2 : Marco dan Nicolas.
110
Bab 110. S2 : Rencana.
111
Bab 111. S2 : Burung merpati
112
Bab 112. S2 : Memulai aksi
113
Bab 113. S2 : Perkelahian
114
Bab 114. S2 : Kesepakatan
115
Bab 115. S2 : Bersalin
116
Bab 116. S2 : Selena
117
Bab 117. S2 : Hukuman
118
Penutup

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!