Bab 8 : Senjata makan tuan

Clarissa yang tengah bersantai bersama dengan Brian, mendapati handphone berbunyi.

"Siapa? Apa itu pria baru mu?" Tanya Brian yang melihat nama pria di layar ponsel Clarissa.

"Bukan, ini asisten ku." Jawab Clarissa.

Kemudian Clarissa langsung mengangkat panggilan dari asistennya itu.

"Nyonya, ada berita buruk."

"Berita buruk apa?" Clarissa mengkerut kan kening nya saat mendengar ucapan dari asistennya itu.

"Anda bisa melihat di TV, di Channel A."

Clarissa dengan cepat segera menghidupkan Tv, dan di sana ada keluarganya yang tengah menangis.

Clarissa langsung mendengarkan wawancara antara keluarganya dengan MC.

"Jadi bapak dan ibu ini adalah ayah dan ibu kandung dari CEO Caterpillar Group?" Tanya sang MC.

"Iya, kami adalah ayahnya." Jawab Pak Candra.

"Dan CEO Clarissa tak menganggap kalian sebagai orang tuanya? Tapi bagaimana bisa?" Tanya sang MC.

"Iya, mungkin karena kita adalah orang miskin. Dan mungkin dia malu mengakui kita sebagai orang tuanya, tapi meski begitu. Saya sebagai ibunya tetap menyayangi dia. Dan saya berharap saya bisa menemui dia dan memeluknya seperti dulu lagi.." Ucap Bu Rani sambil menangis.

Pak Candra dengan sigap menenangkan istrinya itu.

MC pun segera kembali menanyakan beberapa pertanyaan.

"*Ada kabar bahwa Bapak dan ibu telah berkunjung ke rumah CEO Clarissa, tapi kalian malah di usir. Apa itu benar?"

"Tidak, itu tidak benar. Clarissa bukan mengusir kami, dia hanya sedang sibuk dan menyuruh kami pulang. " Jawab Bu Rani*.

Clarissa yang menonton acara Tv pun hanya bisa menatap jengkel pada pria dan wanita yang berstatus ayah dan ibunya.

"Ah, bagaimana ini? Apa yang akan wanita ku lakukan?" Tanya Brian.

"Tenang saja, lagi pula aku sudah memprediksi kan jika mereka akan melakukan hal ini." Ucap Clarissa sambil tersenyum.

Brian semakin suka pada wanita di sampingnya itu, pemikiran liciknya sama dengannya. Dan wanita itu sangat cocok berada di sampingnya.

Drett.. Drett.. Drett...

Clarissa kembali mendapatkan panggilan dari asistennya.

"Nyonya, bagaimana ini. Opini publik kepada mu menjadi negatif."

"Kamu tenang saja, aku akan mengirimkan beberapa Video kepada mu. Dan pasti kau tahu apa yang harus di lakukan selanjutnya."

Setelah mengatakan hal itu Clarissa langsung menutup panggilan dari asistennya itu, kemudian dia segera membuka laptop dan mengirimkan beberapa file yang berisi video-video bukti kejahatan Pak Candra dan Bu Rani kepada nya dulu.

Sebenarnya Clarissa tak ingin melakukan hal itu, meski bagaimana pun mereka adalah ayah dan ibunya. Tapi karena mereka yang memulainya Clarissa tak segan untuk membalasnya berkali-kali lipat.

...

Sementara itu.

Sofia dan keluarganya tengah merayakan keberhasilan mereka dalam menghancurkan reputasi Clarissa.

"Aku yakin sekarang opini publik akan membuat nya down, dia pasti segera mengemis-ngemis meminta maaf kepada kita." Ucap Sofia.

"Iya kau benar, dan kau lihat sekarang banyak netizen yang menghujat Clarissa." Ucap Bu Rani sambil menunjuk postingan Instagram milik nya.

"Kita tinggal menunggu waktu, dan pasti perusahaan Caterpillar Group akan menjadi milik kita." Ucap Pak Candra.

"Iya ayah... Karena semua yang Clarissa dapat kan itu. Asalnya dari ayah, dan secara tidak langsung dia membangun perusahaan itu karena didikan dari ayah. Jadi perusahaan itu adalah milik ayah.." Ucap Sofia.

"Kau benar, lagi pula wanita itu tidak cocok dengan gelar CEO, Clarissa hanya cocok menjadi ibu rumah tangga." Sambung Bu Rani.

"Mama benar, Emm.. Bagaimana jika kita mengenalkan Clarissa kepada teman-teman ayah yang tajir. Dan menikahkan nya dengan mereka." Ucap Sofia memberi ide.

"Iya, benar Mas. Apa yang di katakan oleh Sofia, kau lihat kan sekarang anak itu dia sangat nakal dan bahkan dia memiliki mainan pria." Sambung Bu Rani.

"Kau benar.. Aku harus menjodohkan nya dengan kolega ku." Jawab Pak Candra.

Tring..

Sebuah notifikasi muncul di handphone Sofia, dan saat dia melihat handphone betapa kagetnya dia saat melihat banyak video penyiksaan Clarissa di masa lalu oleh ayah dan ibunya. Bahkan ada videonya yang tengah memukul dan memaki Clarissa.

"Mama, lihat ini..." Tunjuk Sofia.

Rani yang melihat video itu pun langsung tercengang, dia sangat kaget bagaimana bisa ada videonya saat tengah menyiksa Clarissa.

"Suami ku, bagaimana ini?" Tanya Rani kepada suaminya.

Pak Candra langsung terdiam, dia tak menyangka jika anak itu sudah memiliki persiapan yang matang seperti ini.

Sofia yang membaca komentar netizen pun hanya bisa mengepal tangannya.

Pak Candra semakin kesal karena, ada notifikasi dari sekertaris nya jika harga saham perusahaan semakin turun.

"Ayah bagaimana ini?" Tanya Sofia.

"Ini semua gara-gara kamu, Sofia." Maki Pak Candra.

"Kok gara-gara aku sih?"

"Jika kamu tak memberikan ide mu itu, keadaan kita tak akan semakin terpuruk." Maki Pak Candra.

"Sudah Mas, sudah.. Jangan memarahi Sofia." lerai sang ibu.

Pak Candra yang kesal pun segera pergi dari rumahnya, Sofia hanya bisa menangis di pelukan ibunya.

Dan ibunya hanya bisa menangkan Sofia, agar dia tak menangis lagi.

Di tempat lain...

Clarissa tersenyum puas saat melihat layar laptop nya, dia puas dengan opini publik yang kini beralih.

Dan perasaan Clarissa semakin puas, saat dia melihat saham perusahaan keluarganya yang semakin turun.

"Apa kau akan terus berfokus pada layar laptop mu?" Tanya Brian sambil memeluk manja kepada Clarissa.

"Aku hanya sebentar.." Jawab Clarissa.

"Aku cemburu." Ucap Brian.

"Cemburu?"

"Iya aku cemburu kau terus saja menyentuh keyboard laptop mu, kau juga menginginkan sentuhan mu itu.." Ucap Brian.

Kemudian Clarissa segera menyimpan Laptop nya, dia segera duduk di pangkuan Brian.

"Apa sekarang pria ku masih cemburu?" Tanya Clarissa dengan nada menggoda.

"Tentu, saja tidak.." Jawab Brian.

Kemudian Clarissa langsung mencium lembut bibir Brian, begitu juga dengan Brian. Dia membalas ciuman dari Clarissa, dari ciuman itu langsung berujung pada adegan bercinta yang sangat hot.

Clarissa hanya bisa me menikmati setiap sentuhan yang di berikan oleh Brian, pria itu telah membuat nya ketagihan dalam bercinta. Mungkin karena servis dari Brian sangatlah bagus.

"Aku suka layanan mu itu." Ucap Clarissa sambil membelai manja wajah gigolo nya.

"Dan aku senang jika nona ku ini merasa puas dengan pelayanan ku.." Bisik Brian.

Kemudian Brian kembali memberikan servis yang bisa membuat Clarissa lemas dan terus ketagihan.

"Aku tak ingin jika kau melayani wanita lain selain aku.." Ucap Clarissa.

"Bagaimana jika wanita lain membayar ku dengan harga tinggi?"

"Maka aku akan membayarmu lagi dengan harga yang lebih tinggi.."

"Baiklah, pelayanan ku hanya untuk mu. Lady.."

Wow... Pelayanan Brian sangat bagus, apa ada yang mau di layani sama Brian?

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***