Menceritakan

Setelah saling mengungkapkan perasaan juga saling berjanji untuk saling menyayangi kini mereka sudah tidur dalam satu kamar namun Tian selalu menahan hasratnya untuk tidak meminta haknya sebagai suami dulu kepada Biyanka karena dia tau jika Biyanka belum siap untuk hal itu, dan dia akan sabar menunggu..

Biyanka duduk di depan meja rias sambil memakai Day Cremanya, dia menatap Tian dari pantulan cermin di depannya..

Tian terlihat sangat tampan walaupun sedang serius bekerja..

" Ngeliatnya gak usah seperti itu Bee,, saya tau jika saya memang tampan..

" Astaga,, kamu bener-bener percaya diri banget ya Mas,, lagian siapa juga yang ngeliatin kamu..

Biyanka berjalan mendekati Tian dan duduk disampingnya..

" Kamu tuh gak siang gak malam terus saja menatap leptop, memangnya gak lelah apa mata juga badan kamu Mas..

Tian menoleh dan tersenyum,,

" Sebentar lagi ya,, Tanggung sayang...

" Biyanka hanya mengangkat bahunya, dia pun terus melihat Tian yang entah sedang mengerjakan apa..

Setelah cukup lama,

Tian menutup leptopnya dan memandang Biyanka..

" Belum ngantuk,,

" Aku nungguin kamu Mas,,

" Ya sudah yuk kita tidur,,

" Em,, Mas,, Aku boleh bicara gak sama kamu,,

Tian kembali duduk dan menatap Biyanka..

" Memangnya kamu mau bicara apa hem,,

" Tapi kamu janji jangan marah ya,,

" Iya Mas janji gak marah,, kamu bicara ya Mas akan dengerin..

" Em,, Mas,, sebenernya..

Saat kita akan menikah aku masih mempunyai kekasih,, Tapi aku langsung memutuskan hubungan itu pas kita sudah Sah menjadi suami istri..

Dan kemarin, saat aku demam itu karena aku mendengar kalo Bella ternyata mencintai Aldo sejak kami sekolah dulu,,

Aku ngerasa egois banget Mas, ternyata Bella menyukai Aldo namun dia hanya memendam perasaannya demi persahabatan kita..

Aku jahat banget Mas sama Bella, harusnya aku tau perasaan dia..

Biyanka terus menceritakan masa lalunya kepada Tian, dia tidak mau lagi menutupinya karena dia akan memulai semuanya sejak awal dan akan membuang jauh kenangannya dulu..

Tian berusaha mendengarkan semua cerita Biyanka walaupun sebenarnya dia sudah tau semua, namun dia menghargai Biyanka karena dia mau menceritakan semuanya..

" Mas,, Tapi itu masa lalu aku..

Aku sudah menguburnya dan sekarang kamu masa depan aku sekarang..

Setelah mengatakan semuanya, Biyanka langsung menunduk dan air matanya mengalir di pipinya..

Dia tau Tian pasti akan kecewa dengannya bahkan akan memarahinya, dia siap Untuk semua Itu..

Tian tersenyum melihat Biyanka Seperti itu, Lantas dia menarik dagu Biyanka agar memandangnya..

" Mas sudah tau semua Bee,,

Dan Mas gak masalah tentang semua itu,, itu hanya masa lalu kamu,, dan semua orang pasti mempunyai masa lalu termasuk Mas juga..

" Tapi Mas,, aku udah bohongi Mas..

" Sstt,, Mas gak pernah merasa kamu bohongi.. Dan Mas senang kamu mau menceritakan semua ini sama Mas..

Sekarang,, kamu gak usah berpikiran jika kamu sudah jahat dengan Bella karena keegoisan kamu..

" Apa Mas gak Marah atau kecewa sama Aku..

" Buat apa Mas marah atau kecewa..

Yang ada Mas malah bangga sama kamu sayang, Kamu sudah berani menceritakan semua ini sama Mas, Sekarang kamu lupakan semua Oke..

Biyanka mengangguk dan langsung memeluk Tian sangat erat, dia benar-benar merasa beruntung mempunyai suami seperti Tian yang sangat mengerti dengannya..