Tian yang sudah bangun pun berjalan turun untuk mengambil air minum di dapur, namun saat melewati pintu samping dia melihat Biyanka yang sedang ngobrol dengan Mamah Dinda..
Dia pun membiarkannya dan kembali berjalan menuju dapur..
" Ma,, Biyanka masuk dulu ya,, mau Liat Ka Tian..
" Iya Sayang,,
Biyanka berjalan masuk namun dia malah berpapasan dengan Tian..
" Kamu udah bangun,,
" Hem,, sudah bicara dengan mamah nya..
" Udah,, kita kapan mau ke Apartemen kamu..
" Bersiaplah,, kita ke sana sekarang
Biyanka langsung menaiki anak tangga dan menuju kamar,
Dia langsung mengambil slim bag nya..
Sedangkan Tian langsung memakai jaketnya..
Mereka turun bersama..
" Apa kalian gag mau menginap dulu di rumah..
" Lain kali ya Ma,, Ucap Biyanka sopan
" Ya sudah,, tapi kamu janji ya Nak..
" Iya Ma,, Biyanka janji..
" Lo,, Papa kira kalian mau menginap di rumah
" Tidak Pa,, kita harus pulang ke Apartemen
" Baiklah,, Papa mengerti,, kalian kan pengantin baru..
Biyanka hanya menunduk berbeda dengan Tian yang bersikap biasa saja..
" Pa, Ma,, Kita pamit dulu ya..
" Iya sayang,, Hati-hati ya..
" Tian,, ingat kamu sudah punya istri.. Jaga istri kamu..
" Iya Ma,,
Tian sama Biyanka Pamit..
-
Mereka sampai di sebuah Apartemen yang mewah dengan dua lantai..
Biyanka mengedarkan pandangannya menatap semua ruangan yang tertata sangat rapi dan bersih..
" Kenapa,, apa kamu tidak menyukai apartemen ini,, kamu bisa kembali mencari yang sesuai dengan keinginan kamu..
" Engga,, Engga,, aku suka kok,,
Tapi dimana kamarku..
Tian merasa bingung dengan pertanyaan Biyanka, namun dia juga tau jika Biyanka belum siap untuk tidur dengannya..
" Di atas,, Beristirahat lah..
Biyanka langsung berjalan naik dan menuju kamarnya..
Tian hanya terus memandang Biyanka, dia membiarkan Biyanka tidur di kamarnya karena dia tidak ingin memaksakannya..
Tian pun berjalan menuju kamarnya, dia merebahkan tubuhnya diatas ranjang..
Tiba-tiba dia terdengar suara dari bawah..
Dia pun segera mencarinya..
Di dapur terlihat Biyanka sedang meringis kesakitan karena kakinya terkena pecahan gelas..
" Aw,, rintih Binyanka..
Tian yang melihatnya pun langsung menggendong Biyanka..
" Eh,, apa yang kamu lakukan.. Turunkan aku..
" Diam atau kau akan jatuh..
Biyanka langsung diam, tangannya pun langsung mengalungkan keleher Tian..
Tian menurunkan Biyanka di sofa dan segera mencari kotak obat..
Dia segera kembali dengan membawa kota obat di tangannya..
" Aduh,, pelan-pelan,,
" Apa kamu tidak bisa Hati-hati,,
" Tanganku licin jadi gelasnya jatuh,,
" Aduh perih,, rintih Biyanka dengan memegang tangan Tian yang masih mengoleskan obat merah..
Tian meletakan kotak obat diatas meja dan dia meniup lukanya dengan Hati-hati..
Biyanka menatap tingkah Tian yang sangat peduli dengannya..
Jantungnya pun tidak terasa langsung berdetak kencang..
Setelah cukup lama dengan posisi itu membuat Biyanka merasa tidak enak dan perutnya pun terasa sangat lapar..
" Aku lapar,, Ucap Biyanka..
Tian mendongak dan menatap wajah Biyanka yang memelas..
" Tunggu disini,,
Tian berdiri dan menuju pantry, dia terlihat membuat sesuatu di sana..
Biyanka hanya duduk sambil menatap Tian yang entah sedang membuat apa di sana..
Setelah sekitar 20menit, Tian kembali dengan membawa dua piring berisi spagety yang terlihat sangat lezat..
" Makan lah,,
Biyanka menyendokan spagety kedalam mulutnya, dan benar-benar sangat lezat rasanya..
" Apa kamu bisa memasak,,
" Hem,,
" Ini sangat enak,, kapan-kapan kamu mau kan ajari aku,,
" Diam dan makanlah dulu,,
Biyanka merasa kesal dengan jawaban Tian, dia pun kembali menyendokan spagety ke dalam mulutnya..
Mereka menikmati makannya dengan salinh diam..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 437 Episodes
Comments
Vena
iihh bener2 dingin suaminy
2022-04-21
0
Yustina Rini
Lanjut
2021-08-26
0
Yani
iya biasanya nikah dlm perjodohan pasti ada kontraknya,tp ini nggak salut aku thor🖒🖒🖒
2021-06-03
3