Jangan Ganggu Milikku

Mata Aira terbelalak ketika anak panah meluncur dengan cepat ke arahnya. Ya tuhan tolong aku, aku masih mau hidup sampai menemukan siapa yang membunuh orang tuaku. Tapi jika engkau berkehendak lain, aku berserah padamu ya tuhan. Aira segera memejamkan mata dan jleeebb. Ia bisa merasakan getaran anak panah yang meluncur kepadanya. Jantungnya berdegup kencang, lututnya gemetar dengan dahsyat, napasnya terasa berat.

Setelah beberapa menit dalam diam, sampai terdengar suara Haiden yang berteriak - teriak memanggilnya. Melihatnya berlari ke arahnya. Perlahan ia mencoba membuka matanya apakah ia sudah surga atau masih di dunia.

Begitu membuka mata dilihatnya mata yang paling indah yang pernah dia lihat.

"Kamu tidak apa - apa Abi..?"

Dengan bibir yang bergetar "Saya.. saya takut tuan.."

"Tidak apa - apa aku sudah membereskan semuanya.."

"Tterima kasih tuan.." ucap Aira yang langsung terduduk lemas di atas rerumputan.

"Eda..! Eda..! bawa Abi ke kamarnya.."

"Baik tuan.." jawab Eda. Ia segera berjongkok untuk membantu Aira berdiri. "Ayo kita ke kamar.."

"Bu Eda, beri aku waktu sebentar lututku lemas sekali.."

"Itu karena kamu syok Abi.. pria - pria kaya yang tidak tahu diri.. tingkah mereka sangat keterlaluan..!" ucap Eda geram menahan emosi. "Ya tuhan..!" teriak Eda kaget.

"Ada apa Eda..?"

"Lengan Abi berdarah tuan.. mungkin tergores mata panahnya.."

"Sial..! bawa David dan yang lain ke ruangan ku.." perintahnya pada Noah. Kemudian perhatiannya kembali "Abi.. kau bisa berjalankan..? atau kamu bisa ke rumah sakit biar Noah yang mengantarkanmu ke sana.."

"Tidak perlu tuan.. ini hanya luka kecil.."

"Ayo Abi, aku papah ke kamar.." ucap Eda

"Baik bu.."

Aira dan Eda berjalan tertatih menuju ke kamar mereka. Sementara Haiden segera pergi ke ruangan sesuai yang ia perintahkan ke Noah.

"Abi buka bajumu biar aku obati lukamu itu.." perintah Eda.

Aira kaget mendengarnya "Eenggg.. bentar bu, saya mau ke kamar mandi dulu.."

Eda mengangguk. Dengan cepat Aira masuk ke kamar mandi untuk mengganti bajunya. Dengan perlahan ia membuka bajunya, meringis kesakitan. Heh syukurlah hanya luka gores saja, ini luka yang pertama kali aku dapat. Ayah, bunda betapa kerasnya hidup ini, om Baskara telah menjualku menjadi seorang pelayan. Tanpa sadar air mata Aira keluar, dengan cepat ia mengusapnya. Aku harus kuat, aku yakin akan segera keluar dari rumah ini.

Tok..tok..tok

"Kamu baik - baik saja Abi..?"

"Ya bu, sebentar lagi aku keluar.." tak lama kemudian Aira keluar sudah mengenakan kaos lengan pendek, sehingga lukanya terlihat.

"Ayo duduk sini.."

"Bu Eda, tuan mungkin masih membutuhkan anda. Biar aku obati sendiri saja, bukankah masih banyak tamu di luar sana.."

"Tidak, justru tuan akan marah jika aku tidak merawatmu.."

Aira kemudian duduk di dekat Eda yang sudah membawa kotak obat. Ia segera melihat luka di lengan Aira.

"Untunglah tidak terlalu parah.. tahan sedikit ya.."

Eda mengambil kapas dengan air hangat kemudian perlahan membersihkan luka. Aira sempat meringis kesakitan.

"Tahan, kau seorang pria.." ucap Eda. "Memang orang - orang kaya itu sungguh keterlaluan.. Kenapa kau tidak melawan..?"

"Apalah daya dan kekuasaanku bu.. aku cuma seorang pelayan.."

"Kamu itu pelayan pribadi tuan Kafael Haiden Lukashenko seorang mafia dan pebisnis yang sangat sukses. Kamu hanya diperbolehkan menuruti perintah tuan saja.."

"Benarkah tuan tidak akan marah jika aku menolak permintaan tamunya..?"

"Tentu saja.."

"Termasuk teman wanitanya..?"

"Abi.. tuan itu tampan, gagah, kaya, memang banyak wanita yang mendekatinya.. tapi selama ini belum ada yang benar - benar tuan cintai.. walaupun tuan berwajah dingin sebenarnya ia sangat lembut terutama kepada wanita yang sangat dia cintai.."

"Apakah ada yang tuan cintai bu Eda..?"

"Sementara ini hanya nyonya Harika dan nona Azkara adik perempuannya.."

"Bagaimana dengan saudara sepupu ku itu, sepertinya tuan mencintainya.."

"Aku sempat kaget karena tuan mengundangnya sarapan. Tapi setelah aku amati itu hanya rasa kagum, tertarik, penasaran. Begitu tuan tahu tentang betapa liciknya saudara mu itu aku jamin tuan tidak akan pernah suka.." ucap Eda dengan nada geram.

"Dari mana ibu tahu kalau saudara ku itu licik.."

"Abi.. aku hidup lebih dulu dari mu. Aku sudah berpengalaman dari melihat raut wajahnya saja aku langsung tahu sifatnya.."

"Hahahahhh... bu Eda salah, saudaraku itu sangat cantik, pengagumnya sangat banyak.."

"Menurutku tidak, dia dan keluarganya menjadikan kau jaminan saja sudah merupakan suatu perbuatan yang sangat buruk.. Kau itu manusia bukan barang dagangan. Dan dia juga tidak mau mengakuimu kan..?"

Sambil menghela napas panjang "Aku tidak keberatan bila ia tidak mau mengakuiku sebagai saudara. Begitulah hidup bu.. saat ini mungkin perjalananku baru di bawah tapi aku yakin suatu saat aku akan di atas. Aku yakin aku akan hidup bahagia nantinya.."

Eda terdiam sejenak memperhatikan wajah Aira, ia merasa iba dengan apa yang dialami Aira. Seharusnya pria seumurannya adalah bersenang - senang dengan teman - temannya. "Aku doa kan apa yang menjadi keinginanmu bisa terkabul.."

"Terima kasih bu.."

"Nah sudah selesai, luka nya sudah aku perban. Jangan sampai kena air dan ini obat yang harus kamu minum biar nanti cepat mengering.."

"Baik bu.. terima kasih.."

"Istirahatlah sebentar, saat makan malam kau bisa bekerja lagi.."

Eda keluar kamar sambil membawa kotak obat. Ada sepasang mata yang memperhatikan dan mencuri dengar pembicaraannya.

☘☘☘☘☘

"Brengsek..! Sialan..! akan aku bunuh kau Haiden..!!!"

"Hei.. hei.. kenapa kau teriak - teriak begitu.."

"Lihat ini..! lihat..!" David memperlihatkan wajahnya yang lebam.

"Kenapa bisa begini..? siapa yang berani memperlakukan mu seperti ini..?"

"Haiden brengsek.. siapa lagi.."

"Tidak mungkin dia melakukan hal seperti itu jika kau tidak melakukan kesalahan.."

"Dia cuma pelayan..! aku hanya have fun dengan teman - teman yang lain.."

"Maksudmu..? aku tidak mengerti"

"Iv.. Haiden punya pelayan pribadi baru, seorang pria yang lemah seperti seorang perempuan. Melihatnya membuat kami menjadi ingin taruhan, dia kami jadikan sasaran memanah.."

"Apa..! kau gila.."

"Oh common Iv, kita cuma bersenang - senang agar acara memanah kami menjadi lebih bersemangat.. It's a game.."

"Tapi dia manusia Vid.. Lantas kenapa Haiden sampai marah seperti itu..?"

"Entahlah.. aku juga tidak mengerti. Tapi menurut informasi yang aku dengar ia tidak suka ada yang mengusik miliknya tanpa persetujuannya.."

Ivanka sempat kaget memdengar penjelasan David. Apa mungkin Haiden tahu kalau Abi adalah seorang wanita pikirnya. Tidak.. tidak.. jangan sampai itu terjadi. "Menurutku Haiden terlalu berlebihan.."

"Dalam dunia mafia tidak nona, karena kesetiaan dan loyalitas yang tinggi dijunjung disini. Siapa yang menyakiti apa yang sudah menjadi bagian dari mereka, maka tidak segan - segan akan bertindak.

"Gila..! Lantas apa rencanamu selanjutnya.."

"Aku akan membuat suatu peringatan karena dia sudah berani menyentuhku, hanya demi seorang pelayan.."

"Maksudmu kau akan membunuhnya.."

"Tidak sayang, aku hanya ingin permainan ini menjadi imbang.. aku masih membutuhkannya.." ucap David tersenyum penuh kelicikan.

☘☘☘☘☘

Terpopuler

Comments

Samsia Chia Bahir

Samsia Chia Bahir

sapa pux matakah i2 ??? 😏😏🙄🙄

2024-05-01

1

sandi Gelau

sandi Gelau

haiden tahu kebusukan david..tp haiden hnya ikut permainan ko david

2023-04-29

4

Bunda Nian

Bunda Nian

lagak mu David. perusahaan aja boleh nyuri...... mau melawan sultan yang dari sudah dari orok..

2022-08-24

2

lihat semua
Episodes
1 Negosiasi
2 Resign
3 Pertemuan Pertama
4 Pertama Bekerja
5 Bukan Kesalahan Fatal
6 Saya.. saya Abi tuan
7 Siapa kau..
8 Salahkan Orang Tua mu
9 Jadi Sasaran
10 Jangan Ganggu Milikku
11 Hampir Saja
12 Gagal Bersenang Senang
13 Hadiah termurah
14 Lelahnya
15 Kunjungan Mendadak
16 Ini pelayanku
17 Rompi Anti Peluru
18 Pertama Kali ke Kantor
19 Gara Gara Kacang
20 Pembalasan atau Karma
21 Jaga Putraku
22 Aku Masih Normal
23 Kepulangan Abi
24 Besar Juga
25 Makan Bakso
26 Satu Petunjuk
27 Kecelakaan bu Eda
28 Jangan Buat Aku Khawatir
29 Kau Akan Hancur di Tanganku
30 Perjamuan Makan Malam
31 Tuan Mau Apa...
32 Syal
33 Terjebak dalam Lift
34 Aku Ikuti Permainanmu
35 Pura Pura
36 Panggil Aku El
37 Stempel Keakraban
38 Berkemah 1
39 Berkemah 2
40 Berkemah 3
41 Berkemah 4
42 Misteri Barang Aneh di Ruang Kerja
43 Pemecatan Bella
44 Jaminan Seumur Hidup
45 Margarita Sialan
46 Double Punishment
47 Kepulangan Azkara
48 Misi Azkara
49 Sebuah Pengakuan
50 Jebakan Baskara
51 Bik Sumi
52 Kau dari Kecil Menyusahkan Kami
53 Menjadi lebih Kuat..
54 Permintaan Maaf Ivanka
55 Aku Akan Merebut Kembali Milikku
56 Tembakan
57 Namaku Aira
58 Perkenalan dari Awal
59 Hantu Jadi Jadian
60 Kamar Mandi
61 Cemburukah...
62 Undangan..
63 Private Party Ivanka
64 Biarlah ini Menjadi Rahasiaku Tuan
65 Kancing Baju
66 Kemeja Itu Milikku..
67 Tertangkapnya Roberto
68 Bukit Kembar
69 Genap Sepuluh
70 Liburan 1
71 Liburan 2
72 Aku Mencintaimu Tuan..
73 Kamu dimana Aira
74 Misteri Baju Robek
75 Akhirnya Ketemu..
76 Kembali ke Sisimu
77 Kembali Lagi dari Nol..
78 Mulai Tahu Segalanya
79 Berkorban Sementara
80 Dia Milikku
81 Aku Bukan Pembawa Sial
82 Hampir Unboxing
83 Menikah
84 Bermain dan terus bermain
85 Rencana busuk
86 Cemburu Buta
87 Membayar Jaminan
88 Terkuak Satu demi Satu
89 Membayar Dosa
90 Perang di Mulai
91 Perang di Mulai 2
92 Game Over
93 Oh Syukurlah..
94 Nasib Dave
95 Sidang Dave
96 Happy Ending
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Negosiasi
2
Resign
3
Pertemuan Pertama
4
Pertama Bekerja
5
Bukan Kesalahan Fatal
6
Saya.. saya Abi tuan
7
Siapa kau..
8
Salahkan Orang Tua mu
9
Jadi Sasaran
10
Jangan Ganggu Milikku
11
Hampir Saja
12
Gagal Bersenang Senang
13
Hadiah termurah
14
Lelahnya
15
Kunjungan Mendadak
16
Ini pelayanku
17
Rompi Anti Peluru
18
Pertama Kali ke Kantor
19
Gara Gara Kacang
20
Pembalasan atau Karma
21
Jaga Putraku
22
Aku Masih Normal
23
Kepulangan Abi
24
Besar Juga
25
Makan Bakso
26
Satu Petunjuk
27
Kecelakaan bu Eda
28
Jangan Buat Aku Khawatir
29
Kau Akan Hancur di Tanganku
30
Perjamuan Makan Malam
31
Tuan Mau Apa...
32
Syal
33
Terjebak dalam Lift
34
Aku Ikuti Permainanmu
35
Pura Pura
36
Panggil Aku El
37
Stempel Keakraban
38
Berkemah 1
39
Berkemah 2
40
Berkemah 3
41
Berkemah 4
42
Misteri Barang Aneh di Ruang Kerja
43
Pemecatan Bella
44
Jaminan Seumur Hidup
45
Margarita Sialan
46
Double Punishment
47
Kepulangan Azkara
48
Misi Azkara
49
Sebuah Pengakuan
50
Jebakan Baskara
51
Bik Sumi
52
Kau dari Kecil Menyusahkan Kami
53
Menjadi lebih Kuat..
54
Permintaan Maaf Ivanka
55
Aku Akan Merebut Kembali Milikku
56
Tembakan
57
Namaku Aira
58
Perkenalan dari Awal
59
Hantu Jadi Jadian
60
Kamar Mandi
61
Cemburukah...
62
Undangan..
63
Private Party Ivanka
64
Biarlah ini Menjadi Rahasiaku Tuan
65
Kancing Baju
66
Kemeja Itu Milikku..
67
Tertangkapnya Roberto
68
Bukit Kembar
69
Genap Sepuluh
70
Liburan 1
71
Liburan 2
72
Aku Mencintaimu Tuan..
73
Kamu dimana Aira
74
Misteri Baju Robek
75
Akhirnya Ketemu..
76
Kembali ke Sisimu
77
Kembali Lagi dari Nol..
78
Mulai Tahu Segalanya
79
Berkorban Sementara
80
Dia Milikku
81
Aku Bukan Pembawa Sial
82
Hampir Unboxing
83
Menikah
84
Bermain dan terus bermain
85
Rencana busuk
86
Cemburu Buta
87
Membayar Jaminan
88
Terkuak Satu demi Satu
89
Membayar Dosa
90
Perang di Mulai
91
Perang di Mulai 2
92
Game Over
93
Oh Syukurlah..
94
Nasib Dave
95
Sidang Dave
96
Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!