Mengalah

" Tuan, hari ini nona Mikaela dan keluarga nya mengundang anda untuk menghadiri jamuan makan siang " Shakira memberikan informasi yang didapat dari tuan besarnya, karena beberapa kali dia mencoba untuk menghubungi Sultan tetapi tidak dihiraukan oleh nya.

" Katakan padanya aku sedang sibuk!" Sultan kesal dengan kegigihan Mikaela untuk mendapatkan perhatian nya.

" Baik tuan " Shakira mengirimkan pesan balasan kepada tuan besarnya.

" Dan ada apa dengan mu Shak?? Apa kamu membenciku?? Kenapa kamu masih saja memanggil ku dengan sebutan tuan??? Kau tau aku tidak suka hal itu!" Shakira bisa melihat urat leher Sultan saat dia melontarkan pertanyaan-pertanyaan itu.

" Ini masih jam kerja tuan, harap tuan menjaga sikap " Kali ini Sultan bisa melihat kekesalan disorot mata asisten pribadi nya ini, tidak seperti biasanya yang kaku tanpa ekspresi.

Sepertinya kehadiran Nico sang kakak sudah berpengaruh besar terhadap sikap Shakira.

" Tapi kita hanya berdua saja Shak!" Sultan sudah semakin menuntut. Shakira membuang nafas nya kasar lalu kembali ke posisi nya, tidak menggubris perkataan terakhir majikan nya.

" Cih! Selalu saja seperti itu " Sultan kesal, dia tidak tahu lagi bagaimana caranya agar dia bisa berkomunikasi dengan normal dengan wanita tangguh yang ada dibelakangnya.

Shakira menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku sang majikan yang sedang merajuk.

Sultan mengatur nafasnya, dia berdiri dari duduknya lalu membalikkan tubuhnya hingga posisinya sekarang berada persis dihadapan Shakira, lalu mendorong tubuh Shakira hingga membentur lemari yang ada dibelakangnya. Sultan meraup wajah wanita tangguh itu dan mencium nya dengan paksa.

Kejadian itu sangat cepat dan membuat Shakira terkejut hingga dia tidak bisa menahan pergerakan orang yang ada didepannya ini.

Shakira mendorong tubuh Sultan, tangannya sudah mengepal, nafasnya terengah dia menyapu bibirnya dengan punggung tangannya.

" Jangan pernah sekalipun melakukan hal itu lagi kepada ku! Kau tidak tahu siapa aku! Kau mengerti?!" Baru kali ini Sultan melihat kemarahan Shakira dan menurut nya itu sangat menakutkan, dia seperti sedang melihat orang lain saat ini.

Shakira meninggalkan Sultan sendiri dalam keadaan syok didalam ruangannya, dia akan menghindari Sultan untuk sementara waktu hingga emosinya reda karena dia tidak mau sampai terjadi hal yang tidak diinginkan.

BRAK!

Shakira menutup pintu dengan kasar membuat Sultan dan Siska terhenyak.

Sultan mengatur nafasnya, dia kembali menempati kursi nya bahkan tangannya pun ikut bergetar.

Apa itu tadi....???

" Hei cantik....Apa yang sedang kamu lakukan ?" Nico menghampiri Shakira atas permintaan Sultan. Dia memutuskan untuk menghubungi Nico dan menceritakan tentang kejadian dikantor nya tadi.

Shakira tidak menghiraukan kedatangan kakaknya, dia tetap dengan aktivitasnya menghajar sak tinju. Peluh sudah membasahi sebagai besar tubuhnya hingga tetesannya sampai ke lantai.

Nico memegang sak tinju tersebut mencoba membuat adik yang sedang kesal ini menghentikan aktivitas nya, tetapi tidak juga mendapatkan respon. Jadi dia memutuskan untuk bergabung dengan nya.

Nico melepas kaos oblong nya, memamerkan otot-otot kering ditubuhnya. Sama dengan Shakira badannya pun terdapat beberapa luka bekas benda-benda tajam. Dia melilitkan kain panjang ditangannya lalu memasang sarung tinju dan mengajak sang adik untuk ber sparing.

Terjadilah pertarungan diatas ring tinju, masing-masing memperlihatkan kepiawaiannya dalam berkelahi, saling menghindari pukulan dan saling memberikan pukulan telak.

" Ayo cantik, cuma itu kemampuan mu?" Nico sedikit menggoda nya untuk memancing emosi Shakira, dia ingin tahu apakah pancingan nya membuat dia lengah karena marah.

Benar saja, pukulan Shakira membabi buta hingga hampir membuat Nico kewalahan menangkis nya. Hingga pada akhirnya Nico harus menariknya kedalam pelukannya untuk menghentikan aksinya.

" Menangis lah...." Nico memeluk nya erat, dia seperti paham akan emosi yang sedang menyelimuti sang adik yang kini dirasanya begitu tangguh.

Sementara Sultan yang melihat semua adegan itu dari awal hanya bisa mematung, menatap keduanya dengan tatapan yang sulit untuk diartikan.

" Gimana gak kesel, dia itu seperti kayu! Gue cuma pengen ngomong sama manusia normal, bukan manusia yang seperti itu, bisa kan??!" Sultan sedang mengoceh, dia kesal dengan sikap Shakira yang tak juga melunak.

Ocehannya hanya direspon oleh gelak tawa dari Nico dan adiknya. Suasana sekarang sudah lebih santai, Shakira sudah mau mengalah dengan sikapnya.

Flashback on

Sultan bingung sendiri dengan ulahnya terhadap Shakira tadi, dia merasa telah melakukan kesalahan fatal kali ini. Dia mencoba menghubungi Shakira, dia ingin menyatakan penyesalannya tetapi handphone nya tidak aktif.

Dia menghubungi kedua sahabatnya Jordan dan Brandon, tetapi mereka mengatakan bahwa hari ini belum bertemu dengan nya, lalu Sultan menelpon kepala asisten rumah tangga nya untuk menanyakan keberadaan Shakira.

" Nona Shakira baru saja memasuki ruang sasana olahraga tuan "

Sultan terdiam dia mencari cara untuk bisa meredam emosi sang asisten yang telah dibuat marah oleh nya, dia bisa saja menghampiri nya dan menerima semua pukulan Shakira, tapi satu hal yang paling dia takuti justru kemarahan Shakira akan semakin memuncak. Alih-alih mendapatkan maaf, dia malah semakin membenci dirinya dan pergi.

Dia memutuskan untuk menghubungi Nico dan menceritakan kejadian tadi antara dirinya dan adiknya, meski Nico sempat mendapatkan teriakan dan ancaman tapi dia tetap mendengarkan semua ocehan sahabat nya ini. Demi Shakira pikir nya.

Nico langsung menuju kediaman Sultan, atas informasi yang diberikan padanya saat si bodoh sahabatnya menghubungi nya tadi, disusul oleh Sultan.

Flashback off

" Maafkan aku Shak...Gak seharusnya aku melakukan hal itu padamu " Sultan memohon kepada wanita yang saat ini sedang menatapnya dengan tatapan dingin.

" Aku bukan wanita seperti wanita malam yang bisa kamu perlakukan seenaknya! " Perkataan Shakira seperti sebuah tongkat baseball yang menghantam wajahnya.

" Aku janji gak akan pernah main wanita lagi " Pernyataannya ini seperti seorang suami yang kepergok selingkuh dibelakang istrinya, Nico yang berada disana bersama mereka tertawa seketika.

" Hei...Siapa yang meminta mu untuk melakukan itu! Dasar bodoh!" Shakira memakinya, dia semakin kesal dengan kelakuan majikan yang semakin bodoh ini.

" Udahlah Shak...Maafkan si bodoh ini, sepertinya dia menyukai mu, kalo gak mana mungkin dia bisa jadi sebodoh ini dihadapan mu kan?" Nico tergelak

" Hei... Tutup mulut lo sialan! Gue lagi usaha biar adek lo maafin gue!!" Teriakan Sultan ini semakin menggelitik Nico dan membuat tawa nya semakin kencang.

Shakira membuang nafas nya kasar " Kalian ini sama saja!"

Shakira sudah akan pergi meninggalkan mereka berdua, tetapi tangannya ditarik oleh Sultan, dia menarik tubuhnya kedalam pelukannya dan kali ini Nico pun memeluknya. Tubuhnya terhimpit diantara tubuh Sultan dan Nico.