Dor....
Suara tembakan yang menandakan dimulainya perang sudah menggema di telinga.
Seperti biasa Kian maju dengan gaya bertarungnya. Sedangkan semua tim pasukannya menembak musuh yang sibuk menangani ganasnya Kian.
Tapi para pasukan tidak tega untuk itu, lagi-lagi mereka takut jika tembakan nya malah mengenai Kian.
Mau bagaimana lagi itulah perang, tidak ada yang bagus dari itu.
Dan benar saja strategi itu cukup handal.
Dorr... Salah satu tembakan malah mengenai Kian, tapi untung saja Kian berhasil menghindari nya, walau hanya terkena sedikit saja sih di lengan Kian, yah seperti tergores. Tapi itu tidak ada apa-apanya bagi Kian, itu hanya goresan kecil, dari apa yang sudah dia alami selama 3 tahun dia masuk di tentara.
.
.
.
.
.
.
Pertempuran yang sengit masih terjadi.
Hingga
Dorrr.... Satu tembakan mengenai kepala komandan musuh.
Dan....
"Yeahhhh....MENANG!!!". Semua orang di pasukan Kian bersorak akan kemenangan nya. Kian hanya terdiam sambil sedikit tersenyum lega. Lega akan kemenangan nya dan lega akan keselamatan nya.
.
.
.
.
.
.
.
.
Epilog
Sekarang Kian sudah berada di beeskam nya dengan berlumur darah di bajunya senjatanya dan mukanya.
Kian enggan untuk mencucinya, sebenarnya Kian gak mau ngebersihiin darah yang ada ditubuhnya, hanya saja air bersih kecuali air minum di beeskam sudah habis.
"Yeahh.....". Suara orang-orang yang tengah asik berpesta ala kadarnya atas kemenangan yang di dapatkan nya. Kian hanya menonton dari pojokan, dia hanya memikirkan jalan hidupnya selanjutnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
DI MOBIL PENGKAP
Semua pasukan memutuskan untuk pulang hari itu juga, Kian yang tidak tau harus kemana hanya mengikuti saja.
Masih saja ribut untuk kemenangan. Yah itulah yang di alami Kian, dia hanya berlarut dalam lamunannya.
"Kian udah sampe nih, Abang turun duluan yah". Panggil bang Ujang, sambil melangkahkan kakinya keluar mobil.
"Eh.. udah sampe ya bang?". Lamunan Kian buyar gara-gara bang Ujang.
"Iya Kian, abang duluan yah". Jawab bang Ujang yang sudah turun dari mobil.
"Iya bang, abang duluan ajah". Ujar Kian, yang kepalanya sudah di luar sedangkan badannya masih di dalam mobil.
"Putri...papa pulang....". Lari bang Ujang menghampiri istri dan juga anak perempuannya yang masih berusia 5 tahun.
"Papa.... Putri kangen". Anak kecil itu juga lari ke pelukan bang Ujang.
Kian hanya memandang jauh, pemandangan langkah itu. Yang sudah keluar dari dalam mobil.
'Bang Ujang, kalo di medan tempur ganas banget sedangkan ama anaknya lembek banget, hmm'. Ujar Kian dalam hatinya.
Kian mendongak dan melihat langit cerah berawan. "Hmm, benar yang dikatakan kak Ana, langit biru memang indah". Gumam Kian sambil tersenyum tipis. Kian memang sudah tidak pernah melihat langit biru apalagi dia sudah kehilangan ingatannya, yang dia ingat hanya langit abu-abu yang di penuhi asap.
"Kak..... Kakak cantik".
Kian terkejut, dan menunduk mendapati seorang anak kecil sedang menarik-narik baju Kian. Yah itulah Putri anak semata wayang bang Ujang.
"Kakak cantik, ini Putri kasi". Tersenyum memperlihatkan giginya, yang bolong-bolong, sambil masih menarik baju Kian.
Kian menjongkok dan hanya bertumpu pada satu lututnya saja. "Ada apa adik manis". Jawab Kian sambil tersenyum ceria. Yah Kian memang paling suka terseyum di depan anak kecil karena Kian sangat menyukai anak kecil.
"Ini". Sambil menjulurkan tangannya.
"Ini.... Bakpao?". Kian mengambil juluran tangan Putri.
"Ambilah Kian, Putri bersungguh-sungguh ingin memberikan nya". Ujar bang Ujang yang sedari tadi hanya memperhatikan tingkah anaknya.
Kian mendongak dan melihat bang Ujang, lalu turun kembali melihat Putri dan bakpao yang Putri berikan.
"Kalo gitu kaka ambil yah, Putri manis". Ucap Kian tersenyum sambil mengelus rambut Putri.
"Iya ka!... Dimakan yah". Jawab Putri dengan senyum yang lebar.
Kian hanya mengangguk.
"Putri... Ayo pulang nak". Ujar ibu putri.
"Iya ma..". Menoleh ke arah ibunya dan
berlari.
"Bay.. bay kaka cantik". Teriak Putri yang sudah di gendong oleh ibunya sambil melambaikan tangan nya.
"Makasih yah bakpaonya". Balas Kian yang juga ikut melambaikan tangannya.
Putri hanya mengangguk.
Bersambung
Tinggal dikit lagi nih, aku bakalan ngemunculin ayah mc cwok nya:v😗
Ngarap mc cwok nya yang muncul yah 🤭🤭
Sabar entar jg muncul hehehe^_^
jangan lupa like komen dan sarannya yah😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Elminar Varida
ok,karya pertams kali ya thor?? lumayan
tetap semangat ya
2024-08-30
0
Anonymous
mc tu apa?
2023-07-11
0