Part 5

'Ketika dia mulai terbuka kepadamu artinya ia sudah mempercayaimu'

Happy Reading

.

.

.

Adeeva langsung membulatkan matanya kaget melihat Arsen yang matanya berkaca-kaca.

"Arsen, lo kenapa?" Tanya Adeeva pelan. Bukannya menjawab, Arsen malah memeluk Adeeva dan menggelamkan kepalanya di lekukan leher Adeeva.

Adeeva pun membalas pelukan Arsen dan mengusap punggung cowok itu. Adeeva mengerti kalau Arsen sekarang butuh sandaran dan ia akan siap jadi sandaran cowok itu.

Beberapa menit kemudian, dengan perlahan Arsen melepaskan pelukannya pada Adeeva tapi tangannya masih setia bertengger di pinggang Adeeva.

"Maaf," gumam Arsen menatap tepat di manik mata Adeeva.

"Maaf udah nyuekin lo, gue cuman gak suka aja kalau ada seseorang yang tau tentang kehidupan gue dan maaf juga tadi udah buat lo pingsan. Tapi itu gak sengaja. Gue tadi nggak fokus mainnya jadi gak tau kalau bakal kena lo yang lewat di pinggir lapangan. Gue minta maaf banget sama lo... ini udah kedua kalinya gue bikin lo celaka. Maaf banget," cicit Arsen dengan kepala menunduk.

Adeeva memegang kedua pipi Arsen.

"Arsen tatap gue!" Pinta Adeeva yang langsung dituruti oleh Arsen.

"Kalau lo ada masalah bilang sama gue, gue bakalan bantu semampu gue. Dan kalaupun lo butuh sandaran, gue siap jadi tempat sandaran lo," ucap Adeeva memandang mata hazel nan teduh milik Arsen. Mendengar itu sontak saja Arsen memeluk Adeeva (lagi) .

"Makasih... makasih udah mau jadi tempat sandaran gue. Makasih," lirih Arsen

"Semua orang pasti punya masalah masing-masing. Yang membedakan hanya bagaimana orang itu menghadapi masalahnya," batin Adeeva.

***

Sekarang Adeeva dan Arsen duduk di pinggir rooftop memandangi gedung-gedung tinggi menjulang di hadapan mereka dan juga kendaraan yang berlalu-lalang.

"Kepala lo udah gak sakit?" Tanya Arsen memulai pembicaraan setelah beberapa menit saling diam.

"Iya udah gpp kok," jawab Adeeva.

"Maaf," gumam Arsen.

"Lo udah ke 15 kalinya bilang maaf sama gue ya. Gak bosen apa? Awas kalau lo bilang lagi. Gue tonjok muka lo," cibir Adeeva yang membuat Arsen terkekeh.

"Maaf maaf maaf maaf maaf...." ucap Arsen terus menerus yang membuat Adeeva geram lalu menonjok muka Arsen pelan.

"Itu nonjok apa ngelus? Lembut banget," ejek Arsen

"Gue gak kasih kuat aja tonjokan gue. Ntar lo masuk rs kan gue yang repot jadinya," balas Adeeva.

"Ohhh ya? Masa sih?" Olok Arsen.

"Au ah gelap."

"Mata lo katarak ya. Terang kek gini dibilang gelap,"

"Nyebelin lo!"

"Nggak tuh," balas Arsen dengan watadosnya.

"Hmm. Btw masalah lo berat banget ya pasti."

"Gue gak tau Va. Yang jelas gue lelah hidup kek gini."

"Lo nggak berpikiran buat bunuh diri kan?"

"Gue nggak sebodoh itu kali Va!"

"Emang masalah lo apa? Lo mau ceritain gue."

"Gue belum siap, sorry."

"Ok, gue gak maksa. Gue ngehargain privasi lo."

"Thanks, gue boleh tanya gak?"

"Apa?"

"Alasan lo pindah ke Jakarta?"

"Papa sama mama cerai dan gue ikut sama mama ke sini. Aslinya mama emang orang Jakarta cuman Papa yang dari Makassar."

"Sorry."

"Gpp kali. Lagian ya,ngue yang maksa mama buat cerai sama papa."

"Kenapa? Apa nggak ada jalan lain selain perceraian?"

"Gak ada Sen. Sebenarnya gue gak pengen mama cerai tapi gue nggak sanggup liat mama menderita. Mama cape-capean kerja tapi papa selalu ngabisin gaji mama bahkan uang bayar sekolah gue, gue yang bayar dengan kerja part time karena gue nggak mau Mama tambah menderita. Selain itu papa selalu aja mabuk saat pulang ke rumah dia selalu kasarin mama. Anak mana yang tega liat Ibunya menderita?" Cerita Adeeva dengan mata berkaca-kaca.

"Gue pengen punya keluarga yang bahagia sama kayak anak lainnya. Gue selalu iri kalau ngeliat mereka. Punya keluarga yang harmonis. Kenapa gue nggak bisa kayak mereka. Yang punya ayah yang baik, yang pengertian sama mereka dan sayang sama keluarga. Gue juga pengen.....pengen banget," sambung Adeeva dengan air mata yang sudah membasahi pipinya. Arsen yang melihat Adeeva seperti itu langsung memeluknya.

"Gue nggak tau kalau kehidupan keluarga lo seperti itu. Karena yang selama ini gue rasain adalah keluarga yang bahagia, sebelum Tuhan mengambil kebahagiaan itu," balas Arsen.

Yang intinya, Tuhan akan selalu membuat keputusan terbaik buat hambanya. Apapun itu.

***

Arsen dan Adeeva memasuki kelas bersama. Tapi... kelas hening seketika. Dan tiba-tiba semua langsung menggoda Arsen dan Adeeva.

"Ciee ciee cieeeeee. Uhhhuuuyyyy PJ PJ!"

"Gandengan mulu kayak truk gandeng aja!" Teriak Resya. Sontak saja Adeeva melepaskan tautan tangannya dengan Arsen dan berlari ke kursinya. Sedangkan Arsen malah melambaikan tangannya layaknya seorang artis sambil berjalan ke tempat duduknya.

"Cieee, jadian beneran nih?" Goda Resya.

"Nggak kok."

"Ohhh nggak ya? Tapi kok gandengan gitu? Hayooo ngaku!"

"Ngaku apaan sih? Tadi itu nggak sengaja Resya."

"Ketidaksengajaan yang membuat hati berbunga-bunga. Eaaaaaa. Eh berarti dari tadi lo sama Arsen dong? Dari mana aja?" Tanya Resya sambil menaik turunkan alisnya menggoda Adeeva.

"Kepo!"

"Kalau gak kepo itu artinya bukan gue."

"Terus siapa dong?"

"Arwah suzana" kesal Resya.

"Btw tadi Arsen nemenin lo terus di uks ya? Dia jagain lo kan?" Lanjut Resya dengan pertanyaannya.

"Arsen?" Tanya Adeeva bingung.

"Iya. Arsen. Jangan bilang kalau Arsen gak nemenin lo di uks."

"Ya emang bukan. Malahan tadi yang nemenin gue itu Fandi."

"Fandi? Kok bisa sih? Padahal tadi Arsen yang bawa lo ke uks. Gimana ceritanya bisa jadi Fandi yang nemenin lo?"

"Jadi, yang bawa gue ke uks itu Arsen," gumam Adeeva sambil melihat Arsen yang sedang tertidur di belakang.

"Uhhhhuuuyyyy hati lo lagi klepek klepek nih pasti," goda Resya.

"Ihhh apaan sih lo. Nggak ya,"elak Adeeva.

"Oh nggak? Tapi kok pipinya merah sih?"

"Nggak kok," elak (lagi) Adeeva sambil berusaha menutupi pipinya yang memerah. Pipinya tidak bisa diajak kompromi.

"Ehh kalau bukan Arsen yang nemenin lo di uks trs kapan lo ketemu Arsen?"

"Secret!"

"Ohhh udah main rahasia-rahasiaan nih ceritanya."

"Yee mau tau banget sih lo!"

"Yaudah deh kalau gak mau cerita. Gpp. Ngerti kok gue yang lagi kasamaran," ucap Resya dengan menekan kata lagi kasmaran.

"Bacot," balas Adeeva pada Resya.

"Lagian nggak mungkin gue bilang kalau gue ketemu Arsen di rooftop terus abis pelukan. Bisa-bisa histeris nih anak satu," sambung Adeeva dalam hati.

***

Keesokan harinya di sekolah Adeeva dan Resya berjalan beriringan menuju kantin.

"Tau gak kemarin gue ketemu siapa?" Tanya Resya dengan muka berseri-seri.

"Aliando!" tebak Adeeva.

"Bukan."

"Manu Rios?"

"Bukan."

"Ohhh atau Blake Richardson?"

"Mmmmmmm bukan juga."

"Justin?"

"Ish lo tuh ya nebaknya idola gue semua. Dan gue udah sering banget ketemu sama mereka."

"Serius? Kapan? Dimana?" Tanya Adeeva spontan karena merasa tak percaya apa yang diucapkan Resya.

"Iya serius. Hampir tiap malem. Di mimpi gue lah."

"Yeeee nih anak. Emang siapa sih?"

"Lo kayaknya udah kena virus kepo gue nih."

"Tuh tau. Jadi lo ketemu sama siapa?"

"Gue ketemu sama Al!"jerit Resya dengan hebohnya. Kayak lagi nonton konser idola aja si Resya.

"Ohh Al Ghazali," ucap Adeeva sambil mangguk-mangguk. Sontak saja Resya langsung menabok kepala Adeeva yang membuat Adeeva sedikit meringis.

"Bukan Al Ghazali, tapi..."

"Tapi siapa?"

"ALDRIAN GAVIN SYALENDRA!"

"Aldrian siapa?"

"Ck. Ituloh yang meluk gue di kelas waktu lo ngejar gue," jelas Resya dengan muka yang sudah memerah.

"Ohh itu.. eh emang dia meluk lo ya?" Adeeva yang tadinya ngangguk-ngangguk paham langsung bertanya tidak yakin yang membuat Resya langsung down seketika.

"Ja, nyebelin deh lo. Cuss kita kesana gabung sama Vanya dan Ken," ucap Resya lalu langsung menarik tangan Adeeva ke tempat Vanya dan Ken berada.

"Resya yang cantik pakai XYZ nan imut datang!" Sapa Resya dengan gayanya yang khas yang tidak jauh dari poninya.

"IMUT? Ingin muntah maksud lo?" Celutuk Ken.

"Sialan lo Ken!" Kesal Resya memukul bahu Ken yang sedang menyuap bakso ke mulutnya tapi bola bakso yang paling besar dan terakhir (lebay deh lo Ken) malah jatuh ke lantai gara-gara Resya. Tapi Resya malah asik ketawain Ken dan duduk di sebelahnya dengan rasa tidak bersalah. Kamvret memang. Ken pun memutuskan main hp karena makanannya sudah habis.

"Van lo belum kenalkan sama Adeeva? Nihh kenalan," ujar Resya lalu menyandarkan kepalanya di bahu Ken dan ikut melihat apa yang sedang di tonton oleh Ken. Dan itu tidak lepas dari pandangan Adeeva dan Sevanya. Tapi Sevanya buru-buru mengalihkan pandangannya ke arah Adeeva dan mengajaknya berkenalan.

"Hai gue Sevanya panggil aja Vanya," sapa Sevanya sambil mengulurkan tangannya.

"Hai juga gue Adeeva," balas Adeeva.

"Lo sekelas sama Arsen dan Resya?"

"Iya."

"Gak usah canggung gitu kali anggap aja kalau kita temenan udah lama," ucap Sevanya. Dan mengalirlah obrolan keduanya diselingi dengan tawa.

"Eh gaes kalian tau gak Arsen kemana?" Tanya Resya tiba-tiba.

"Emang dia gak masuk lagi tadi?" Tanya Sevanya.

"Nggak," jawab Resya.

"Bolos kali," celutuk Ken masih dengan memandang hpnya.

"Bisa jadi," timpal Sevanya.

"Tapi ya biasanya kalau dia bolos pasti gue udah liat batang idungnya dari tadi biar pun beberapa detik. Dia gak juga gak ngabarin. Biasanya kan kalau kita chat dia bales lah ini?"

"Gak ke sekolah mungkin."

"Kenapa nggak cek di rumahnya aja?" Usul Adeeva.

"Tau alamat rumahnya aja enggak,"tukas Sevanya.

"Lohh? Bukannya kalian temenan sejak masuk Sma masa nggak pernah ke rumahnya?" Tanya Adeeva heran.

"Temen sih temen, tapi nggak pernah diajak ke rumahnya," ucap Ken.

"Hm betul tuh. Gue heran kenapa sih kayak nggak ngijinin kita ke rumahnya," tambah Resya.

"Mencurigakan," sahut Sevanya.

"Mungkin dia punya alasan," ucap Adeeva menengahi.

"Iya deh tau kok yang ngebelain gebetan," goda Resya.

"Ohh jadi elo ya gebetan Arsen. Semoga cepet jadian ya," timpal Sevanya.

"Jangan lupa PJ!" Timpal Ken juga.

"Lo mau pj?" Tanya Adeeva dengan muka serius yang membuat Ken langsung menatapnya.

"Mau."

"Tungguin aja Resya jadian sama Aldrian baru minta pj sepuasnya sama mereka!" Ucap Adeeva dengan tawanya. Sedangkan Sevanya tersedak minumannya.

"Aldrian temen sekelasnya Ken maksud lo?" Tanya Sevanya.

"He em siapa lagi," jawab Adeeva.

"Emang Aldrian mau pacaran sama Resya?" Tanya Ken dengan wajah kaget yang dibuat-buat.

"Wahh kalau itu gue gak tau. Patut dipertanyakan," jawab Adeeva disertai kekehan kecil yang mengundang gelak tawa Ken dan Sevanya.

"HELLLLOOOOOOOWWWWW kalian teganya gosipin gue di depan muka gue yang cantik nan lucu ini!" Teriak Resya menggebrak meja kantin yang membuatnya jadi pusat perhatian. Tapi Resya tetaplah Resya yang gak tau malu.

"Daripada di belakang lo? Lebih gak enakkan? Jadi lebih baik gosipin lo di depan lo sendiri," canda Sevanya.

"Au ah dark," ambek Resya dan beralu keluar kantin.

"Dia ngambek beneran?" Tanya Adeeva was was.

"Gak usah tegang gitu. Resya emang kek gitu. Bentar juga baik lagi. Dia itu moodyan orangnya" ucap Sevanya.

***

Malam minggu, Adeeva keluar untuk jalan-jalan setelah meminta izin ibunya. Jangan kira dia akan jalan-jalan bersama cowok! Karena nyatanya dia hanya sendirian. Huhh nasib jomblo. Adeeva terus berjalan-jalan untuk menikmati keindahan Jakarta di malam hari. Dan tempat yang terakhir kali Adeeva datangi adalah taman yang terdapat air mancur dan berbagai lampu warna-warni yang semakin mempercantik taman itu. Lama Adeeva di taman akhirnya ia bergegas pulang karena malam sudah semakin larut. Jalanan begitu sepi tidak ada angkot ataupun taksi yang lewat. Mau pesan ojol tapi hpnya lowbat. Siapa tau ada ojek di depan pikir Adeeva. Sambil jalan di pinggir jalan, tiba-tiba ada motor yang melaju dengan kencang, selang beberapa detik ada lagi motor yang melaju tak kalah kencang. Dan Adeeva melihat pemilik motor sport berwarna orange menendang motor sport berwarna merah-hitam hingga terjatuh. Adeeva segera berlari untuk menolong orang yang tergeletak pingsan di jalan. Sesampainya, Adeeva langsung membuka helm full face orang itu. Dan Adeeva langsung terbelalak kaget melihat.....

TBC

Lola guys 👋

Heheeh ini adalah part terpanjang 😋

Semoga suka ya

Jangan lupa like and comment ya

Terpopuler

Comments

Rskadmyant

Rskadmyant

blake richardson mantan aku taa thor😂😂

2020-10-10

1

Nhur Aj Hasna

Nhur Aj Hasna

pasti arzen

2020-06-30

4

noname

noname

arsen uwwuuu

2020-05-26

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!