Wajah gadis kecil itu begitu mirip dengan wanita yang ia lihat di lampu merah tadi pagi.
"Ambar, siapa yang jemput" tanya Nicko
"Mommy om" ucap Ambar
"Uncle Mommy nya Ambar cantik loh seperti Ambar" ucap Maura
Nicko melihat wajah gadis kecil itu lagi, entah mengapa hatinya menjadi bahagia secara tiba-tiba.
"Ambar, om antar pulang ya" ucap Nicko
"Ambar tungguin Mommy aja om, kasian nanti Mommy kuatir, aku gak mau Mommy sedih om" ucap Ambar panjang lebar
Nicko mengusap kepala gadis kecil itu kemudian pamit pulang mengajak Maura masuk ke mobil.
Nisa mengemudikan motornya memasuki gerbang sekolah Ambar. Ia melihat putrinya sedang menunggu di depan pagar sekolah ia langsung berjalan menghampiri Ambar.
"Sayang" panggil Nisa
Ambar menoleh ke asal suara dan melihat Mommy nya sedang berjalan ke arahnya.
Tampa Nisa sadari sedari tadi ada sepasang mata yang sedang menatapnya tanpa berkedip dari dalam mobil.
"Jadi itu adalah anak wanita itu" ucap Nicko dalam hatinya
"Uncle kok gak jalan-jalan mobilnya" tanya Maura sedari tadi ia melihat pamannya hanya bengong saja.
Nicko tersadar dari rasa terkejutannya, ia langsung menjalankan mobilnya dengan pikiran yang bercampur aduk. Nicko mencoba mengajak keponakannya bercerita.
"Maura, Maura pernah liat Daddy nya Ambar nganter Ambar ke sekolah gak sayang" tanya Nicko
"Gak pernah Uncle, kata Ambar Daddy nya lagi kerja jauh" ucap Maura dengan polosnya
"Apa wanita itu sudah menikah, nanti saja aku tanyakan pada Leo" ucap Nicko dalam hatinya
Setelah mengantar Maura ke butik Nara sang kakak Nicko langsung balik ke kantor, tujuan utamanya saat ini adalah bertemu asistennya Leo.
Tingg...
Pintu lift terbuka Nicko langsung berjalan masuk ke ruangan Leo, dilihatnya Leo sedang mengerjakan berkas-berkas yang ada di atas meja.
"Apa kau suda menyelidiki wanita itu" tanya Nicko duduk di salah satu sofa
Leo lalu mengangkat kepalanya melihat sang Bos, Leo lalu beranjak mendekati Nicko dengan sebuah map yang ada di tangannya. Leo memberikan map itu pada Nicko.
Nicko meraih map itu lalu membacanya. Bertapa kagetnya Nicko mengetahui kalau wanita itu belum pernah menikah tapi memiliki seorang putri yang berumur 6 tahun, Nicko mengingat-ingat kejadian 7 tahun yang lalu dan beralih menatap Leo. Leo yang di tatap oleh sang Bos langsung Bertanya.
"Ada apa Bos" ucap Leo
"Leo jangan-jangan anak itu.." ucap Nicko frustasi ia mengusap wajahnya dengan kasar
"Bisa jadi itu adalah anakmu bos" ucap Leo
"Wanita itu memiliki seorang putri yang berumur 6 tahun" ucap Leo
"Dari mana Bos tau kalau wanita itu memiliki seorang putri" tanya Leo dengan penasaran karena ia baru saja memberi map yang berisi tentang wanita itu.
"Tadi aku menjemput Maura, putri wanita itu bersekolah di tempat yang sama dengan Maura aku juga melihat wanita itu menjemput anaknya" ucap Nicko panjang lebar
"Jadi bisa jadi wanita itu dulu mengandung anak mu Bos" ucap Leo tepat sasaran
Nicko langsung menganggu kan kepalanya, ia benar-benar tak habis pikir kalau ternyata ia mempunyai seorang putri.
*****
Seorang anak laki-laki tampan saat ini sedang berjalan menuju sebuah bangku yang ada di taman pinggiran jalan raya.
Ambar yang saat ini sedang berada di boncengan Mommy nya tak sengaja mata kecilnya melihat sosok yang ia kenal sedang berjalan ke arah bangku yang ia duduki kemarin.
"My, berhenti My" ucap Ambar
Nisa menepikan sepeda motornya lalu melihat ke arah sang putri
"Ada apa sayang" tanya Nisa
"Bentar My" ucap Ambar lalu turun dari motor berlari menghampiri Gilang
"Kak Gilang" panggil Ambar
Gilang lalu melihat ke asal suara, ia tersenyum lalu berjalan mendekati Ambar.
"Kamu baru pulang sekolah ya" tanya Gilang
"Iya kak" ucap Ambar sambil tersenyum
dari kejauhan Nisa melihat putrinya sedang menemui seseorang, Nisa memarkirkan motornya lalu melangkah mendekati Ambar dan anak laki-laki itu. Ambar yang melihat Mommy langsung memperkenalkan Gilang pada Mommy nya.
"My, ini Kak Gilang teman Ambar" ucap Ambar
Gilang langsung mendekati Nisa lalu meraih punggung tangan Nisa dan menciumnya, Nisa mengusap kepala bocah laki-laki itu tersenyum.
"Nama aku Gilang tante" ucap bocah laki-laki itu
Nisa lalu mengajak Gilang dan Ambar ke rumah kontrakan milik mereka, Nisa membonceng ke dua bocah itu di belakangnya. Tak lama kemudian mereka bertiga tiba di halaman rumah yang sederhana, Ambar mengajak Gilang masuk ke dalam rumahnya.
"Kak, ini rumahnya Ambar" ucap gadis kecil itu
Gadis kecil itu lalu pergi ke kamar untuk menganti seragamnya dengan pakaian rumah.
Gilang menunggu di salah satu kursi di ruangan itu lalu tak lama keluarlah Buk Tika eyangnya Ambar.
"Eh ada tamu ya" ucap Bu Tika
Gilang lalu melakukan hal yang sama seperti yang ia lakukan pada Nisa, Buk Tika tersenyum melihat perilaku baik anak kecil itu lalu ia mengajak cucunya dan Gilang untuk makan siang bersama.
Gilang melihat menu- menu yang ada di atas meja makan, cuma ada sayur bayam sama tahu dan tempe sangat sederhana, bedah jauh dengan menu masakan yang ada di rumahnya.
Gilang melihat Ambar dengan lahapnya memakan sayur bayam tak lupa tempe dan tahun di sisi piringnya.
Gilang lalu mengambil sedikit nasi dan tempe ia lalu menyuap makanannya ke mulutnya.
"Kak coba sayur bayam nya deh enak" tawar Ambar
"Kamu suka ya sama menu yang berkuah" tanya Gilang
"Iya kak, aku suka banget sama yang berkuah, apalagi sayur bayam buatan eyang" ucap gadis kecil itu senang.
Gilang lalu mengambil sayur bayamnya menaruh di piring yang berisi nasi dan tempe.
"Enak" ucap Gilang
Ke dua bocah itu menghabiskan bayam buatan Buk Tika. Selesai menghabiskan makanan mereka lalu bermain di teras rumah, sesekali ke dua bocah itu bermain kejar-kejaran.
Nisa sudah balik ke tempat kerjanya karena ia hanya meminta ijin sebentar untuk menjemput putrinya pulang sekolah.
"Kak, Ambar capek" keluh Ambar habis kejar-kejaran tadi
Ke dua bocah itu duduk di lantai teras rumah. Gilang terus memandang wajah gadis kecil itu, tiba-tiba Gilang teringat kata-kata Mommy dan Daddy nya semalam, mereka akan pindah ke Jerman. Gilang melihat ada sebuah mobil yang ter parkir di pinggir jalan besar ia tau betul itu mobil siapa keluarlah seorang pria berpakaian hitam menghampiri mereka.
"Den Gilang nyonya dan tuan sudah menunggu den Gilang di rumah, penerbangan 3 jam lagi" ucap pria berpakaian hitam
Gilang lalu beralih menatap Ambar melihatnya dengan sedih.
"Ambar aku pamit ya" ucap Gilang lirih
"Kakak mau ke mana" tanya Ambar dengan polos nya
"Kakak harus ikut orang tua kakak ke luar negri" ucap Gilang dengan sedih
"Kakak, nanti balik lagi kan" tanya Ambar
"Iya kakak pasti balik lagi" ucap Gilang
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 287 Episodes
Comments
evvylamora
maaf ya Thor, 7 thn itu ga ada niatan nyari?? apa br skrg dicari Nisa nya?? cb dr 7 thn lalu, pasti kan udh dpt tuh Nisa nya..
2023-11-21
2
Cicih Sophiana
Ambar tunggu kakak 15 thn lagi yah... kakak pasti akan jemput kamu
2023-11-14
1
Rahma ifha
😢👍
2022-11-11
0