Keluar dari hotel xx.
"Nad, aku akan mengantarmu pulang. Kau tunggu disini aku akan mengambil mobilku" ucap Rena padaku.
Nadia pun mengangguk. Tak lama kemudian Rena pun kembali dengan mobilnya.
Tidd... suara klakson mobil menghampiri. Nadia pun membuka pintu lalu masuk.
Selama perjalanan tak ada yang mereka perbincangkan. Hanya ada suara tangisan pilu dari Nadia. Sesekali Rena juga menyeka air matanya yang ikut menetes. Ia turut bersedih atas apa yang telah terjadi. 'dasar pria brengsek.. berani nya dia bermain api dengan calon adik ipar nya sendiri. dasar adik tak berperasaan, mereka berdua sudah gila' umpatnya dalam hati. Ia begitu marah melihat sahabatnya di khianati seperti ini. 'Nadia...kasihan sekali kau' iba nya dalam hati.
Sesampainya di rumah. Nadia langsung berlari masuk ke dalam kamarnya dan menutup pintu nya kencang. 'brakk' suara pintu di tutup.
Rena pun ikut masuk ke dalam rumah. Mama dan Papa Nadia yang berada di ruang keluarga pun terjengkit kaget.
"Ah ya ampun " ucap mama kaget. Ia memegang dada nya yang berdebar.
"Ada apa dengan Nadia pah?" tambahnya.
"Hm entahlah coba mama lihat sana" kata papa sambil menyeruput teh hangat yang baru saja di buat istrinya itu. Lalu ia melihat Rena masuk k ruang keluarga.
"Rena ada apa dengan Nadia?" tanya mama.
"emh... sebenarnya Nadia" jawabnya ragu ragu.
"Ayo ceritakan saja. Apa Nadia ada masalah?" tanya mama lagi . Papa hanya diam mendengarkan.
"Begini Tante om ... " ucapnya lalu mulai menceritakan dari awal apa yang sebenarnya terjadi.
"Apa?" ucap mereka bersamaan dengan mata terbelalak.
Mama pun kembali duduk dengan lemas.
"Apa apaan mereka. Tak bermoral". ucap papa marah, kedua rahang nya mengeras. ia mengepalkan kedua tangannya erat.
"Oh ya tuhan, bagaimana bisa ini terjadi?" Mama pun menangis, meras terpukul atas apa yang terjadi. Ia tak menyangka putri kedua nya tega mengkhianati kakaknya.
"Pa bagaimana ini? bagaimana dengan pernikahan Nadia? kenapa harus Alia yang melakukannya?" tanyanya beruntun.
"Kita tunggu Alia pulang" ucap papa lalu merangkul pundak istrinya.
Beberapa menit berlalu setelah ia merasa sedikit tenang lalu "pa mama ke kamar Nadia dulu ya" ucapnya. Papa pun mengangguk.
"Rena, kau pulanglah dulu. Terima kasih sudah mengantar Nadia pulang" ucap papa.
"Baik om. Rena pamit om" ucap Rena. Papa hanya mengangguk dengan wajah datarnya.
Di kamar Nadia.
tok tok tok . Mama mengetuk pintu kamar Nadia.
"Sayang ini mama nak, boleh mama masuk?" tanya mama.
Ceklek, mama membuka pintu. Terlihat Nadia menelungkup di atas kasur menangis tersedu-sedu. Mama pun menangis, hatinya sakit melihat putrinya menangis pilu. Lalu ia mengusap air matanya dan menghampiri Nadia.
"Sayang" ucap mama dengan tangan mengelus rambutnya.
"Mama" ucap Nadia sambil menangis histeris.
"Kenapa mereka tega sekali padaku ma? bahkan adikku sendiri yang melakukannya" hiks hiks hiks ucap Nadia dengan tangisnya.
"Shut shut sayang. Mama disini mama disini. Menangis lah" ucap mama dengan membelai rambutnya dan memeluknya erat.
"Ini terlalu menyakitkan ma. Andai saja bukan Alia yang bersamanya mungkin tidak akan sesakit ini ma" ucap Nadia. Yang disebut dengan bersamanya adalah Riko. Ia enggan menyebutkan namanya.
"Ini terlalu menyakitkan ma, sungguh" ucapnya lagi.
"Bersabarlah sayang. Kau pasti bisa melewatinya" ucap mama menenangkan nya.
Nadia pun terus menangis sampai ia lelah dan tidur di pangkuan mamanya.
Hai readers. 👋 Ini karya novel pertama ku. tolong tinggalkan like nya ya biar author makin semangat untuk bikin episode selanjutnya. jangan lupa komentarnya juga. pencet juga love 💙 nya ya. jangan lupa vote dan hadiah juga . Hehehe author banyak maunya😁
Thank you 😊!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
reza indrayana
SemanGat Thor...👍👍👍🧡💚🧡😘😘😘
2023-10-08
1
Sulati Cus
g kebayang dsr alia nya yg minus ahklak
2021-11-05
1