Tak Di Sangka

Siang ini Zahra ada jam kuliah seperti biasanya, dikarenakan hanya jam siang saja jadi hari ini ia datang ke kampus bersama dengan teman nya Rena. Sebab siang hari abang nya yang selalu mengantar nya itu tidak dirumah. hanya bisa mengantar di pagi hari dan menjemput di sore hari karena Rizal sedang bekerja.

"Ren lu dimana ? udah ke kampus belum ?" Zahra mengirimkan pesan kepada Rena.

"Belum, gue baru mau otw ni, kenapa Ra ?" Balas Rena.

"Kebetulan ni, gue bareng lo ya ! Abang gue nggak bisa pulang buat ngantar gue ke kampus ni jadi nebeng sama lo aja ya ?"

"Oke bentar tungguin gue jemput oke!"

"Oke !"

Setibanya Rena, mereka langsung berangkat menuju kampus segera, seperti biasanya memang Zahra tidak suka dosen nya datang lebih dulu dari dia. Sikap disiplin nya dia memang hampir mendarah daging walau terkadang juga hampir tidak disiplin namun begitulah ia.

Jarak dari rumah Zahra ke kampus itu sekitar 30 menit, setiba di kampus mereka datang ke akademik terlebih dahulu untuk mengambil absen kelas, karena kebetulan di kelas ini Rena yang menjadi komtingnya. Saat masuk keruangan dosen Zahra sedang tidak fokus dibelakang karena dia sedang berfikir bagaimana kalau tiba tiba ia bertemu dengan dosen dingin itu disini. Zahra melihat ke kiri dan kanan sambil berjalan, ia merasa sangatlah gugup. Tak disangka dari arah yang berlawanan muncul sosok laki laki yang sedang membawa beberapa buku cetak, mungkin iya hendak masuk kelas untuk perkuliahan di kelas lain.

Brraaaakkkk... "Aww sakit sekali" Ucap Zahra dengan nada pelan.

Saat ia melihat orang yang bertabrakan dengan nya spontan ia terkaget dan panik. "Aduhh gimana nih yang nggak gue harapin malah itu yang terjadi". batinku.

"Pak maaf, lagi lagi saya menabrak Bapak lagi". Ucap Zahra sambil memungut buku Pak Zaidan yang jatuh itu.

Dan Rena pun datang dan dia juga kaget melihat Zahra yang sedang memungut buku di lantai dan melihat ekspresi Pak Zaidan yang terlihat sangat dingin, ia takut teman nya Zahra akan dimarahi oleh dosen itu.

"Ra lo kenapa ?" Ucap Rena.

"Nggak, tadi gue nggak sengaja nabrak Pak Zaidan, bisiknya pada Rena.

"Pak ini buku buku Bapak, sekali lagi saya minta maaf ya Pak". Ucap Zahra sekali lagi pada Pak Zaidan. ia terlihat sangat ketakutan.

"Iya Terimakasih". Ucap Pak Zaidan pada Zahra tanpa ekspresi dan berjalan meninggalkan mereka.

"Ren sumpah gue kesel banget tau nggak, gue berharap nggak ketemu dia kecuali dikelas. Tapi keadaan nggak berpihak sama gue malah dihadapkan pada situasi seperti ini. Arrrgghh... kesel kesel gue kesel banget, huh apa salah nya coba dia senyum sedikit kek atau apa ini malah nunjukin wajah dingin seperti itu, gue berasa kayak masuk kulkas tau nggak." Ucap Zahra kesal..

Sepanjang perjalanan ke kelas Zahra hanya mengoceh saja dia tidak sadar apa yang baru saja dia ucap itu.

"Hahahahahaaa.." Rena hanya tertawa saja mendengar ocehan nya. sehingga membuat Rena mengerti bahwa sebenar Zahra menaruh harapan pada Pak Zaidan, apalagi Pak Zaidan yang belum menikah bahkan tidak punya pacar itu.

"Lo kenapa sih malah ketawa, gue kesel banget tau lo denger gie nggak sih dari tadi ren ? ucap Zahra pada Rena dengan tegas.

"Hey lo kenapa jadi malah marah, gue denger lo kok dari tadi, gue tu ketawa abisnya lo lucu sih sampe gue nggak tahan pengen ketawa aja gitu hahahaaa." Ucap Rena

"Lo sebener nya suka kan sama Pak Zaidan? Hayo ngaku lo sama gue. gue tau lo walau baru kenal belum lama tapi gue udah bisa ngertiin lo!"

"Hah suka sama si dosen dingin itu ? Yang bener aja lo Ren, gue suka sama laki2 kaya gitu?" pipi Zahra mulai merona menambah keyakinan Rena dengan apa yang ia ucapkan tadi.

"Yalah lo suka, cuma lo belum yakin aja mungkin sama yang lo rasain itu."

"Apaan sih, nggak nggak gue nggak suka pokoknya. udah ah jangan bahas dia lagi tambah kesel gue. sela Zahra..

Tanpa sadar karena asyik bercerita sepanjang perjalanan ternyata mereka sudah tiba di depan pintu kelas.

"Halo gaess... gue ada kabar bagus ni buat kalian kalian semua hahaa". Ucap Rena sambil tertawa terbahak2.

"Kabar apa Ren?" Ucap Enzi temen kelas nya

"Iya ni kabar apaan sih ?" Tanya yang lain berbarengan

"Temen kelas kita lagi jatuh cinta loh jaruh cinta sama dosen tampan di kampus kita hahahaa". kata Rena yang masih tertawa.

"Hah siapa ? lo Zahra jatuh cinta. wah wah sama siapa ni kenalin kita2 ngapa sih ?" tanya Enzi pada Zahra

"Hah gue ? Apaan sih, kalian jangan dengerin si Rena tu dia memang suka ngambil kesimpulan sendiri". jawab Zahra sambil mencubit tangan Rena.

"Aww sakit loh Ra, gue serius nih gue udah liat sendiri kejadian nya tadi mau gue ceriii...."

Belum selesai rena ngomong, Zahra langsung memotong pembicaraan nya sambil memberi kode lewat sorotan matanya nya pada rena agar dia tidak melanjuti ceritanya.

"Nggak loh, kalian udah ah ga usah tanya2 lagi rena juga nggak usah ngarang2 cerita deh gue lagi kesel ni. sela Zahra dengan buru buru.

"Ah baiklah, manteman ceritanya kita tunda dulu yak, nanti kita lanjut deh kalau Zahra nya udah setuju wkwkwkwk."

"Awas lu Ren sampe cerita-cerita yang nggak jelas gini lagi". bisik Zahra sambil duduk di bangku.

Tak terasa mereka sudah duduk dan menunggu cukup lama sudah setengah jam waktu berjalan namun dosen yang meraka tunggu tidak datang dan tidak mengabari, bahkan rena sudah menghubungi beberapa kali namun tidak ada jawaban sama sekali. rena memutuskan untuk mengubunginya lagi namun juga tidak ada jawaban. lalu beberapa menit kemudian ponsel Rena bergetar menandakan ada pesan yang masuk, dan benar itu pesan dari dosen kelas hari ini.

"Dosen B : Assalamualaikan Rena! maaf saya tidak sempat mengabari tadi hari ini saya tidak bisa masuk kelas ya, saya sedang ada rapat dadakan bersama dosen dan dekan2 yang lain. beritahu teman yang lain kita tidak masuk ya. nanti kita cari hari lain untuk ganti hari ini. terima kasih."

"Rena : Waalaikumsalam. Baik Pak akan saya beritahu teman yang lain. maaf mengganggu Bapak!"

"Teman2, kita hari ini tidak masuk ya karena dosen kita sedang ada rapat, nanti kita cari hari lain untuk ganti jam hari ini bagaimana ?" Ucap Rena.

"Wah syukurlah kalau gitu". jawan Zifan

"Yah, kenapa nggak bilang dari awal sih". tanya Enzi

"Ya nih, kita udah nunggu lama malah di php in". jawab Zahra yang tadi nya lagi kesel tambah bete karena di php in dosen.

"Udah udah, kalian nggak perlu ribut deh kan sekarang udah tau. kalian boleh meninggalkan kelas karna kita kosong hari ini. Dan lo Ra nggak perlu sensi gitu orang jatuh cinta tu harus nya bahagia wkwkwwk". Lagi lagi rena tertawa dia sangat senang gangguin Zahra yang lagi kesel.

"Kan lu mulai lagi, udah yuk pulang kita. Absen nya lo yang bawa gue tunggu disini iya. gue nggak mau ntar tiba tiba dia nongol lagi disana". Ucap Zahra.

"Iya udah deh". jawab Rena sambil berjalan ditemani teman yang lain.

Zahra sudah menunggu Rena hampir setengah jam lamanya, ia mondar mandir depan parkiran sepeda motor depan gedung. ia tidak tau kalo rena setelah mengantar absen kemudian menemani teman nya tadi ke toilet.

Setelah beberapa menit dosen dingin nya selesai mengajar dan keluar berjalan hendak kembali ke akademik, namu tiba tiba ia melihat Zahra duduk sendiri di depan sana dan ia mendatanginya.

"Apa kamu sedang menunggu seseorang ?" Tanya Pak Zaidan dengan nada cuek dan dingin itu.

"Astaga kenapa gue denger suara Pak Zaidan, apa gue lagi halu ya tiba dengar suara dia. ah nggak mungkin kan gue nggak pernah mikirin dia". batinku

"Zahra saya sedang berbicara dengan mu, apa kamu tidak mendengar saya ?" tanya Pak Zaidan lagi.

"Hah astaga ini suaranya lagi. gue kenapa sih?" batinku.

Lalu Zahra melihat ke kanan namun tidak ada orang, namu saat melihat ke sebelah kiri lagi lagi dia kaget dan panik lagi.

"Hah... Pa... Pakk Zaidan sejak kapan berdiri disini" tanya Zahra dengan nada kaget.

"Sudah beberapa menit yang lalu". jawab Pak Zaidan.

"Ternyata gue nggak lagi halu tadi beneran dia yang ngomong ****** gue mengabaikan nya tadi". lagi lagi batinku.

"Eh iya Pak maaf tadi saya melamun, iya saya lagi nunggu Rena teman saya." Ucap Zahra ragu ragu.

"Oh yasudah saya duluan" Ucap Pak Zaidan sama seperti biasanya.

"Dia selalu begitu, saat berbicara selalu saja serius begitu huh tambah kesel gue". batin ku..

Beberapa menit kemudian Rena pun kembali, Zahra tidak mau menceritakan pada Rena yang barusan terjadi karena ia tau kalau ia menceriata pada Rena dia pasti akan heboh seperti tadi. Zahra tidak tau padahal Rena sudah melihat Zahra dengan Pak Zaidan dari gedung sebelah hanya saja Rena tidak ingin menanyakan nya ia berharap Zahra yang memberi tahukan sendiri. Namun Zahra menyembunyikan itu karena ia tidak ingin di ledekin terus sama teman nya ini.

Kemudian mereka langsung pulang kerumah, Rena mengantar Zahra kembali kerumah nya.

"Eh udah sampe ni, gue langsung pulang ya Ra !" ucap Rena yang ingin juga segera pulang.

"Eh iya makasih ya, hati2 lo pulang nya". jawab Rena sambil melambaikan tangan nya.

"Oke Ra..!"

Satu jam kemudian abang Zahra pun pulang dari kantor. Zahra yang duduk didepan rumah menunggu Abang nya pun kemudian mereka langsung masuk kerumah karena tiba tiba cuaca mulai mendung ia khawatir akan turun hujan agar tidak masuk angin.

Terpopuler

Comments

Daniel︵✍︎

Daniel︵✍︎

👏

2020-08-18

4

Vivianvellanie

Vivianvellanie

lnjt

2020-07-31

3

Nona Lemetd 💜

Nona Lemetd 💜

bomlike kakak..
😊

2020-07-16

5

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!