Faraz kembali melangkah ke pintu masuk,
Dan saat ia melewati sebuah restoran di dalam bandara itu, ia bertabrakan dengan Alia hingga membuatnya hampir terjatuh, dengan sigap Faraz meraih tangannya dan membuat keduanya terdiam saling menatap beberapa menit,
Faraz mengalihkan pandangannya dan menarik Alia agar berdiri dengan benar.
Tanpa mengatakan apapun Faraz langsung meninggalkan Alia dan kembali melangkah masuk.
Alia menatap punggung Faraz dan berfikir seperti pernah melihatnya.
Alia mulai mengingat-ingat siapa Dia, beberapa menit kemudian Alia pun mengingat kalau yang di tabraknya adalah Faraz,
"Faraz, iya benar, Dia Faraz," gumam Alia sembari berlari mengejar nya.
"Tunggu.." ucap Alia menghentikan langkah Faraz.
Faraz berhenti tanpa menoleh ke belakang.
Alia melangkah dan berdiri di hadapan Faraz
Dengan sedikit mengangkat dagunya, Faraz terdiam dingin dengan kacamata hitamnya.
"Faraz Shehzad Shaikh?" tanya Alia.
"Cepatlah berikan pulpen nya, Aku tidak punya banyak waktu," ucap Faraz.
"Pulpen, utuk apa?" tanya Alia bingung.
"Bukankah kamu menghentikan ku untuk meminta tanda tangan ku? Jadi cepat lah jangan membuang waktu ku," tegas Faraz.
"Untuk apa Aku meminta tanda tangan mu?" tanya Alia yang masih bingung.
"Semua orang menghentikan ku untuk meminta foto dan tanda tangan, apa kamu tidak mengenal ku?" tanya Faraz membuka kaca mata nya.
Alia menggeleng pelan.
"Ee maksudku Aku hanya mengetahui nama mu lewat berita di televisi beberapa kali, tapi Aku tidak tau Anda ini artis film, sinetron, penyanyi atau model, Aku benar-benar tidak tau karena Aku tidak pernah mengikuti gosip selebriti atau pun bermain medsos," terang Alia.
Faraz menarik nafas kasar dan menggelengkan kepalanya.
"Aku tidak percaya ini," Faraz kembali melangkahkan kakinya.
"Tunggu...!" Alia kembali berlari kehadapan Faraz.
"Ada apa lagi? bukan kah Kamu bilang tidak ingin berfoto atau meminta tanda tangan?" ucap Faraz kesal.
"Aku ingin mengembalikan ini," Alia memberikan cincinya pada Faraz.
Faraz terhenyak melihat cincin itu, ia kembali teringat masa-masa indah hingga masa terburuknya bersama Kavita.
"Kenapa hanya melihatnya, ambilah cincin mu," ucap Alia mengagetkan Faraz dari lamunannya.
"Aku tidak lagi membutuhkan nya," ucap Faraz kembali melangkah.
"Eee... Tunggu Tunggu... Kalau Anda tidak mau menerimanya mau diapakan cincin ini?" tanya Alia bingung.
"Terserah...!!!" ucap Faraz kembali meninggalkan Alia.
Alia kembali mengejarnya.
"Aku tidak bisa memegangnya, jadi ambillah cincin ini," ucap Alia menggenggam kan cincin itu kepada Faraz.
"Aku bilang Aku tidak membutuhkan cincin ini lagi!" Faraz langsung melempar cincin itu ke sembarang arah.
Alia terperangah melihat cincin itu telah dibuang.
"Kenapa membuang nya, cincin itu kan mahal sekali?"
Faraz tak menjawab pertanyaan Alia dan kembali melangkah dengan kesal.
"Kenapa dengannya, kenapa Dia terlihat sangat marah, sebelumnya Dia sangat marah karena cincinya hilang, dan sekarang sangat marah karena tidak mau menerima cincinnya, benar-benar pria yang aneh," gumam Alia.
Faraz kembali masuk ke pesawat.
Ia duduk termenung mengingat apa yang baru saja ia lalui,
Pernikahan bahagia yang ia harapkan tidak berjalan sesuai rencana nya,
Kini hati nya benar-benar hancur sampai Faraz tidak menemui kedua orang tuanya terlebih dahulu.
"Persetan dengan cinta, mulai sekarang Aku tidak akan lagi mempercayai yang namanya cinta, tidak akan!" ucap Faraz mengeraskan rahangnya sembari mengepalkan tangannya.
****
Kavita sampai di rumah nya,
Bu Risma yang melihat kedatangan nya langsung berlari menyambut nya.
"Kavita kok Kamu pulang sendirian, di mana suami mu?" tanya ibu mencari-cari ke ujung jalan.
"Faraz, Dia... Ee.... Dia Kembali ke Malaysia," jawab Kavita gugup.
"Apa maksud mu kembali ke Malaysia? Apa tadi Dia mengantar mu?" tanya Ibu penasaran.
"Iya Ibu, Dia mengantar ku sampai di bandara, setelah itu Dia langsung kembali ke Malaysia."
"Apa yang terjadi, apa kalian bertengkar, Kenapa Dia tidak mengantar mu sampai ke rumah,
Bahkan Dia tidak menemui orang tuanya terlebih dahulu?" tanya Ibu semakin penasaran.
"Ibu... kita bicara lagi nanti, Aku lelah sekali," ucap Kavita menghindar.
"Ya baiklah... Istirahat lah,"
Kavita langsung masuk ke kamar nya.
***
Faraz telah sampai di Malaysia beberapa jam yang lalu.
Kini dalam kesunyian malam Faraz tengah termenung dengan minuman di tangan nya,
Ia mengingat kembali saat-saat bersama Kavita,
Tak terasa Air mata kembali membasahi pipinya,
Faraz menghelai nafas panjang dan mengalihkan pikiran nya.
"Tidak... Tidak lagi... Dia tidak akan bisa menyakitiku lagi,
Aku tidak akan lemah lagi, Aku tidak akan menjadi Faraz yang dulu lagi,
Faraz yang dulu telah tiada bersama perginya Dia dari kehidupan ku," Faraz menghapus air matanya lalu melempar gelas yang ada ditangannya.
***
Ke esokan hari nya Kavita pergi menemui Dev di Sebuah Resto,
Mereka yang sudah membuat janji sebelumnya langsung berpelukan erat begitu keduanya bertemu.
"Akhirnya Aku bisa memeluk mu lagi," ucap Dev mengecup kening Kavita.
"Aku bahagia sekali saat kamu menelfon ku, dan memberi tahu jika kamu sudah kembali ke Jakarta," ucap Dev lagi.
"Sekarang katakan pada ku, bagaimana kamu pulang ke Jakarta?" tanya Dev penasaran.
"Faraz sendiri yang mengantar ku," ucap Kavita.
"Benar kah? Apa alasan yang Kau buat sampai Dia mempercayai mu untuk kembali ke Jakarta?" tanya Dev lagi.
"Dia telah menceraikan ku," ucap Kavita sembari mengingat saat Faraz menjatuhkan talak pada nya.
"Apa! Apa Aku tidak salah dengar?" tanya Dev seakan tak percaya.
"Tidak, Dia benar-benar telah melepaskan ku," ucap Kavita termenung.
"Akhirnyaaaaa...." Dev tersenyum bahagia dan kembali memeluk Kavita.
"Kenapa Aku tidak begitu bahagia, padahal Aku sendiri yang menginginkan ini," batin kavita
*****
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 261 Episodes
Comments
Meriana Erna
menyesal TK ad gunany
2023-11-01
0
Darna Wati
tdk kubiarkan km mencintai nya lg.. heheee..
2023-01-20
0
Ita rahmawati
jgn blg mulai mncintai faraz y kavita dn kmu mngingin kan ny krn it sgt mnjijikan 🤮🤮🤮
2022-12-09
0