Faraz mulai mengemasi barang-barangnya, sedangkan Kavita masih duduk terdiam tak menghiraukan perintah Faraz, hal ini membuat Faraz semakin kesal dengannya.
"Kavita cepat bersiap atau kamu tidak akan bertemu ibumu sebelum kamu pergi jauh darinya." ancamannya.
Kavita yang mendengar itu langsung bangun, dan mengemasi pakaiannya.
Setelah selesai berkemas Faraz menarik tangan Kavita keluar.
"Sekarang ikut dengan Ku," ucap Faraz.
Kavita hanya terdiam mengikuti kemana Faraz membawanya.
Faraz membawa Kavita bertemu dengan ibunya.
"Minta izinlah pada ibumu karna kamu tidak akan bertemu cukup lama dengannya,"
"Berapa lama kita akan disana?" tanya Kavita.
"Itu tergantung sikapmu pada ku." tegas Faraz.
Kavita terdiam mendengar nya.
"Cepat masuklah kita tidak punya banyak waktu." ucap Faraz.
Kavita pun masuk menemui ibunya dan langsung memeluknya.
"Ibuuu...."
"Ada apa sayang, kenapa berisedih?" tanya Ibu.
"Ibu... Malam ini kita akan berangkat ke Malaysia," ucap Faraz.
"Apa! Kenapa mendadak?" tanya Ibu.
"Sebenarnya ini bukan mendadak Ibu, Aku sudah berencana membawa Kavita ke Malaysia setelah kami menikah, cuma karna sesuatu hal, Aku mempercepat pemberangkatannya."
jelas Faraz.
"Apa terjadi sesuatu?" tanya ibu lagi.
"Ee...Tidak ibu, hanya pekerjaanan Ku yang mengharuskan Aku segera berangkat," ucap Faraz beralasan.
"Baiklah kalau begitu, kalian berhati-hati lah dan Ibu doakan semoga kalian selalu bahagia."
ucap Ibu tersenyum.
"Kalau begitu kami pergi sekarang," ucap Faraz.
Bu Risma mengangguk haru.
Faraz terus menggandeng tangan Kavita sampai kerumahnya,
Zeenat langsung berdiri melihat gelagat putranya.
"Faraz ada apa?" tanya ibu curiga.
"Ibu kemana Ayah?" tanya Faraz.
"Ayah disini, ada apa Faraz?" tanya Ayah yang baru saja datang.
"Ayah, Ibu kami akan berangkat ke Malaysia malam ini, jadi kami meminta izin pada kalian." ucap Faraz.
"Apa ini tidak terlalu terburu-buru?" tanya Ibu.
"Biarkan saja Zeenat, biar sekalian mereka berbulan madu." ucap Ayah tersenyum.
Ibu tersenyum mendengar Ayah mengatakan itu.
Faraz tersenyum tipis, sedangkan Kavita hanya terdiam tidak bereaksi.
"Baiklah jika begitu, Ibu hanya bisa berdoa semoga kalian bahagia," ucap ibu memeluk Faraz, kemudian memeluk Kavita.
Faraz juga memeluk Ayah nya, sementara Kavita hanya bersalaman dan mencium tangan Ayah mertuanya.
Faraz pun melangkah keluar dan memanggil Mang Dayat.
"Mang Dayat, ambilkan koper kami di kamar," ucap Faraz.
"Baik Tuan," ucap Mang Dayat langsung pergi ke kamar Faraz.
Tak lama kemudian Mang Dayat kembali dengan dua koper di tangannya.
"Ini Tuan Muda,"
"Masukan ke mobil sekalian," perintah Faraz.
"Baik Tuan,"
"Ayah, Ibu... Kami pergi sekarang," ucap Faraz.
"Baiklah nak hati-hati dijalan," ucap Ayah dan Ibu.
Faraz pun menarik tangan Kavita yg masih berdiam diri.
Faraz dan kavita masuk mobil dan di antar oleh supirnya.
Sepanjang perjalanan Faraz terus menggenggam tangan Kavita tanpa melepaskannya sedetikpun.
"Bisakah kamu melepaskan tanganku," ucap Kavita kesal.
Faraz pun menatap Kavita dan melepaskannya.
"Kenapa kamu memaksaku setelah semua yang ku lakukan padamu?" tanya Kavita.
"Karna Aku mencintai mu dan Aku yakin kamu hanya sedang merasa bimbang, nyatanya kamu menuruti perkataanku dan mau ke Malaysia bersama ku?" ucap Faraz.
"Karena Kau terus memaksa ku," ucap Kavita kesal.
"Sesaat kemudian mereka sampai di bandara.
Faraz membukakan pintu mobil untuk Kavita dan langsung memasangkan borgol ditangan Kavita dan tangannya sendiri.
"Faraz... Apa yg kamu lakukan?" tanya Kavita terperangah melihat apa yang Faraz lakukan.
"Aku tidak ingin mengambil resiko," ucap Faraz.
"Faraaaaz.... Ini tidak lucu, lepaskan Aku.... Aawwhhh sakittt,"
"Makanya diamlah, semakin Kau berusaha melepaskan borgolnya hanya rasa sakit yang akan Kau rasakan,"
Kavita pun terdiam tidak bisa berbuat apa-apa.
Kedatangan Faraz di bandara menarik beberapa penumpang dan pekerja disana.
"Faraaaz.... Faraaaaz...." triak beberapa orang histeris melihat Faraz.
Para karyawan tempat Alia bekerja pun ikut berbondong-bondong keluar melihat Faraz.
Alia merasa bingung melihat teman-teman nya berlarian keluar, Alia pun mengikuti di belakang mereka, dan mencoba melihat apa yang mereka lihat,
Namun karena terhalang oleh teman-temannya Alia pun tak dapat melihatnya.
"Sebenarnya ada apa sih? Apa yang kalian lihat?" tanya Alia.
"Ada Faraz bersama istrinya," ucap teman Alia.
"Benarkah? Kalau begitu berikan Aku jalan, Aku ingin mengembalikan sesuatu," Alia mencoba menyela di antara teman-temannya.
"Memangnya apa yang ingin kamu kembalikan padanya?"
"Berikan Aku jalan dulu atau dia akan pergi," tegas Alia.
"Ya baiklah," teman Alia pun memberikan jalan pada Alia.
Begitu Alia keluar, Alia hanya bisa melihat punggung Faraz memasuki ruang pemeriksaan.
"Aku terlambat," lirih Alia.
"Sebenarnya apa yg ingin kamu kembalikan padanya?"
"Cincin," jawab Alia singkat.
"Cincin? Apa Faraz memberikan cincin itu padamu? tapi kenapa kamu ingin mengembalikan padanya?" tanya nya penasaran.
"Bukan seperti itu, ini cincinya terjatuh saat Dia menabraku, waktu itu kami mencarinya tapi tidak menemukannya, dan sehari kemudian Aku menemukannya jadi sekarang Aku ingin mengembalikannya," terang Alia.
"Oh jadi seperti itu,"
"Ya," Alia menganggukan kepalanya.
"Baiklah kita kembali bekerja atau kita akan dimarahi lagi." ujar Alia.
***
Petugas menatap aneh melihat tangan mereka terborgol.
Dan hal ini di sadari oleh Faraz.
"Apa yang Anda lihat? Apa Anda fikir Aku penjahat? atau Anda fikir Aku menculiknya? Dia adalah istriku, Aku hanya tidak ingin ada seseorang yg menculiknya dariku," ucap Faraz kesal.
Kavita menatap Faraz mendengar kata-kata Faraz.
Kemudian Faraz memberikan pasport nya kepada petugas.
Petugas terkejut melihat nama Faraz tertulis di paspornya.
"Jadi Dia Faraz Shehzad Shaikh?" batin petugas.
"Di TV dan aslinya terlihat berbeda, jauh lebih tampan Aslinya." batin petugas itu lagi.
"Apa Anda akan terus menatap pasporku dan tidak membiarkan kami pergi?" tanya Faraz kesal.
"Semua petugas disini mengenalku, tapi Anda?"
"Ee... Maaf Tuan, Saya petugas baru disini jadi Saya baru pertama kali melihat Anda,"
"Pantasss saja," ucap Faraz lalu meninggalkan ruang pemeriksaan.
Faraz dan kavita memasuki Ruang tunggu.
Kavita resah melihat kesana kemari.
"Apa kamu membutuhkan sesuatu?" tanya Faraz.
"Ee... Aku ingin ke Toilet," ucap Kavita.
"Baiklah," Faraz langsung bangun dari duduknya.
"Apa kamu juga akan ikut ke Toilet?" tanya kavita.
"Kenapa? kamu kan istriku," ucap Faraz.
"Biarpun Aku istrimu, tapi di sini Pria tidak boleh memasuki toilet wanita," ucap Kavita
Faraz pun terdiam bingung.
"Faraz apa kamu akan membiarkan ku buang air disini?" tanya Kavita lagi.
"Eee... Ya baiklah Aku hanya akan mengantarmu ke depan toilet," ucap Faraz.
Kavita pun terpaksa membiarkan Faraz mengantarnya ke toilet
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 261 Episodes
Comments
Meriana Erna
ap varazh ad rencana sendiri?
vararzh ny ingin mnjg nama baik klwrg ny
2023-11-01
0
Hasrie Bakrie
Faraz di butakan cinta biarpun istrinya tidur dgn pria lain.
2022-12-12
2
Shaqila Dwi
laki laki bodoh seperti tidak ada wanita lain, janagn nanti menyasal kamu farras setelah tau dia sudah tidak virgin lagi,
2022-09-09
2