Faraz keluar menemui penjaga keamanan.
"Mang Dayat... kemarilah," pekik Faraz.
Mang Dayat pun mendekati Faraz.
"Apa Mang Dayat melihat Kavita?" tanya Faraz.
"Bukankah Nyonya Kavita bersama Tuan Muda?"
"Jika Dia bersamaku Aku tidak akan menanyakan nya pada Mang Dayat." ucap Faraz kesal.
""Eee... Tunggu," Mang Dayat mencoba mengingat-ingat.
"Apa Mang Dayat mengingat sesuatu?" tanya Faraz.
"Ya, Saya mengingatnya, Tuan Muda kan menyuruh Nyonya Muda turun dari balkon.," ucap Mang Dayat.
"Itu kan kemarin," ucap Faraz kesal.
Mang Dayat terdiam dan kembali mengingat-ingat sesuatu.
"Tapi Saya rasa malam ini juga melihat Nyonya Muda turun dari balkon," ucap Mang Dayat.
"Apa Mang Dayat yakin?" tanya Faraz memastikan.
"Ya kalau tidak salah sih," Mang Dayat menggaruk-garuk kepalanya.
"Bicara yang betul Mang Dayat," hardik Faraz kesal.
"Maafkan Saya Tuan Muda, karna usia, terkadang Saya sering lupa dan kurang begitu mendengar," ucap Mang Dayat.
"Ya sudah lah," Faraz kembali kedalam.
Ayah keluar dari Ruang CCTV dan hampir bertabrakan dengan Faraz.
"Ayah, apa ayah menemukan sesuatu?" tanya Faraz penuh harap.
"Kavita tidak terlihat di ruangan manapun, dan CCTV di balkon mu juga sengaja di matikan," jelas Ayah.
"Ee...itu... Itu karna Aku," Faraz mengingat semalam saat mematikan CCTV karena ingin bersama Kavita sepanjang malam.
"Jadi Kau yang mematikan nya?" tanya Ayah.
"Iya Ayah semalam Aku mematikannya, dan Aku lupa menyala kan kembali," sesal Faraz.
"Kenapa Faraz? Kenapa kamu mematikannya?
Jika terjadi sesuatu seperti saat ini, kita kan jadi tidak memiliki petunjuk apapun."
"Maafkan Aku Ayah.. Akuuu... Aku sebenarnya.. sebenarnya Aku,"
"Aah sudahlah Faraz.. sekarang apa yang harus kita lakukan? di luar juga masih banyak tamu," ucap Ayah bingung.
"Bagaimana ini? semua tamu menanyakan kemana pengantinnya?" tanya ibu yang baru datang.
"Zeenat, berikan alasan apapun pada mereka karena sepertinya Kavita tidak akan ditemukan malam ini," ucap Ayah.
"Maksud Ayah?" tanya Zeenat.
"Kavita hilang, dan tidak ada petunjuk apa pun," jelas Shehzad.
"Ya baiklah," ucap Zeenat kembali menemui para tamu.
"Ayah, Aku akan memeriksa kamarku," ucap Faraz lemas.
"Ya baiklah," Ayah menepuk pelan punggung Faraz .
Faraz berdiri menatap ranjang pengantinnya, ia kembali mengingat terakhir kali ia bersamanya di ranjang itu, buliran bening tak mampu ia pertahankan dari mata indahnya.
Faraz menghapus air matanya dan berjalan menuju balkon.
Faraz melihat ke bawah dan melihat tangga yang masih ada di bawah balkonnya.
"Tangga? bukankah kemarin Mang Dayat telah menyingkirkan tangga ini? tapi Kenapa tangga ini ada disini lagi?" batin Faraz.
Faraz menoleh kesamping dan tak sengaja matanya terkena kilauan cahaya dari tepi balkon.
Faraz mendekati cahaya itu dan mengambilnya.
"Ini kan anting berlian yang Aku berikan pada Kavita? apa yang di katakan Mang Dayat jika malam ini Kavita turun dari balkon benar?" Faraz bergegas lari kedalam.
"Faraz ada apa? Kenapa berlarian seperti itu? tanya Ayah yg melihat Faraz berlarian.
"Ayah Aku rasa ada seseorang yg menculik Kavita," ucap Faraz.
"Menculik? bagaimana Kau yakin?" tanya Ayah.
"Lihat ini Ayah, anting Kavita terjatuh di tepi balkon dan ada tangga juga di disana, Kavita pasti di culik Ayah,"
"Jika ada tangga disana mungkinkah Dia pergi dengan kemauannya sendiri?" tanya Ayah.
"Itu tidak mungkin Ayah, Kavita sangat mencintai Ku, jika Dia ingin meninggalkan ku Dia pasti melakukannya sejak dulu, kenapa Dia harus menunggu untuk menikah dengan ku? itu tidak masuk akal Ayah," ucap Faraz.
"Lalu apa yang harus Kita lakukan?" tanya Ayah.
"Ayah... masih banyak tamu disini, lebih baik Ayah menemani Ibu menangani para tamu,
Aku yang akan mencari Kavita," ucap Faraz.
"Ya baiklah, pergilah dan hati-hati," ucap Ayah.
Faraz pun keluar dari rumahnya.
Mang Dayat yang melihatnya langsung mendekatinya.
"Tuan Muda, kapan Anda kembali? bukankah Tuan Muda sedang pergi bersama Nyonya Muda?" tanya Mang Dayat.
"Kapan Aku pergi?" tanya Faraz bingung.
"Jadi Tuan Muda tidak pergi? kalau begitu siapa yang Saya lihat dengan Nyonya Muda?" Mang Dayat mulai mengingat.
"Apa maksud Mang Dayat? apa Mang Dayat melihat Kavita dengan seseorang?
"Saya melihat Nyonya Muda bersama Tuan Muda," ucap Mang Dayat.
"Aarrghhh, Mang Dayat membuang-buang waktu Ku saja," ucap Faraz kesal dan meninggalkan Mang Dayat.
"Apa Aku yang salah lihat," ucap Mang Dayat bingung.
******
Faraz mengetuk rumah Kavita,
"Faraz ada apa malam-malam datang kemari? Dan dimana Kavita?" tanya Bu Risma.
"Justru Aku kesini mau bertanya pada ibu, apa Kavita pulang kesini?"
"Tidak, Dia tidak pulang," ucap ibu bingung.
"Ibu, Apa Kavita punya musuh?"
"Musuh?"
"Iya ibu, Aku takut ada seseorang yang menculiknya,"
"Apa! Diculik? Jadi putriku di culik?"
"Tidak Ibu.. Ibu tenanglah Aku hanya menduga-duga saja, tapi semoga kehawatiran ku tidak benar, sekarang katakan Ibu, apa Kavita pernah punya musuh?"
"Selama ini yang Ibu tau Dia tidak pernah mengalami masalah dengan siapapun,"
"Kalau begitu apa dia punya teman dekat?"
"Ibu juga tidak tau Faraz, Kavita sangat tertutup, dia tidak pernah menceritakan apa pun kepada ibu."
"Lalu Aku harus mencarinya kemana?" batin Faraz.
"Faraz tolong cari Kavita sampai ketemu, Ibu mohon Faraz, Ibu takut terjadi sesuatu padanya,"
"Ya ibu tenanglah Aku janji akan menemukannya." ucap Faraz menenangkan Bu Risma.
"Baiklah Ibu.. Aku akan mencari Kavita di tempat lain,"
"Tolong temukan Kavita," Ibu memohon sedih.
"Aku akan menemukan nya ibu, tenanglah,"
Ibu mengangguk sedih.
Faraz kembali mencari Kavita di semua sudut jalan dengan mobilnya.
"Aku harus mencari kemana lagi... Ini sudah hampir pagi," Faraz menyenderkan badanya di kursi mobilnya dan memegang kepalanya yang terasa begitu berat.
"Aku tidak bisa terus-terusan mencari tanpa tujuan, Aku harus meminta bantuan polisi." Faraz pun bergegas ke kantor polisi.
Sesampainya di kantor polisi, Faraz langsung membuat aduan tentang hilangnya sang Istri.
"Pak, Saya ingin melaporkan atas hilangnya istri Saya,"
"Baik silahkan duduk."
"Kapan istri Anda hilang?"
"Terakhir kali Aku bersama nya sore menjelang magrib," ucap Faraz.
"Ini belum 24jam laporan tidak bisa diproses."
"Aku tidak peduli aturan yang Anda buat, Aku hanya ingin kalian mencari istriku sekarang juga," triak Faraz.
"Maaf Tuan, Siapa Anda sampai Anda mengatur bagaimana cara kami bekerja?"
"Apa Anda tidak mengenal ku? Aku adalah Faraz Shehzad Shaikh dan Aku bisa menelfon atasan mu untuk memecatmu sekarang juga!"
"Tttt.... Tuan Faraz Shehzad Shaikh? Jadi itu Anda?" ucap Pak Polisi terbata-bata.
"Ya itu Saya!"
"E-e baiklah kami akan mencari istri Anda Sekarang juga,"
"Cepatlah," tegas Faraz.
Pak Polisi mengangguk dan mengajak anak buahnya mencari Kavita.
Faraz menghelai nafas panjang dan pergi meninggalkan kantor Polisi.
Faraz pulang dengan lesu.
Faraz melihat rumahnya yg sudah sepi, karna jam menunjukan pukul 04.00 dini hari,
"Faraz bagaimana Nak?" tanya Ibu yang belum juga tidur.
"Belum ada hasil Ibu," ucap Faraz sedih.
"Bersabarlah nak," Ibu menyandarkan kepala Faraz di bahunya.
"Semua akan baik-baik saja, tenanglah," Ibu mengusap kepala Faraz dengan penuh kasih sayang.
"Apa kamu sudah melaporkan ini ke Polisi?" tanya Ayah.
"Ya Ayah, sekarang mereka sedang mencarinya,"
"Kita tunggu saja hasilnya, sekarang kamu beristirahatlah," ucap Ayah.
"Ya Ayah mu benar, beristirahatlah," sambung Ibu.
Faraz mengangguk dan pergi kemamarannya
Faraz masuk ke kamar dan kembali mengingat saat terakhir kali Ia bersama Kavita.
Ia pun terduduk lesu di belakang pintu dan menangisi Keadaannya.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 261 Episodes
Comments
Efrida
org gini lempar aja ke laut. bikin eneg
2023-11-20
0
Darna Wati
makanya jangan terlalu cinta, heheheee...
2023-01-20
0
Ita rahmawati
msih mles mau nerka²,,bc aj trus nti kan ketemu 🤣🤣🤣
2022-12-09
0