Faraz dan Kavita masih bingung apa yang harus dilakukan.
Faraz menggigit-gigit ujung jarinya sambil berfikir bagaimana caranya agar mereka tidak ketahuan.
Kavita semakin kesal melihat Faraz yang belum juga melakukan sesuatu.
"Faraz kenapa kamu diam saja, cepat lakukan sesuatu sebelum ibu mu kembali datang!" desak Kavita.
"Ini Aku juga sedang berfikir bersabarlah..." ucap Faraz yang semakin panik.
"Berhentilah berfikir dan segeralah bertindak." tegas Kavita.
"Kavita Kau..." di tengah kekesalannya Faraz melihat penjaga rumahnya lewat di bawah kamarnya.
Faraz pun langsung bertriak memanggilnya.
"Mang Dayat... Mang Dayat...." pekik Faraz.
Mang Dayat pun menoleh ke atas.
"Ada apa Tuan muda?" tanya Mang Dayat.
"Cepat ambilkan tangga kemari!" ucap Faraz.
"Apa! Kau akan menyuruhku turun dari sini lewat tangga?" tanya Kavita.
"Apa? Mangga?" tanya Mang Dayat.
"Bukan Mangga tapi tangga...!!! teriak Faraz.
"Faraz kamu belum menjawab bagaimana Aku harus turun tangga seperti ini?" tanya Kavita kesal.
"Mau lewat mana lagi Kavita? Kamu mau turun lewat tangga rumah agar semua orang tau pagi-pagi begini kamu dari kamarku?"
"Rangga? Rangga yang mana Tuan" tanya Mang Dayat lagi.
"Ya Tuhan... Kenapa Kau tidak mendengar juga, apa Aku harus menggunakan speaker biar semua orang dengar?" ucap Faraz kesal.
"Tapi Faraz..." Kavita masih saja keberatan dengan jalan keluar yang Faraz berikan.
"Ya Ampun Kavita... Mengertilah!" tegas Faraz.
"Ya baiklah Aku akan turun dari sini," jawab Kavita pasrah.
"Maafkan Aku sayang, kita tidak ada pilihan lain," Faraz mengusap pipi Kavita.
Kavita mengangguk pelan.
"Mang Dayat masih belum pergi juga? cepat ambilkan tangganya sekarang!" Faraz semakin kesal di buatnya.
"Aku belum begitu jelas Tuan, Sebenarnya Tuan meminta mangga atau memanggil Rangga?" tanya Mang Dayat bingung.
"Ya Tuhan... Dia benar-benar membuatku hilang akal," ucap Faraz dengan geram.
"Ee... Mang Dayat, bisa Anda ambilkan tangga dan bawa kemari? T A N G G A tangga." ucap Kavita sambil menggambarkan tangga di udara.
"Ooo... Tangga?" ucap Mang Dayat faham.
"Yaa... Tangga," ucap Kavita tertawa.
"Giliran orang cantik yang bicara Kau langsung mendengarnya," ucap Faraz kesal.
Kavita tertawa menggelengkan kepalanya.
Mang Dayat kembali dengan membawa tangga dan memasangnya di balkon kamar Faraz.
"Sudah Tuan," ucap Mang Dayat.
"Baiklah, sayang turunlah dengan hati-hati," ucap Faraz mengecup kening Kavita sekilas.
Kavita mengangguk dan mulai menuruni tangga.
"Mang Dayat, antar Nyonya Kavita Faraz Shaikh keluar gerbang dengan aman, jangan sampai ada yang tau." ucap Faraz.
"Apa Kau mendengarku?" ucap Faraz memastikan.
"Ya Tuan Aku mendengarnya," ucap Mang Dayat.
"Faraz kamu sudah bangun?" tanya ibu yg sudah berhasil membuka pintu.
Faraz terkejut dan menjadi panik melihat Kavita sudah berhasil turun atau belum.
"Eee... Iiibuu... Aku..."
"Ada apa Faraz? Kenapa Kau terlihat panik? Apa yang Kau lihat di bawah sana?" tanya Ibu melangkahkan kakinya mendekati balkon.
Faraz langsung bergegas menghentikan langkah kaki ibunya.
"Ee... Ibu kemarilah," Faraz menarik ibu menjauh dari balkon.
"Ada apa.. kenapa sikapmu sangat aneh? Apa Kau menyembunyikan sesuatu dari ibu?" selidik ibu.
"A... Aku tidak apa-apa ibu... Aku hanya merasa gugup karena sebentar lagi Aku harus melafalkan akad nikah," kilah Faraz.
Ibu tersenyum mendengarnya.
"Ternyata bukan gadis saja yg merasa gugup saat hari pernikahannya, tapi putra ibu juga merasa gugup.." ucap ibu menepuk pipi Faraz.
Faraz tersenyum tipis dan merasa sedikit lega.
"Baiklah sekarang kamu bersiaplah, sebelum penata rias datang kemari," ucap ibu.
"Ibu, putramu ini sudah sangat tampan, Aku tidak perlu di rias lagi," ucap Faraz tertawa.
"Tetap saja," ucap ibu mencubit pipi Faraz.
"Awwwhhh...." Faraz tertawa dan pergi ke kamar mandi.
*****
Kavita mengendap-endap keluar dengan sembunyi di belakang tubuh Mang Dayat.
Namun tiba-tiba Mang Dayat menghentikan langkahnya.
Kavita yang penasaran melihat apa yang terjadi, dan betapa terkejutnya Kavita melihat Ayahnya Faraz tengah berjalan keluar, Kavita langsung menarik Mang Dayat ke tepi, dan kembali bersembunyi di belakang tubuhnya.
Terlihat Ayah Faraz sedang mengatur Persiapan kepada semua pekerjanya.
"Nyonya kenapa Anda seperti pencuri?" tanya Mang Dayat.
"Ssstttt diamlah apa Mang Dayat tidak mendengar apa yang Faraz katakan bahwa tidak ada siapapun yg boleh tau?"
"Oh iya baiklah Nyonya," ucap Mang Dayat.
Ayah Faraz Kembali masuk kedalam.
"Baiklah Nyonya, Tuan shehzad sudah masuk, mari kita keluar sekarang," ucap Mang Dayat.
Kavita mengangguk dan Akhirnya Kavita berhasil keluar tanpa seorangpun yang tau.
Faraz kembali ke balkon dan melihat Mang Dayat menutup gerbang.
"Syukurlah ini berarti Kavita keluar dengan aman," ucap Faraz lega.
*****
Kavita sampai dirumahnya dan langsung di sambut oleh ibunya yang sejak tadi mencarinya.
"Kavita kamu darimana saja ibu mencari mu sejak tadi?" tanya ibu.
"Ee... Aku.... Aku habis joging ibu," ucap Kavita beralasan.
"Di hari akad mu, Kau masih menyempatkan diri untuk joging?" tanya ibu.
"Ee... sebenarnya Aku tidak bisa tidur nyenyak jadi ketika menjelang pagi Aku keluar untuk menghirup udara segar," ucap Kavita.
"Ya sudah sekarang masuk dan bersiaplah, perias sudah menunggu mu," ucap ibu.
Kavita mengangguk dan masuk kedalam.
Bersambung..
Mohon dukungannya ya, Coba promo di FB tapi di anggap melanggar Mulu, Ntah melanggar dari segi mananya.
jadi saya hanya nulis di sini tanpa Promo 😢
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 261 Episodes
Comments
Darna Wati
mangga, rangga, tangga... klu sudah kepepet ya begitulah... heheee..
2023-01-20
0
Ita rahmawati
krna dh bc kisah ankny jd ap pun yg terjadi sm kisah faraz dn kavita gk begitu ak bw perasaan 😁😁 mf thor...ngjer pengen cpet sampe di bab stlah dijdohin sm alia 😄😄 tp gk ak loncatin kok thor bcny 😂😂
2022-12-09
1
Turifatul Hasanah
aku bacanya tuan sesad 😂
2022-07-19
0