Kavita melepaskan pelukannya.
"Aku masuk dulu, sebentar lagi pelukis Hena akan datang," ucap Kavita.
"Ya baiklah,"
Kavita mengangguk dan meninggalkan Faraz
Faraz tersenyum dan terus menatap Kavita
Setelah Kavita tak terlihat lagi Faraz pun pulang kerumahnya.
"Faraz darimana saja? Kenapa masih keluyuran saja?" tanya ibu yang melihat kedatangan Faraz.
"Ibuuu...." Faraz langsung memeluk ibunya dari belakang.
Ibu tersenyum memegang tangan Faraz yg ada di perutnya.
"Aku sangat bahagia sekali ibu," ucap Faraz sambil mencium pipi ibunya.
"Ya ibu tau, kamu menantikan ini sudah sangat lama , dan akhirnya besok pernikahan mu akan terlaksana, tetaplah bahagia sayang," ucap ibu sambil menepuk-nepuk pipi Faraz.
"Sekarang jangan keluyuran lagi, segera bersiap karna malam ini kita akan melamar Kavita secara resmi,"
Faraz mengangguk dan pergi kemamarannya.
*****
Alia sedang menyapu di tempat kerjanya,
Mata Alia tertuju pada Kilauan cahaya kecil di sudut ruangan dekat Vas bunga.
Alia mendekati Kilauan itu dan mengambilkannya,
"Cincin?" ucap Alia.
Alia mengingat saat bertabrakan dengan Faraz.
"Apa ini cincin Tuan muda sombong itu?" batin Alia.
"Jika benar ini miliknya, bagaimana Aku mengembalikannya?"
"Bahkan Aku tidak mengenalnya sama sekali," gumam Alia.
"Aahhh kalau begitu biar Aku simpan saja dulu, siapa tau dia akan kemari lagi." Alia pun memasukkan cincin itu ke sakunya dan melanjutkan pekerjaannya.
*****
Malam Hari.
Faraz sedang bersiap di depan cermin
Ibu yg melihat Faraz dari depan pintu tersenyum menghampirinya.
Faraz tersenyum pada ibu yang berdiri di belakangnya.
"Putra ibu terlihat sangat tampan sekali," puji ibu
"Karena ibu ku juga sangat cantik sekali" ucap Faraz memeluk ibunya dari belakang.
Ibu tersenyum dan mengusap pipi putranya.
"Baiklah kita turun sekarang," ucap ibu.
Faraz mengangguk, dan melepaskan pelukannya.
"Kalian sudah siap?" tanya Ayah yang melihat mereka turun.
"Siap Ayah," jawab Faraz bersemangat.
"Klo bgtu mari kita pergi sekarang." ucap Ayah.
Keluarga Faraz dan rombongan hanya berjalan kaki ke tumah Kavita.
Terlihat Kavita dan ibunya sudah menyambut keluarga Faraz.
Ayah Faraz menginstruksikan rombongannya untuk membawa seserahan kedalam rumah Kavita.
Ibu Risma pun mempersilahkan keluarga Faraz untuk masuk.
"Baiklah Tuan.. Nyonya... Silahkan duduk," ucap ibu Risma.
Kedua keluarga pun duduk bersama.
Faraz terus menatap calon istrinya, yang malam ini terlihat begitu sangat cantik di matanya.
Kavita tersenyum malu melihat Faraz yang terus menatapnya.
Tatapan mereka buyar saat Keluarga memulai pembicaraan.
"Sebelumnya kami sudah pernah datang melamar putri Anda untuk putra kami, dan kita juga sudah sepakat jika pernikahannya di lakukan besok, jadi kami kesini hanya untuk menyempurnakan lamaran saja." ucap Ayah Faraz.
"Ya, saya sebagai orang tua hanya bisa mendukung apa yang anak-anak kita inginkan." ucap ibu Risma
"Ya Anda benar, putraku Faraz sudah tidak sabar lagi ingin segera menikahi putri Anda, sampai-sampai Dia tidak beristirahat dulu ketika pulang dari Malaysia dan langsung menemui putri Anda," ucap Zeenat yang membuat semua orang tertawa.
Faraz pun tersenyum malu.
Perbincangan dua keluarga pun terus berlanjut hingga tak terasa dua jam sudah berlalu.
"Baiklah sepertinya itu saja, kami harus pulang dan beristirahat supaya besok kami tidak bangun terlambat," ucap Shehzad yang lalu bangun dari duduknya.
Semua orang pun ikut berdiri.
"Baiklah, terimakasih Tuan shehzad, Nyonya Zeenat," ucap ibu Risma.
Mereka pun mengangguk dan memberi salam.
Kavita dan ibunya mengantarkan mereka sampai keteras.
Ayah dan ibu sudah berjalan di depan, dan melihat Faraz masih berdiri di teras.
"Faraz apa yg kamu tunggu? Ayo kita pulang," ucap Ayah.
"Ayah dan ibu duluan saja, nanti Aku menyusul..." ucap Faraz sambil melirik Kavita.
"Ya sudah tapi jangan kemalaman pulangnya, jangan sampai kamu terlambat bangun dihari Akadmu." ucap Ayah mengingatkan Faraz.
Faraz menganggukan kepalanya.
"Jangan lama-lama," ucap ibu Risma lalu masuk kerumah.
Kini tinggal mereka berdua.
Faraz berjalan mendekati Kavita.
Mereka saling menatap satu sama Lain.
Faraz mengambil tangan Kavita dan melihat lukisan hena ditangannya.
"Ini sangat indah, dan warnanya sangat gelap, selama ini Aku hanya mendengar kata orang jika warna hena ditangan begitu gelap itu tandanya sang suami sangat mencintai istrinya, tapi sekarang Aku bisa membuktikannya, karena ini terbukti Aku benar-benar mencintaimu." ucap Faraz sambil mencium telapak tangan Kavita.
"Tapi ngomong-ngomong apa kau tidak meminta mereka menulis inisial namaku?"
"Apa kamu tidak bisa menemukan nya?" tanya Kavita.
"Aku sedang mencari nya," ucap Faraz terus mencari inisial namanya.
"Kamu sangat sangat payah," ucap Kavita melepaskan tangannya.
"Aku masih mencarinya, ayo berikan tanganmu,"
"Tidak akan," Kavita menyembunyikan tangannya ke belakang.
"Kavita ayolah..." Faraz mencoba mengambil tangan Kavita, namun Kavita terus menghindarinya hingga Kavita nyaris terjatuh.
"Aaaaa..." jerit Kavita.
Dengan sigap Faraz meraih pinggang Kavita, sehingga Kavita tidak jadi terjatuh.
Keduanya terdiam dan menatap satu sama Lain.
"Faraaaaz...."
"Hemm..."
"Bisakah kita berdiri dengan benar?"
"Oh iya..." Farazpun menarik tubuh Kavita agar berdiri dengan benar.
Baru saja Kavita berdiri, Faraz kembali menarik pinggang Kavita kepelukannya.
"Faraz apa yg kamu lakukan?" tanya Kavita gugup.
"Sebentar saja," ucap Faraz.
"Tapi bagaimana jika ibu melihat?" tanya Kavita.
"Tidak akan," Faraz menyatukan kening Mereka.
"Menunggu satu malam lagi saja terasa seperti satu tahun," ucap Faraz sembari memejamkan matanya.
Kavita langsung berbalik badan saat Faraz ingin mencium nya.
Faraz kembali menarik tangan Kavita dan memeluknya dari belakang.
"Sampai kapan kamu akan terus menghindari ku?" tanya Faraz sambil membenamkan dagunya dipundak Kavita.
"Faraz kumohon jangan seperti ini, bagaimana jika ibu ku melihat atau tetangga melihat kita?"
"Biarkan saja, lagi pula besok pagi kita akan menikah," ucap Kavita.
"Kavitaaaaa..." ucap Bu Risma yang tiba-tiba keluar hingga membuat Faraz terkejut dan mendorong tubuh Kavita.
"Ee... Ibu..." ucap Faraz gugup.
Kavita menahan tawanya melihat kegugupan Faraz.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 261 Episodes
Comments
Darna Wati
kok kyknya kavita ga cinta sm faraz..
2023-01-20
1
Ita rahmawati
nti alia mulangin cincin ny pas faraz dh pisah sm kavita kykny 🤭🤭🤭
2022-12-09
0
bunda 2 anak
tebakan ku kempita ningal
2022-06-12
0