Side Story I : Perjuangan Para Penduduk Desa Sige
"Semua setuju jika Aria menjadi Kepala Desa kita?!"
"Setuju!" "Setuju!" teriak para warga desa.
"Baiklah, dengan keputusan ini, Kepala Desa Sige yang baru adalah Aria Hatz!"
Begitulah saat aku terpilih menjadi Kepala Desa. Itu terjadi seminggu setelah kejadian Ogre. Seluruh warga desa sangat kehilangan sosok Kepala Desa terdahulu, yaitu Ayahku. Ayahku pergi ke gua tempat persembunyian Ogre bersama kelompok Petualang dan warga desa. Mereka mati di sana. Karena tidak ada orang yang cocok untuk menggantikan Ayahku, maka warga desa memilihku karena mereka meyakini jika aku bisa seperti Ayah. Apa aku menginginkan ini? Aku juga belum yakin sepenuhnya. Memberikan beban berat kepada gadis yang baru berumur 20 tahun? Aku benar-benar seorang gadis yang malang.
Kondisi desa saat ini telah kembali seperti semula. Semua aktifitas berjalan lancar. Kami tidak sepenuhnya aman, masih ada beberapa beast yang berada di sekitar desa. Mereka belum menunjukan tanda-tanda akan menyerang. Untuk menangani itu, kami berlatih untuk menaikan level. Aku tidak tahu mengapa, tapi, area desa ini seperti membantu kami untuk naik level dengan cepat. Ini semua sudah jelas berkah dari Dewi. Beliau membantu kami di saat penyerangan Ogre. Dan orang-orang yang mati di desa, Beliau hidupkan lagi. Tapi aku masih merasa sedih karena Ayahku tidak bisa dibangkitkan lagi. Karena wanita yang mendampingi Dewi itu bilang bahwa kondisi mayat di gua sudah tinggal tulang-belulang. Kami tidak ingin merepotkan Dewi lebih jauh lagi hanya untuk menghidupkan mereka. Dewi memberikan kami sebuah alat yang berbentuk bola kaca seukuran kepalan tangan anak kecil. Kami meletakan bola itu di tengah desa.
Hari ini, aku benar-benar tidak memiliki kesibukan. Berdiam diri di ruangan Kepala Desa bersama temanku, Lux. Belum ada pekerjaan yang bisa aku kerjakan saat ini, aku hanya turun jika ada sesuatu terjadi pada desa dan membuat keputusan untuk kepentingan desa.
"Aria, apa yang akan kau lakukan sekarang?" tanya Lux.
"Hmmm ... Entahlah, Lux, untuk saat ini kita fokus untuk meningkatkan level kita,"
"Eh, level berapa kau saat ini?"
"97,"
"Itu sudah luar biasa untuk seorang Magic Caster,"
"Benar, hahaha,"
*Tok Tok Tok
Suara ketukan pintu mengalihkan percakapan kami.
Itu Pak Tua Nick selaku penasihat di desa ini.
"Aria, desa dalam keadaan darurat!"
"Tenanglah, Kakek, apa yang terjadi?"
"Kalian masih ingat tentang kudeta yang ada di Kekaisaran beberapa waktu lalu?"
"Masih." Aku dan Lux serentak menjawab.
"Pasukan kudeta Pangeran yang tersisa melarikan diri dari Kekaisaran, mereka menjarah beberapa desa, sepertinya desa kita akan menjadi target selanjutnya,"
"Hah?! Bagaimana dengan Prajurit Kekaisaran, apa mereka tidak mengejarnya?!"
"Sepertinya di Ibukota sedang mengalami masalah juga, kita tidak punya pilihan lain,"
"Kita juga bagian dari Kekaisaran! Ini tidak adil!"
"Tenanglah, Aria." Lux memegang tanganku dengan erat.
"Lux, segera kumpulkan para Pejuang Desa untuk bersiap-siap mengantisipasi serangan pemberontak itu!"
"Baiklah,"
Ini tidak bisa dibiarkan! Aku akan berusaha memperjuangkan desa ini dan membuat Dewi semakin memperhatikan kami!
Aku melihat semua persiapan para Pejuang Desa dalam mengatasi para Pemberontak.
Aku yakin semua akan baik-baik saja jika kami bekerja sama.
---------------------
Sudah 2 hari berlalu, Pemberontak belum menunjukan pergerakan mereka. Para Pejuang Desa masih dalam posisi siaga. Saat ini level mereka berada di angka 130 ke bawah. Itu mungkin akan mampu melawan Pemberontak itu.
Saat ini aku berada di alun-alun desa untuk bersiap-siap bersama beberapa Magic Caster lainnya.
Sangat sedikit Magic Caster di sini, Warrior lebih mendominasi.
*Duar!
Ledakan terdengar dari arah gerbang masuk desa.
Sudah dimulai!
"Huaaaaah!" "Tanganku!" "Mataku!" "Mereka bukan Pemberontak biasa!" "Semuanya lari!"
Apa yang terjadi? Kenapa Pejuang Desa kami lari ketakutan? Siapa sebenarnya para Pemberontak itu?
"Aria! Ayo lari!" teriak Alex sambil menarik tanganku.
Napasku tidak beraturan. Desaku, apakah akan musnah?
*Bum!
Gempa? Tidak, ini langkah kaki raksasa. Tunggu ... Jangan-jangan?!
"Berhenti, Lux!"
"Ada apa?!"
"Lihat di sana!"
"Itu?!"
Itu adalah Golem raksasa! Mereka ada 5, Dewi pasti menjawab doa kita!
Golem-golem itu menyerang para Pemberontak.
Aku harus iku membantu!
"Semua Magic Caster, rapalkan sihir serangan jarak jauh kalian secara bersamaan!" Aku memimpin para Magic Caster.
"Baik!"
"Wind Cutter!" "Fire Ball!" "Rock Bullet!" "Mana Arrow!"
"Majulah para Warrior!" teriak Lux.
"Yaaaaaaaaaaa!" "Bunuh mereka!"
*Cling Cling
Sebuah cahaya hijau menyelimuti tubuh kami.
"Apa ini?"
Eh, stamina kami pulih? Dan ....
"Lukaku sembuh!" "Ini pertolongan dari Dewi!"
Benar, Dewi memperhatikan kami sekarang! Ini sebuah ujian untuk para pengikut Dewi.
--------------------------
Kami berhasil mendorong mundur para Pemberontak itu. Mungkin mereka akan kembali lagi. Golem yang membantu kami tidak mengalami kerusakan apa pun, karena Golem ini bisa beregenerasi.
"Hah, hah, hah." Suara napas yang terengah-engah dari para Pejuang mengakhiri perang singkat ini.
Kami kehilangan beberapa Pejuang kuat. Mereka adalah para Pahlawan Desa!
"Kita menang!" "Para Pemberontak itu sudah pergi!" "Ini semua berkat anugerah dari Dewi!" Para Pejuang besujud di hadapan bola kristal.
"Itu benar!" Aku berteriak sangat keras. "Dewi terus memperhatikan kita semua! Jangan buat Dewi kecewa! Kita akan terus memuja Dewi!"
"Yaaaaa!" Semua orang berteriak.
----------------------------
Beberapa hari setelah insiden Pemberontak, kami mulai kembali membangun beberapa tempat yang rusak. Aku berencana untuk membuat patung Dewi di tengah alun-alun desa. Dewi pasti menyukainya.
Untuk beberapa Pejuang yang gugur, kami memakamkan mereka secara layak dan penuh penghormatan. Kami tidak akan berharap mereka dihidupkan lagi oleh Dewi. Mereka mati karena kelemahan kami semua. Kami akan terus menaikan level!
"Baiklah! Lux, kita harus menaikan level kita!"
"Tentu saja, Aria,"
Side Story II : Pemberontak Yang Menyedihkan
Apa-apaan Golem itu?! Dasar orang-orang sialan! Akan kami balas kalian! Kami adalah mantan Prajurit Kekaisaran! Tidak akan menyerah begitu saja dari orang lemah seperti kalian!
"Ketua, ke mana kita akan pergi?" tanya bawahanku.
Bajingan ini menambah beban pikiranku dengan menanyakan hal yang tidak perlu!
"Kita harus keluar dari wilayah Kekaisaran!" seruku.
"Baiklah!"
Kami harus mencari tempat baru, identitas baru, dan rekan baru untuk membalas dendam pada orang-orang di desa itu.
"Ketua, ada orang di depan!"
Kami berhenti karena seseorang yang berdiri tepat di depan kami.
"K-kau?!"
"Yoo ... Para sampah, sepertinya kalian sedang dalam kondisi yang kurang baik,"
"Ksatria Pelindung Kekaisaran, Rony!"
Bagaimana dia bisa tahu kami di sini?!
"T-tuan Rony, kita bisa membicarakan ini terlebih dahulu,"
"Hoh ... Bagaimana dengan penawaran? Apa kalian mau?"
"B-benar, 'kah?"
Ini sangat bagus.
"Iya, tentu saja, ini akan menguntungkan kalian dan aku,"
"Katakan, Tuan Rony, kami akan mendengarkan penawaran Anda, asal nyawa kami selamat,"
"Kalian yakin?"
"Yakin!"
"Baiklah, ini mudah, kalian hanya perlu menjadi korban untuk mempercepat naik levelku,"
"Dasar kau bajingan! Serang dia!"
"Untungnya, Tuan Putri, maksudku Yang Mulia Kaisar mengizinkanku untuk membunuh kalian. Aku tidak akan segan-segan, lho,"
"Serang bajingan ini bersama-sama!"
"Berserk Mode!"
*Dum! Dum! Dum!
"Apa yan-"
*Crack!
Kami dihabisi satu-persatu.
"Perutku!"
"Kuahahahahaha! Selamat tidur, para sampah,"
"Dasar bajin-"
Bersambung ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 273 Episodes
Comments
RATU REINKARNASI
mantap itu kata² yang saya suka
2022-07-15
0
Bluue
lanjut
2021-11-12
0
senja
wah dan tertumpas
2021-11-05
0