Chapter 8 : Turnamen Dimulai
Hari turnamen.
Tempat ini sangat ramai. Semua terlihat jelas dari atas sini. Saat ini aku ada di lantai atas Colosseum.
Aku tak menyangka jika bangunan ini memiliki ruangan bertingkat. Semua peserta dikumpulkan di satu tempat untuk mendengar arahan panitia. Semuanya ada enam belas orang, sudah termasuk proses seleksi dari ratusan pendaftar. Sebelumnya, kami harus melakukan beberapa tes kekuatan untuk memastikan diri agar lolos dalam enam belas besar.
Semua berjalan lancar, aku tak memperhatikan peserta lain, karena aku memang sengaja melakukan itu agar bisa bertarung tanpa mengetahui kemampuan satu sama lain.
"Semuanya, mohon perhatiannya!" Seorang pria parubaya yang sebelumnya menjaga tempat pendaftaran berteriak keras.
Sepertinya dia pembawa acaranya, tapi aku terkejut karena dia bisa berteriak mengingat dia hanyalah seorang pria parubaya.
"Terima kasih telah ikut serta dalam turnamen ini. Kalian pasti sangat tidak sabar untuk segera menunjukan kemampuan kalian. Tapi, kami di sini akan memberi tahu satu aturan yang harus kalian patuhi selama turnamen, yaitu ... jangan membunuh lawanmu. Mereka mungkin adalah seorang pejuang andalan dari setiap perwakilannya, kami tidak ingin membuat rugi orang lain dengan membunuh orang terbaik mereka."
Mereka sangat berhati-hati. Sepertinya ini ada hubungannya dengan perang melawan iblis. Mereka tak ingin ada kerugian di pihak manusia pada turnamen ini.
Terus, kenapa kalian mengadakannya?!
"Baiklah! Hanya itu saja, kalian juga boleh menggunakan kekuatan penuh kalian! Jangan khawatir tentang keselamatan penonton, kami punya item pelindung tingkat tinggi yang sangat kuat! Item yang bahkan tidak bisa dihancurkan oleh Raja Iblis! Item inilah yang melindungi Kekaisaran selama ini!"
Item pelindung? Aku sedikit penasaran dengan item itu.
"Dan untuk memilih lawan, kami sudah menyiapkan satu kotak sihir yang sudah disiapkan untuk memunculkan nama lawan kalian. Hanya delapan orang yang melakukan undian, ketika kalian telah membuka nama tersebut, maka lawan kalian akan menerima informasi serupa."
Baiklah, aku sangat penasaran kali ini.
Aku mengambil sepucuk kertas dari dalam kotak.
Hmmm ... aku merasakan perasaan yang sama seperti saat sedang melakukan gacha.
Aku membuka kertas secara perlahan hingga akhirnya terlihat siapa yang menjadi lawanku.
Sepertinya aku pernah mendengar nama ini.
"Yo, Nona Hart, kita bertemu lagi." Seseorang mendekatiku.
Dia adalah pria yang memanduku ke tempat pendaftaran tempo hari lalu.
"Warrior Rony ...."
"Sepertinya kita sudah ditakdirkan bertemu lagi.X
"Kau akan menjadi lawanku?"
"Iya, aku tidak berharap ini terjadi, aku sangat mengagumimu, tapi, aku tidak akan segan-segan di pertarungan nanti."
"Baiklah! Aku juga tidak akan menahan diri."
Kami pun bersalaman.
Huh ... sangat disayangkan. Orang sebaik dia akan menjadi lawanku. Mau gimana lagi? Aku harus memenangkan pertandingan ini.
"Pertandingan pertama! Putri Annatasya El-Zalbary melawan Rodde Gill!" Pembawa Acara memulai pertandingan pertamanya.
Dia adalah putri dari Kekaisaran. Aku sedikit penasaran dengan kemampuannya.
------------------------------
Nama : Annatasya El-Zalbary
Umur : 23
Ras : Manusia
Job : Warrior
Title : -
Level : 203
Mungkin dia bisa bertarung melawan Hawk. Lawan Putri juga seorang warrior, tapi, levelnya setara dengan petualang rank C, aku tak berharap banyak.
Kalian ingin aku mendeskripsikan pertarungan?! Baiklah! Aku akan memanggil Putri sialan ini dengan sebutan pemarah mulai sekarang.
Rodde seorang warrior dengan pedang besar. Ia memasang kuda-kuda siap, matanya tak lepas dari lawannya.
Tidak buruk. Tapi, pemarah hanya diam dengan posisi tegak lurus sambil memegang pedang di pinggangnya.
"Rasakan ini!" Rodde mulai berlari dengan cepat ke arah pemarah.
Tunggu ... posisi pemarah itu, seperti seorang swordmaster?
Pemarah itu dengan kecepatan tangannya langsung menyerang Rodde. Dan pemarah bergerak cepat ke belakang Rodde dan menggunakan bagian tumpul pedang untuk menjatuhkan Rodde.
*Bruk!
Dengan mudah Rodde dilumpuhkan dengan serangan itu.
"Pemenangnya, Putri Annatasya El-Zalbarry!"
Dia benar-benar seorang ahli pedang. Jika dia membuat duo dengan Pahlawan, mungkin akan sangat cocok. Tapi, kenapa jobnya warrior? Ditambah dengan sikap dinginnya saat bertarung, itu tak menunjukkan seorang warrior yang terkenal agresif.
Giliranku akan tiba setelah pertarungan selanjutnya.
"Hmmm ...." Aku merasakan sesuatu.
Aura ini?
Aku melihat ke belakang.
Ternyata Iblis yang kutemui waktu itu datang.
Dia melihat ke arahku, sepertinya dia memanggilku.
Tapi, aku ingin menonton pertandingan ini! Sudahlah, mungkin aku bisa mendapatkan informasi baru tentang konspirasi Pangeran.
Aku mendekatinya, kami pergi ke tempat sepi.
Hei! Jangan berpikir yang macam-macam!
"Orang baru, aku butuh pertolonganmu," ucapnya.
"Aku?"
"Sepertinya Gereja mengikut sertakan seseorang dari pasukan saint pada turnamen ini."
Saint? Mereka merupakan ksatria elit gereja yang kuat, menurut informasi, di antara mereka bahkan ada yang melebihi seekor monster rank A.
Jadi gereja benar-benar datang, ya? Apa Dewi sialan itu memperhatikan turnamen ini?
"Pertolongan seperti apa?" tanyaku.
"Jika aku tidak bisa pulang ke Wilayah Iblis dan mati di tangan saint, aku minta tolong padamu untuk menceritakan kehebatanku di depan Yang Mulia Arys."
Heh?
"O-oh, baiklah."
Ini lebih seperti menyampaikan wasiat daripada meminta pertolongan.
"Terima kasih. Untuk rencana kami nanti, aku akan menghancurkan item pelindung, Pangeran akan membunuh Kaisar dan melakukan kudeta."
Rencana yang bagus.
"Baiklah. Aku akan melakukan yang terbaik."
Iblis itu pergi.
Kapan dia akan memulai rencananya?
"Hei, kau!" Terdengar suara yang sangat menjengkelkan.
"Hei! Kau tidak mendengarku?!" Lagi dan lagi suara itu terdengar.
Pemarah ini lagi!
"Salam, Tuan Putri."
"Apa yang kau lakukan di sini?"
"Oh, aku hanya sedang mempersiapkan diriku untuk pertarungan selanjutnya, Tuan Putri."
"Hoh ... kau sangat percaya diri, ya?" Dia melihatku sinis.
*Bum!
Pemarah sialan ini menggunakan skill intimidasinya.
Tak ada gunanya jika terus di sini.
"Baiklah, Tuan Putri, aku pergi dulu."
Dia tak menahanku?
-----------------------
Aku kembali ke balkon penonton.
Huh ... sudah sampai mana pertarungannya?
"Pertandingan selanjutnya! Alissa Hart melawan Rony!" Pengumuman dari pembawa acara.
Tunggu, tunggu! Kenapa tiba-tiba aku sudah dipanggil?! Ini semua karena iblis itu!
"Hmmm ...." Aku melihat ke bawah arena.
Rony sudah menunggu di bawah dengan senyuman mencurigakan.
Andai saja ada lift.
Aku sampai di tengah arena. Ribuan penonton mengelilingi dan menyaksikan ini secara langsung. Hal itu membuatku gugup.
Aku tak pernah tampil di depan banyak orang seperti ini.
"Yoo, Nona Alissa, kau bisa menyerah jika menginginkannya," ucap Ronny.
"Aku tak akan menyerah, Ronny." Aku melihat bagian atas bangku penonton.
{Remote Eyes:ON}.
Hoh ... jadi itu Kaisar? Dia terlihat sangat muda. Dan di sebelahnya, pasti Pangeran, iblis itu juga ada di sana. Dia pasti menyembunyikan keberadaanya.
Aku melihat ke balkon peserta turnamen lainnya.
"Hmmm ....?"
Para peserta tampaknya menonton dengan serius pertarungan kami.
*Bum!
Ronny memancarkan tekanannya padaku.
Dia benar-benar serius, bahkan pada seorang wanita sekali pun.
*Wush!
Ronny melesat ke arahku.
Dia berlari maju dan menghunuskan pedangnya dengan kecepatan gila.
Aku berhasil menghindari tusukan itu dan memperlebar jarak darinya.
Nama : Rony
Umur : 28
Ras : Manusia
Job : Warrior
Title : -
Level : 376
Level-nya cukup tinggi. Dia bukan orang sembarangan.
"Nona Hart, aku sepertinya sudah salah menilaimu, maafkan aku. Sekarang, aku akan bertarung layaknya seorang warrior."
Jadi, dia belum serius tadi?!
Gerakan Rony semakin cepat, mengayunkan pedangnya hingga muncul kilatan cahaya ke arahku.
Sial!
"Shield Wall!" Aku merapalkan sihir pertahanan dinding sihir di hadapanku.
Kurasa aku sudah bisa mengontrol kekuatanku.
"Fire Ball." Aku menembakan Fire Ball dengan sangat cepat.
*Duar!
Satu tembakan itu melesat ke arah Ronny dan meledakkannya.
Apa itu berhasil? Tidak.
Fire Ball milikku tidak memberi efek apa pun padanya.
"Nona Hart, kau benar-benar kuat! Dan terlebih lagi, kau memiliki double job." Wajah Rony terlihat bersemangat.
"Apa kau baru menyadarinya?"
Ronny hanya diam dengan eskpresi seseorang yang menikmati pertarungan.
"Aku maju, Rony!"
Aku berlari menuju Rony, dengan pedang yang sudah aku pegang.
*Ting! Ting! Ting!
Kami saling mengadu pedang dengan sangat cepat. Dia ahli pedang, namun fisiknya juga seperti warrior pada umumnya.
Dia memang kuat!
Secara perlahan, tubuh Ronny tampak membesar.
Ini, 'kan ...?
"Apa yang terjadi, Rony?!" tanyaku untuk memastikan dia aman.
*Dum Dum Dum
Sebuah langkah kaki dari makhluk besar terdengar.
"Nona Hart, sepertinya sudah saatnya aku mengakhiri ini," ucap Rony.
Ternyata benar! Dia berubah ke Berserk Mode!
*Dum!
Dia meninjuku dengan kekuatan Berserk-nya hingga aku terhempas ke dinding arena.
Dia melompat kemari!
*Dum! Dum! Dum!
Dia memukulku bertubi-tubi dan melemparku lagi ke sisi lain dan melakukan pola yang sama.
"Maaf, Nona Hart, sepertinya sudah berakhir. Panitia! Umumkan kemenanganku sekarang!"
Sangat mengejutkan, bagaimana dia bisa menggunakan teknik para non manusia?
Aku kembali berjalan menuju Rony.
Hampir saja.
"Hooh ... itu tadi sangat hebat, Rony," ucapku sembari melompat ke arahnya."
"Apa yan-"
*Swing! Crack!
Aku menyerang titik vital di tubuhnya dan membuatnya lumpuh.
Apa aku membunuhnya? Aku hanya menggores titik vitalnya saja, lho.
*Bruk!
Rony terjatuh.
"Tolong periksa dia, aku tidak membunuhnya, 'kan?" tanyaku pada pembawa acara.
Tidak lama kemudian, panitia turnamen turun untuk memeriksa keadaannya.
"Dia masih hidup!" teriak petugas perawatan.
Syukurlah.
"Pemenangnya, Alissa Hart!"
*Prok Prok Prok
Suara tepuk tangan penonton bergema di seluruh arena.
"Woooooooooooow! Luar biasa!" seru para penonton.
Huh ... aku menang. Tapi, dari mana Rony mendapatkan skill Berserk? Dia bukan non manusia, sangat sulit bagi manusia menerima kekuatan seperti itu, tubuh mereka sangat rapuh.
"Hmm ....?"
Lagi-lagi, hawa membunuh diarahkan kepadaku.
Aku melihat balkon peserta.
Tentu saja, pemarah sialan! Tapi, bukan hanya dia.
Sebuah pergerakan di ballon Kaisar.
"Hoh ... kelihatannya aku akan melihat pertunjukan bagus sebentar lagi."
Bersambung ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 273 Episodes
Comments
Wakasa
gw setuju 😃😃
2021-12-19
0
Raza Alfz
Arys Raja Iblis kah?
2021-09-27
5
Cha Know14
tinggalkan jejak👣👣
2021-09-14
3