Pagi pun tiba, dan pagi ini Halwa benar-benar merasakan sakit di bagian perutnya.
Ya Allah kenapa sakit banget, batin Halwa memegang perutnya.
Dia menarik nafas panjang, lalu menghembuskannya, tiba-tiba pintu kamarnya terbuka dan terpampanglah wajah Kevin.
Saat melihat wajah Kevin, Halwa berusaha menutupi kesakitannya itu, dia takut kalau Kevin tau jika dia mengalami kanker rahim.
"ada.ap..apa, Mas?" ujar Halwa sedikit gagap karena tak tahan dengan sakit di perutnya.
"Kamu kenapa?, kayak lagi nahan kesakitan gitu," ujar Kevin, lalu melap keringat Halwa yang sudah bercucuran.
"Ini mas, ac di kamar aku kayaknya rusak deh, aduh panas banget." ujar Halwa berbohong.
"Panas?, inikan dingin Wa, kamu jangan bohong sama aku. Kamu kenapa sih?" ujar Kevin mulai panik.
"Nggak papa mas, aku beneran, aku nggak papa," ujar Halwa berusaha meyakinkan Kevin.
"Mas, ayo turun makanan udah selesai dimasak!!" ujar Alisha teriak memanggil Kevin, karena tadi Kevin bilang kepada Alisha jika dia ingin mengambil hpnya yang tertinggal di kamar, bukan untuk pergi melihat Halwa.
Kevin pun berbalik pada Halwa yang sudah tersenyum lembut ke arahnya
"Udah mas, kamu ke bawah aja, kasihan Alisha, dia udah nungguin kamu lo," ujar Halwa.
"Kalau ada apa-apa, kamu teriak aja yah, aku nggak mau kalau terjadi sesuatu sama kamu," ujar Kevin, lalu mencium kening Halwa.
"Iya nanti aku teriak, lagi pula aku nggak papa kok, kamu aja yang berlebihan," ujar Halwa.
Kevin pun turun ke bawah dan menghampiri Alisha.
"lama banget sih mas, aku sama anak kamu itu udah laper," ujar Alisha cemberut.
"Iya, tadi aku cari dulu di mana handphonennya, soalnya aku lupa naronya dimana," ujar Kevin berbohong.
"Kebiasaan mah kamu, belum juga punya anak, udah pikun," ujar Alisha tersenyum dan Kevin membalas senyumnya.
Halwa pun turun ke bawah dan minta izin kepada Kevin untuk bertemu dengan Ririn, sahabat lamanya. Awalnya Kevin tidak mengijinkan, tapi karena Halwa memaksa dan bilang kalau dia hanya sebentar, akhirnya Kevin pun mengijinkan Halwa.
Halwa pun langsung pergi untuk mencari taxi, tapi taxi dari tadi tidak ada satupun yang muncul.
Ya Allah perutku sakit banget, lindungilah anakku Tuhan, batin Halwa.
"Halwa kamu kenapa?" ujar Farel yang tiba-tiba datang dengan raut wajah cemas karena melihat Halwa yang sempoyongan berjalan.
"Sakit Rel, perut aku sakit banget." ujar Halwa menekan perutnya.
"Yaudah kita ke rumah sakit, ayok masuk," ujar Farel.
Tapi Halwa malah terdiam. Dia tak ingin kalau dia harus bertengkar dengan Kevin hanya karena Farel, bukan cuman itu, Halwa juga tidak mau membawa Farel dalam masalah pribadinya.
"Wa ayok, kamu mau sesuatu terjadi sama anak kamu?!" ujar Farel.
"Aku bisa cari taxi sendiri kok Rel, aku nggak mau mas Kevin salah paham tentang hubungan kita," ujar Halwa hendak pergi, tapi Farel langsung menggendongnya dan membawanya ke dalam mobilnya.
Sesampainya di rumah sakit, Farel kembali menggendong Halwa
"Rel aku bisa jalan sendiri, nggak enak sama yang ngeliatin," ujar Halwa.
"Udah kamu diam aja," ujar Farel.
Dokter pun akhirnya memeriksa kondisi kehamilan Halwa, di temani oleh Farel.
"Anak saya baik-baik aja kan Dok?" ujar Halwa.
"Kondisi anak dalam kandungan mba Halwa baik-baik saja, tapi apa mba masih ingin mempertahankan bayi itu, walau nyawa taruhannya." ujar Dokter itu, dan Halwa pun menoleh ke arah Farel.
"Saya akan melahirkan anak ini Dok, apapun yang terjadi, walaupun saya meninggal," ujar Halwa mantap.
Ditempat lain.
karena kurang percaya dengan Halwa, Kevin pun menghubungi Ririn, teman lama Halwa itu, dia hanya ingin memastikan kalau Halwa bersama Dengan Ririn.
Dalam telfon.
"Halo Rin," ujar Kevin saat panggilan telfonnya sudah di terima.
"Hey Vin, udah lama banget lo nggak nelfon, ada apa nih?" ujar Ririn
"Halwa sama lo nggak?" ujar Kevin.
"Owh yah Halwa apa kabarnya tuh sahabat cantik gue?!. Dia nggak disini, emang kenapa?" ujar Ririn.
"Owh Halwa baik kok. Nggak ada apa-apa," ujar Kevin.
Jadi kamu bohongin aku Wa. Apa kamu jalan sama laki-laki itu, batin Kevin.
"Woi Lo masih disitu kan Vin!!?" ujar Ririn.
"Ehk iya Rin, sorry yah. Owh ya, udah dulu yah Rin, makasih atas informasinya," ujar Kevin.
"Iya sama-sama, santai aja kali," ujar Ririn.
Kevin pun memutuskan sambungan telponnya dari Ririn, dia kecewa terhadap Halwa.
Kamu berubah semenjak ketemu sama teman lama cowok kamu itu Wa. Siapa sih dia, batin Kevin penasaran pada siapa yang telah merubah istrinya itu.
"Udahlah mas, berapa kali aku bilang sama kamu kalau mba Halwa itu selingkuh, dan dia mau balas dendam atas poligami yang terjadi sama dia," ujar Alisha yang tiba-tiba datang untuk memanasi Kevin.
"Halwa itu setia Sha, dia nggak mungkin khianatin cinta aku," ujar Kevin.
"Owh ya, kadang kalau orang merasa disakiti, dia akan lupa pada semuanya, kamu hati-hati aja," ujar Alisha lalu pergi.
Apa Halwa setega itu, hanya untuk membalas dendam denganku, dia jadi selingkuh sama orang lain, tapi Halwa yang ku kenal bukan seperti itu. Aku benar-benar akan kecewa jika kepercayaan yang aku berikan untuknya, runtuh begitu saja, batin Kevin.
**Jangan lupa vote dan komen yah
Gimana menurut kalian cerita ini ?
Jangan lupa juga follow akun Author yah
Dukungan kalian sangat berarti dimata dan hati Author
Makasih banyak**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Sri Astuty
kevin ga tau halwa sakit kevin curiga sama halwa istri nya. halwa sakit
2024-03-09
0
Yuantusha
cari tau kebenerannya dong vin. mngkanya jngn alisha aja yg diperhatiin
2023-01-07
0
Syinta Azmi
menurutku cerita ini bikin tensi meninkat😠😪😪
2022-11-12
0