Diruang tunggu , Sena sudah menunggu kehadiran sakura yang telah selesai melangsungkan konferensi pers. Dia merasa begitu lega akhirnya semua berjalan dengan lancar.
Mereka pun akhirnya tiba diruanga tersebut, Sena yang menyadari kehadiran mereka langsung berdiri menyambut mereka.
"Hai nona Sena, senang bertemu dengan anda lagi", ucap Daichi dengan sopan menyapa Sena.
"Halo Tuan Daichi , maafkan atas keterlambatan kami akibat terjebak macat tadi dijalan", ucap sena yang mencoba menjelaskan kondisi yang dialami mereka tadi.
"Tidak Apa- apa , semua berjalan lancar", ucap Daichi sambil tersenyum.
Tentu saja itu hanyalah alibi dari seorang Daichi yang mencoba menutupi kekesalannya tadi.
Sakura yang berdiri di samping Sena hanya diam dan mengalihkan pandangannya dari Daichi yang tepat berada di depannya. Sena yang berada di sampingnya menyandari bahwa adiknya itu merasa tidak nyaman dengan situasi yang ada sekarang.
"Baiklah Tuan Daichi kami izin pergi sekarang karena kami hari ini ada janji untuk fitting baju", ucap sena.
"Oh, silakan nona Sena", ucap Daichi sambil mempersilakan mereka untuk pergi.
Tanpa berkata apapun sakura hanya pergi melewati Daichi, hanya sena yang tersenyum kepadanya sambil berlalu pergi dari hadapan Daichi. Tentu saja melihat sikap sakura kepadanya membuat Daichi tertawa.
"Wanita yang menarik", ucapnya dalam hati.
Sakura begitu berbanding terbalik dengan sosok wanita yang ada saat konferensi pers tadi. Bagi seorang Daichi Tama sakura adalah wanita yang menarik untuknya saat semua wanita ingin menempel padanya dan selalu berusaha menarik perhatiannya, tapi kali ini ada seorang wanita yang tidak tertarik dengannya bahkan seakan menganggap dirinya tidak ada sama sekali.Hal ini membuat seorang Daichi Tama penasaran dengan Sakuta Agata.
Di dalam mobil sakura hanya diam membisu seperti biasanya. Sena pun berusaha untuk memecahkan keheningan diantara mereka berdua.
"Sakura", ucap kak sena padanya.
"Ia kak", ucap sakura yang melihat kearah Sena.
"Hari ini kamu sungguh luar biasa", ucap sena yang tersenyum kepadanya.
"Aku hanya mencoba memainkan peranku dengan baik kak", ucap sakura dengan pandangan kosong.
Sena hanya terdiam mendengar ucapan sakura dan dia mengerti bagaimana perasaan sakura sekarang.
Hari ini mereka akan pergi ke sebuah butik ternama di kota itu untuk fitting baju yang akan dikenakan sakura di acara pertunangannya besok. Dia akan melihat bagaimana baju yang akan dikenakannya karena semua urusan pertunangannya keluarganyalah yang mengurusnya termasuk gaun pertunangannya.
Mereka pun tiba di butik tersebut, sakura dan sena turun dari mobil dan berjalan masuk ke dalam. Di dalam, semua karyawan bahkan desainer yang merancang gaun untuk sakura sudah menunggu kehadiran mereka. Bagi mereka suatu kehormatan dan kesempatan yang sangat besar karena keluarga Agata mempaercayakan gaun yang akan dikenakan Sakura Agata kepada mereka dan itu akan membuat pengaruh yang sangat besar bagi mereka, semua media akan menyoroti gaun yang dikenakan sakura dan akan berdampak kepada mereka.
"Selamat datang di butik kami",ucap salah seorang karyawan tersebut.
Sena dan sakura hanya tersenyum kepada seluruh orang yang telah menyambut kehadiran mereka.
"Perkenalkan saya Irukan, saya merasa begitu terhomat diberikan kesempatan untuk merancang gaun anda Nona sakura "ucap desainer tersebut.
"Terima kasih",ucap sakura yang melemparkan senyuman.
"Dia sangat cantik", ucap karyawa- karyawan tersebut dengan berbisik di antara mereka, karena untuk pertama kalinya mereka dapat melihat seorang Sakura Agata.
"Baiklah silakan nona , Gaun anda sudah siap", ucap karyawan wanita tersebut.
Mereka berjalan menuju ruangan eksklusif yang hanya diperuntukan orang- orang tertentu.Saat tiba di ruangan itu, seorang karyawan dari butik tersebut mengeluarkan sebuah gaun bewarnah biru yang sangat cantik dan anggun yang akan dikenakan sakura.
"Ini adalah gaun yang saya rancang untuk anda Nona sakura. Saya harap anda menyukainya", ucap wanita itu.
Sakura berjalan untuk melihat gaunnya lebih dekat lagi.
"Ini sangat indah", ucap sakura sambil tersenyum
"Kami akan membantu anda untuk mencobanya nona", ucap karyawan wanita tersebut.
Sakura pun pergi menuju ruang ganti pakaian untuk mencoba gaun tersebut dan dibantu oleh dua karyawan yang ada di sana .
Saat sakura keluar, semua orang yang ada di ruangan itu sangat takjub dengan kecantikan sakuran dan gaun yang dikenakannya.
"Wah, dia sangat cocok memakai gaun itu", ucap salah satu karyawan di butik itu .
"Sayang, kamu sangat cantik", ucap sena.
"Terima kasih kak ", ucap sakura .
"Hmmm, sepertinya saya hanya tinggal mengecilkan beberapa bagian Saja selebihnya sudah pas", ucap desainer tersebut sambil melihat gaun yang dikenakan sakura.
Sakura pun kembali ke ruang ganti untuk mengganti pakaiannya kembali.
"Terima kasih sudah bekerja keras", ucap sena kepada designer itu.
"Suatu kehormatan nona, nanti malam gaun tersebut akan kami antar ucap", desaigner tersebut.
"Baiklah kami harus pergi sekaranga karena masih banyak hal yang harus kami urus", ucap sena yang sudah melihat bahwa sakura telah selesai.
"Baik nona Sena.
Mereka pun pergi meninggalkan butik tersebut dan kembali ke kediaman keluarga Agata karena begitu banyak hal yang harus di siapkan karena acara besok akan berlangsung. Sesampai di kediaman Agata sakura dan Sena keluar dari mobil.
Di dalam, semua anggota keluarga Agata sudah menunggu kehadiran Meraka. Saat melihat kehadiran sakura dan Sena semua orang melemparkan senyum yang bahagia.Ya tentu saja karena konferensi pers itu berjalan lancar dan sakura memainkan perannya begitu sangat baik.
"Sakura, kakek senang karena semua berjalan dengan lancar", ucap Tano Agata
"Ia kakek ucap sakura tanpa ekspresi bahagia.
"Apakah kalian sudah pergi untuk fitting?? tanya saru yang tidak lain adalah ibu sakura
"Ia Bu, kami baru saja pulang dari sana", ucap sena .
Saru Agata adalah sosok ibu dan ibu mertua yang sangat dekat dengan anak- anaknya, bahkan dia tidak perna membedah- bedahkan antara sakura dengan ke dua menantunya . Hal itulah yang membuat kedua menantunya sangat dekat dengan ibu mertua mereka.
"Apakah semua berjalan dengan lancar Sena??" Tanya saru dengan lembut kepada menantunya
" Ia ibu , semua berjalan seperti yang kita rencanakan", ucap sena.
"Hmmm, aku ingin ke kamar untuk istirahat sebentar", ucap sakura .
"Baiklah sakura istirahatlah dikamar, hari ini kau sudah lelah", ucap ayah nya.
Dia pun pergi meninggalkan seluruh anggota keluarga yang ada di ruangan itu dan naik menujuh kamarnya. Sesampai di kamar, dia mengunci pintu kamarnya dan berjalan menuju kasurnya. Dia melemparkan badannya di atas kasur sambil menutup kedua matanya dan perlahan menarik napas nya seakan dia ingin mencoba menenangkan dirinya .
"Sepertinya aku memang harus menerima takdirku ucapnya .
**Kediaman Daichi Tama***
Sejak selesai konferensi pers, daichi selalu menunjukan wajah yang begitu bahagia, tanpa dia sadar dia terus melemparkan senyumannya. Hal itu tentu saja membuat sekertaris Yun merasa begitu aneh melihatnya. Seorang Daichi Tama yang dikenal sangat dingin, susah ditebak sekarang berubah drastis tentu membuat sekertaris Yun begitu penasaran. Dia pun memberanikan diri untuk bertanya kepada daichi.
"Maaf tuan anda kelihatannya sangat bahagia dari tadi, apa yang membuat hati anda begitu senang?" ucap sekertaris Yun yang duduk di depan daichi .
Daichi yang mendengar ucapan sekertaris Yun , langsung berubah dan kembali menjadi Daichi Tama sebelumnya.
"Ehmmmmm, tidak ada sekertaris Yun ucap Daichi dengan ekspresinya yang dingin. Oh ia sekertaris Yun, apakah pakaian yang akan ku kenakan besok sudah siap? Tanyanya dengan penasaran.
"Sudah tuan, semua telah siap dan nanti malam mereka akan mengantar pakaian anda ke sini", ucap sekertaris Yun.
"Baiklah, Terima kasih sekertaris Yun", ucap Daichi.
" Nona Sakura Agata begitu cantik,bukan??"tanya sekrtaris Yun kepada Daichi dengan begiru polos.
Sekertaris Yun yang keceplosan bertanya seperti itu kepada Daichi merasa dirinya akan tamat hari ini. Dia tau Daichi pasti akan memarahinya.
"Entahlah ", ucap Daichi dengan santai sambil bangkit dari tempat duduknya. Sekertaris Yun, kau sudah bisa pulang sekarang ucapnya lalu pergi meninggalkannya dan berjalan menuju ruang kerjanya
"Baik tuan daichi ucap sekertaris Yun. Apakah aku membuatnya kesal??? Apakah aku salah bicara tadi???? Itulah yang terus dipikirkan sekertaris Yun sambil meninggalkan kediaman Daichi Tama.
Diruang kerjanya, dia hanya duduk dan terus terbayang dengan wajah sakura Agata.
"Akhhhhhn, ini membuatku gilaaaaaa. Kenapa aku terus memikirkannya ??"ucapnya sambil memukul keningnya.
Bagaimana mungkin seorang Daichi Tama bisa terus memikirkan seorang wanita yang bahkan mengabaikan dirinya?????. "Apakah aku sudah gila?????? Itulah yang terus dipikirkan oleh nya.
Dia membuatku merasa tertarik dengannya dan kini aku ingin mengenalnya lebih jauh.....
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
Fifie de Angelo
tanda petik di percakapan g ada penutupnya thor, jd kadang bingung
2021-01-07
2
Lina aza
semoga saja sakura tidak mudah jatuh kpelukan c Playboy
2021-01-01
1
Imroatus Sholihah
cerita nya bagus thor cuma dalam penulisan dan juga bahasanya masih kurang rapi 🤗
2020-12-12
2