Mobil itu melaju dengan begitu cepat menuju kediaman rumah utama Tama. Dia hanya diam tanpa berkata apapun selama di dalam mobil . Sorot matanya yang tajam menunjukan dia begitu menahan amarahnya.
"Maaf Tuan Daichi, malam ini anda ada jadwal untuk menghadiri acara ulang tahun anak tertua dari keluarga Kyo".
"Apakah anda ingin saya membatalkannya?? tanya sekertaris Yun.
"Tidak perlu sekertaris Yun, kita akan pergi kesana setelah urusanku dengan kakek tua itu selesai, aku juga sudah lama tidak berjumpa dengan para pecundang itu", ucap Daichi dengan senyum yang sinis.
Cuaca yang tadinya begitu cerah kini berubah menjadi awan gelap...
Tikkk....Tikk....Tikk.....
Hujan pun mulai turun begitu deras menggenangi jalanan. Jalanan yang tadinya sangat lancar berubah menjadi sangat macet,butuh beberapa menit untuk melewati kemacetan tersebut.
Beberapa jam kemudian, akhirnya mereka tiba di kediaman utama keluarga Tama. Sekertaris Yun keluar dari mobil sambil memegang sebuah payung.
Sekertaris Yun membuka pintu mobil sambil memegangi payung untuk Tuannya,agar tidak ada setetes pun air yang membasahinya.
Mereka berjalan menuju pintu utama dan menyelonong masuk ke dalam. Disana ada kepala pelayan yang datang menyambut kedatangan mereka.
"Tuan Daichi, saya begitu kaget melihat anda datang berkunjung????" ucap kepala pelayan tersebut .
" Dimana kakek tua itu", ucap nya dengan begitu tidak sopan."
"Tuan ada di ruang baca sekarang",ucap kepala pelayan itu.
Dia langsung pergi berjalan menuju ruang baca tanpa mengucapkan sepatah kata pun kepada kepala pelayan tersebut.
Dia adalah laki- laki yang angkuh dan tidak tau bagaimana cara berterima kasih, hanya sekertaris Yun yang menundukkan kepalanya sambil berjalan mengikuti daichi menuju ruang baca.
Ketika mereka hampir sampai di ruang baca, langkah kaki daichi terhenti sontak saja sekertaris Yun yang berdiri tepat di belakangnya juga berhenti. Dia membalikan badan sambil berkata,
"Tunggulah di sini sekertaris yun", ucapnya.
"Baik Tuan Daichi", ucap sekertaris Yun sambil menundukkan kepala nya.
Dia pun pergi meninggalkan sekertaris Yun dan berjalan menuju ruang baca.Hal yang sama di lakukan nya kembali.
Dia masuk tanpa mengetuk pintu, saat dia membuka pintu pandangannya langsung tertujuh kepada kakek tua yang sedang duduk membaca sebuah buku sambil menikmati secangkir Teh hangat.
"Apa yang membuatmu datang ke sini Daichi?"Tanya kakeknya.
Apakah ini sebuah kunjungan dari seorang cucu?", ucap kakek tua itu sambil menutup buku yang sedang di bacanya.
Sepertinya dia sudah tau, jika daichi akan kembali datang kerumah itu.
"Chhiiiihhh, dengan senyum sinis daichi.
"Aku datang kemari ingin meminta penjelasan kakek", ucapnya sambil melangkah ke arah kakek tua itu.
"Penjelasan apa maksudmu??", ucapnya sambil meneguk secangkir teh hangat.
"Tentang wanita yang ingin kakek jodohkan denganku, aku ingin tau mengenai dirinya", ucap Daichi yang tepat berdiri di hadap kakek nya.
"HAHAHAHA.. tawa kakek tua itu.
Sontak saja membuat daichi kaget dengan tanggapan kakeknya.
"Apakah ada yang lucu?", tanya daichi dengan muka yang menahan kekesalan.
"Untuk apa kau harus tau mengenai calon istri mu?"
"Pertunangan mu dengannya sebentar lagi dan di hari pertunangan mu kau akan bertemu dengannya daichi", ucap kakek tua itu.
"Hal konyol apa ini!!"teriak daichi dengan begitu marah.
"Bagaimana bisa aku hanya berjumpa dengannya di hari pertunangan kami".
"Apakah kakek sudah gila?", ucapnya.
"Daichi, itu adalah permintaan dari keluarga Agata karena Sakura Agata sendiri yang langsung memintanya", ucap kakeknya sambil tersenyum.
"Apa!!!!!! ", dia begitu kaget saat mendengar perkataan kakeknya tersebut.
"Permintaan macam apa itu??" Tanya Daichi dengan heran.
"HAHAHAHAHAH, itulah yang membuat kakek memutuskan untuk menjodohkan mu dengannya", ucap kakek nya sambil tertawa.
"Baiklah, aku akan mengikuti permainanmu kakek", ucapnya sambil pergi berjalan menuju keluar.
Namun saat daichi Masi berjalan beberapa langkah, tiba- tiba saja kakeknya berteriak memanggil namanya.
"Hei Daichi! hentikan sifat buruk mu yang suka mempermainkan wanita- wanita di sekelilingmu".
"Sebentar lagi kau akan menikah jangan menyakiti istrimu dengan sikap mu itu", ucap kakeknya dengan wajah yang serius.
Dia hanya pergi berlalu begitu saja, tanpa mengatakan sesuatu atau pun menanggapi ucapan kakeknya. Dia tetap menjadi Daichi Tama yang keras kepala dan angkuh.
"Ayok sekertaris Yun", ucapnya dengan wajah yang kesal.
Sekertaris Yun yang mengetahui raut wajah Daichi yang penuh dengan amarah tidak berani bertanya apapun kepadanya. Sekertaris Yun hanya mengikuti langkah daichi dari belakang.
Dia membuka pintu mobil sendiri dan masuk ke dalam mobil. Dia merasa sedang di permainkan oleh kakeknya dan keluarga Agata. Mengingat itu membuat dia semakin kesal.
Sakura Agata!!!!!!!!!!" Teriak nya begitu keras sambil memukul kaca pintu mobilnya. Tentu saja hal itu membuat Sekertaris Yun dan tuan Han sangat kaget.
"Maaf Tuan, apakah anda baik- baik saja??"tanya sekertaris yun
"Lebih baik kita sekarang pulang ke rumah anda karena saya melihat anda butuh menenangkan diri".
"Saya akan membatalkan jadwal anda malam ini", ucap sekertaris Yun.
"Tidak perlu sekertaris Yun, justru saat seperti inilah aku membutuhkan hiburan", ucap Daichi
Dia menyandarkan kepalanya dan menutup ke dua matanya, wajahnya terlihat begitu sangat lelah.
Tepat pukul 20:00 malam mereka tiba di salah satu hotel mewah untuk menghadiri pesta ulang tahun anak tertua dari keluarga Kyo.
"Tunggulah di dalam mobil sekertaris Yun,
aku tidak akan lama di dalam", ucap daichi.
"Baik Tuan Daichi", ucap sekertaris Yun.
Dia keluar dari mobil dan berjalan masuk ke dalam acara pesta tersebut berlangsung. Saat dia sampai di dalam , sudah banyak orang di sana.
Seperti biasa semua mata tertujuh ke pada Daichi Tama, parasnya yang tampan, badan yang sangat tinggi tegap serta pandangan matanya yang tajam tentu saja membuat banyak wanita terpikat dengan dirinya. Dia berjalan menuju orang yang menyelenggarakan acara tersebut.
"Hei, selamat ya", ucapnya kepada Gena Kyo sambil mencium pipinya.
Yah , Gena Kyo adalah anak tertua dari keluarga Kyo. Kebetulan saat di bangku SMA, Daichi dan Gena berada di sekolah yang sama. Bahkan Gena sangat menyukai Daichi sampai sekarang, tapi tetap saja dia tidak mampu meraih hati seorang Daichi Tama.
"Akh, Terima kasih sudah datang , aku mengira daichi tidak akan datang", ucapnya sambil memegang lengannya.
Tentu saja pemandangan itu membuat banyak wanita yang sangat iri melihat kedekatan mereka berdua.
Gena begitu menyadari bahwa banyak wanita yang memperhatikan mereka sekarang. Oleh karena itu dia ingin membuat semua wanita- wanita yang ada di pestanya merasa iri kepadanya.
"Mana mungkin aku tidak datang",ucap Daichi sambil tersenyum.
"Baiklah, aku ingin menemui teman- teman yang lain duluh ucap Daichi sambil berjalan meninggalkan Gena Kyo.
Saat dia baru berjalan beberapa langkah, Seseorang memanggil namanya.
"Daichi!!!!!!!
Suara teriakan itu berasal dari arah sebelah kanan nya, dia pun menoleh ke arah dari mana sumber suara itu berasal. Ternyata itu adalah suara Denzo teman SMA nya.
"Hai ucapnya sambil mengangkat tangan kanannya dan berjalan menghampiri Denzo. Ternyata bukan hanya Denzo yang ada di sana, banyak dari teman- teman SMA nya duluh juga ada disana.
Daichi Tama duluh bersekolah di SMA Tanago. Sekolah itu adalah sekolah yang sangat terkenal dan berkelas, tidak semua anak bisa bersekolah di tempat itu. Pengusaha- pengusaha sukses menyekolahkan anak- anak mereka di sana.
Selama masa- masa SMA, dia tidak memiliki begitu banyak teman. Dia membatasi dirinya dalam bergaul saat sekolah duluh.Apalagi mengingat sifatnya yang sangat angkuh salah satu yang membuat banyak teman- teman SMA nya yang tidak menyukainya.
" Hai Daichi Tama, sudah lama tidak bertemu denganmu", ucap salah satu temanya kepadanya.
"Ia, aku sangat sibuk dengan pekerjaan ku", ucapnya dengan santai tanpa basa- basi terhadap temannya itu.
Dia mulai berbaur dengan mereka semua. Dia duduk di dekat Denzo sambil minum. Waktu SMA duluh Denzo adalah teman yang paling dekat dengannya, bahkan walaupun mereka tidak kuliah di universitas yang sama persahabatan mereka tetap terjalin.
Namun karena kesibukan mereka masing- masing sekarang membuat mereka jarang bertemu. Saat dia sedang asik berbicara dengan Denzo,tiba- tiba saja dia mendengar seseorang menyebut nama yang tidak asing dengannya.
"Hei apa kalian tau, dengar- dengar Gena juga mengundang keluarga Agata ke pestanya ucap salah satu pria yang duduk bersamanya.
"Benarkah???? Aku tidak tau bahwa keluarga Kyo sedekat itu dengan keluarga Agata.
"Apa kalian pernah mendengar tentang Sakura Agata????
"Dia ada wanita satu- satunya dari keturunan Agata.
"Aku dengar dia adalah wanita yang sangat cantik, tapi keluarga Agata sangat merahasiakan keberadaannya ucap seseorang.
Daichi hanya diam dan terus mendengar ucapan teman- teman SMA nya itu. Sambil sesekali tersenyum sinis. Dasar pecundang, bagaiman jika mereka tau wanita yang sedang mereka bicarakan adalah calon istriku pikirnya dalam hati sambil tersenyum.
Namun dalam pikirannya dia juga sangat penasaran mengenai Sakura Agata yang penuh dengan rahasia.
"Hei, apa yang sedang kalian bicara kan", ucap Yeri yang baru saja datang.
"Tidak kami baru saja membicarakan Sakura Agata, katanya keluarga Kyo mengundang keluarga Agata ke pesta ini", ucap laki- laki itu.
"Ia benar, tapi sakura tidak datang ke pesta ini", ucap Yeri dengan santai.
"Apa bagaimana kau bisa tau Yeri?"
"Tentu saja aku tau, Sakura sendiri yang memberitahuku langsung" ucapnya sambil menunjukan panggilan telepon sakura kepadanya.
"Bagaimana kau bisa mengenalnya ??" tanya Denzo yang ada di samping Daichi.
"Ayolah Denzo, aku dan sakura duluh kuliah di satu universitas yang sama dan kami sangat dekat bahkan sampai sekarang", ucapnya kepada kepada Denzo.
"Yeri, Ayo ceritakan kepada kami bagaimana wajah sakura Agata ucap salah satu temannya.
"Hmmmmmmm, dia sangat cantik, memiliki rambut yang indah dan panjang, kulit yang putih dan mulus, senyum yang indah.
"Menurut ku dia adalah wanita yang sangat sempurna. Namun dari semua itu ada satu hal yang paling penting tentang dia", ucap Yeri yang membuat orang- orang begitu penasaran .
"Ayolah yeriiiii katakan apa itu??" ucap semua orang yang sedang menunggu jawab Yeri.
"Baiklah.. Baiklah... baiklah.... aku akan memberitahu kalian.
"Dia memiliki hati yang sangat baik dan terkenal sangat ramah, sopan dan sifat penolong.
"Begitulah dia dikenal saat di kampus. Bahkan dia tidak terlihat seperti dari keluarga yang memiliki segalanya", ucap Yeri.
Mendengar penjelasan Yeri, membuat daichi tanpa sadar tersenyum.Dia yang awalnya begitu penuh dengan amarah mendadak tanpa di sadar sedang tersenyum.
"Hei..hei... Siapa ini??? ternyata ada Daichi Tama di sini", ucap Yeri sambil tersenyum kepadanya.
"Apa kabar Yeri???", ucap Daichi sambil tersenyum sopan.
"Aku sangat baik Daichi", ucap Yeri kepadanya .
Beberapa menit sudah di lalui nya berkumpul dengan teman- teman lamanya. Dia melihat jam tangannya, kemudian bangkit dari tempat duduknya.
"Sepertinya aku harus pergi sekarang", ucap Daichi.
"Heyyy, kau mau pergi kemana, kita baru saja bertemu", ucap Denzo .
"Besok pagi aku harus menghadiri rapat penting , jadi aku harus pulang untuk istirahat lebih awal", ucap Daichi.
"Baiklah Daichi, lain kali kita harus ketemu lagi", ucap Denzo.
Dia pun pergi berjalan dan meninggalkan teman- temannya yang ada di sana untuk beristirahat pulang kerumahnya.
Sebelum dia meninggalkan pesta tersebut dia mengangkat tangannya ke arah Gena seakan memberikan isyarat bahwa dia harus pergi sekarang dari kejauhan tanpa terlihat wajah Gena yang seakan tidak mengizinkan Daichi untuk pergi.
Dia pun pergi meninggalkan pesta tersebut, diluar sekertaris Yun sudah menunggunya.
Namun ada yang lain sekarang, dia begitu tampak bahagia saat keluar dari pesta itu berbeda dengan wajahnya saat keluar dari rumah kakeknya.
Tentu saja hal itu membuat sekertaris Yun penasaran apa yang terjadi di dalam sana.
"Silakan tuan daichi", ucap sekertaris Yun sambil membuka kan pintu untuknya".
Mereka pun pergi meninggalkan lokasi pesta tersebut dan pulang menuju kediaman Daichi Tama. Di dalam mobil tiba- tiba saja dia berkata ke pada sekertaris Yun....
"Sekertaris Yun, mulai sekarang tidak usah mencari tau mengenai sakura Agata ucapnya.
"Apa??" ucap sekertaris Yun yang kaget mendengar ucapan Daichi.
"Apakah anda akan tetap menikah dengan wanita yang anda belum perna kenal???" tanya sekertaris Yun.
"Sepertinya kali ini aku percaya dengan pilihan kakek tua itu untuk ku ucapnya sambil melihat sekertaris Yun dan tersenyum . Namun senyum itu bukan senyum biasa , tapi ada sesuatu di balik senyum itu.
Bersambung .....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
Opung Boru Caroline
setelah tau baru senyum.td marah.memang daici orang egois.tdk sabaran
2020-12-27
0
ʀᴀᴀ
Sifat Sakura sepertinya kebalikan dari Daichi
2020-12-21
8
fhira"vhiyol3t
ceritanya bagus thor,oka lanjut the
2020-11-09
1