BAB 5

...💜 HAPPY READING 💜...

Violeta yang sudah berada di kamar pun meletakkan alat testpack yang dibelinya tadi ke dalam laci supaya sang mommy tidak melihatnya.

Setelahnya ia pun rebahan di atas kasur yang cukup besar hingga terlelap tidur. Keesokan paginya ia pun terbangun karena merasa ingin muntah kembali.

"Uwek. Uwek." Violeta memuntahkan semua cairan yang ada di dalam perutnya. "Huh, leganya."

Tok. Tok. Tok. Ketukan pintu membuat Violeta segera membilas mulutnya dan segera beranjak menuju pintu dan dibukanya,"Mom?" Ujar Violeta melihat sang mommy sudah berada di depan pintu.

"Sayang, pergi makan dulu yuk. Daddy sudah menunggu." Ucap Alexi.

"Iya, mom. Violeta nanti turun, mau mandi dulu."

"Baiklah." Alexi pun kembali turun ke ruang makan.

Setelah mommy nya pergi, Violeta kembali masuk ke dalam kamar. Niatnya bukan hanya untuk sekedar mandi saja tetapi melakukan test kehamilan.

Dibukanya laci yang kemarin untuk menyimpan testpack. Ia pun segera menuju ke kamar mandi dan menunggu hasil testpack yang barusan dia gunakan.

Deg.

"Gak mungkin. Aku harus mencobanya lagi. Ini bisa jadi salah." Ujarnya yang mulai merasa takut.

Tiga kali percobaan tetap saja hasilnya sama positif. Violeta yang melihat hasil testpack itupun hanya bisa tersenyum kecut dan menangis.

Jujur saja dirinya belum siap jika harus menjadi seorang ibu. Usianya saja masih dibilang sangat muda. Bahkan Violeta belum lulus sarjana. "Aku harus bagaimana ini." Gumamnya dalam hati yang sudah gelisah.

"Ya, Victoria. Ku hubungi dia." Violeta meraih HP nya dan menghubungi Victoria. Saat telepon tersambung Violeta hanya mengatakan dirinya ingin bertemu dengannya di mansion. Segera Victoria pun berangkat menuju mansion orang tua Violeta.

Setengah jam kemudian, Victoria tiba di mansion dan segera masuk begitu saja ke dalam kamar Violeta. Namun, saat dirinya melewati ruang makan bertemu dengan Alexi dan Benedetto.

"Eh, Victoria, ada apa kesini?" Tanya Alexi melihat kehadirannya.

"Aunty, ini mau ketemu Vio, tadi sudah janjian."

"Oh begitu, yasudah naik saja ke kamar nya."

"Iya, aunty." Victoria segera naik ke lantai dua. Sesampainya di depan pintu kamar, "Vio, aku datang." sambil mengetuk pintu.

Violeta yang mendengar ketukan pintu segera membukanya dan mempersilahkan Victoria masuk.

Tanpa basa-basi Violeta menyodorkan tiga buah alat testpack yang tadi digunakannya, "Ria, hiks. Aku harus bagaimana ini. Lihatlah. Aku takut jika mommy dan daddy tahu." Tangisnya pecah begitu saja.

"Sudah, tenang dulu. Aku bantu jelasin ke aunty dan uncle. Kalau kamu bohong mereka pasti akan sangat marah nantinya. Karena cepat atau lambat pasti akan ketahuan." Saran Victoria.

"Tetapi...Aku takut, Ri."

"Percayalah mereka sayang banget sama kamu, aunty dan uncle pasti terima kamu apa adanya."

Violeta yang mendengar perkataan itupun hanya menunduk takut. Mau tidak mau dia memang harus bicara dengan orang tuanya. Pada akhirnya, Violeta mengangguk setuju.

Dengan sekuat tenaga Violeta turun ke bawah bersama dengan Victoria menuju ke ruang makan. "Sayang, kenapa lama sekali." Ujar Alexi.

"Mom, dad, maaf menunggu terlalu lama." Lirihnya.

"Kamu kenapa? Daddy lihat kurang bersemangat." Tanya Benedetto saat melihat perubahan sang putri semata wayangnya.

"Maafin, Vio ya mom, dad, Vio sudah melakukan kesalahan besar." Ujarnya sambil menundukkan kepalanya, dia benar-benar takut menatap ke dua orang tuanya.

"Kesalahan apa?" Heran Alexi.

"Aunty, uncle, Victoria bantu jelasin. Jadi." Victoria menaruh semua hasil testpack diatas meja makan. "Ini milik Violeta, aunty, uncle. Kejadiannya sudah sebulan berlalu ketika acara pesta ulang tahun kampus, ada seorang pria menarik Vio, dan memperk*sa nya." Jelas Victoria walaupun ada guratan ketakutan diwajahnya.

"APA?" Jerit keduanya tampak terkejut dan kecewa.

"Siapa pria itu? Dia harus bertanggung jawab!" Sentak Benedetto dengan nada tinggi.

"Maafin, Vio, dad. Vio tidak melihat wajahnya. Saat itu kamarnya gelap bahkan saat Vio terbangun dia sudah tidak ada ditempat." Violeta mulai mendongakkan kepalanya, matanya sembab menangis.

"Ck. Kamu itu kenapa tidak melawan!" Bentak Benedetto yang terlihat sangat marah.

"Sayang, rendahkan suaramu!" Alexi tidak terima jika suaminya itu membentak anak satu-satunya. Bahkan anaknya itu seorang korban.

"V-vio melawan, dad, tetapi tenaga pria itu terlalu kuat." Ujarnya yang masih terisak-isak.

Benedetto yang mendengar pejelasan Violeta hanya bisa menahan rasa kesal, hingga kedua tangan nya terkepal kuat.

"Vio, sekarang mau gimana?" Tanya Alexi.

"Mom, dad, Vio belum siap jadi ibu. Vio takut. Vio juga masih kuliah. Hiks." Violeta menangis dalam pelukan sang mommy.

"Vio, dengerin mommy. Apapun yang terjadi Violeta tetap anak mommy. Dan mommy juga yakin kalau Vio bisa jadi ibu yang baik. Bahkan Vio tetap bisa kuliah mengejar cita-cita. Jadi lahirkan anak yang tidak tahu apa-apa itu sayang. Jangan pernah berpikir untuk menggugurkan nya." Nasihat Alexi. "Dad?" Lanjutnya memanggil Benedetto.

"Hmm, Daddy juga akan terima putri daddy apa adanya." Benedetto memilih menerima takdir walaupun dalam hatinya masih ada rasa marah, kecewa, dan kesal menjadi satu.

Violeta merasa lega mendengar hal itu. Dia pikir dirinya akan di usir dan di asingkan. Ternyata dugaannya salah. Mommy dan Daddy nya menerima dirinya apa adanya.

***

Disisi lain, Waldo di buat kebingungan atas apa yang terjadi dengan dirinya. Ini pertama kalinya dia memikirkan seorang wanita yang tidak pernah dia kenal sama sekali. "Sial, kenapa aku selalu kepikiran wanita itu? Siapa dia sebenarnya?" Bingung Waldo.

Waldo juga sudah mencari siapa wanita itu, namun hasil laporan yang diberikan Xavier tidak sesuai dengan harapannya.

CCTV club itu memang menangkap seorang wanita yang sedang berjalan melewati lorong panjang yang minim pencahayaan, apalagi wanita itu hanya terlihat punggung belakang nya saja. Maka dari itulah dalam rekaman CCTV tidak menangkap wajah Violeta.

Bahkan CCTV di pagi harinya, Violeta sedang berjalan keluar sambil menutupi wajahnya yang sembab menggunakan kain seadanya.

Dring. Dring. Bunyi dering telepon Waldo dari teman laknatnya yang sudah memberikan minuman menggairahkan.

"Halo bro. Club malam hari ini?" Tanya Laiv.

"Siapa saja?" Tanya balik Waldo.

"Biasa ada aku dan Gavrilo." Jawab Laiv.

"Okey. " Jawab dengan dingin Waldo.

Tut. Tut.

"Kebiasaan tuh anak." Kesal Laiv.

Seusai dari perusahaan, Waldo berangkat menuju club yang di sana sudah ada Laiv dan Gavrilo. Club ini berbeda dari club biasanya. Hanya orang-orang berkuasa saja yang bisa masuk ke dalam club ini.

Disebuah ruangan yang cukup besar. Mereka semua duduk bersebelahan dengan wanita kupu-kupu yang sudah berada disisinya kecuali Waldo yang enggan duduk bersama seorang wanita. Waldo memang pria yang anti sentuhan wanita kecuali mama nya. Kejadian malam itu saja membuat dirinya kelepasan bersentuhan dengan wanita.

"Kenapa kamu bro? Melamun saja." Tanya Gavrilo yang sejak tadi melihat Waldo diam. Memang sih pada dasarnya Waldo pria yang tidak banyak bicara, namun jika sudah berkumpul bertiga dirinya akan menjadi lebih bicara walaupun sedikit.

"Ini semua gara-gara dirimu, Laiv. Untuk pertama kalinya aku meniduri wanita. Bahkan merenggut virgin nya." Celetuknya. "Aku minta kamu selidiki perempuan yang tidur dengan ku! Xavier tidak bisa diandalkan." Perintah Waldo dengan tegas dan dingin.

"Nikmat kan?" Ujar Laiv tanpa beban.

Di tatapnya Laiv dengan sorot mata yang tajam. Matanya benar-benar tajam. Hingga Laiv langsung terdiam, "Gila matanya mau copot." Batin Laiv. Namun tidak berselang lama dia pun kembali bicara.

"Okay, okay, akan ku usahakan." Timpalnya sambil terkekeh.

...💜💜💜...

Yuk follow IG author : @Vanesaefkm_

Jangan lupa di masukin ke list baca yah, favorit, like, comment, hadiah, dan vote.🤭

THANK YOU

Terpopuler

Comments

Diana Budhiarti

Diana Budhiarti

wow cantik dan ganteng

2023-11-14

1

Cinta Abadi

Cinta Abadi

waow cocok..

2023-05-31

0

Kuro

Kuro

anaknya siapa ituh?cantik dan ganteng bangets😍😍😍😍

2022-11-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!