BAB 20. Kemarahan Leora

Operasi Leora telah selesai, gadis itu sudah bermalam selama beberapa hari di dalam IGD.

Selama di IGD, tidak ada yang diperkenankan untuk mengunjunginya, para keluarga hanya diperkenankan melihat dari jendela kaca yang telah disediakan, Leora tidak bisa mengetahui keberadaan mereka.

Setiap hari hanya Dokter Gina yang datang mengunjunginya. Tapi Leora tidak pernah mau berbicara, dia diam saja ketika ditandai oleh para medis.

Hal tersebut membuat semua paramedis berpikir bahwa Leora menderita kebisuan.

Lagipula saat itu, seluruh tubuh Leora yang terbakar masih diperban dengan erat, jadi wajahnya pun ikut diperban kecuali pada bagian bibir dan mata.

"Leora, aku datang lagi." Ucap Gina yang baru saja datang dan melihat Leora terdiam menatap langit-langit ruangan.

"Bagaimana perasaanmu?" Tanya Gina mengamati ekspresi Leora.

Tapi Leora hanya diam saja, berbeda dengan hari-hari sebelumnya setiap kali Gina datang, Leora akan menangis sesegukan.

"Aku rasa kau sudah membaik, kau tidak menangis lagi. Oya, aku membawa coklat lagi untukmu. Aku letakan di meja ya," ucap Gina meletakkan permen coklat yang ia bawa pada sebuah toples yang sudah ia siapkan diatas meja.

"Aku akan duduk disini menunggumu." Ucap Gina lalu ia duduk pada sala satu kursi.

Gina menggenggam tangan Leora "Mungkin kau sudah bosan mendengar ceritaku, tapi kali ini aku tidak akan menceritakan lelucon konyol.

Aku akan menceritakan tentang seseorang yang selalu menunggumu, setiap malam setelah dia bekerja, dia selalu kemari menungguimu.

Dibalik kaca di sana, di situlah dia selalu berdiri dan menatapmu selama berjam-jam.

Mungkin kau tidak percaya ini, tapi dia memiliki massa yang sulit sepertimu, saat ini pun dia masih berjuang melawan ingatan masa lalunya.

Dan dia selalu berharap agar kau cepat sembuh.

Nama pria itu Angkasa, suamimu." Cerita Gina berhenti saat melihat Leora meneteskan air matanya.

"Jangan menangis, sekarang semuanya baik-baik saja. Angkasa sudah tahu kalau kau bukanlah Liona, tapi Leora.

Tadi pagi dia meneleponku untuk bertanya padamu, katanya, apakah kamu mau bertemu dengannya?" Tanya Gina.

"Kalau kau bisa menjawab, tolong katakan padaku. Jika tidak, kau bisa mengedipkan mata mu dua kali untuk jawaban ia dan kedipkan 1 kali untuk jawaban tidak." Ucap Gina mengamati ekspresi Leora.

Tapi bukannya dijawab oleh Leora, perempuan yang terbaring itu malah memejamkan matanya seolah tak mau diganggu.

Gina mengerti, jadi ia tidak mau lagi menganggu Leora.

"Baiklah, selamat beristirahat, aku akan pergi sekarang." Ucap Gina lalu meninggalkan Leora.

Sementara para keluarga yang melihat dari balik kaca, semuanya terdiam melihat keadaan Leora.

Beberapa saat kemudian, Anasta mulai menangis. "Anakku yang malang!" Isaknya.

"Bu, dia akan baik-baik saja." Ucap Liona merangkul ibunya.

'Huh, aku boong Bu, di tidak baik-baik saja. Dan aku sangat suka itu! Semoga saja semua operasinya gagal, jadi selain bisu, dia juga berubah jadi buruk rupa!' Gumam Liona tersenyum samar.

Senyum samar yang ditunjukkan Liona memang dapat mengelabuhi ibunya, tapi tidak dengan Luna.

'Perempuan licik! Pada adik sendiri saja seperti itu, apa lagi pada orang lain.' Gumamnya merasa ngeri dengan Liona.

...

Setelah 1 minggu berlalu, akhirnya Leora sudah dipindahkan ke ruang inap VIP.

Hari itu adalah hari pertama di mana Leora dikunjungi secara langsung oleh keluarganya.

Angkasa memasuki ruangan inap Leora, tapi ketika ia tiba, terlihat Gadis itu sedang tidur.

Angkasa tidak mau mengganggunya jadi Ia hanya duduk di kursi dan menggenggam tangan Leora.

Sementara diluar, Anggara berdiri bersama Gina.

"Aku jadi khawatir." Ucap Anggara mengintip dari sela-sela pintu.

"Jangan khawatir, semuanya baik-baik saja." Ucap Gina.

"Kapan Leora akan sadar?" Tanya Anggara.

"Dia sedang tidur, biasanya dia bangun pada pukul 10 malam." Jawab Gina.

"Kalau begitu, masih ada 2 jam lagi." Ucap Anggara.

"Hm, ayo kita pergi ke kantin. Aku lapar," ucap Gina lalu menarik tangan pria itu dan mereka pergi ke kantin.

"Tapi,, Angkasa?" Ucap Anggara sambil menoleh ke belakang.

"Hais, biarkan saja dia berduaan dengan istrinya." Ucap Gina terus menarik tangan Anggara.

Anggara tidak menolak, lagipula pria itu memang butuh berduaan dengan leola.

Meski pria itu tidak mencintai Leora tapi rasa bersalah pria itu cukup untuk membuatnya tetap berada di sana.

'Hah, aku hanya khawatir kalau sakit Angkasa tiba-tiba kambuh. Siapa yang akan menolong Leora?

Apalagi pria itu sudah kelelahan selama 1 Minggu ini, aku tidak yakin tubuhnya akan tetap bertahan.' Gumam Anggara.

"Sudahlah, kita hanya pergi 1 jam!" Lagi kata Gina saat melihat kekasihnya masih kepikiran dengan angkasa.

Sementara Angkasa yang tetap tinggal di samping Leora, pria itu sudah tertidur sambil menggenggam tangan istrinya.

Saat Leora sadar, ia ingin menarik tangannya namun sesuatu yang berat menindihnya.

Leora meringis pelan lalu ia berusaha duduk.

'Pria ini?' Gumam Leora sangat terkejut, tapi dia tidak menarik tangannya dan malah memandangi Angkasa dalam kediamannya.

'Lelaki ini sudah terlalu banyak menyakitiku, tapi aku tidak bisa menyalahkannya, semua yang dilakukan semata-mata karena rasa sakit hatinya.

Tapi,, kecelakaan itu,," airmata Leora kembali merembes saat ia mengingat bagaimana dirinya berusaha menghindari Angkasa hingga akhirnya merasakan kesakitan.

"Kalau saja saat itu Angkasa mau mendengarkanku, Aku tidak akan berakhir seperti ini." Ucap Leora memandangi tubuhnya yang dibalut dengan perban.

"Lalu apa sekarang? Aku benar-benar cacat untuk selama-lamanya!" Isak Leora membuat Angkasa terbangun.

"Kau sudah bangun?" Kata Pria itu langsung berdiri.

"Hiks,, hiks! Semua ini karenamu! Karena kau tidak percaya padaku, aku mengalami semua ini!" Teriak Leora memukul dada Angkasa.

"Tolong, ku mohon berhenti!" Ucap Angkasa langsung memeluk dengan erat.

"Kau!! Kau sudah menghancurkan mimpi besar ku! Dulunya ketika aku hidup dalam tekanan mu, aku masih bisa berharap dapat meraih karirku sebagai seorang model. Karena saat itu, tubuhku masih sempurna!

Tapi sekarang? Harapan itu harus ku kubur dalam-dalam! Semuanya hancur!" Isak Leora.

"Maaf, maafkan aku. Kau boleh melakukan apa pun padaku, asal itu bisa menebus kesalahanku." Ucap Angkasa dengan panik.

Leora yang terisak langsung diam lalu menatap angkasa "Apa pun?!" Tanyanya.

"Ya,, apa pun! Kalau perlu, kau bisa menyiksaku semauku! " Jawab Angkasa.

"Ha,, hahaha..... Kau pikir aku sama sepertimu? Membalas perbuatan buruk orang lain menggunakan kekerasan?!

Kau pikir aku seorang psikopat sepertimu?! Haha,, kau lucu!

Meskipun aku disakiti sedalam yang orang lain bisa, aku tidak akan pernah menggunakan kekerasan untuk membalas semua dendam itu!

Jadi sekarang, sebaiknya kau pergi dari sini dan jangan pernah berpikir untuk menemuiku lagi!

Bahkan untuk memikirkanku sedetikpun, tolong jangan lakukan itu!" Ucap Leora dengan tatapan dipenuhi kebencian.

Sementara Gina dan Anggara yang mengintip hanya bisa berdiri dengan jantung berdegup kencang.

Apalagi yang mereka takutkan jika bukan tentang penyakit Angkasa. Sekali emosi pria itu terpancing, maka tidak ada yang bisa menghentikannya.

"Cepat panggil Sain!" Bisik Gina pada Anggara.

"Ok,, okk," jawab Anggara segera berlari ke ruangan Dokter Sain.

'Astaga, Jadi selama ini Leora berpura-pura bisu. Kami semua sudah di kecoh olehnya?!"

Interaksi Dengan Pembaca.

Halo semuanya,, hari ini up-nya 2 bab ya... semoga kalian kecewa berat😁😁😁 tapi jangan balas dendam pada otor ya,, apa lagi kalo balas dendamnya sala alamat? 😁😁

Halo Semuanya, apa yang otor posting di atas sangat mengecewakan otor.

Sekali lagi otor katakan kalau otor tidak pernah keberatan kalau kalian melakukan iklan di karya ini,

Hanya saja, tolong jangan mampir hanya untuk ngiklan, tapi hargailah karya dimana kalian mempromosikan novel kalian.

Jangan sampai kalian hanya mengiklan di bab terakhir tanpa membaca dari bab awal, entahlah.. capek ngetiknya...

Intinya, bagi teman2 otor yang cantik dan ganteng,, tolong jangan spam karya orang ya.... 🙏🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

ARA

ARA

Se7 thor... Setidak nya kasih 💟 dan
🌟🌟🌟🌟🌟 Sebagai kontribusi lapak promosi😊😊😊

2022-12-22

0

Nich Aj

Nich Aj

Semoga Angkasa gak benaran jadi gila. disuruh jangaan muncul ama leora

2022-04-22

0

zha syalfa

zha syalfa

IGD? beneran igd yang dimaksud? bukan ICU?

2022-01-03

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. Tukar Identitas
2 BAB 2. Terlalu Kejam
3 BAB 3. Tertawa sambil menangis
4 BAB 4. Tuan sudah menyadari kesalahannya
5 BAB 5. Angkasa yang tidak dimengerti
6 BAB 6. Bibi Kira kuwatir berlama-lama di rumah Keluarga Leora.
7 BAB 7. Kembali Di Ancam
8 BAB 8. Senjata makan tuan
9 BAB 9. Menyambut Kepulangan Angkasa
10 BAB 10. Ketakutan Leora
11 BAB 11. Anggota keluarga baru.
12 BAB 12. Benci pada semua orang
13 BAB 13. Cerita Angkasa.
14 BAB 14. Angkasa tak bisa ditebak
15 BAB 15. Selidiki identitas Liona.
16 BAB 16. Kebenaran
17 BAB 17. Mainan baru Liona
18 BAB 18. Bisa Gila
19 BAB 19. Hasil akhir operasi Leora
20 BAB 20. Kemarahan Leora
21 BAB 21. Leora berpura-pura bisu
22 BAB 22. Kejutan!
23 BAB 23. Cincin pernikahan
24 BAB 24. Akhirnya bertemu
25 BAB 25. Saling memaafkan
26 BAB 26. Pertemuan dengan keluarga.
27 BAB 27. Dilema Leora untuk bercerai
28 BAB 28. Alasan Angkasa memilih cerai
29 BAB 29. Sikap manja Angkasa
30 BAB 30. Rencana kepergian Angkasa
31 BAB 31. Surat dari Angkasa
32 BAB 32. Hasil audisi Leora
33 BAB 33. Liona membuat kekacauan
34 BAB 34. Gelang pasangan
35 BAB 35. Situasi macam apa ini?
36 BAB 36. Rencana Liona
37 BAB 37. Angkasa kembali mengamuk
38 BAB 38. Linglung
39 BAB 39. Kecurigaan Vin
40 BAB 40. Bayangan Angkasa
41 BAB 40. Bayangan Angkasa
42 BAB 41. Pihak Ketiga
43 BAB 42. Kecewa
44 BAB 43. Janji
45 BAB 44. Kota K
46 BAB 45. Pengaruh obat
47 BAB 46. Hadiah Manusia
48 BAB 47. Trauma lagi?
49 BAB 48. Amarah yang Dipicu
50 BAB 49. Mengajari Anggara
51 BAB 50. Siksaan dari Leora
52 BAB 51. Dikawal atau dikurung?
53 BAB 52. Rumor
54 BAB 53. Gosip perselingkuhan
55 BAB 54. Kembali Ke Ibu Kota.
56 BAB 55. Berita Besar
57 BAB 56. Untuk balas dendam
58 BAB 57. Menambah dosis
59 BAB 58. Masakan percobaan Leora
60 BAB 59. Nyonya Begitu Kejam
61 BAB 60. Minta maaf saja tidak cukup
62 BAB 61. Trauma pada masakan Leora
63 BAB 62. Berdosa pada suami
64 BAB 63. Ngilernya Anggara
65 BAB 64. Kedatangan Leora
66 BAB 65. Bisik-bisik
67 BAB 66. Ancaman Liona
68 BAB 67. Rencana Leora menghadapi Liona
69 BAB 68. Dicemburui Oleh Angkasa
70 BAB 69. Kemarahan Liona
71 BAB 70. Liona mencari masalah
72 BAB 71. Ketidakadilan diantara sahabat dan istri
73 BAB 72. Suami istri yang pamer
74 BAB 73. Adegan tak senonoh
75 BAB 74. Aroma busuk di pagi hari
76 BAB 75. Misi Leora untuk Yosi
77 BAB 76. Kerja buruk Yosi
78 BAB 77. Ketakutan Yosi
79 BAB 78. Alasan Leora menjadi model pendamping
80 BAB 79. Kabar dari Meta
81 BAB 80. Mencemarkan nama baik Leora
82 BAB 81. Resmi jadi model pendamping
83 BAB 82. Dikambinghitamkan
84 BAB 83. Sesuatu yang tidak beres
85 BAB 84. Bersandiwara
86 BAB 85. Setiap kata adalah doa
87 BAB 86. Memberi hadiah pada Yosi
88 BAB 87. Pertunangan Liona dan Radit
89 BAB 88. Cemburu akut
90 BAB 89. Siksaan abadi
91 BAB 90. Sayangku, kau dimana?
92 BAB 91. Malaikat penyelamat
93 BAB 92. Suasana hati suami memburuk
94 BAB 93. Suami cemburu buta tingkat dewa
95 BAB 94. Perubahan Leora di depan Radit
96 BAB 95. Model internasional dikalahkan model pemula
97 BAB 96. Bangga pada istrinya
98 BAB 97. Kebenaran yang menyakitkan
99 BAB 98. Adegan terakhir untuk pelampiasan
100 BAB 99. Mereka belum cukup kuat
101 BAB 100. Syuting ditunda
102 BAB 101. Perempuannya baru saja ditampar
103 BAB 102. Leora Selingkuh
104 BAB 103. Ketakutan
105 BAb 104. Bawa aku ke rumah sakit
106 BAB 105. Anggara masuk rumah sakit
107 BAB 106. Ketegangan Yosi
108 BAB 107. Tolong aku!
109 BAB 108. Bekal untuk Angkasa
110 BAB 109. Begitu penasaran dengan Nyonya
111 BAB 110. Hak Asasi Manusia
112 BAB 111. Pakaian yang berantakan
113 BAB 112. Kemenangan pelakor
114 BAB 113. Diusir dari rumah
115 BAB 114. Bercerai
116 BAB 115. Berbicara dengan Tetua
117 BAB 116. Ganjaran untuk pelakor.
118 BAB 117. Melindungi cucu dan juga keluarga besar.
119 BAB 118. Kepulangan Tetua
120 BAB 119. Membeli hadiah untuk Tetua
121 BAB 120. Mengikuti lelang
122 BAB 121. Membayar utang
123 BAB 122. Penawaran untuk Lukisan
124 BAB 123. Harga fantastis untuk lukisan rusak
125 BAB 124. Melelahkan hidup bersama pria tampan.
126 BAB 125. Tidak perlu berbelaskasihan
127 BAB 126. Menjemput Tetua
128 BAB 127. Terlambat menjemput Tetua
129 BAB 128. Hadiah dari Liona untuk Tetua
130 BAB 129. Dimana hadiah dari Leora
131 BAB 130. Perbandingan cucu menantu
132 BAB 131. Tetua yang tidak bijak
133 BAB 132. Nama keramat dunia seni
134 BAB 133. Angkasa yang beruntung
135 BAn 134. Perempuan penghasut
136 BAB 135. Pesta Berakhir
137 BAB 136. Kencing celana
138 BAB 137. Balas dendam ala Leora
139 BAB 138. Balas dendam di meja makan.
140 BAB 139. Pergi bertemu Sutradara Salios
141 BAB 140. Pengawal yang aneh
142 BAB 141. Putar balik!
143 BAB 142. Mereka menyebut namamu
144 BAB 143. Pakaian pasangan
145 BAB 144. Pengakuan Anasta
146 BAB 145. Raja Iblis
147 BAB 146. Singa kelaparan
148 BAB 147. Membungkus sempurna hadiah pernikahan
149 BAB 148. Jebakan Calista
150 BAB 149. Mencari muka
151 BAB 150. Siapa yang menjebak Siapa?
152 BAB 151. Kekasih Bos besar berotak pendek
153 BAB 152. Membeli agensi dunia hiburan
154 BAB 153. Sapu tangan dengan obat bius
155 BAB 154. Mencari Liona
156 BAB 155. Masih perawan
157 BAB 156. Sesuatu yang aneh
158 BAB 157. Li,, Liona!!
159 BAB 158. Mengakhiri semua sandiwara
160 BAB 159. Aku mencintai Ibu
161 BAB 160. Mengapa Kakak begitu kejam?
162 BAB 161. Apakah kita seromantis itu?
163 BAB 162. Siaran langsung menghebohkan
164 BAB 163. Sesuatu yang spesial
165 BAB 164. Pecemburu
166 BAB 165. Lintah dan matahari
167 BAB 166. Penipu mempermalukan dirinya!
168 BAB 167. Tidak kejam?
169 BAB 168. Diusir dengan tidak terhormat
170 BAB 169. Persiapan sebelum pertunjukan
171 BAB 170. Liona jatuh di panggung
172 BAB 171. Yosi yang sudah tidak sabar
173 BAB 172. Bersambungnya pertunjukan Leora
174 BAB 173. Sesi foto suami istri
175 BAB 174. Orang-orang rendahan
176 BAB 175. Kegelapan yang melindungi
177 BAB 176. Perjalanan Karir Leora
178 BAB 177. Identitas asli
179 BAB 178. Saling melindungi
180 BAB 179. Kemarahan para fans Leora
181 BAB 180. Telur busuk
182 BAB 181. Momen berdua setelah kemenangan.
183 BAB 182. Nama asli di sertifikat pernikahan
184 BAB 183. Liona Hamil
185 BAB 184. Leora masih memikirkan Radit
186 BAB 185. Memikirkan untuk memulainya lagi
187 BAB 186. Berita kehamilan Liona
188 BAB 187. Kembali di jebak
189 Pengumuman
190 BAB 189. Mengapa hanya percaya pada Liona?
191 BAB 190. Aku tidak mau kembali lagi
192 BAB 191. Akhir dari segala kejahatan
193 BAB 192. Tamat
194 Pengumuman
195 BONUS BAB (Angkasa + Leora)
196 BONUS BAB (Keadaan Anasta)
197 Season 2 Ranjang Balas dendam
198 Promo Novel Baru
Episodes

Updated 198 Episodes

1
BAB 1. Tukar Identitas
2
BAB 2. Terlalu Kejam
3
BAB 3. Tertawa sambil menangis
4
BAB 4. Tuan sudah menyadari kesalahannya
5
BAB 5. Angkasa yang tidak dimengerti
6
BAB 6. Bibi Kira kuwatir berlama-lama di rumah Keluarga Leora.
7
BAB 7. Kembali Di Ancam
8
BAB 8. Senjata makan tuan
9
BAB 9. Menyambut Kepulangan Angkasa
10
BAB 10. Ketakutan Leora
11
BAB 11. Anggota keluarga baru.
12
BAB 12. Benci pada semua orang
13
BAB 13. Cerita Angkasa.
14
BAB 14. Angkasa tak bisa ditebak
15
BAB 15. Selidiki identitas Liona.
16
BAB 16. Kebenaran
17
BAB 17. Mainan baru Liona
18
BAB 18. Bisa Gila
19
BAB 19. Hasil akhir operasi Leora
20
BAB 20. Kemarahan Leora
21
BAB 21. Leora berpura-pura bisu
22
BAB 22. Kejutan!
23
BAB 23. Cincin pernikahan
24
BAB 24. Akhirnya bertemu
25
BAB 25. Saling memaafkan
26
BAB 26. Pertemuan dengan keluarga.
27
BAB 27. Dilema Leora untuk bercerai
28
BAB 28. Alasan Angkasa memilih cerai
29
BAB 29. Sikap manja Angkasa
30
BAB 30. Rencana kepergian Angkasa
31
BAB 31. Surat dari Angkasa
32
BAB 32. Hasil audisi Leora
33
BAB 33. Liona membuat kekacauan
34
BAB 34. Gelang pasangan
35
BAB 35. Situasi macam apa ini?
36
BAB 36. Rencana Liona
37
BAB 37. Angkasa kembali mengamuk
38
BAB 38. Linglung
39
BAB 39. Kecurigaan Vin
40
BAB 40. Bayangan Angkasa
41
BAB 40. Bayangan Angkasa
42
BAB 41. Pihak Ketiga
43
BAB 42. Kecewa
44
BAB 43. Janji
45
BAB 44. Kota K
46
BAB 45. Pengaruh obat
47
BAB 46. Hadiah Manusia
48
BAB 47. Trauma lagi?
49
BAB 48. Amarah yang Dipicu
50
BAB 49. Mengajari Anggara
51
BAB 50. Siksaan dari Leora
52
BAB 51. Dikawal atau dikurung?
53
BAB 52. Rumor
54
BAB 53. Gosip perselingkuhan
55
BAB 54. Kembali Ke Ibu Kota.
56
BAB 55. Berita Besar
57
BAB 56. Untuk balas dendam
58
BAB 57. Menambah dosis
59
BAB 58. Masakan percobaan Leora
60
BAB 59. Nyonya Begitu Kejam
61
BAB 60. Minta maaf saja tidak cukup
62
BAB 61. Trauma pada masakan Leora
63
BAB 62. Berdosa pada suami
64
BAB 63. Ngilernya Anggara
65
BAB 64. Kedatangan Leora
66
BAB 65. Bisik-bisik
67
BAB 66. Ancaman Liona
68
BAB 67. Rencana Leora menghadapi Liona
69
BAB 68. Dicemburui Oleh Angkasa
70
BAB 69. Kemarahan Liona
71
BAB 70. Liona mencari masalah
72
BAB 71. Ketidakadilan diantara sahabat dan istri
73
BAB 72. Suami istri yang pamer
74
BAB 73. Adegan tak senonoh
75
BAB 74. Aroma busuk di pagi hari
76
BAB 75. Misi Leora untuk Yosi
77
BAB 76. Kerja buruk Yosi
78
BAB 77. Ketakutan Yosi
79
BAB 78. Alasan Leora menjadi model pendamping
80
BAB 79. Kabar dari Meta
81
BAB 80. Mencemarkan nama baik Leora
82
BAB 81. Resmi jadi model pendamping
83
BAB 82. Dikambinghitamkan
84
BAB 83. Sesuatu yang tidak beres
85
BAB 84. Bersandiwara
86
BAB 85. Setiap kata adalah doa
87
BAB 86. Memberi hadiah pada Yosi
88
BAB 87. Pertunangan Liona dan Radit
89
BAB 88. Cemburu akut
90
BAB 89. Siksaan abadi
91
BAB 90. Sayangku, kau dimana?
92
BAB 91. Malaikat penyelamat
93
BAB 92. Suasana hati suami memburuk
94
BAB 93. Suami cemburu buta tingkat dewa
95
BAB 94. Perubahan Leora di depan Radit
96
BAB 95. Model internasional dikalahkan model pemula
97
BAB 96. Bangga pada istrinya
98
BAB 97. Kebenaran yang menyakitkan
99
BAB 98. Adegan terakhir untuk pelampiasan
100
BAB 99. Mereka belum cukup kuat
101
BAB 100. Syuting ditunda
102
BAB 101. Perempuannya baru saja ditampar
103
BAB 102. Leora Selingkuh
104
BAB 103. Ketakutan
105
BAb 104. Bawa aku ke rumah sakit
106
BAB 105. Anggara masuk rumah sakit
107
BAB 106. Ketegangan Yosi
108
BAB 107. Tolong aku!
109
BAB 108. Bekal untuk Angkasa
110
BAB 109. Begitu penasaran dengan Nyonya
111
BAB 110. Hak Asasi Manusia
112
BAB 111. Pakaian yang berantakan
113
BAB 112. Kemenangan pelakor
114
BAB 113. Diusir dari rumah
115
BAB 114. Bercerai
116
BAB 115. Berbicara dengan Tetua
117
BAB 116. Ganjaran untuk pelakor.
118
BAB 117. Melindungi cucu dan juga keluarga besar.
119
BAB 118. Kepulangan Tetua
120
BAB 119. Membeli hadiah untuk Tetua
121
BAB 120. Mengikuti lelang
122
BAB 121. Membayar utang
123
BAB 122. Penawaran untuk Lukisan
124
BAB 123. Harga fantastis untuk lukisan rusak
125
BAB 124. Melelahkan hidup bersama pria tampan.
126
BAB 125. Tidak perlu berbelaskasihan
127
BAB 126. Menjemput Tetua
128
BAB 127. Terlambat menjemput Tetua
129
BAB 128. Hadiah dari Liona untuk Tetua
130
BAB 129. Dimana hadiah dari Leora
131
BAB 130. Perbandingan cucu menantu
132
BAB 131. Tetua yang tidak bijak
133
BAB 132. Nama keramat dunia seni
134
BAB 133. Angkasa yang beruntung
135
BAn 134. Perempuan penghasut
136
BAB 135. Pesta Berakhir
137
BAB 136. Kencing celana
138
BAB 137. Balas dendam ala Leora
139
BAB 138. Balas dendam di meja makan.
140
BAB 139. Pergi bertemu Sutradara Salios
141
BAB 140. Pengawal yang aneh
142
BAB 141. Putar balik!
143
BAB 142. Mereka menyebut namamu
144
BAB 143. Pakaian pasangan
145
BAB 144. Pengakuan Anasta
146
BAB 145. Raja Iblis
147
BAB 146. Singa kelaparan
148
BAB 147. Membungkus sempurna hadiah pernikahan
149
BAB 148. Jebakan Calista
150
BAB 149. Mencari muka
151
BAB 150. Siapa yang menjebak Siapa?
152
BAB 151. Kekasih Bos besar berotak pendek
153
BAB 152. Membeli agensi dunia hiburan
154
BAB 153. Sapu tangan dengan obat bius
155
BAB 154. Mencari Liona
156
BAB 155. Masih perawan
157
BAB 156. Sesuatu yang aneh
158
BAB 157. Li,, Liona!!
159
BAB 158. Mengakhiri semua sandiwara
160
BAB 159. Aku mencintai Ibu
161
BAB 160. Mengapa Kakak begitu kejam?
162
BAB 161. Apakah kita seromantis itu?
163
BAB 162. Siaran langsung menghebohkan
164
BAB 163. Sesuatu yang spesial
165
BAB 164. Pecemburu
166
BAB 165. Lintah dan matahari
167
BAB 166. Penipu mempermalukan dirinya!
168
BAB 167. Tidak kejam?
169
BAB 168. Diusir dengan tidak terhormat
170
BAB 169. Persiapan sebelum pertunjukan
171
BAB 170. Liona jatuh di panggung
172
BAB 171. Yosi yang sudah tidak sabar
173
BAB 172. Bersambungnya pertunjukan Leora
174
BAB 173. Sesi foto suami istri
175
BAB 174. Orang-orang rendahan
176
BAB 175. Kegelapan yang melindungi
177
BAB 176. Perjalanan Karir Leora
178
BAB 177. Identitas asli
179
BAB 178. Saling melindungi
180
BAB 179. Kemarahan para fans Leora
181
BAB 180. Telur busuk
182
BAB 181. Momen berdua setelah kemenangan.
183
BAB 182. Nama asli di sertifikat pernikahan
184
BAB 183. Liona Hamil
185
BAB 184. Leora masih memikirkan Radit
186
BAB 185. Memikirkan untuk memulainya lagi
187
BAB 186. Berita kehamilan Liona
188
BAB 187. Kembali di jebak
189
Pengumuman
190
BAB 189. Mengapa hanya percaya pada Liona?
191
BAB 190. Aku tidak mau kembali lagi
192
BAB 191. Akhir dari segala kejahatan
193
BAB 192. Tamat
194
Pengumuman
195
BONUS BAB (Angkasa + Leora)
196
BONUS BAB (Keadaan Anasta)
197
Season 2 Ranjang Balas dendam
198
Promo Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!