BAB 18. Bisa Gila

Malam hari di rumah sakit pusat ibukota.

Gina baru saja mengambil hasil tes DNA nya. "Syukurlah, ternyata Leora bukanlah perempuan yang sudah meninggal itu." Ucap Gina setelah membaca hasilnya lalu menyerahkan dokumen itu pada suster.

Setelah menyerahkan dokumen itu, Gina langsung mengambil ponselnya dan menghubungi Anggara.

Ya, setelah Angkasa bangun, pria itu bergegas pergi ke kantor karena ada urusan mendadak.

"Halo," jawab Anggara dari seberang telepon.

"Hasil tes DNA nya sudah keluar. Leora masih hidup, tapi sekarang kita butuh persetujuan keluarganya untuk penanganan berikutnya." Ucap Gina.

"Aku akan mengaturnya." Kata Anggara lalu memutuskan telepon.

Anggara kemudian pergi ke ruangan Angkasa dan mendapati pria itu sedang sibuk bekerja.

'Dia sudah baik-baik saja. Apa sebaiknya aku beri tahu sekarang ya?' Pikir Anggara sembari mendekati Angkasa.

"Ada apa?" Langsung tanya Angkasa.

"Hasil DNA nya sudah keluar." Jawab Anggara.

"Lalu?" Tanya Angkasa dengan cuek.

"Dia butuh persetujuan dari suaminya untuk penanganan selanjutnya. Sepertinya akan ada operasi plastik untuk mengembalikan wajahnya seperti semula." Jawab Anggara.

Angkasa langsung menghentikan pekerjaannya dan menoleh pada Anggara "Bagaimana penyelidikanmu tentang identitas sebenarnya?" Tanyanya.

"Itu," Anggara menghela nafasnya, masih dilema antara mengatakannya atau tidak.

"Aku tidak bisa mengambil keputusan kalau kau tidak mengatakannya." Jawab Angkasa sambil mengepalkan tangannya.

'Bagaimana ini? Memang saat ini Angkasa terlihat baik-baik saja, tapi detik berikutnya, apa dia akan tetap baik-baik saja?' pikir Anggara yang sudah beberapa kali mendapati Angkasa tiba-tiba saja drop saat ada sesuatu dari masa lalunya yang dia ingat secara tiba-tiba.

"Aku baik-baik saja. Cepat katakan!" Lagi ucap Angkasa setelah menyadari pria itu begitu mengkhawatirkannya.

"Baiklah, tapi sebelum itu, kau harus berjanji padaku supaya tetap menahan emosi. Kabar ini mungkin,," Anggara belum menyelesaikan kata-katanya saat pria itu sudah berdiri dan meninju dinding kaca di belakang mereka.

"Liona!!!" Teriak Angkasa.

Anggara begitu terkejut apalagi saat dinding itu telah pecah dan jatuh berkeping-keping.

Angin malam dari luar langsung menghembus memberi sensasi dingin pada kulit kedua pria itu.

"Ahhh!!!!" Anggara merintih kesakitan saat kepalanya tiba-tiba berdenging.

"Sial!" Gerutu Anggara langsung menekan tombol darurat sebelum menghampiri pria itu.

"Jangan sentuh aku!" Ucapan Angkasa tiba-tiba sambil melotot Anggara.

Anggara yang sudah terbiasa melihat Angkasa seperti itu hanya bisa mengangkat tangannya dan mundur beberapa langkah.

"Okk, ok,," katanya menahan diri.

Angkasa menggertakkan giginya, "Beraninya dia!" Teriaknya menyapu serpihan kaca di lantai dan menggenggamnya dengan kuat.

"Oh tidak! Ku mohon lepaskan serpihan kaca itu!" Ucap Anggara dengan kuatir saat melihat darah Angkasa sudah menetes di lantai.

Namun apa yang dikatakan Anggara tak didengar lagi oleh Angkasa, karena fantasy masa lalunya kembali menguasai pikirannya.

Saat ini meski matanya terbuka dengan lebar tapi ia sama sekali tak berada di dunia nya sekarang.

Apa yang ia lihat saat itu ialah masa lalunya "Liona!!" Teriak Angkasa tiba-tiba sembari pria itu berdiri dan melemparkan serpihan kaca pada Anggara.

Salah satu serpihan kaca yang dilemparkan Angkasa mengenai wajah Anggara hingga kulit pria itu robek dan berdarah.

Saat itu juga lah dokter yang selalu disiapkan di di kantor Angkasa telah tiba.

"Dok tolong!" Ucap Anggara saat Angkasa sudah menyerangnya dan menekannya ke dinding hingga Anggara terjepit antara dinding dan tubuh Angkasa.

"Haha,, kau tidak bisa kabur lagi. Aku sudah muak dengan semua suruhanmu!" Kata Angkasa dengan wajah marah.

"Angkasa sadarlah." Kata Anggara ketakutan.

"Apa? Kau mau membunuhku? Haha,, kalau mayat mu bisa membunuhku, maka aku akan menyambutnya!" Ucap Angkasa lalu ia mulai mencekik leher Anggara.

"Angkasa!" Teriak dokter yang sudah melakukan persiapan.

Teriakan itu menarik perhatian Angkasa hingga ia menoleh pada dokter.

Kesempatan itu langsung digunakan oleh dokter untuk menghipnotis Angkasa.

"Ya, kemarilah, tinggalkan masa lalumu dan datanglah padaku." Ucap Dokter sembari menyalakan sebuah light stick kecil di tangannya.

Angkasa menjadi rileks dan melepaskan cekikan nya pada Anggara, tatapannya sepenuhnya dialihkan pada light stick di tangan dokter. Pria itu kemudian berjalan mendekati sang dokter karena tertarik dengan benda di tangan dokter.

"Ok,, pelan saja, aku akan memberikanmu," ucap dokter.

Angkasa bagai anak anjing kecil yang akan diberi tulang, pria itu sangat menurut hingga akhirnya ia mengambil senter kecil itu dari tangan sang dokter.

"Apa kau senang?" Tanya Dokter.

"Ya,, apa ini sudah jadi milikku?" Tanya Angkasa dengan wajah penuh harap.

"Tentu saja, mulai sekarang itu adalah milikmu." Ucap dokter lalu ia menjentikkan jarinya hingga Angkasa tiba-tiba jatuh ke lantai.

"Angkasa!" Teriak Anggara sembari mendekati angkasa.

"Baringkan dia." Ucap Dokter.

"Baik," jawab Anggara dibantu oleh beberapa pengawal membaringkan Angkasa di atas sofa.

"Panggil dokter Sian kemari untuk menanganinya." Ucap dokter yang tadi menangani angkasa.

"Baik." Jawab Anggara dengan nafas tersengal sembari ia mengeluarkan ponsel dari sakunya.

Tak berapa lama, dokter Sian akhirnya tiba dan memeriksa kondisi Angkasa.

"Maafkan saya Dok, saya tidak sengaja memberitahunya." Ucap Anggara sembari memandangi tangan Angkasa yang sudah dibalut dengan perban.

"Traumanya semakin parah." Kata Sian lalu ia menoleh pada seorang asisten yang datang bersamanya.

"Siapkan obat bius. Siapkan beberapa tabung," ucap Sian untuk berjaga-jaga jika saja Angkasa bangun lalu kembali menyerang.

"Baik Dok." Jawab asisten Sian.

"Bagaimana kabar istrinya?" Tanya Dokter Sian.

"Saya belum tahu." Jawab Anggara.

"Sebaiknya kita berdoa supaya istrinya cepat sembuh. Kalau sampai istrinya tetap dalam kondisi buruk, ini bisa memperburuk keadaan Angkasa.

Dia akan semakin merasa bersalah dan mungkin saja tidak dapat lagi mengendalikan dirinya sendiri." Ucap Sian membuat Anggara sangat terkejut.

"Tunggu Dok, maksud dokter adalah, dia bisa menjadi gila?" Tanya Anggara.

"Ya, itu kemungkinan terbesarnya." Jawab dokter Sian membuat Anggara seolah kehilangan seluruh tenaganya.

Tubuh Anggara masih belum pulih ketika ponselnya tiba-tiba berdering. Panggilan dari Gina.

"Halo?" Jawab pria itu dengan setengah suara.

"Kau kenapa? Apa terjadi sesuatu?" Tanya Gina.

"Tidak, semuanya sudah diatasi. Apa yang ingin kau katakan?" Tanya Anggara.

"Kalau bisa, kau dan Angkasa lebih cepat kemari, saat ini, kondisi pasien tidak stabil, bisa berbahaya kalau penanganan terus di tunda. Harus segera dilakukan!

Aku sudah berbicara dengan dokter, mereka mengatakan kalau semua yang diperlukan sudah siap, kecuali persetujuan dari pihak keluarga." Ucap Gina.

"Aku akan mengaturnya segera." Ucap Anggara dengan cemas.

"Jangan menunda waktu!" Gina memperingatkan dari seberang telepon.

"Ada apa?" Tanya Sian.

"Operasi untuk istrinya akan segera dilakukan tapi persetujuan dari pihak keluarga menjadi kendala. Katanya, kondisinya semakin memburuk" Ucap Anggara.

"Mari tunggu sebentar." Jawab Sian yang setia memandangi Angkasa dengan cemas.

'Astaga,, ini sangat buruk!' Gumam Anggara dengan jantung berpacu cepat.

Interaksi Dengan Pembaca

Otor Terharu,, terima kasih bunganya, sebentar lagi otor akan punya taman bunga di mangatoon😁😁😎

Terima kasih infonya..👍 Sudah otor revisi ya...👌

Terpopuler

Comments

Nich Aj

Nich Aj

Kasian banget sih angkasa ampe sakit mental parah gitu gara-gara leoni

2022-04-22

0

Aie Sadiah

Aie Sadiah

ko sepor jatung bacanya aku,,

2021-12-19

1

Tutik Haryani

Tutik Haryani

selalu penasaran

2021-11-30

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. Tukar Identitas
2 BAB 2. Terlalu Kejam
3 BAB 3. Tertawa sambil menangis
4 BAB 4. Tuan sudah menyadari kesalahannya
5 BAB 5. Angkasa yang tidak dimengerti
6 BAB 6. Bibi Kira kuwatir berlama-lama di rumah Keluarga Leora.
7 BAB 7. Kembali Di Ancam
8 BAB 8. Senjata makan tuan
9 BAB 9. Menyambut Kepulangan Angkasa
10 BAB 10. Ketakutan Leora
11 BAB 11. Anggota keluarga baru.
12 BAB 12. Benci pada semua orang
13 BAB 13. Cerita Angkasa.
14 BAB 14. Angkasa tak bisa ditebak
15 BAB 15. Selidiki identitas Liona.
16 BAB 16. Kebenaran
17 BAB 17. Mainan baru Liona
18 BAB 18. Bisa Gila
19 BAB 19. Hasil akhir operasi Leora
20 BAB 20. Kemarahan Leora
21 BAB 21. Leora berpura-pura bisu
22 BAB 22. Kejutan!
23 BAB 23. Cincin pernikahan
24 BAB 24. Akhirnya bertemu
25 BAB 25. Saling memaafkan
26 BAB 26. Pertemuan dengan keluarga.
27 BAB 27. Dilema Leora untuk bercerai
28 BAB 28. Alasan Angkasa memilih cerai
29 BAB 29. Sikap manja Angkasa
30 BAB 30. Rencana kepergian Angkasa
31 BAB 31. Surat dari Angkasa
32 BAB 32. Hasil audisi Leora
33 BAB 33. Liona membuat kekacauan
34 BAB 34. Gelang pasangan
35 BAB 35. Situasi macam apa ini?
36 BAB 36. Rencana Liona
37 BAB 37. Angkasa kembali mengamuk
38 BAB 38. Linglung
39 BAB 39. Kecurigaan Vin
40 BAB 40. Bayangan Angkasa
41 BAB 40. Bayangan Angkasa
42 BAB 41. Pihak Ketiga
43 BAB 42. Kecewa
44 BAB 43. Janji
45 BAB 44. Kota K
46 BAB 45. Pengaruh obat
47 BAB 46. Hadiah Manusia
48 BAB 47. Trauma lagi?
49 BAB 48. Amarah yang Dipicu
50 BAB 49. Mengajari Anggara
51 BAB 50. Siksaan dari Leora
52 BAB 51. Dikawal atau dikurung?
53 BAB 52. Rumor
54 BAB 53. Gosip perselingkuhan
55 BAB 54. Kembali Ke Ibu Kota.
56 BAB 55. Berita Besar
57 BAB 56. Untuk balas dendam
58 BAB 57. Menambah dosis
59 BAB 58. Masakan percobaan Leora
60 BAB 59. Nyonya Begitu Kejam
61 BAB 60. Minta maaf saja tidak cukup
62 BAB 61. Trauma pada masakan Leora
63 BAB 62. Berdosa pada suami
64 BAB 63. Ngilernya Anggara
65 BAB 64. Kedatangan Leora
66 BAB 65. Bisik-bisik
67 BAB 66. Ancaman Liona
68 BAB 67. Rencana Leora menghadapi Liona
69 BAB 68. Dicemburui Oleh Angkasa
70 BAB 69. Kemarahan Liona
71 BAB 70. Liona mencari masalah
72 BAB 71. Ketidakadilan diantara sahabat dan istri
73 BAB 72. Suami istri yang pamer
74 BAB 73. Adegan tak senonoh
75 BAB 74. Aroma busuk di pagi hari
76 BAB 75. Misi Leora untuk Yosi
77 BAB 76. Kerja buruk Yosi
78 BAB 77. Ketakutan Yosi
79 BAB 78. Alasan Leora menjadi model pendamping
80 BAB 79. Kabar dari Meta
81 BAB 80. Mencemarkan nama baik Leora
82 BAB 81. Resmi jadi model pendamping
83 BAB 82. Dikambinghitamkan
84 BAB 83. Sesuatu yang tidak beres
85 BAB 84. Bersandiwara
86 BAB 85. Setiap kata adalah doa
87 BAB 86. Memberi hadiah pada Yosi
88 BAB 87. Pertunangan Liona dan Radit
89 BAB 88. Cemburu akut
90 BAB 89. Siksaan abadi
91 BAB 90. Sayangku, kau dimana?
92 BAB 91. Malaikat penyelamat
93 BAB 92. Suasana hati suami memburuk
94 BAB 93. Suami cemburu buta tingkat dewa
95 BAB 94. Perubahan Leora di depan Radit
96 BAB 95. Model internasional dikalahkan model pemula
97 BAB 96. Bangga pada istrinya
98 BAB 97. Kebenaran yang menyakitkan
99 BAB 98. Adegan terakhir untuk pelampiasan
100 BAB 99. Mereka belum cukup kuat
101 BAB 100. Syuting ditunda
102 BAB 101. Perempuannya baru saja ditampar
103 BAB 102. Leora Selingkuh
104 BAB 103. Ketakutan
105 BAb 104. Bawa aku ke rumah sakit
106 BAB 105. Anggara masuk rumah sakit
107 BAB 106. Ketegangan Yosi
108 BAB 107. Tolong aku!
109 BAB 108. Bekal untuk Angkasa
110 BAB 109. Begitu penasaran dengan Nyonya
111 BAB 110. Hak Asasi Manusia
112 BAB 111. Pakaian yang berantakan
113 BAB 112. Kemenangan pelakor
114 BAB 113. Diusir dari rumah
115 BAB 114. Bercerai
116 BAB 115. Berbicara dengan Tetua
117 BAB 116. Ganjaran untuk pelakor.
118 BAB 117. Melindungi cucu dan juga keluarga besar.
119 BAB 118. Kepulangan Tetua
120 BAB 119. Membeli hadiah untuk Tetua
121 BAB 120. Mengikuti lelang
122 BAB 121. Membayar utang
123 BAB 122. Penawaran untuk Lukisan
124 BAB 123. Harga fantastis untuk lukisan rusak
125 BAB 124. Melelahkan hidup bersama pria tampan.
126 BAB 125. Tidak perlu berbelaskasihan
127 BAB 126. Menjemput Tetua
128 BAB 127. Terlambat menjemput Tetua
129 BAB 128. Hadiah dari Liona untuk Tetua
130 BAB 129. Dimana hadiah dari Leora
131 BAB 130. Perbandingan cucu menantu
132 BAB 131. Tetua yang tidak bijak
133 BAB 132. Nama keramat dunia seni
134 BAB 133. Angkasa yang beruntung
135 BAn 134. Perempuan penghasut
136 BAB 135. Pesta Berakhir
137 BAB 136. Kencing celana
138 BAB 137. Balas dendam ala Leora
139 BAB 138. Balas dendam di meja makan.
140 BAB 139. Pergi bertemu Sutradara Salios
141 BAB 140. Pengawal yang aneh
142 BAB 141. Putar balik!
143 BAB 142. Mereka menyebut namamu
144 BAB 143. Pakaian pasangan
145 BAB 144. Pengakuan Anasta
146 BAB 145. Raja Iblis
147 BAB 146. Singa kelaparan
148 BAB 147. Membungkus sempurna hadiah pernikahan
149 BAB 148. Jebakan Calista
150 BAB 149. Mencari muka
151 BAB 150. Siapa yang menjebak Siapa?
152 BAB 151. Kekasih Bos besar berotak pendek
153 BAB 152. Membeli agensi dunia hiburan
154 BAB 153. Sapu tangan dengan obat bius
155 BAB 154. Mencari Liona
156 BAB 155. Masih perawan
157 BAB 156. Sesuatu yang aneh
158 BAB 157. Li,, Liona!!
159 BAB 158. Mengakhiri semua sandiwara
160 BAB 159. Aku mencintai Ibu
161 BAB 160. Mengapa Kakak begitu kejam?
162 BAB 161. Apakah kita seromantis itu?
163 BAB 162. Siaran langsung menghebohkan
164 BAB 163. Sesuatu yang spesial
165 BAB 164. Pecemburu
166 BAB 165. Lintah dan matahari
167 BAB 166. Penipu mempermalukan dirinya!
168 BAB 167. Tidak kejam?
169 BAB 168. Diusir dengan tidak terhormat
170 BAB 169. Persiapan sebelum pertunjukan
171 BAB 170. Liona jatuh di panggung
172 BAB 171. Yosi yang sudah tidak sabar
173 BAB 172. Bersambungnya pertunjukan Leora
174 BAB 173. Sesi foto suami istri
175 BAB 174. Orang-orang rendahan
176 BAB 175. Kegelapan yang melindungi
177 BAB 176. Perjalanan Karir Leora
178 BAB 177. Identitas asli
179 BAB 178. Saling melindungi
180 BAB 179. Kemarahan para fans Leora
181 BAB 180. Telur busuk
182 BAB 181. Momen berdua setelah kemenangan.
183 BAB 182. Nama asli di sertifikat pernikahan
184 BAB 183. Liona Hamil
185 BAB 184. Leora masih memikirkan Radit
186 BAB 185. Memikirkan untuk memulainya lagi
187 BAB 186. Berita kehamilan Liona
188 BAB 187. Kembali di jebak
189 Pengumuman
190 BAB 189. Mengapa hanya percaya pada Liona?
191 BAB 190. Aku tidak mau kembali lagi
192 BAB 191. Akhir dari segala kejahatan
193 BAB 192. Tamat
194 Pengumuman
195 BONUS BAB (Angkasa + Leora)
196 BONUS BAB (Keadaan Anasta)
197 Season 2 Ranjang Balas dendam
198 Promo Novel Baru
Episodes

Updated 198 Episodes

1
BAB 1. Tukar Identitas
2
BAB 2. Terlalu Kejam
3
BAB 3. Tertawa sambil menangis
4
BAB 4. Tuan sudah menyadari kesalahannya
5
BAB 5. Angkasa yang tidak dimengerti
6
BAB 6. Bibi Kira kuwatir berlama-lama di rumah Keluarga Leora.
7
BAB 7. Kembali Di Ancam
8
BAB 8. Senjata makan tuan
9
BAB 9. Menyambut Kepulangan Angkasa
10
BAB 10. Ketakutan Leora
11
BAB 11. Anggota keluarga baru.
12
BAB 12. Benci pada semua orang
13
BAB 13. Cerita Angkasa.
14
BAB 14. Angkasa tak bisa ditebak
15
BAB 15. Selidiki identitas Liona.
16
BAB 16. Kebenaran
17
BAB 17. Mainan baru Liona
18
BAB 18. Bisa Gila
19
BAB 19. Hasil akhir operasi Leora
20
BAB 20. Kemarahan Leora
21
BAB 21. Leora berpura-pura bisu
22
BAB 22. Kejutan!
23
BAB 23. Cincin pernikahan
24
BAB 24. Akhirnya bertemu
25
BAB 25. Saling memaafkan
26
BAB 26. Pertemuan dengan keluarga.
27
BAB 27. Dilema Leora untuk bercerai
28
BAB 28. Alasan Angkasa memilih cerai
29
BAB 29. Sikap manja Angkasa
30
BAB 30. Rencana kepergian Angkasa
31
BAB 31. Surat dari Angkasa
32
BAB 32. Hasil audisi Leora
33
BAB 33. Liona membuat kekacauan
34
BAB 34. Gelang pasangan
35
BAB 35. Situasi macam apa ini?
36
BAB 36. Rencana Liona
37
BAB 37. Angkasa kembali mengamuk
38
BAB 38. Linglung
39
BAB 39. Kecurigaan Vin
40
BAB 40. Bayangan Angkasa
41
BAB 40. Bayangan Angkasa
42
BAB 41. Pihak Ketiga
43
BAB 42. Kecewa
44
BAB 43. Janji
45
BAB 44. Kota K
46
BAB 45. Pengaruh obat
47
BAB 46. Hadiah Manusia
48
BAB 47. Trauma lagi?
49
BAB 48. Amarah yang Dipicu
50
BAB 49. Mengajari Anggara
51
BAB 50. Siksaan dari Leora
52
BAB 51. Dikawal atau dikurung?
53
BAB 52. Rumor
54
BAB 53. Gosip perselingkuhan
55
BAB 54. Kembali Ke Ibu Kota.
56
BAB 55. Berita Besar
57
BAB 56. Untuk balas dendam
58
BAB 57. Menambah dosis
59
BAB 58. Masakan percobaan Leora
60
BAB 59. Nyonya Begitu Kejam
61
BAB 60. Minta maaf saja tidak cukup
62
BAB 61. Trauma pada masakan Leora
63
BAB 62. Berdosa pada suami
64
BAB 63. Ngilernya Anggara
65
BAB 64. Kedatangan Leora
66
BAB 65. Bisik-bisik
67
BAB 66. Ancaman Liona
68
BAB 67. Rencana Leora menghadapi Liona
69
BAB 68. Dicemburui Oleh Angkasa
70
BAB 69. Kemarahan Liona
71
BAB 70. Liona mencari masalah
72
BAB 71. Ketidakadilan diantara sahabat dan istri
73
BAB 72. Suami istri yang pamer
74
BAB 73. Adegan tak senonoh
75
BAB 74. Aroma busuk di pagi hari
76
BAB 75. Misi Leora untuk Yosi
77
BAB 76. Kerja buruk Yosi
78
BAB 77. Ketakutan Yosi
79
BAB 78. Alasan Leora menjadi model pendamping
80
BAB 79. Kabar dari Meta
81
BAB 80. Mencemarkan nama baik Leora
82
BAB 81. Resmi jadi model pendamping
83
BAB 82. Dikambinghitamkan
84
BAB 83. Sesuatu yang tidak beres
85
BAB 84. Bersandiwara
86
BAB 85. Setiap kata adalah doa
87
BAB 86. Memberi hadiah pada Yosi
88
BAB 87. Pertunangan Liona dan Radit
89
BAB 88. Cemburu akut
90
BAB 89. Siksaan abadi
91
BAB 90. Sayangku, kau dimana?
92
BAB 91. Malaikat penyelamat
93
BAB 92. Suasana hati suami memburuk
94
BAB 93. Suami cemburu buta tingkat dewa
95
BAB 94. Perubahan Leora di depan Radit
96
BAB 95. Model internasional dikalahkan model pemula
97
BAB 96. Bangga pada istrinya
98
BAB 97. Kebenaran yang menyakitkan
99
BAB 98. Adegan terakhir untuk pelampiasan
100
BAB 99. Mereka belum cukup kuat
101
BAB 100. Syuting ditunda
102
BAB 101. Perempuannya baru saja ditampar
103
BAB 102. Leora Selingkuh
104
BAB 103. Ketakutan
105
BAb 104. Bawa aku ke rumah sakit
106
BAB 105. Anggara masuk rumah sakit
107
BAB 106. Ketegangan Yosi
108
BAB 107. Tolong aku!
109
BAB 108. Bekal untuk Angkasa
110
BAB 109. Begitu penasaran dengan Nyonya
111
BAB 110. Hak Asasi Manusia
112
BAB 111. Pakaian yang berantakan
113
BAB 112. Kemenangan pelakor
114
BAB 113. Diusir dari rumah
115
BAB 114. Bercerai
116
BAB 115. Berbicara dengan Tetua
117
BAB 116. Ganjaran untuk pelakor.
118
BAB 117. Melindungi cucu dan juga keluarga besar.
119
BAB 118. Kepulangan Tetua
120
BAB 119. Membeli hadiah untuk Tetua
121
BAB 120. Mengikuti lelang
122
BAB 121. Membayar utang
123
BAB 122. Penawaran untuk Lukisan
124
BAB 123. Harga fantastis untuk lukisan rusak
125
BAB 124. Melelahkan hidup bersama pria tampan.
126
BAB 125. Tidak perlu berbelaskasihan
127
BAB 126. Menjemput Tetua
128
BAB 127. Terlambat menjemput Tetua
129
BAB 128. Hadiah dari Liona untuk Tetua
130
BAB 129. Dimana hadiah dari Leora
131
BAB 130. Perbandingan cucu menantu
132
BAB 131. Tetua yang tidak bijak
133
BAB 132. Nama keramat dunia seni
134
BAB 133. Angkasa yang beruntung
135
BAn 134. Perempuan penghasut
136
BAB 135. Pesta Berakhir
137
BAB 136. Kencing celana
138
BAB 137. Balas dendam ala Leora
139
BAB 138. Balas dendam di meja makan.
140
BAB 139. Pergi bertemu Sutradara Salios
141
BAB 140. Pengawal yang aneh
142
BAB 141. Putar balik!
143
BAB 142. Mereka menyebut namamu
144
BAB 143. Pakaian pasangan
145
BAB 144. Pengakuan Anasta
146
BAB 145. Raja Iblis
147
BAB 146. Singa kelaparan
148
BAB 147. Membungkus sempurna hadiah pernikahan
149
BAB 148. Jebakan Calista
150
BAB 149. Mencari muka
151
BAB 150. Siapa yang menjebak Siapa?
152
BAB 151. Kekasih Bos besar berotak pendek
153
BAB 152. Membeli agensi dunia hiburan
154
BAB 153. Sapu tangan dengan obat bius
155
BAB 154. Mencari Liona
156
BAB 155. Masih perawan
157
BAB 156. Sesuatu yang aneh
158
BAB 157. Li,, Liona!!
159
BAB 158. Mengakhiri semua sandiwara
160
BAB 159. Aku mencintai Ibu
161
BAB 160. Mengapa Kakak begitu kejam?
162
BAB 161. Apakah kita seromantis itu?
163
BAB 162. Siaran langsung menghebohkan
164
BAB 163. Sesuatu yang spesial
165
BAB 164. Pecemburu
166
BAB 165. Lintah dan matahari
167
BAB 166. Penipu mempermalukan dirinya!
168
BAB 167. Tidak kejam?
169
BAB 168. Diusir dengan tidak terhormat
170
BAB 169. Persiapan sebelum pertunjukan
171
BAB 170. Liona jatuh di panggung
172
BAB 171. Yosi yang sudah tidak sabar
173
BAB 172. Bersambungnya pertunjukan Leora
174
BAB 173. Sesi foto suami istri
175
BAB 174. Orang-orang rendahan
176
BAB 175. Kegelapan yang melindungi
177
BAB 176. Perjalanan Karir Leora
178
BAB 177. Identitas asli
179
BAB 178. Saling melindungi
180
BAB 179. Kemarahan para fans Leora
181
BAB 180. Telur busuk
182
BAB 181. Momen berdua setelah kemenangan.
183
BAB 182. Nama asli di sertifikat pernikahan
184
BAB 183. Liona Hamil
185
BAB 184. Leora masih memikirkan Radit
186
BAB 185. Memikirkan untuk memulainya lagi
187
BAB 186. Berita kehamilan Liona
188
BAB 187. Kembali di jebak
189
Pengumuman
190
BAB 189. Mengapa hanya percaya pada Liona?
191
BAB 190. Aku tidak mau kembali lagi
192
BAB 191. Akhir dari segala kejahatan
193
BAB 192. Tamat
194
Pengumuman
195
BONUS BAB (Angkasa + Leora)
196
BONUS BAB (Keadaan Anasta)
197
Season 2 Ranjang Balas dendam
198
Promo Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!