BAB 16. Kebenaran

Angkasa dan Anggara tiba di rumah sakit.

Terlihat keadaan di tempat itu sangat kacau, para keluarga korban di mana-mana sedang menangis. Para perawat dan dokter berlarian memberi penanganan pada korban, reporter berjejer memberitakan kabar pada masyarakat luar.

Kedatangan Angkasa menarik banyak perhatian orang. Apa lagi para wartawan yang sangat mengenal Angkasa.

4 orang yang merupakan pengawal Angkasa yang mengikuti mobil Angkasa secara diam-diam langsung membuat pagar betis.

"Tuan, tolong beri waktunya untuk wawancara. 1 menit saja!"

"Apa yang Tuan lakukan di rumah sakit ini? Apakah salah satu korban kecelakaan adalah anggota keluarga Tuan?" Ucap salah seorang wartawan namun tak dihiraukan oleh Angkasa maupun Anggara.

"Tolong Tuan, dapatkah Tuan memberi waktu Sebentar untuk memberi kami jawaban?" Para wartawan berdesak-desakan menghalangi jalan Angkasa.

Untungnya 4 orang pengawal sudah cukup untuk menghalau orang-orang itu, setelah masuk ke dalam rumah sakit, Angkasa langsung dibawa ke tempat VIP.

Gina langsung menyambut mereka.

"Ada apa?" Tanya Gina pada Anggara saat melihat Angkasa duduk dengan linglung.

"Istrinya kecelakaan, sekarang dia tidak tahu di mana posisi istrinya sekarang." Jawab Anggara setengah berbisik.

"Tunggulah di sini, aku akan melihatnya." Kata Gina lalu perempuan itu meninggalkan ruangan dengan bingung. Bingung karena Angkasa malah terlihat sangat linglung saat istrinya kecelakaan.

'Bukankah selama ini dia sudah menyiksa istrinya habis-habisan?' pikirnya.

"Cepat cari tahu tentang dugaanmu." Ucap Angkasa pada Anggara.

"Tenanglah, aku sudah menghubungi seseorang untuk mencari tahunya. Apa sebaiknya aku mengantarmu pulang?" Tanya Anggara yang sangat cemas pada Angkasa.

"Aku akan menunggu." Jawab Angkasa membuat kecemasan Anggara semakin membesar.

Yang sangat ia khawatirkan ialah, jika informasinya sudah keluar dan ternyata apa yang dikatakan oleh istri Angkasa memang benar.

"Ya sudah, aku akan memanggil dokter pribadimu." Ucap Anggara sebelum pergi meninggalkan Angkasa.

Setelah menunggu beberapa saat, Gina akhirnya kembali ke ruangan di mana Angkasa sudah sendirian.

"Bagaimana?" Tanya Angkasa.

Ada 2 perempuan yang tidak bisa dikenali wajahnya. Ciri-cirinya mirip dengan Liona, yang 1 sudah meninggal dan yang satu dalam kondisi kritis. Tubuhnya terbakar." Jawab Gina.

"Lalu?" Tanya Angkasa.

"Dokter perlu melakukan tes DNA. Sebaiknya hubungi keluarganya supaya datang kemari untuk diambil sampel darahnya." Ucap Gina lalu pergi meninggalkan Angkasa.

Angkasa masih berdiam diri di tempatnya sampai Anggara kembali datang bersama seorang dokter.

"Panggil keluarganya." Perintah Angkasa.

"Baiklah. Tapi kau harus mendapat terapi dulu." Ucap Anggara memberi kode pada Dokter Sian yang sudah datang bersamanya.

"Tuan silahkan rileks saja." Ucap Sian lalu mulai melakukan terapinya.

Tak berapa lama, akhirnya Angkasa tertidur dengan pulas.

"Biarkan dia istirahat. Silahkan hubungi saya jika terjadi sesuatu." Ucap dokter muda.

"Baik Dok, terima kasih." Kata Anggara lalu mengantar dokter itu pergi.

Saat itu jugalah keluarga Leora sudah datang. Hanya Anasta saja dan Liona.

Anggara memperhatikan mereka dari kejauhan. Tatapannya paling fokus pada Liona yang sudah dikerumuni oleh para wartawan.

'Gadis itu, apa benar dia bukan Leora?' pikir Anggara.

"Dok,, bagaimana keadaan anak saya?" Isak Anasta.

"Silahkan ikuti saya untuk mengambil sampel DNA," ucap sala seorang dokter magang.

Setelah mengambil sampel DNA, Mereka kemudian menunggu di ruang tunggu VIP bersampingan dengan ruang tunggu Angkasa.

"Dimana suami Adik?" Ucap Leora sembari mengrutkan keningnya saat ia tak melihat Angkasa di manapun.

"Mungkin dia sedang mengurus administrasi." Ucap Anasta dengan mata bengkak karena menangis.

'Ahh! Padahal aku sudah sangat penasaran dengan kondisi Leora. Kalau bisa, dia sebaiknya mati saja supaya aku menjadi satu-satunya orang yang mewarisi seluruh harta keluarga.' gumam Liona sambil membayangkan dirinya mendapat 100% warisan dari kakeknya.

"Ibu, Kakak," sapaan seseorang yang tiba-tiba membuat lamunan Liona langsung buyar.

'Hais! Dia ini, untuk apa dia datang kemari? Apakah dia juga ke sini untuk bersuka cita atas kecelakaan Leora?

Jangan harap dia akan mendapat sedikitpun warisan dari keluargaku, aku akan segera membongkar kebusukannya dan membuatnya diusir dari rumah!' Gumam Liona menatap Luna dengan kebencian.

"Duduklah." Kata Anasta pada Luna.

"Bagaimana keadaan Kak Liona?" Tanya Luna.

"Belum diketahui." Jawab Liona dengan ketus.

"Ah, semoga dia baik-baik saja." Kata Luna dengan sedih.

'Cih! Dia pikir aku bisa tertipu dengan aktingnya?' Liona menyengir.

"Ibu, sebaiknya Ibu kembali saja ke rumah, disini bukan lingkungan yang bagus untuk ibu. Aku yang akan tinggal di rumah sakit." Ucap Liona.

"Bagaimana bisa ibu pergi? Saat ini adikmu masih belum diketahui. Ibu akan tetap di sini." Ucap Anasta sembari menghela nafas menahan diri agar tidak menangis lagi.

"Tapi Bu, Ibu bisa sakit jika terus berada disini. Lagipula di sini akan ada adik Luna dan juga adik ipar yang menemaniku. Ibu tidak perlu kuwatir." Ucap Liona berusaha meyakinkan ibunya.

Anasta menghela nafasnya. "Ya sudah, ibu akan menunggu sampai hasilnya keluar baru kembali ke rumah."

"Baiklah Bu." Jawab Liona.

Tak berapa lama mereka duduk saat asisten dan manajer Liona tiba.

"Selamat siang semuanya." Sapa dua orang itu.

"Selamat siang, dukduklah." Ucap Liona.

"Bu, Ibu liat kan, ada banyak orang di sini. Jadi Ibu tidak perlu kuwatir." Kata Liona.

"Ya sudah, Ibu kan pulang." Ucap Anasta.

"Aku akan mengantar Ibu," saran Luna.

"Tidak, kau di sini saja. Aku yang akan mengantar Ibu," Kata Liona segera memegangi lengan Anasta.

'Enak saja dia mau pergi. Kau harus tetap tinggal di sini dan bersenang-senang bersamaku!' Gumam Liona melemparkan senyum manisnya pada Luna.

Sementara di tempat lain, Anggara baru saja mendapat kabar dari orang suruhannya.

"Ada apa?" Tanya Gina saat melihat wajah Anggara berubah tegang setelah menerima telepon.

"Itu,," Anggara langsung menoleh pada Angkasa yang masih lelap dalam tidurnya.

"Kenapa?" Lagi tanya Gina.

"Dia sudah menyiksa orang yang salah. Dan orang itu, adalah orang yang sudah baik sekali padanya ketika dia masih sekolah." Ucap Anggara.

"Apa? Apa maksudmu?" Tanya Gina.

"Liona yang selama ini menjadi istrinya sebenarnya bukan Liona yang asli. Tapi dia adalah Leora, Kakak Liona.

Dulu di sekolah, Leora selalu membantunya secara diam-diam. Angkasa memang tidak tahu, karena Leora terus merahasiakannya sebab merasa kuatir Angkasa akan menolak kebaikannya jika tahu semua bantuan itu berasal dari kakak Liona." Cerita Anggara.

"Astaga,, traumanya akan semakin memburuk nanti. Pergilah konsultasikan ini pada dokternya, kau harus mengambil keputusan yang paling tepat." Ucap Gina.

"Baiklah, tolong bantu aku menangani masalah Leora. Pastikan dia mendapat penanganan yang paling tepat dari dokter yang paling handal." Kata Anggara pada Gina.

"Akan kupastikan," jawab Gina lalu ia membiarkan pria itu pergi.

'Ya Tuhan, semoga saja Leora bukanlah mayat yang sudah berbaring di meja otopsi. Kalau sampai itu terjadi, bagaimana pria itu akan menjalani sisa hidupnya?' Gumam Gina.

Interaksi Dengan Pembaca

Halo Kak Nazla, terima kasih sudah mampir di cerita receh saya. Maaf kalo cerita ini menggantung, sebab memang belum tamat. Silahkan baca cerita otor yang sudah tamat, dijamin gak bakal ngegantung👍👍😁

Terpopuler

Comments

Dewi Soraya

Dewi Soraya

biar mati tu angkasa.gedek q

2022-06-25

1

Nich Aj

Nich Aj

akhirnya semua tau kalo dia leora. Tapu malah saat kecelakaan. kasian leora

2022-04-22

0

FaQi HannyReal

FaQi HannyReal

huuuuh leganya hatiku,sudah terungkap mana liona dan mana leora

2022-04-16

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. Tukar Identitas
2 BAB 2. Terlalu Kejam
3 BAB 3. Tertawa sambil menangis
4 BAB 4. Tuan sudah menyadari kesalahannya
5 BAB 5. Angkasa yang tidak dimengerti
6 BAB 6. Bibi Kira kuwatir berlama-lama di rumah Keluarga Leora.
7 BAB 7. Kembali Di Ancam
8 BAB 8. Senjata makan tuan
9 BAB 9. Menyambut Kepulangan Angkasa
10 BAB 10. Ketakutan Leora
11 BAB 11. Anggota keluarga baru.
12 BAB 12. Benci pada semua orang
13 BAB 13. Cerita Angkasa.
14 BAB 14. Angkasa tak bisa ditebak
15 BAB 15. Selidiki identitas Liona.
16 BAB 16. Kebenaran
17 BAB 17. Mainan baru Liona
18 BAB 18. Bisa Gila
19 BAB 19. Hasil akhir operasi Leora
20 BAB 20. Kemarahan Leora
21 BAB 21. Leora berpura-pura bisu
22 BAB 22. Kejutan!
23 BAB 23. Cincin pernikahan
24 BAB 24. Akhirnya bertemu
25 BAB 25. Saling memaafkan
26 BAB 26. Pertemuan dengan keluarga.
27 BAB 27. Dilema Leora untuk bercerai
28 BAB 28. Alasan Angkasa memilih cerai
29 BAB 29. Sikap manja Angkasa
30 BAB 30. Rencana kepergian Angkasa
31 BAB 31. Surat dari Angkasa
32 BAB 32. Hasil audisi Leora
33 BAB 33. Liona membuat kekacauan
34 BAB 34. Gelang pasangan
35 BAB 35. Situasi macam apa ini?
36 BAB 36. Rencana Liona
37 BAB 37. Angkasa kembali mengamuk
38 BAB 38. Linglung
39 BAB 39. Kecurigaan Vin
40 BAB 40. Bayangan Angkasa
41 BAB 40. Bayangan Angkasa
42 BAB 41. Pihak Ketiga
43 BAB 42. Kecewa
44 BAB 43. Janji
45 BAB 44. Kota K
46 BAB 45. Pengaruh obat
47 BAB 46. Hadiah Manusia
48 BAB 47. Trauma lagi?
49 BAB 48. Amarah yang Dipicu
50 BAB 49. Mengajari Anggara
51 BAB 50. Siksaan dari Leora
52 BAB 51. Dikawal atau dikurung?
53 BAB 52. Rumor
54 BAB 53. Gosip perselingkuhan
55 BAB 54. Kembali Ke Ibu Kota.
56 BAB 55. Berita Besar
57 BAB 56. Untuk balas dendam
58 BAB 57. Menambah dosis
59 BAB 58. Masakan percobaan Leora
60 BAB 59. Nyonya Begitu Kejam
61 BAB 60. Minta maaf saja tidak cukup
62 BAB 61. Trauma pada masakan Leora
63 BAB 62. Berdosa pada suami
64 BAB 63. Ngilernya Anggara
65 BAB 64. Kedatangan Leora
66 BAB 65. Bisik-bisik
67 BAB 66. Ancaman Liona
68 BAB 67. Rencana Leora menghadapi Liona
69 BAB 68. Dicemburui Oleh Angkasa
70 BAB 69. Kemarahan Liona
71 BAB 70. Liona mencari masalah
72 BAB 71. Ketidakadilan diantara sahabat dan istri
73 BAB 72. Suami istri yang pamer
74 BAB 73. Adegan tak senonoh
75 BAB 74. Aroma busuk di pagi hari
76 BAB 75. Misi Leora untuk Yosi
77 BAB 76. Kerja buruk Yosi
78 BAB 77. Ketakutan Yosi
79 BAB 78. Alasan Leora menjadi model pendamping
80 BAB 79. Kabar dari Meta
81 BAB 80. Mencemarkan nama baik Leora
82 BAB 81. Resmi jadi model pendamping
83 BAB 82. Dikambinghitamkan
84 BAB 83. Sesuatu yang tidak beres
85 BAB 84. Bersandiwara
86 BAB 85. Setiap kata adalah doa
87 BAB 86. Memberi hadiah pada Yosi
88 BAB 87. Pertunangan Liona dan Radit
89 BAB 88. Cemburu akut
90 BAB 89. Siksaan abadi
91 BAB 90. Sayangku, kau dimana?
92 BAB 91. Malaikat penyelamat
93 BAB 92. Suasana hati suami memburuk
94 BAB 93. Suami cemburu buta tingkat dewa
95 BAB 94. Perubahan Leora di depan Radit
96 BAB 95. Model internasional dikalahkan model pemula
97 BAB 96. Bangga pada istrinya
98 BAB 97. Kebenaran yang menyakitkan
99 BAB 98. Adegan terakhir untuk pelampiasan
100 BAB 99. Mereka belum cukup kuat
101 BAB 100. Syuting ditunda
102 BAB 101. Perempuannya baru saja ditampar
103 BAB 102. Leora Selingkuh
104 BAB 103. Ketakutan
105 BAb 104. Bawa aku ke rumah sakit
106 BAB 105. Anggara masuk rumah sakit
107 BAB 106. Ketegangan Yosi
108 BAB 107. Tolong aku!
109 BAB 108. Bekal untuk Angkasa
110 BAB 109. Begitu penasaran dengan Nyonya
111 BAB 110. Hak Asasi Manusia
112 BAB 111. Pakaian yang berantakan
113 BAB 112. Kemenangan pelakor
114 BAB 113. Diusir dari rumah
115 BAB 114. Bercerai
116 BAB 115. Berbicara dengan Tetua
117 BAB 116. Ganjaran untuk pelakor.
118 BAB 117. Melindungi cucu dan juga keluarga besar.
119 BAB 118. Kepulangan Tetua
120 BAB 119. Membeli hadiah untuk Tetua
121 BAB 120. Mengikuti lelang
122 BAB 121. Membayar utang
123 BAB 122. Penawaran untuk Lukisan
124 BAB 123. Harga fantastis untuk lukisan rusak
125 BAB 124. Melelahkan hidup bersama pria tampan.
126 BAB 125. Tidak perlu berbelaskasihan
127 BAB 126. Menjemput Tetua
128 BAB 127. Terlambat menjemput Tetua
129 BAB 128. Hadiah dari Liona untuk Tetua
130 BAB 129. Dimana hadiah dari Leora
131 BAB 130. Perbandingan cucu menantu
132 BAB 131. Tetua yang tidak bijak
133 BAB 132. Nama keramat dunia seni
134 BAB 133. Angkasa yang beruntung
135 BAn 134. Perempuan penghasut
136 BAB 135. Pesta Berakhir
137 BAB 136. Kencing celana
138 BAB 137. Balas dendam ala Leora
139 BAB 138. Balas dendam di meja makan.
140 BAB 139. Pergi bertemu Sutradara Salios
141 BAB 140. Pengawal yang aneh
142 BAB 141. Putar balik!
143 BAB 142. Mereka menyebut namamu
144 BAB 143. Pakaian pasangan
145 BAB 144. Pengakuan Anasta
146 BAB 145. Raja Iblis
147 BAB 146. Singa kelaparan
148 BAB 147. Membungkus sempurna hadiah pernikahan
149 BAB 148. Jebakan Calista
150 BAB 149. Mencari muka
151 BAB 150. Siapa yang menjebak Siapa?
152 BAB 151. Kekasih Bos besar berotak pendek
153 BAB 152. Membeli agensi dunia hiburan
154 BAB 153. Sapu tangan dengan obat bius
155 BAB 154. Mencari Liona
156 BAB 155. Masih perawan
157 BAB 156. Sesuatu yang aneh
158 BAB 157. Li,, Liona!!
159 BAB 158. Mengakhiri semua sandiwara
160 BAB 159. Aku mencintai Ibu
161 BAB 160. Mengapa Kakak begitu kejam?
162 BAB 161. Apakah kita seromantis itu?
163 BAB 162. Siaran langsung menghebohkan
164 BAB 163. Sesuatu yang spesial
165 BAB 164. Pecemburu
166 BAB 165. Lintah dan matahari
167 BAB 166. Penipu mempermalukan dirinya!
168 BAB 167. Tidak kejam?
169 BAB 168. Diusir dengan tidak terhormat
170 BAB 169. Persiapan sebelum pertunjukan
171 BAB 170. Liona jatuh di panggung
172 BAB 171. Yosi yang sudah tidak sabar
173 BAB 172. Bersambungnya pertunjukan Leora
174 BAB 173. Sesi foto suami istri
175 BAB 174. Orang-orang rendahan
176 BAB 175. Kegelapan yang melindungi
177 BAB 176. Perjalanan Karir Leora
178 BAB 177. Identitas asli
179 BAB 178. Saling melindungi
180 BAB 179. Kemarahan para fans Leora
181 BAB 180. Telur busuk
182 BAB 181. Momen berdua setelah kemenangan.
183 BAB 182. Nama asli di sertifikat pernikahan
184 BAB 183. Liona Hamil
185 BAB 184. Leora masih memikirkan Radit
186 BAB 185. Memikirkan untuk memulainya lagi
187 BAB 186. Berita kehamilan Liona
188 BAB 187. Kembali di jebak
189 Pengumuman
190 BAB 189. Mengapa hanya percaya pada Liona?
191 BAB 190. Aku tidak mau kembali lagi
192 BAB 191. Akhir dari segala kejahatan
193 BAB 192. Tamat
194 Pengumuman
195 BONUS BAB (Angkasa + Leora)
196 BONUS BAB (Keadaan Anasta)
197 Season 2 Ranjang Balas dendam
198 Promo Novel Baru
Episodes

Updated 198 Episodes

1
BAB 1. Tukar Identitas
2
BAB 2. Terlalu Kejam
3
BAB 3. Tertawa sambil menangis
4
BAB 4. Tuan sudah menyadari kesalahannya
5
BAB 5. Angkasa yang tidak dimengerti
6
BAB 6. Bibi Kira kuwatir berlama-lama di rumah Keluarga Leora.
7
BAB 7. Kembali Di Ancam
8
BAB 8. Senjata makan tuan
9
BAB 9. Menyambut Kepulangan Angkasa
10
BAB 10. Ketakutan Leora
11
BAB 11. Anggota keluarga baru.
12
BAB 12. Benci pada semua orang
13
BAB 13. Cerita Angkasa.
14
BAB 14. Angkasa tak bisa ditebak
15
BAB 15. Selidiki identitas Liona.
16
BAB 16. Kebenaran
17
BAB 17. Mainan baru Liona
18
BAB 18. Bisa Gila
19
BAB 19. Hasil akhir operasi Leora
20
BAB 20. Kemarahan Leora
21
BAB 21. Leora berpura-pura bisu
22
BAB 22. Kejutan!
23
BAB 23. Cincin pernikahan
24
BAB 24. Akhirnya bertemu
25
BAB 25. Saling memaafkan
26
BAB 26. Pertemuan dengan keluarga.
27
BAB 27. Dilema Leora untuk bercerai
28
BAB 28. Alasan Angkasa memilih cerai
29
BAB 29. Sikap manja Angkasa
30
BAB 30. Rencana kepergian Angkasa
31
BAB 31. Surat dari Angkasa
32
BAB 32. Hasil audisi Leora
33
BAB 33. Liona membuat kekacauan
34
BAB 34. Gelang pasangan
35
BAB 35. Situasi macam apa ini?
36
BAB 36. Rencana Liona
37
BAB 37. Angkasa kembali mengamuk
38
BAB 38. Linglung
39
BAB 39. Kecurigaan Vin
40
BAB 40. Bayangan Angkasa
41
BAB 40. Bayangan Angkasa
42
BAB 41. Pihak Ketiga
43
BAB 42. Kecewa
44
BAB 43. Janji
45
BAB 44. Kota K
46
BAB 45. Pengaruh obat
47
BAB 46. Hadiah Manusia
48
BAB 47. Trauma lagi?
49
BAB 48. Amarah yang Dipicu
50
BAB 49. Mengajari Anggara
51
BAB 50. Siksaan dari Leora
52
BAB 51. Dikawal atau dikurung?
53
BAB 52. Rumor
54
BAB 53. Gosip perselingkuhan
55
BAB 54. Kembali Ke Ibu Kota.
56
BAB 55. Berita Besar
57
BAB 56. Untuk balas dendam
58
BAB 57. Menambah dosis
59
BAB 58. Masakan percobaan Leora
60
BAB 59. Nyonya Begitu Kejam
61
BAB 60. Minta maaf saja tidak cukup
62
BAB 61. Trauma pada masakan Leora
63
BAB 62. Berdosa pada suami
64
BAB 63. Ngilernya Anggara
65
BAB 64. Kedatangan Leora
66
BAB 65. Bisik-bisik
67
BAB 66. Ancaman Liona
68
BAB 67. Rencana Leora menghadapi Liona
69
BAB 68. Dicemburui Oleh Angkasa
70
BAB 69. Kemarahan Liona
71
BAB 70. Liona mencari masalah
72
BAB 71. Ketidakadilan diantara sahabat dan istri
73
BAB 72. Suami istri yang pamer
74
BAB 73. Adegan tak senonoh
75
BAB 74. Aroma busuk di pagi hari
76
BAB 75. Misi Leora untuk Yosi
77
BAB 76. Kerja buruk Yosi
78
BAB 77. Ketakutan Yosi
79
BAB 78. Alasan Leora menjadi model pendamping
80
BAB 79. Kabar dari Meta
81
BAB 80. Mencemarkan nama baik Leora
82
BAB 81. Resmi jadi model pendamping
83
BAB 82. Dikambinghitamkan
84
BAB 83. Sesuatu yang tidak beres
85
BAB 84. Bersandiwara
86
BAB 85. Setiap kata adalah doa
87
BAB 86. Memberi hadiah pada Yosi
88
BAB 87. Pertunangan Liona dan Radit
89
BAB 88. Cemburu akut
90
BAB 89. Siksaan abadi
91
BAB 90. Sayangku, kau dimana?
92
BAB 91. Malaikat penyelamat
93
BAB 92. Suasana hati suami memburuk
94
BAB 93. Suami cemburu buta tingkat dewa
95
BAB 94. Perubahan Leora di depan Radit
96
BAB 95. Model internasional dikalahkan model pemula
97
BAB 96. Bangga pada istrinya
98
BAB 97. Kebenaran yang menyakitkan
99
BAB 98. Adegan terakhir untuk pelampiasan
100
BAB 99. Mereka belum cukup kuat
101
BAB 100. Syuting ditunda
102
BAB 101. Perempuannya baru saja ditampar
103
BAB 102. Leora Selingkuh
104
BAB 103. Ketakutan
105
BAb 104. Bawa aku ke rumah sakit
106
BAB 105. Anggara masuk rumah sakit
107
BAB 106. Ketegangan Yosi
108
BAB 107. Tolong aku!
109
BAB 108. Bekal untuk Angkasa
110
BAB 109. Begitu penasaran dengan Nyonya
111
BAB 110. Hak Asasi Manusia
112
BAB 111. Pakaian yang berantakan
113
BAB 112. Kemenangan pelakor
114
BAB 113. Diusir dari rumah
115
BAB 114. Bercerai
116
BAB 115. Berbicara dengan Tetua
117
BAB 116. Ganjaran untuk pelakor.
118
BAB 117. Melindungi cucu dan juga keluarga besar.
119
BAB 118. Kepulangan Tetua
120
BAB 119. Membeli hadiah untuk Tetua
121
BAB 120. Mengikuti lelang
122
BAB 121. Membayar utang
123
BAB 122. Penawaran untuk Lukisan
124
BAB 123. Harga fantastis untuk lukisan rusak
125
BAB 124. Melelahkan hidup bersama pria tampan.
126
BAB 125. Tidak perlu berbelaskasihan
127
BAB 126. Menjemput Tetua
128
BAB 127. Terlambat menjemput Tetua
129
BAB 128. Hadiah dari Liona untuk Tetua
130
BAB 129. Dimana hadiah dari Leora
131
BAB 130. Perbandingan cucu menantu
132
BAB 131. Tetua yang tidak bijak
133
BAB 132. Nama keramat dunia seni
134
BAB 133. Angkasa yang beruntung
135
BAn 134. Perempuan penghasut
136
BAB 135. Pesta Berakhir
137
BAB 136. Kencing celana
138
BAB 137. Balas dendam ala Leora
139
BAB 138. Balas dendam di meja makan.
140
BAB 139. Pergi bertemu Sutradara Salios
141
BAB 140. Pengawal yang aneh
142
BAB 141. Putar balik!
143
BAB 142. Mereka menyebut namamu
144
BAB 143. Pakaian pasangan
145
BAB 144. Pengakuan Anasta
146
BAB 145. Raja Iblis
147
BAB 146. Singa kelaparan
148
BAB 147. Membungkus sempurna hadiah pernikahan
149
BAB 148. Jebakan Calista
150
BAB 149. Mencari muka
151
BAB 150. Siapa yang menjebak Siapa?
152
BAB 151. Kekasih Bos besar berotak pendek
153
BAB 152. Membeli agensi dunia hiburan
154
BAB 153. Sapu tangan dengan obat bius
155
BAB 154. Mencari Liona
156
BAB 155. Masih perawan
157
BAB 156. Sesuatu yang aneh
158
BAB 157. Li,, Liona!!
159
BAB 158. Mengakhiri semua sandiwara
160
BAB 159. Aku mencintai Ibu
161
BAB 160. Mengapa Kakak begitu kejam?
162
BAB 161. Apakah kita seromantis itu?
163
BAB 162. Siaran langsung menghebohkan
164
BAB 163. Sesuatu yang spesial
165
BAB 164. Pecemburu
166
BAB 165. Lintah dan matahari
167
BAB 166. Penipu mempermalukan dirinya!
168
BAB 167. Tidak kejam?
169
BAB 168. Diusir dengan tidak terhormat
170
BAB 169. Persiapan sebelum pertunjukan
171
BAB 170. Liona jatuh di panggung
172
BAB 171. Yosi yang sudah tidak sabar
173
BAB 172. Bersambungnya pertunjukan Leora
174
BAB 173. Sesi foto suami istri
175
BAB 174. Orang-orang rendahan
176
BAB 175. Kegelapan yang melindungi
177
BAB 176. Perjalanan Karir Leora
178
BAB 177. Identitas asli
179
BAB 178. Saling melindungi
180
BAB 179. Kemarahan para fans Leora
181
BAB 180. Telur busuk
182
BAB 181. Momen berdua setelah kemenangan.
183
BAB 182. Nama asli di sertifikat pernikahan
184
BAB 183. Liona Hamil
185
BAB 184. Leora masih memikirkan Radit
186
BAB 185. Memikirkan untuk memulainya lagi
187
BAB 186. Berita kehamilan Liona
188
BAB 187. Kembali di jebak
189
Pengumuman
190
BAB 189. Mengapa hanya percaya pada Liona?
191
BAB 190. Aku tidak mau kembali lagi
192
BAB 191. Akhir dari segala kejahatan
193
BAB 192. Tamat
194
Pengumuman
195
BONUS BAB (Angkasa + Leora)
196
BONUS BAB (Keadaan Anasta)
197
Season 2 Ranjang Balas dendam
198
Promo Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!